Part 2. Pernikahan Rahasia.

Pernikahan Aluna dan Adrian rencananya akan dilakukan malam ini secara rahasia di kediaman Alex.

 Pagi sekali Alex sudah menjemput Aluna yang kini tinggal seorang diri di sebuah kontrakan kumuh, di temani oleh dua polisi yang bertugas dan satu pengawal pribadinya.

 Alex sangat gusar ketika Aluna tak ada di kontrakannya, Pria itu segera mencari Aluna ke makam Yusuf. Ternyata benar, Aluna sedang bersimpuh di makam bapaknya sambil menangis tersedu. 

 Alex segera menghampiri Aluna dan menyapanya. "Nak, Papa sejak tadi mencari dirimu."

"Papa? Anda bukan Papa saya." Aluna menjawab tanpa menoleh. Kepergian Yusuf membuat Aluna mengalami kesedihan yang mendalam. Kalau tidak disuruh pulang oleh penjaga makam, mungkin gadis cupu itu akan tidur di samping kuburan bapaknya setiap hari. 

 Tujuh hari berturut-turut Aluna datang ke pemakaman Yusuf, tujuh hari pula Aluna tidak masuk kerja sebagai Office Girl di perusahaan Alexa Fashion. Dia tidak peduli lagi mau di pecat di perusahaan tanpa pesangon, yang jelas sejak Yusuf pergi dia tidak ingin melakukan apapun. Kecuali menangis di dekat makam Yusuf. 

"Sekarang mungkin belum, sebentar lagi kamu akan menjadi menantu saya, karena di rumah sedang ada persiapan pernikahan kamu dengan Adrian." Pria berkumis tipis itu sedikit tersenyum, seakan pernikahan dengan putranya yang tampan adalah sebuah kebahagiaan buat Aluna.

 Aluna diam terpaku sambil memeluk nisan yang bertuliskan nama Yusuf bin Fulan. Ia biarkan kacamata tebal melorot hingga di bawah pangkal hidungnya. Suara Alex diabaikan bagai angin yang berhembus begitu saja. 

 Alex memberi isyarat pada butler wanita  yang sengaja diajak untuk menjemput calon nona mudanya. Butler itu maju dan berhenti di sebelah Aluna. "Nona mohon kerjasamanya, menolak dalam kondisi saat ini sepertinya percuma, tuan Alex sudah mempersiapkan semuanya."

 Aluna ingin sekali berkata kalau dia tak pernah menginginkan pernikahan ini, tak siap menikah diusia dini, tapi dia juga tak mau jadi anak yang tak bisa memegang amanah, menikah dengan putra Alex yang belum pernah dikenalnya adalah keinginan terakhir bapaknya.

 Aluna mengangguk, melepas kacamata dan mengusap lelehan air matanya dengan sapu tangan yang ia ambil dari saku celana lebar

 "Mari Nona." Pelayan wanita merangkul pinggangnya dan membimbing Aluna berjalan menuju mobil. 

 Alex mendekati makam Yusuf dan berjongkok sebentar, Alex berbicara kalau dia akan menjaga dan menyayangi putrinya seperti anaknya sendiri.

 Sebelum pergi dia berkata sambil menyentuh nisan Yusuf. "Beristirahatlah dengan tenang, putrimu ada bersamaku."

  Pengawal pria sudah menunggu di depan kemudi, sedangkan Aluna duduk di kursi tengah, bibi memilih duduk di tempat paling belakang, mereka semua tinggal menunggu Alex yang membeli bunga di dekat pos dan menabur di atas makam Yusuf. Setelah selesai Alex segera kembali ke mobil dan memerintahkan pada pengawalnya untuk pulang dengan segera.

 Sampai di depan Mansion, gerbang setinggi empat meter terbuka dengan sendirinya, rupanya ada remote control yang dikendalikan oleh security di istana Alex. 

Aluna sejenak terpana melihat keindahan bangunan mansion, serta aneka bunga-bunga mahal bermekaran di taman, Aluna tertegun sesaat sebelum Imah memanggilnya kembali. "Nona mari masuk, Anda harus berkenalan dulu dengan Tuan Muda Adrian dan Nyonya Besar Selena. 

 "Baik, Bi." Aluna mengangguk sebelum membawa kakinya menapaki lantai granit yang berkilau sambil sesekali membenarkan kacamatanya. Pikiran Aluna semakin takut.

 'Apa benar orang kaya ini ingin menikahkan aku dengan putranya? Bagaimana jika ini jebakan, aku disekap, dibunuh, lalu tubuhku di buang di tengah hutan.' 

Aluna merasakan tubuhnya bergidik ngeri, dia menahan langkahnya.

Bibi merasakan tubuh gadis yang ia gandeng terasa berat, dia ikut berhenti. Tersenyum ketika menatap wajah Aluna yang ketakutan. 

"Jangan takut Nona, saya juga orang asing yang tinggal di keluarga ini lebih dari dua puluh tahun." Imah menjelaskan perihal dirinya. 

 Aluna kembali melangkahkan kaki, sedangkan Alex sudah lebih dulu masuk ke dalam menemui keluarganya. Alex pasti sengaja masuk lebih dulu untuk  memberi tahu kalau calon mantu sudah tiba di Mansion. 

 Aluna masuk dengan wajah tertunduk, sebelah tangannya menggenggam pergelangan tangan yang satunya. Kakinya terlihat gemetar, telapak tangannya merembes keringat dingin.

 Wanita Anggun memakai blouse selutut langsung berdiri dan menatapnya dengan tatapan menusuk, gadis di sebelahnya juga memandang tak kalah tajam. 

 "Papah!" Ekspresi terkejut Selena tak bisa disembunyikan lagi. "Papa pasti sedang bercanda, mana calon mantu kita yang sebenarnya? Nggak mungkin dia kan?"

 "Selena, dia Aluna. Calon mantu kita." Alex memperkenalkan Aluna pada keluarganya.

"Papa nggak sedang mabuk kan!" Selena terkejut. Dia melambaikan tangannya di depan Alex berulang kali. Seolah Alex kali ini sedang tak sadar dengan kelakuannya. 

"Selena, diam!" Suara Alex naik dua oktaf.

 Selena gelagapan, dia langsung menghempaskan bokongnya kembali ke sofa. Begitu juga Chela, gadis itu tak rela kakaknya akan menikahi gadis sebaya dirinya yang jauh dari kata perveck dan modis. 

 Aluna mengulurkan tangannya di depan Selena, terpaksa wanita itu menjabat tangan Aluna yang sudah lama menggantung di udara. 

 "Sa-sa-ya, Aluna tante."

  "Ya." Selena buru buru menarik tangannya

 Aluna kini mengayunkan tangannya di depan Chela. "Hai kenalkan, saya Aluna." Aluna mencoba ramah tamah.

 Gadis itu melengos tanpa ada niatan menggapai jemari Aluna, dengan angkuh sambil melipat kedua tangannya di bawah dada. 

 Aluna kembali mundur beberapa langkah hingga kini tubuh mungilnya ada di samping Alex. Alex memaklumi sikap Chela, mungkin gadis itu butuh waktu untuk menerima Aluna menjadi kakak iparnya. 

 Suara derap langkah kaki seorang pria terdengar menuruni tangga, pria tinggi tegap dengan wajah tampan bak seorang artis protagonis pria yang muncul di televisi itu menampakkan wajahnya.

Pria itu memakai pakaian rapi, kemeja putih tuxedo hitam, dengan dasi berbentuk pita hitam di dadanya. Sungguh penampilan yang sempurna. 

 Semua mata tertuju pada pria yang ada di undakan tersebut. Tahu kedatangannya sedang dinantikan dia terus melangkahkan kaki turun.

Aluna tertunduk, bahkan sedikitpun dia tak berani mengangkat kepalanya, dia sangat terkejut setelah tau siapa pria yang akan menjadi suaminya itu. 

"Hai Pa, jadi ini wanita yang akan Papa jodohkan pada Adrian." Adrian menelisik tampilan gadis di depannya, kalau tak melihat kaki dan tangannya sudah gemetar, ingin rasanya dia tertawa keras dan mengejeknya.  

 Andrian  tersenyum dengan bibir melengkung ke bawah. Kepalanya mengangguk berulang kali, seolah sedang diminta untuk menjadi juri sebuah kontes. 

"Adrian, pertimbangkan lagi Nak, Papa kamu pasti sudah kehilangan akal sehatnya, bagaimana bisa gadis macam dia akan dinikahkan dengan kamu. Mama nggak rela, Andrian. Ini pasti lelucon." Selena memegangi kepalanya yang tiba tiba terasa pusing.

"Iya nih, Papa. Seperti sudah kehabisan stok cewek cantik aja." Chela yang tak tau menahu ikut menimpali ucapan Selena. 

"Adrian Papa harap kamu bisa menyelamatkan nama baik Papa, pernikahan ini tidak boleh batal." setelah menatap Adrian, tatapan Alex cepat berubah ke arah istri dan putri bungsunya. "Suka atau tidak suka, aku mau kalian berdua menerima Aluna, perlakukan dia dengan baik, atau kalian berdua akan tau akibatnya." Ancaman Alex tentu tak pernah main-main. 

 Adrian menghembuskan nafasnya kasar, lalu mengangguk cepat. "Oke Pa."

 "Ini baru anak, Papa." Alex menepuk dada kiri Adrian sebelum pergi.

 Alex berjalan menjauh, mendekati Asisten bernama Doni yang sedang berbicara serius dengan dua polisi, usai memberi perintah pada Imah untuk membawa Aluna ke kamarnya. Kamar Aluna tentu berdampingan dengan kamar Adrian. 

"Don, panggil penghulu sekarang, prosesi pernikahan akan kita laksanakan malam ini juga." Perintah Alex langsung diikuti anggukan kepala Doni.

 "Siap, Tuan." Doni sedikit membungkukkan badannya sebelum melesat pergi. 

 Dalam hitungan menit Doni sudah kembali dengan penghulu dan saksi, sedangkan Aluna di kamar masih menangis sesenggukan hingga wajahnya susah sekali untuk dirias.

 'Pak, Luna takut di rumah besar ini Pak. Luna mau dikontrakkan saja, kenapa Bapak jodohkan Luna dengan Pak Bos di perusahaan tempat Luna bekerja. Bapak pasti nggak tau Pak Bos sudah punya kekasih. Pacarnya cantik sekali. Kalau Luna jadi istrinya Pak Bos, pasti hidup Luna tak akan bahagia. Orang kaya itu nggak akan pernah mencintai Luna.'

 Luna melepas kacamatanya lalu mengusap air matanya yang tak mau berhenti menetes dengan tisu.

 "Nona Aluna, kok nangis terus sih? Kamu harusnya bahagia. Yang akan menikahi kamu itu Tuan Muda perusahaan Alexa Fashion. Bukan orang sembarangan." Imah membujuk Aluna yang terlihat sedih. Kesedihan Aluna bertambah besar karena sikap Selena dan Chela yang menolak kehadirannya. 

 Adrian di luar terlihat kesal, berkali kali memandangi Arloji di pergelangan tangannya. Sudah satu jam lebih dia dan penghulu menunggu mempelai wanita keluar. 

 "Lama banget, dandan model apa sih dia. Paling juga tetep jelek dan kampungan." Kesal Adrian. Sedangkan ponselnya terus saja bergetar mendapat panggilan dari Angel dan Tito.

 "Nona, tolong jangan menangis, riasan ini malah akan membuat wajah cantik nona seperti badut."

 "Bibi nggak usah bohong bilang Aluna cantik, setiap hari saja teman kantor memperolok Aluna, karena wajah saya yang jelek ini. Sekarang Bibi malah bilang cantik," ujar Aluna sambil sesekali menyeka air matanya.

"Emang cantik kok, asal jangan nangis, kita tak punya waktu banyak, Tuan Muda Adrian akan marah jika membuatnya menunggu." Imah sangat sabar menghadapi Aluna yang masih lugu dan polos itu. 

Usai dirias oleh Imah, Aluna segera keluar, wajahnya selalu merembes air mata, kaca mata besar tak pernah lepas dari wajahnya 

"Benar sekali Kak, walaupun dirias dia tetap jelek." Chela menahan tawanya. Tatapannya jelas sekali tak suka dengan calon kakak iparnya "Kok Kakak bisa nurut sih dengan keinginan Papa."

"Nanti kamu juga akan tau sendiri." Adrian menjawab dengan santai.

 Pernikahan Aluna dan Adrian segera dilangsungkan, simpel tanpa ada tukar cincin, dan ritual cium tangan atau cium kening. Mas kawin saja Adrian lupa menyiapkan, jadi dia merogoh uang cash di sakunya yang tinggal lima ratus ribu. 

Usai menikah Andrian segera ganti penampilan dengan menggunakan t-shirt putih yang mencetak lima roti sobek di perutnya. Sebuah celana jeans hitam sobek di lutut dan paha. Penampilan yang jauh berbeda dengan karakternya yang suka sekali tampil rapi dan elegan.

Adrian pergi dari mansion memenuhi panggilan Angel, kekasih Adrian dan Tito, asisten pribadinya . Dua orang tersebut sudah menunggunya di kelap malam, surga dunia bagi kaum muda mudi pecinta kehidupan bebas.

 

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

mudah2an adrian gak suka maen perempuan....

2023-02-15

0

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

sabar aluna

2022-12-23

0

SoVay

SoVay

🤧🤧 bab awal nya mengsed kak

2022-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Tragedi Na'as.
2 Part 2. Pernikahan Rahasia.
3 Part 3. Lelaki mesum.
4 Part 4. Mabuk.
5 Part 5. Office Girl Cupu.
6 Part 6. "Rahasiakan dari siapapun"
7 Part7. Cantik hanya casing.
8 Part 8. Memiliki tapi tak dicintai.
9 Part 9. Antara dua wanita
10 Part 10. OG di rumah Adrian
11 Part 11. Diam diam cerdik juga.
12 Part 12. Kata-kata menyakitkan
13 Part 13. Perhatian Tito
14 Part 14. Salah sebut nama.
15 Part 15. Cemburu yang tak diakui.
16 Part 16. Tito malaikat penolong.
17 Part 17. Sepasang Kelinci.
18 Part 18. Selalu salah
19 Bab 19. Masih ada orang baik.
20 Part 20. Kecelakaan
21 Part 21. Tak dihargai
22 Part 22. Bertemu lagi.
23 Part 23. Gara-Gara Ponsel.
24 Part 24. Belajar Kuat.
25 Part 25. Penyelidikan Angel.
26 Part 26. Dipertemukan lagi.
27 Part 27. Belajar makan kepiting.
28 Part 28. Amarah Adrian.
29 Part 29. Pindah kamar.
30 Part 30. Aluna bersedih.
31 Part 31. Telepon Dari Dion.
32 Part 32. Main ke rumah Dion.
33 Part 33. Adrian yang gelisah.
34 Part 34. Dia Cantik
35 Part 35. Hasrat
36 Part 36. Aluna malang.
37 Part 37. Dua Lelaki Tampan.
38 Part 38. Jatuh cinta
39 Part 39. Kemarahan Angel.
40 Part 40. Pelarian.
41 part 41. Melawan.
42 Part 42. Bersama Dion.
43 Part 43. Liburan Hari pertama.
44 Part 44. Konyol.
45 Part 45. Membuatmu nyaman
46 Part 46. Tempat bersandar.
47 Part 47. Pengakuan Adrian.
48 Part 48. Keputusan Luna.
49 Part 49. Antara dua hati.
50 Part 50. Harapan
51 Part 51. Usaha
52 Part 52. Hati yang patah.
53 Part 53. Intrik Licik.
54 Part 54. Rencana Adrian.
55 Part 55. Merindukan Luna.
56 Part 56. Karakter membingungkan.
57 Part 57. Melewati malam berdua.
58 Part 58. Prahara.
59 Part 59. Terlepas dari belenggu.
60 Part 60. Ada dua cinta.
61 Part 61. Wanita pilihan.
62 Part 62. Pembalasan.
63 Part 63. Surprize.
64 Part 64. Hari pertama masuk kerja.
65 Part 65. Meeting.
66 Part 66. Berjuang untuk cinta.
67 Part 67. Pencarian dimulai.
68 Part 68. Suka iseng.
69 Part 69. Keras kepala.
70 Part 70. Pergolakan batin
71 Part 71. Tidak ada kesetiaan.
72 Part 72. Tunangan
73 Part 73. Aluna ditemukan.
74 Part 74. Bersyukur dicintai lelaki sepertimu.
75 Part 75. Curhatan Dion.
76 Part 76. Rasa Hambar.
77 Part 77. Langkah awal pembalasan.
78 Part 78. Malu
79 Part 79. Keluarga Dion.
80 Part 80. Minggu pagi.
81 Part 81. Aluna hilang.
82 Part 82. Menjadi tawanan.
83 Part 83. Kerja sama.
84 Part 84. Kesalahan fatal.
85 Part 85. Perjuangan Aluna
86 Part 86. Berkuda.
87 Part 87. Benih Cinta mulai tumbuh.
88 Part 88. Akibat
89 Part 89. Aluna kembali.
90 Part 90. Wanita lain yang mencintaimu.
91 Part 91. Tak semudah yang dibayangkan.
92 Part 92. Bibir Perawan.
93 Part 93. Teruslah berdebat.
94 Part 94. Cobaan untuk Aluna.
95 Part 95. Kedatangan Angeline.
96 Part 96. "Kurang ku apa Luna?"
97 Part 97. Lamaran dari keluarga Dion.
98 Part 98. Pesta.
99 Part 99. Ingin memilikimu secepatnya
100 Part 100. Sudah tak sabar.
101 Part 101. Penampilan Luna.
102 Part 102. pertengkaran.
103 Part 103. Berusaha move-on.
104 Part 104. Perlakuan yang sangat berbeda.
105 Part 105. Bertemu di restaurant.
106 Part 106. Cinta bisa berubah.
107 Part 107. Adrian yang berubah.
108 Part 108. Pertemuan dengan Nenek
109 Part 109. Penilaian Nenek terhadap Aluna.
110 Part 110. Menyadari adanya Cinta, tapi terlambat.
111 Part 111. Hari yang berat.
112 Part 112. Aluna tinggal dengan Nenek.
113 113. Nenek mulai menyukai.
114 114. Menyesal
115 Part 115. Tipu daya.
116 Part 116. Restu Nenek.
117 Part 117. Bertemu di rumah Nenek.
118 Part 118. Separuh rahasia terkuak.
119 Part 119. Aluna menuju kemenangan.
120 Part 120. Aluna dan Dion
121 Part 121. Kejujuran Luna.
122 Part 122. Api cinta mulai menyala.
123 Part 123. Dion yang mesum.
124 Part 124 Kepergok Camer.
125 Part 125. Memilih gaun.
126 Part 126. Hari pernikahan.
127 Part 127. Sudah Gila.
128 Part 128. Melarikan diri.
129 Part 129. Kondisi Aluna.
130 Part 130. Dion tak bisa dibohongi.
131 Part 131. Menyesal tiada akhir.
132 Part 132. Akhirnya Sah.
133 Part 133. Aluna pemalu.
134 Part 134 . Suasana bahagia pengantin baru.
135 Part 135. Pulang ke rumah Dion.
136 Part 136. Awal yang indah.
137 Part 137. Kenyal dan Besar.
138 Part 138. Adrian lemah tanpa Aluna.
139 Part 139. Ada yang lagi kepanasan
140 Part 140. Grogi menghadapi serangan Tiger
141 Part 141. Tahap Awal.
142 Part 142. Buah peach.
143 Part 143. Menjebol gawang.
144 Part 144. Gol yang kedua.
145 Part 145. Sepiring berdua.
146 Part 146. Adrian yang malang.
147 Part 147. Aluna menjenguk Adrian
148 Part 148. Aluna dan Nabila
149 Part 149. Kehangatan pengantin baru.
150 Part 150. Salahkah aku?
151 Part 151. Cinta membuat gila.
152 Part 152. Ruang kerja hangat.
153 Part 153. Pertengkaran Nabila dan Adrian.
154 Part 154. Mulai Curiga.
155 Part 155. Tinggal bersama.
156 Part 156. Nyaris kepergok.
157 Part 157. Teror.
158 Part 158. Siapa pelakunya?
159 Part 159. Makan malam
160 Part 160. Dokter untuk Adrian.
161 Part 161. Nasi goreng
162 Part 162. kembalinya ingatan yang hilang.
163 Part. 163 Luka
164 Part 164. Hamil.
165 Part 165. Kebersamaan yang begitu indah.
166 Part 166. Kehangatan keluarga suami.
167 Part 167. Pengacau datang.
168 Part 168. Kucing Persia bawel.
169 Part 169. Nafas buatan.
170 Part 170. Kehilangan.
171 Part 171. Talak tiga
172 Part 172. Cinta yang sempurna.
173 Part 173. Cinta jarak jauh.
174 Part 174. Bertemu lagi.
175 Part 175. Kerinduan.
176 Part 176. Cinta selalu terlihat indah.
177 Part 177. Salah paham.
178 Part 178. Puncak kesedihan Aluna.
179 Part 179. Sendiri. Menenangkan hati.
180 Part 180. Biang kerok sesungguhnya.
181 Part 181. Aku pergi.
182 Part 182. Pasti ada jalan.
183 Part 183. Paling bersinar diantara berlian.
184 Part 184. Aluna menarik bagi Enzo.
185 Part 185. Penyesalan Dion.
186 Part186. Enzo diam-diam suka.
187 Part 187. "Apakah dia bidadari?"
188 Part 188. Nenek Sihir Datang Lagi
189 Part 189. Satu Apartement.
190 Part 190. Wanita Murahan.
191 Part 191. Pesona Aluna.
192 Part 192. Karena wanita.
193 Part 193.Pergi ke luar negeri
194 Part 194. Lelaki Ambisius.
195 Part 195. Pesta
196 Part 196. Cara licik
197 Part 197. Belum terlambat.
198 Part 198. Seperti remuk.
199 Part 199. "Seberapa besar kau berjuang untukku."
200 Part 200. Kembali pulang.
201 Part 201. Goyah
202 Part 202. Kembali berulah.
203 Part 203. Menghadiri undangan Adrian.
204 Part 204. Perangkap Dion.
205 Part 205. Kehancuran wanita angkuh.
206 Part 206. Malam hangat.
207 Part 207. Semakin hangat.
208 Part 208. Tak tahu malu.
209 Part 209. Cinta Adrian.
210 Part 210. Melamar Nabila.
211 Part 211. Berlahan cinta akan hadir.
212 Part 212. Bertemu ibu di Mall.
213 Part 213. Mencari Aluna.
214 Part 214. Pencarian Lasmi.
215 Part 215. Mungkinkah Hamil lagi.
216 Part 216. Karma untuk Dion.
217 Part 217. Adrian dan Nabila.
218 Part 218. Cinta mulai bersemi.
219 Part 219. Akad nikah.
220 Part 220. Tipu muslihat.
221 Part 221. Semoga cinta kita abadi
222 Part 222. Air mata.
223 Part 223. Candu.
224 Part 224. Kehamilan Luna.
225 Part 225. Terlalu manja
226 Part 226. My Honey.
227 Part 227. Ulat bulu
228 Part 228. Jangan keras-keras.
229 Part 229. Semoga saja, kabar gembira.
230 Part 230. Melahirkan.
231 Part 231. Bayi mungil sudah launching.
232 Part 232. Wanita ini datang lagi.
233 Part 233. Harus kerja keras.
234 Part 234. Surprise
235 Part 235. Gadis menyebalkan.
236 Part 236. Jayden dan Jessica
237 Part 237. Chela dan Jayden.
238 Part 238. Benci awal cinta.
239 Part 239. Perasaan aneh.
240 Part 240. Ada kerinduan.
241 Part 241. Mulai bersemi.
242 Part 242. Amarah Chela.
243 Part 243. Sisi buruk Chela.
244 Part 244. (Promo novel baru)
245 Part 245. Karena cemburu buta.
246 Part 246. Bangunlah, aku mohon.
247 Part 247. Gangguan kejiwaan.
248 Part 248. Lampu hijau
249 Part 249. Bertemu Chela.
250 Part 250. Cinta Jayden tanpa ujung.
251 Part 251. Menuju halal.
252 Past 252 Akhirnya
253 Part 253. Menuju puncak gunung
254 Part 254. Cinta pasti akan datang.
255 Part 255. Ternyata bisa cemburu juga.
256 Part 256. Aset masa depan.
257 Part 257. Enzo jatuh cinta lagi.
258 Part 258. Awas! benci jadi cinta.
259 Part 259. Salah paham.
260 Part 260. Salah paham lagi
261 Part 261. Dipaksa menikah.
262 Part 262. Lamaran
263 Part 263. Malam pesta.
264 Part 264. Pria yang sama.
265 Part 265. Enzo yang Agresif
266 Part 266. Campur tangan Mama.
267 Part 267. Keluarga Harmonis.
268 Part 268. Masih ada musuh yang terlupakan
269 Part 269. Ide gila.
270 Part 270. Luna dan bayinya.
271 Part 271. Cinta untuk keluarga.
Episodes

Updated 271 Episodes

1
Part 1. Tragedi Na'as.
2
Part 2. Pernikahan Rahasia.
3
Part 3. Lelaki mesum.
4
Part 4. Mabuk.
5
Part 5. Office Girl Cupu.
6
Part 6. "Rahasiakan dari siapapun"
7
Part7. Cantik hanya casing.
8
Part 8. Memiliki tapi tak dicintai.
9
Part 9. Antara dua wanita
10
Part 10. OG di rumah Adrian
11
Part 11. Diam diam cerdik juga.
12
Part 12. Kata-kata menyakitkan
13
Part 13. Perhatian Tito
14
Part 14. Salah sebut nama.
15
Part 15. Cemburu yang tak diakui.
16
Part 16. Tito malaikat penolong.
17
Part 17. Sepasang Kelinci.
18
Part 18. Selalu salah
19
Bab 19. Masih ada orang baik.
20
Part 20. Kecelakaan
21
Part 21. Tak dihargai
22
Part 22. Bertemu lagi.
23
Part 23. Gara-Gara Ponsel.
24
Part 24. Belajar Kuat.
25
Part 25. Penyelidikan Angel.
26
Part 26. Dipertemukan lagi.
27
Part 27. Belajar makan kepiting.
28
Part 28. Amarah Adrian.
29
Part 29. Pindah kamar.
30
Part 30. Aluna bersedih.
31
Part 31. Telepon Dari Dion.
32
Part 32. Main ke rumah Dion.
33
Part 33. Adrian yang gelisah.
34
Part 34. Dia Cantik
35
Part 35. Hasrat
36
Part 36. Aluna malang.
37
Part 37. Dua Lelaki Tampan.
38
Part 38. Jatuh cinta
39
Part 39. Kemarahan Angel.
40
Part 40. Pelarian.
41
part 41. Melawan.
42
Part 42. Bersama Dion.
43
Part 43. Liburan Hari pertama.
44
Part 44. Konyol.
45
Part 45. Membuatmu nyaman
46
Part 46. Tempat bersandar.
47
Part 47. Pengakuan Adrian.
48
Part 48. Keputusan Luna.
49
Part 49. Antara dua hati.
50
Part 50. Harapan
51
Part 51. Usaha
52
Part 52. Hati yang patah.
53
Part 53. Intrik Licik.
54
Part 54. Rencana Adrian.
55
Part 55. Merindukan Luna.
56
Part 56. Karakter membingungkan.
57
Part 57. Melewati malam berdua.
58
Part 58. Prahara.
59
Part 59. Terlepas dari belenggu.
60
Part 60. Ada dua cinta.
61
Part 61. Wanita pilihan.
62
Part 62. Pembalasan.
63
Part 63. Surprize.
64
Part 64. Hari pertama masuk kerja.
65
Part 65. Meeting.
66
Part 66. Berjuang untuk cinta.
67
Part 67. Pencarian dimulai.
68
Part 68. Suka iseng.
69
Part 69. Keras kepala.
70
Part 70. Pergolakan batin
71
Part 71. Tidak ada kesetiaan.
72
Part 72. Tunangan
73
Part 73. Aluna ditemukan.
74
Part 74. Bersyukur dicintai lelaki sepertimu.
75
Part 75. Curhatan Dion.
76
Part 76. Rasa Hambar.
77
Part 77. Langkah awal pembalasan.
78
Part 78. Malu
79
Part 79. Keluarga Dion.
80
Part 80. Minggu pagi.
81
Part 81. Aluna hilang.
82
Part 82. Menjadi tawanan.
83
Part 83. Kerja sama.
84
Part 84. Kesalahan fatal.
85
Part 85. Perjuangan Aluna
86
Part 86. Berkuda.
87
Part 87. Benih Cinta mulai tumbuh.
88
Part 88. Akibat
89
Part 89. Aluna kembali.
90
Part 90. Wanita lain yang mencintaimu.
91
Part 91. Tak semudah yang dibayangkan.
92
Part 92. Bibir Perawan.
93
Part 93. Teruslah berdebat.
94
Part 94. Cobaan untuk Aluna.
95
Part 95. Kedatangan Angeline.
96
Part 96. "Kurang ku apa Luna?"
97
Part 97. Lamaran dari keluarga Dion.
98
Part 98. Pesta.
99
Part 99. Ingin memilikimu secepatnya
100
Part 100. Sudah tak sabar.
101
Part 101. Penampilan Luna.
102
Part 102. pertengkaran.
103
Part 103. Berusaha move-on.
104
Part 104. Perlakuan yang sangat berbeda.
105
Part 105. Bertemu di restaurant.
106
Part 106. Cinta bisa berubah.
107
Part 107. Adrian yang berubah.
108
Part 108. Pertemuan dengan Nenek
109
Part 109. Penilaian Nenek terhadap Aluna.
110
Part 110. Menyadari adanya Cinta, tapi terlambat.
111
Part 111. Hari yang berat.
112
Part 112. Aluna tinggal dengan Nenek.
113
113. Nenek mulai menyukai.
114
114. Menyesal
115
Part 115. Tipu daya.
116
Part 116. Restu Nenek.
117
Part 117. Bertemu di rumah Nenek.
118
Part 118. Separuh rahasia terkuak.
119
Part 119. Aluna menuju kemenangan.
120
Part 120. Aluna dan Dion
121
Part 121. Kejujuran Luna.
122
Part 122. Api cinta mulai menyala.
123
Part 123. Dion yang mesum.
124
Part 124 Kepergok Camer.
125
Part 125. Memilih gaun.
126
Part 126. Hari pernikahan.
127
Part 127. Sudah Gila.
128
Part 128. Melarikan diri.
129
Part 129. Kondisi Aluna.
130
Part 130. Dion tak bisa dibohongi.
131
Part 131. Menyesal tiada akhir.
132
Part 132. Akhirnya Sah.
133
Part 133. Aluna pemalu.
134
Part 134 . Suasana bahagia pengantin baru.
135
Part 135. Pulang ke rumah Dion.
136
Part 136. Awal yang indah.
137
Part 137. Kenyal dan Besar.
138
Part 138. Adrian lemah tanpa Aluna.
139
Part 139. Ada yang lagi kepanasan
140
Part 140. Grogi menghadapi serangan Tiger
141
Part 141. Tahap Awal.
142
Part 142. Buah peach.
143
Part 143. Menjebol gawang.
144
Part 144. Gol yang kedua.
145
Part 145. Sepiring berdua.
146
Part 146. Adrian yang malang.
147
Part 147. Aluna menjenguk Adrian
148
Part 148. Aluna dan Nabila
149
Part 149. Kehangatan pengantin baru.
150
Part 150. Salahkah aku?
151
Part 151. Cinta membuat gila.
152
Part 152. Ruang kerja hangat.
153
Part 153. Pertengkaran Nabila dan Adrian.
154
Part 154. Mulai Curiga.
155
Part 155. Tinggal bersama.
156
Part 156. Nyaris kepergok.
157
Part 157. Teror.
158
Part 158. Siapa pelakunya?
159
Part 159. Makan malam
160
Part 160. Dokter untuk Adrian.
161
Part 161. Nasi goreng
162
Part 162. kembalinya ingatan yang hilang.
163
Part. 163 Luka
164
Part 164. Hamil.
165
Part 165. Kebersamaan yang begitu indah.
166
Part 166. Kehangatan keluarga suami.
167
Part 167. Pengacau datang.
168
Part 168. Kucing Persia bawel.
169
Part 169. Nafas buatan.
170
Part 170. Kehilangan.
171
Part 171. Talak tiga
172
Part 172. Cinta yang sempurna.
173
Part 173. Cinta jarak jauh.
174
Part 174. Bertemu lagi.
175
Part 175. Kerinduan.
176
Part 176. Cinta selalu terlihat indah.
177
Part 177. Salah paham.
178
Part 178. Puncak kesedihan Aluna.
179
Part 179. Sendiri. Menenangkan hati.
180
Part 180. Biang kerok sesungguhnya.
181
Part 181. Aku pergi.
182
Part 182. Pasti ada jalan.
183
Part 183. Paling bersinar diantara berlian.
184
Part 184. Aluna menarik bagi Enzo.
185
Part 185. Penyesalan Dion.
186
Part186. Enzo diam-diam suka.
187
Part 187. "Apakah dia bidadari?"
188
Part 188. Nenek Sihir Datang Lagi
189
Part 189. Satu Apartement.
190
Part 190. Wanita Murahan.
191
Part 191. Pesona Aluna.
192
Part 192. Karena wanita.
193
Part 193.Pergi ke luar negeri
194
Part 194. Lelaki Ambisius.
195
Part 195. Pesta
196
Part 196. Cara licik
197
Part 197. Belum terlambat.
198
Part 198. Seperti remuk.
199
Part 199. "Seberapa besar kau berjuang untukku."
200
Part 200. Kembali pulang.
201
Part 201. Goyah
202
Part 202. Kembali berulah.
203
Part 203. Menghadiri undangan Adrian.
204
Part 204. Perangkap Dion.
205
Part 205. Kehancuran wanita angkuh.
206
Part 206. Malam hangat.
207
Part 207. Semakin hangat.
208
Part 208. Tak tahu malu.
209
Part 209. Cinta Adrian.
210
Part 210. Melamar Nabila.
211
Part 211. Berlahan cinta akan hadir.
212
Part 212. Bertemu ibu di Mall.
213
Part 213. Mencari Aluna.
214
Part 214. Pencarian Lasmi.
215
Part 215. Mungkinkah Hamil lagi.
216
Part 216. Karma untuk Dion.
217
Part 217. Adrian dan Nabila.
218
Part 218. Cinta mulai bersemi.
219
Part 219. Akad nikah.
220
Part 220. Tipu muslihat.
221
Part 221. Semoga cinta kita abadi
222
Part 222. Air mata.
223
Part 223. Candu.
224
Part 224. Kehamilan Luna.
225
Part 225. Terlalu manja
226
Part 226. My Honey.
227
Part 227. Ulat bulu
228
Part 228. Jangan keras-keras.
229
Part 229. Semoga saja, kabar gembira.
230
Part 230. Melahirkan.
231
Part 231. Bayi mungil sudah launching.
232
Part 232. Wanita ini datang lagi.
233
Part 233. Harus kerja keras.
234
Part 234. Surprise
235
Part 235. Gadis menyebalkan.
236
Part 236. Jayden dan Jessica
237
Part 237. Chela dan Jayden.
238
Part 238. Benci awal cinta.
239
Part 239. Perasaan aneh.
240
Part 240. Ada kerinduan.
241
Part 241. Mulai bersemi.
242
Part 242. Amarah Chela.
243
Part 243. Sisi buruk Chela.
244
Part 244. (Promo novel baru)
245
Part 245. Karena cemburu buta.
246
Part 246. Bangunlah, aku mohon.
247
Part 247. Gangguan kejiwaan.
248
Part 248. Lampu hijau
249
Part 249. Bertemu Chela.
250
Part 250. Cinta Jayden tanpa ujung.
251
Part 251. Menuju halal.
252
Past 252 Akhirnya
253
Part 253. Menuju puncak gunung
254
Part 254. Cinta pasti akan datang.
255
Part 255. Ternyata bisa cemburu juga.
256
Part 256. Aset masa depan.
257
Part 257. Enzo jatuh cinta lagi.
258
Part 258. Awas! benci jadi cinta.
259
Part 259. Salah paham.
260
Part 260. Salah paham lagi
261
Part 261. Dipaksa menikah.
262
Part 262. Lamaran
263
Part 263. Malam pesta.
264
Part 264. Pria yang sama.
265
Part 265. Enzo yang Agresif
266
Part 266. Campur tangan Mama.
267
Part 267. Keluarga Harmonis.
268
Part 268. Masih ada musuh yang terlupakan
269
Part 269. Ide gila.
270
Part 270. Luna dan bayinya.
271
Part 271. Cinta untuk keluarga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!