Ternyata Dia Hanya Milikku

Ternyata Dia Hanya Milikku

Kamila Vs Imran

" Mil Lo tadi telat lagi?" Tanya Risa berjalan menjajari Mila.

" Iya gue kesiangan." Sahut Mila terus melangkah.

" Lo begadang lagi pasti." Tebak Risa.

" Iya... Ngebut nonton channel cogan cogan." Kekeh Mila.

" Kebiasaan Lo mah." Cebik Risa.

Ya hari ini hari Senin dimana seharusnya para siswa berangkat lebih awal untuk mengikuti upacara bendera, Tapi tidak dengan gadis cantik bernama Kamila Azzurra yang sering di sapa Mila. Ia rela menghadap guru BP dan mendapat SP dari guru BP kesayangannya.

" Gue lapar mau ke kantin, Lo ikut nggak?" Tanya Mila menghentikan langkahnya.

" Bentar lagi Pak Des masuk Mil, Lo akan kena sanksi lagi." Ucap Risa memperingatkan.

" Bodo' amatlah gue lapar, Lagian gue juga malas mengikuti pelajaran guru killer seperti dia." Sahut Mila enteng.

" Guru ganteng pake banget kok di bilang killer." Protes Risa.

" Lo mah kalau lihat semua cowok pasti di nilai ganteng, Rabun tahu nggak Lo." Cebik Mila.

" Udah lah sono masuk gue isi perut dulu dari pada nggak bisa mikir entar." Ujar Mila berjalan menuju kantin.

" Mila... Mila." Gumam Risa menggelengkan kepalanya.

Desfian Imran Maulana guru matematika yang sering di panggil Pak Imran oleh para murid muridnya, Tapi tidak dengan Mila. Ia menyebutnya dengan nama Pak Des, Entah mengapa Ia suka dengan panggilan itu. Imran melangkah masuk ke ruang kelas 12 IPA2.

" Selamat pagi anak anak." Sapa Imran.

" Selamat pagi Pak." Sahut murid murid.

" Sebelum kita mulai pelajaran saya absen dulu ya." Ucap Imran.

" Iya Pak." Sahut murid murid.

Imran memanggil nama muridnya satu persatu hingga Ia mendapatkan nama yang selama ini diam diam mengisi hatinya. Tentunya tanpa seorang pun yang tahu.

" Kamila Azzurra." Panggil Imran. Tidak ada sahutan Imran pun menatap bangku yang biasa di duduki Mila. Kosong...

" Selalu saja seperti ini." Batin Imran.

" Ada yang tahu kemana Mila?" Tanya Imran.

Para siswa saling pandang hingga terdengar suara seseorang dari luar.

" Aku di sini." Ucap Mila masuk ke dalam.

" Darimana saja kamu? Kenapa selalu terlambat di jam pelajaran saya?" Selidik Imran mendekati Mila.

" Kantin Pak." Sahut Mila jujur.

" Kalau kamu tidak niat mengikuti pelajaran saya, Silahkan keluar dari kelas ini sekarang juga, Saya tidak suka dengan orang yang tidak menghargai waktu Kamila Azzurra." Tegas Imran.

" Dengan senang hati Pak saya akan keluar dari kelas ini, Tapi awas saja jika bapak memberikan nilai yang jelek kepada saya, Saya akan menghampiri Bapak ke rumah Bapak untuk membuat perhitungan, Camkan itu." Ancam Mila pergi meninggalkan ruangan kelasnya.

Imran memejamkan matanya sambil menghirup banyak banyak oksigen untuk pasokan nafasnya.

" Semakin menarik dan aku semakin tertantang untuk meluluhkanmu Mila." Gumam Imran dalam hatinya.

Pelajaran di mulai tanpa hadirnya Mila. Sedangkan Mila lebih memilih ke perpustakaan untuk membaca baca buku. Mila anak yang pandai tapi karena kurangnya kasih sayang yang di berikan kedua orang tuanya, Ia menjadi anak yang semaunya sendiri. Yang penting happy menurutnya.

Tet....

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan menuju tempat favorite masing masing.

" Mil Lo di panggil Pak Des di suruh ke ruangannya." Ucap Risa yang baru saja duduk di depan Mila. Risa ikut ikutan Mila memanggil Pak Des pada guru tampan paripurna itu.

" Males gue." Sahut Mila.

" Ya jangan gitu donk, Entar Lo nggak dapat nilai, Terus besok Lo nggak lulus gimana donk? Kan kita rencana mau kuliah ke kota Y, Udah ah sono paling cuma di kasih tugas doank." Ujar Risa.

" Iya deh iya bawel amat mirip emak emak." Cebik Mila.

Mila berjalan menuju ruangan Imran, Entah siapa sebenarnya Imran ini hingga Ia memiliki ruangan sendiri tidak seperti guru guru lainnya.

Tok tok tok

" Masuk." Sahut Imran dari dalam.

Mila masuk ke dalam berdiri di depan meja Imran.

" Ada apa Bapak memanggil saya?" Tanya Mila to the point.

Imran menatap Mila dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Mila sendiri membuat Mila memutar bola matanya jengah.

" Kenapa menatap saya seperti itu? Saya tidak suka dengan orang yang membuang buang waktu." Ucap Mila menatap Imran tanpa takut.

" Hebat dia bahkan tidak merasa takut kepadaku, Apalagi di dalam ruangan berduaan begini Kamila aku harus mendapatmu." Ujar Imran dalam hati.

" Pak Des." Panggil Mila menatap Imran yang malah melamun.

" Eh apa? Pak Des?" Imran malah bertanya.

" Iya Pak Desfian yang terhormat buruan katakan ada apa manggil saya ke sini, Jam rehat hampir habis Pak." Ujar Mila.

Imran justru tersenyum mendengar panggilan khusus dari Mila. Entah mengapa Ia merasa itu panggilan istimewa dari Mila untuknya.

" Astaga... Nih orang kesambet apa gimana sih malah senyam senyum sendiri." Gerutu Mila.

Brak...

Imran berjingkrak kaget saat Mila menggebrak meja. Ia menatap tajam ke arah Mila.

" Apa?" Tantang Mila.

" Kamu tidak sopan berani menggebrak meja di depan gurumu Kamila." Ucap Imran sambil berdiri.

Bukannya takut Mila justru membalas tatapan Imran dengan tajam. Mata hitam pekat dengan bulu mata lentik membuat Imran terlihat sangat tampan dan membuat semua wanita terpesona, Tapi tidak untuk Mila.

" Heh dasar sinting." Gumam Mila membalikkan badannya hendak melangkah keluar.

" Mau kemana?" Tanya Imran mencekal tangan Mila.

" Anda tidak sopan menyentuh tangan yang bukan muhrim anda Pak, Terlebih murid Bapak sendiri." Ucap Mila menatap ke arah cekalan Imran.

" Maaf." Ucap Imran melepas cekalannya.

" Ini tugas yang harus kau kerjakan sebagai hukuman karena kamu tidak mengikuti pelajaran saya." Sambung Imran memberikan tumpukan lembar soal kepada Mila.

Mila menerimanya lalu melihat setiap lembar itu.

" Wow anda hebat Pak." Ucap Mila.

" Hebat?" Tanya Imran.

" Anda hebat bisa melimpahkan kesalahan anda pada saya." Sahut Mila.

" Apa maksudmu?" Tanya Imran bingung.

" Anda sendiri yang menyuruh saya keluar ruangan kenapa saya yang kena hukuman? Nggak adil." Cebik Mila.

Imran tidak bisa berkata apa apa jika berhadapan dengan murid unik satu ini.

" Aku ambil satu yang lain Pak Des saja yang mengerjakan nanti nilainya berikan pada saya." Ucap Mila mengerlingkan matanya.

Jantung Imran berdegup kencang hanya mendapat kerlingan dari Mila. Apalagi kalau di peluk?

" Saya ke kelas dulu Pak Des, Bye." Ucap Mila.

Setelah meletakkan sisa lembaran soal di atas meja, Mila keluar dari ruangan Imran.

" Mila." Panggil Vicki teman sekaligus cowok yang menyukai Mila.

" Hai." Sapa Mila.

" Kenapa di panggil Pak Imran? Bolos lagi?" Tanya Vicki. Walaupun Vicki teman Mila tapi mereka tidak satu ruang.

" Biasa." Sahut Mila.

" Kamu ini ya... Bandel banget kalau di bilangin jangan bolos bolos lagi, Udah mau lulus lhoh." Ujar Vicki mengacak rambut Mila.

" Ckk berantakan Say." Cebik Mila mengerucutkan bibirnya.

" Jangan manyun gitu entar abang khilaf Dek." Ujar Vicki.

" Apaan sih." Kekeh Mila.

" Ayo aku antar ke kelas." Ajak Vicki menggandeng tangan Mila. Sudah bukan rumor lagi jika Mila dan Vicki di pasangkan menjadi pasangan yang serasi yang satu cantik dan yang satu tampan. Tapi jika masalah hubungan hanya mereka berdua yang tahu.

Di balik kaca Imran mengepalkan tangannya. Ia tidak rela pujaan hatinya dekat dengan pria lain. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Lalu Ia menelpon seseorang untuk mengatur rencananya.

TBC.....

*Hai readers author membawa cerita baru semoga kalian suka...

Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan cara like dan koment di setiap babnya*.

Jika berkenan beri vote dan hadiah ya buat Author...

Miss U All...

Pak guru Imran yang ganteng paripurna

Mila yang cantik jelita

Terpopuler

Comments

Febrian Saputra IG: Fetra7

Febrian Saputra IG: Fetra7

aku mampir thor semangat ayo kita saling dukung😊😊😊 jgn lupa mampir yah

2022-03-31

2

lihat semua
Episodes
1 Kamila Vs Imran
2 Makan Malam
3 Tukar Cincin
4 Kesal
5 Risa Tahu
6 Ke Rumah CalMer
7 Berdua Denganmu
8 Wedding
9 Aku Yang ke Dua
10 Istri Tua Istri Muda
11 Kesal
12 Kedatangan Teman Teman
13 Rencana Honeymoon
14 Rencana Mila
15 Rencana Hena
16 Kepergian Mila
17 Baru sehari udah Ketemu
18 Ungkapan Imran & Aroon
19 TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20 Mau tak Mau harus Kembali
21 Perasaan Hati Mila
22 Mencoba Dekat
23 Rumah Sakit
24 Saling Memaafkan
25 Pertemuan Tak Terduga
26 Cekcok
27 Dilema
28 Koleps
29 Mengetahui Yang Sebenarnya
30 Kepergian Arvi
31 Bersikap Dewasa
32 Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33 Ketahuan
34 Aku balas I Love U Too
35 MP
36 Kebohongan
37 Kekecewaan Mila
38 Mila Kesal
39 Titik Terang
40 Kacau
41 Uler Keket
42 Peninjauan
43 Jebakan Arga
44 Kecurigaan Imran
45 Penjelasan
46 Bukti Kebenaran
47 Im Sorry
48 Kedatangan Sahabat
49 Merasa Bersalah
50 Imran Sakit
51 Insiden
52 Menjauh
53 Penjelasan
54 Kabar Gembira
55 Mendekat Ke Arahku
56 Hadapi Bersama
57 Teror
58 Penculikan
59 Penembakan
60 Rumah Sakit
61 Pernikahan Aroon
62 Patah hati bersama
63 Kehidupan Baru Fisa
64 Permainan
65 Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66 Terungkap
67 Permintaan Maaf Fisa
68 Kehidupan Baru Aroon
69 Calon Mama
70 Menagih Janji
71 Kemarahan Kinan
72 Hilangnya Kinan
73 Om Om Menyebalkan
74 Kedatangan pria setengah tua
75 Terpaksa Menerima
76 Pernikahan
77 Sandiwara
78 Menjemput Kinan
79 Di Rumah Aroon
80 Malam Pengantin
81 Kedatangan Fisa
82 Kinan Marah
83 Nasehat Papa Shiv
84 Memahami Perasaan Masing Masing
85 End
86 SEASONS 2
87 1. Akira Arviana Madan
88 2. Zavran Maulana
89 3. Mengantar Pulang
90 4. Bertemu Fahri Almanaf
91 5. Sakit Hati
92 6. Perang Batin
93 7. Makan Malam mengagetkan
94 8. Dilema Perjuangan
95 9. Ungkapan Dan Kejadian
96 10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97 11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98 12. Rasa Bersalah
99 13. Keputusan Kira
100 14. Melamarmu
101 15. Pernikahan
102 16. Malam Pengantin
103 17. Baru Sehari Sudah Terluka
104 18. Bertemu Dea
105 19. Kebenaran membawa Kebaikan
106 20. Ke Apartemen Dea
107 21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108 22. End
109 Meminta Pendapat Readers
110 Janda Muda
111 Bertemu Kembali
112 Keputusan Fahri
113 Pindah Kamar
114 Ke rumah Kira
115 Kepergian Nenek Mira
116 Sedikit Khawatir
117 Pemandangan Luar Biasa
118 Kata Kata Menyakitkan
119 Pemandangan Menyakitkan
120 Support dari Adnan
121 Perubahan &Tantangan
122 Salah Paham
123 Perhatian Fahri
124 Ungkapan Perasaan
125 Kebenaran Sesungguhnya
126 THE END
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Kamila Vs Imran
2
Makan Malam
3
Tukar Cincin
4
Kesal
5
Risa Tahu
6
Ke Rumah CalMer
7
Berdua Denganmu
8
Wedding
9
Aku Yang ke Dua
10
Istri Tua Istri Muda
11
Kesal
12
Kedatangan Teman Teman
13
Rencana Honeymoon
14
Rencana Mila
15
Rencana Hena
16
Kepergian Mila
17
Baru sehari udah Ketemu
18
Ungkapan Imran & Aroon
19
TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20
Mau tak Mau harus Kembali
21
Perasaan Hati Mila
22
Mencoba Dekat
23
Rumah Sakit
24
Saling Memaafkan
25
Pertemuan Tak Terduga
26
Cekcok
27
Dilema
28
Koleps
29
Mengetahui Yang Sebenarnya
30
Kepergian Arvi
31
Bersikap Dewasa
32
Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33
Ketahuan
34
Aku balas I Love U Too
35
MP
36
Kebohongan
37
Kekecewaan Mila
38
Mila Kesal
39
Titik Terang
40
Kacau
41
Uler Keket
42
Peninjauan
43
Jebakan Arga
44
Kecurigaan Imran
45
Penjelasan
46
Bukti Kebenaran
47
Im Sorry
48
Kedatangan Sahabat
49
Merasa Bersalah
50
Imran Sakit
51
Insiden
52
Menjauh
53
Penjelasan
54
Kabar Gembira
55
Mendekat Ke Arahku
56
Hadapi Bersama
57
Teror
58
Penculikan
59
Penembakan
60
Rumah Sakit
61
Pernikahan Aroon
62
Patah hati bersama
63
Kehidupan Baru Fisa
64
Permainan
65
Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66
Terungkap
67
Permintaan Maaf Fisa
68
Kehidupan Baru Aroon
69
Calon Mama
70
Menagih Janji
71
Kemarahan Kinan
72
Hilangnya Kinan
73
Om Om Menyebalkan
74
Kedatangan pria setengah tua
75
Terpaksa Menerima
76
Pernikahan
77
Sandiwara
78
Menjemput Kinan
79
Di Rumah Aroon
80
Malam Pengantin
81
Kedatangan Fisa
82
Kinan Marah
83
Nasehat Papa Shiv
84
Memahami Perasaan Masing Masing
85
End
86
SEASONS 2
87
1. Akira Arviana Madan
88
2. Zavran Maulana
89
3. Mengantar Pulang
90
4. Bertemu Fahri Almanaf
91
5. Sakit Hati
92
6. Perang Batin
93
7. Makan Malam mengagetkan
94
8. Dilema Perjuangan
95
9. Ungkapan Dan Kejadian
96
10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97
11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98
12. Rasa Bersalah
99
13. Keputusan Kira
100
14. Melamarmu
101
15. Pernikahan
102
16. Malam Pengantin
103
17. Baru Sehari Sudah Terluka
104
18. Bertemu Dea
105
19. Kebenaran membawa Kebaikan
106
20. Ke Apartemen Dea
107
21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108
22. End
109
Meminta Pendapat Readers
110
Janda Muda
111
Bertemu Kembali
112
Keputusan Fahri
113
Pindah Kamar
114
Ke rumah Kira
115
Kepergian Nenek Mira
116
Sedikit Khawatir
117
Pemandangan Luar Biasa
118
Kata Kata Menyakitkan
119
Pemandangan Menyakitkan
120
Support dari Adnan
121
Perubahan &Tantangan
122
Salah Paham
123
Perhatian Fahri
124
Ungkapan Perasaan
125
Kebenaran Sesungguhnya
126
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!