Risa Tahu

Lagi lagi mood Mila menjadi buruk saat ingat pelajaran pertama adalag matematika. Ia suka dengan pelajarannya tapi Ia benci dengan gurunya. On time.... Tepat jam tujuh tit... Imran masuk ke dalam kelas Mila.

" Pagi anak anak." Sapa Imran menuju mejanya.

" Pagi Pak." Sahut murid murid.

" Seperti biasa saya absen ya." Ucap Imran.

Setelah memanggil nama murid muridnya satu persatu tiba giliran nama Mila yang di panggil.

" Kamila." Panggil Imran.

" Hmm." Gumam Mila.

Semua teman temannya menatap ke arah Mila, Pasalnya yang lain menjawab hadir Pak, Tapi Mila hanya berdehem saja.

" Kamila." Panggil Imran lebih keras.

" Hadir Pak." Sahut Risa.

Imran menoleh ke asal suara. Ia menatap Mila yang kebetulan sedang menatap ke arahnya.

" Kamu kenapa Mila? Apa kamu sedang sariawan hingga hanya bisa berdehem saja?" Tanya Imran dingin.

" Seharusnya Bapak tidak perlu memanggil nama saya karena saya yakin Bapak sudah melihat saya." Sahut Mila.

" Itu bisa bersuara dengan lancar, Kamu ini bisa bersikap sopan dengan gurumu sedikit saja?" Tanya Imran menghampiri Mila.

Imran berdiri di depan meja Mila, Mila memang selalu duduk di bangku deretan paling depan sendiri. Ia menatap Mila dengan tajam. Tapi bukan Mila namanya jika Ia tunduk di hadapan Imran. Mila justru berdiri di depan Imran sambil menatapnya membuat jantung Imran deg degan.

" Bapak menyuruh saya untuk sopan sedikit kan? Berarti banyak nggak sopannya donk, Bukankah udah aku turuti? Lalu sekarang mau apa? Mau mengusirku untuk tidak mengikuti pelajaran Bapak lagi?" Tantang Mila.

Imran kehabisan kata kata, Benar benar seorang murid yang bandelnya nggak ketulungan. Di saat mereka beradu pandang Risa justru tertarik dengan cincin yang melingkar di jari Imran. Pasalnya tangan Imran berada di atas meja tepat di depannya.

" Kok cincin mereka sama ya? Lagian sejak kapan Pak Des pakai cincin di jarinya? Apa aku yang lupa ya? Ah apa mungkin Pak Des tunangannya Mila? Tapi masa' sih... Apa iya Pak Des mau menikahi Mila? Mereka kan musuh banget, Eh tapi mereka di jodohkan... Ah pusing, Gue harus minta penjelasan dari Mila." Ujar Risa dalam hatinya.

" Ris Lo kenapa?" Tanya Mila menyenggol lengan Risa.

" Eh nggak pa pa." Sahut Risa.

Pelajaran di mulai sampai dua jam lamanya hingga bel istirahat berbunyi.

" Yang mau istirahat silahkan keluar, Saya sedang menyelesaikan penilaian." Ujar Imran.

" Baik Pak." Sahut murid murid.

Satu persatu murid mulai meninggalkan kelas, Ada juga yang masih tinggal di dalam seperti Mila dan Risa.

" Hello Say? Kok nggak ke kantin?" Vicki masuk menghampiri Mila membuat Imran menoleh ke arahnya.

" Eh siang Pak , Maaf mau mengajak Mila jalan." Ujar Vicki kepada Imran.

Mila melirik ke arah Imran yang menatap tajam ke arah Mila.

" Ya udah yuk kita ke kantin aja." Ucap Mila menggandeng Vicki keluar.

Imran mengepalkan tangannya. Risa melihat semua itu, Ia semakin yakin jika antara Mila dan Imran punya hubungan. Risa beranjak menyusul Mila ke kantin.

Di kantin Mila dan Vicki memesan bakso kesukaannya. Bakso dengan kuah pedas level sepuluh.

" Rese' Lo gue di tinggalin." Cebik Risa duduk di hadapan Mila.

" Ya sorry... Lagian tinggal ngikut di belakang aja juga." Ujar Mila.

" Gue udah di pesenin kan?" Tanya Risa.

" Udah." Sahut Mila.

Tak lama pesanan mereka datang, Mereka segera menyantap bakso pedas dengan kuah yang masih sedikit panas.

" Gimana tadi pelajarannya? Mudah atau sulit?" Tanya Vicki di sela sela makannya.

" Lumayan." Sahut Risa.

" Mudah lah." Sahut Mila.

" Iya deh yang pinter." Canda Vicki.

" Vic Lo tau nggak kalau semalam Mila tunangan?" Tanya Risa.

" Hah? Tunangan? Beneran Mil?" Tanya Vicki.

" Nggak usah kenceng kenceng juga kali entar semuanya denger." Ujar Mila.

" Sama siapa?" Tanya Vicki.

Mila menyuapkan bakso dengan kuah pedasnya ke dalam mulutnya.

" Pak Desfian Imran."

Byur... Uhuk... Uhuk.. Uhuk..

Mila tersedak makanannya, Ia mengipas ngipaskan tangannya di depan wajahnya. Kebayang nggak sih kesedak kuah bakso yang super pedas.

" Nih buruan minum... " Vicki menyodorkan jusnya ke arah Mila yang langsung di minum Mila hingga tandas.

"Ya ampun kasihan banget bebeb gue sampai kesedak gitu, Mana kuah pedas lagi." Ujar Vicki mengusap punggung Mila.

Mila mengatur nafasnya, Setelah lebih baik Ia menatap Risa dengan tatapan menyelidik.

" Siapa yang bilang padamu?" Tanya Mila.

" Aku hanya menebak saja." Jawab Risa.

" Apa alasannya kamu menebak dia?" Mila kembali bertanya.

" Cincin... Pak Des memakai cincin yang sama denganmu." Ujar Risa.

" Jadi kamu sudah bertunangan dengan Pak Imran?" Tanya Vicki menatap Mila.

" Iya... Tapi aku mohon jangan sampai ada yang tahu selain kalian." Ujar Mila.

" Baiklah... Selamat atas pertunanganmu, Aku doakan....

" Jangan doakan lancar sampai ke pelaminan." Mila memotong ucapan Vicki membuat Vicki melongo.

" Kok gitu?" Tanya Vicki yang tidak tahu apa apa.

" Sudah lah aku malas membahasnya." Sahut Mila.

Ting...

Ponsel Mila berdenting tanda pesan masuk. Ia membuka aplikasi hijau.

📲 08xxxxxxxx

Jaga sikap jangan keganjenan sama cowok lain inget sama calon suami

Mila mengerutkan keningnya. Ia mencoba mensave nomernya lalu Ia melihat profile nomer tersebut untuk memastikan saja. Ia mengamati foto itu yang ternyata foto tangannya saat menyematkan cincin ke jari Imran.

📲Me

Terserah gue

Send...

Mila memasukkan kembali ponselnya ke kantongnya.

" Udah bel yuk masuk." Ajak Vicki tersenyum.

Vicki menutupi kesedihan hatinya dengan senyumannya, Ia patah hati, Wanita yang selama ini Ia cintai justru sudah di pinang oleh gurunya sendiri. Jika harus bersaing sudah pasti Vicki kalah dari segi manapun jika melawan Imran.

" Yoi." Sahut Mila.

Ketiganya berjalan meninggalkan kantin, Mereka berpisah di depan kelas Vicki.

Di dalam ruangan Imran, Ia sedang merasa cemas karena Mila tidak mengindahkan pesannya. Ia berjalan mondar mandir untuk mengurangi rasa gelisahnya. Maklum lebay lagi bucin dia...

" Mila... Kau benar benar menjungkir balikkan duniaku, Hah... Aku harus sabar menghadapinya, Setidaknya dia tidak bisa lari lagi dariku." Monolog Imran duduk bersandar di kursi kebesarannya sambil memejamkan matanya. Tiba tiba terbesit ide di dalam otaknya, Ia tersenyum smirk.

Imran membuka ponselnya untuk menghubungi Mamanya untuk membantunya melancarkan idenya. Sang Mama pun menyetujuinya.

Bel tanda pulang berbunyi, Murid murid mulai berkemas untuk segera pulang. Berbeda dengan Mila, Setelah mendapat telepon dari Mamanya Imran, Ia duduk di bangkunya menunggu sekolahan sepi. Nggak mungkin kan kalau dia pergi bersama Imran di depan banyak orang.

" Lo nggak pulang?" Tanya Risa.

" Nanti.... Gue di suruh ke rumah Tante Lina." Sahut Mila.

" Siapa Tante Lina?" Tanya Risa.

" Nyokapnya Pak Des." Sahut Mila.

" Cie cie... yang mau main ke rumah calmer." Canda Risa.

" Apaan sih biasa aja kali." Ujar Mila.

" Ya udah gue duluan ya... Bye." Ucap Risa berlalu dari sana.

" Bye." Sahut Mila.

TBC....

Jangan lupa like dan komentnya ya... Makasih

Episodes
1 Kamila Vs Imran
2 Makan Malam
3 Tukar Cincin
4 Kesal
5 Risa Tahu
6 Ke Rumah CalMer
7 Berdua Denganmu
8 Wedding
9 Aku Yang ke Dua
10 Istri Tua Istri Muda
11 Kesal
12 Kedatangan Teman Teman
13 Rencana Honeymoon
14 Rencana Mila
15 Rencana Hena
16 Kepergian Mila
17 Baru sehari udah Ketemu
18 Ungkapan Imran & Aroon
19 TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20 Mau tak Mau harus Kembali
21 Perasaan Hati Mila
22 Mencoba Dekat
23 Rumah Sakit
24 Saling Memaafkan
25 Pertemuan Tak Terduga
26 Cekcok
27 Dilema
28 Koleps
29 Mengetahui Yang Sebenarnya
30 Kepergian Arvi
31 Bersikap Dewasa
32 Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33 Ketahuan
34 Aku balas I Love U Too
35 MP
36 Kebohongan
37 Kekecewaan Mila
38 Mila Kesal
39 Titik Terang
40 Kacau
41 Uler Keket
42 Peninjauan
43 Jebakan Arga
44 Kecurigaan Imran
45 Penjelasan
46 Bukti Kebenaran
47 Im Sorry
48 Kedatangan Sahabat
49 Merasa Bersalah
50 Imran Sakit
51 Insiden
52 Menjauh
53 Penjelasan
54 Kabar Gembira
55 Mendekat Ke Arahku
56 Hadapi Bersama
57 Teror
58 Penculikan
59 Penembakan
60 Rumah Sakit
61 Pernikahan Aroon
62 Patah hati bersama
63 Kehidupan Baru Fisa
64 Permainan
65 Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66 Terungkap
67 Permintaan Maaf Fisa
68 Kehidupan Baru Aroon
69 Calon Mama
70 Menagih Janji
71 Kemarahan Kinan
72 Hilangnya Kinan
73 Om Om Menyebalkan
74 Kedatangan pria setengah tua
75 Terpaksa Menerima
76 Pernikahan
77 Sandiwara
78 Menjemput Kinan
79 Di Rumah Aroon
80 Malam Pengantin
81 Kedatangan Fisa
82 Kinan Marah
83 Nasehat Papa Shiv
84 Memahami Perasaan Masing Masing
85 End
86 SEASONS 2
87 1. Akira Arviana Madan
88 2. Zavran Maulana
89 3. Mengantar Pulang
90 4. Bertemu Fahri Almanaf
91 5. Sakit Hati
92 6. Perang Batin
93 7. Makan Malam mengagetkan
94 8. Dilema Perjuangan
95 9. Ungkapan Dan Kejadian
96 10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97 11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98 12. Rasa Bersalah
99 13. Keputusan Kira
100 14. Melamarmu
101 15. Pernikahan
102 16. Malam Pengantin
103 17. Baru Sehari Sudah Terluka
104 18. Bertemu Dea
105 19. Kebenaran membawa Kebaikan
106 20. Ke Apartemen Dea
107 21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108 22. End
109 Meminta Pendapat Readers
110 Janda Muda
111 Bertemu Kembali
112 Keputusan Fahri
113 Pindah Kamar
114 Ke rumah Kira
115 Kepergian Nenek Mira
116 Sedikit Khawatir
117 Pemandangan Luar Biasa
118 Kata Kata Menyakitkan
119 Pemandangan Menyakitkan
120 Support dari Adnan
121 Perubahan &Tantangan
122 Salah Paham
123 Perhatian Fahri
124 Ungkapan Perasaan
125 Kebenaran Sesungguhnya
126 THE END
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Kamila Vs Imran
2
Makan Malam
3
Tukar Cincin
4
Kesal
5
Risa Tahu
6
Ke Rumah CalMer
7
Berdua Denganmu
8
Wedding
9
Aku Yang ke Dua
10
Istri Tua Istri Muda
11
Kesal
12
Kedatangan Teman Teman
13
Rencana Honeymoon
14
Rencana Mila
15
Rencana Hena
16
Kepergian Mila
17
Baru sehari udah Ketemu
18
Ungkapan Imran & Aroon
19
TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20
Mau tak Mau harus Kembali
21
Perasaan Hati Mila
22
Mencoba Dekat
23
Rumah Sakit
24
Saling Memaafkan
25
Pertemuan Tak Terduga
26
Cekcok
27
Dilema
28
Koleps
29
Mengetahui Yang Sebenarnya
30
Kepergian Arvi
31
Bersikap Dewasa
32
Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33
Ketahuan
34
Aku balas I Love U Too
35
MP
36
Kebohongan
37
Kekecewaan Mila
38
Mila Kesal
39
Titik Terang
40
Kacau
41
Uler Keket
42
Peninjauan
43
Jebakan Arga
44
Kecurigaan Imran
45
Penjelasan
46
Bukti Kebenaran
47
Im Sorry
48
Kedatangan Sahabat
49
Merasa Bersalah
50
Imran Sakit
51
Insiden
52
Menjauh
53
Penjelasan
54
Kabar Gembira
55
Mendekat Ke Arahku
56
Hadapi Bersama
57
Teror
58
Penculikan
59
Penembakan
60
Rumah Sakit
61
Pernikahan Aroon
62
Patah hati bersama
63
Kehidupan Baru Fisa
64
Permainan
65
Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66
Terungkap
67
Permintaan Maaf Fisa
68
Kehidupan Baru Aroon
69
Calon Mama
70
Menagih Janji
71
Kemarahan Kinan
72
Hilangnya Kinan
73
Om Om Menyebalkan
74
Kedatangan pria setengah tua
75
Terpaksa Menerima
76
Pernikahan
77
Sandiwara
78
Menjemput Kinan
79
Di Rumah Aroon
80
Malam Pengantin
81
Kedatangan Fisa
82
Kinan Marah
83
Nasehat Papa Shiv
84
Memahami Perasaan Masing Masing
85
End
86
SEASONS 2
87
1. Akira Arviana Madan
88
2. Zavran Maulana
89
3. Mengantar Pulang
90
4. Bertemu Fahri Almanaf
91
5. Sakit Hati
92
6. Perang Batin
93
7. Makan Malam mengagetkan
94
8. Dilema Perjuangan
95
9. Ungkapan Dan Kejadian
96
10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97
11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98
12. Rasa Bersalah
99
13. Keputusan Kira
100
14. Melamarmu
101
15. Pernikahan
102
16. Malam Pengantin
103
17. Baru Sehari Sudah Terluka
104
18. Bertemu Dea
105
19. Kebenaran membawa Kebaikan
106
20. Ke Apartemen Dea
107
21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108
22. End
109
Meminta Pendapat Readers
110
Janda Muda
111
Bertemu Kembali
112
Keputusan Fahri
113
Pindah Kamar
114
Ke rumah Kira
115
Kepergian Nenek Mira
116
Sedikit Khawatir
117
Pemandangan Luar Biasa
118
Kata Kata Menyakitkan
119
Pemandangan Menyakitkan
120
Support dari Adnan
121
Perubahan &Tantangan
122
Salah Paham
123
Perhatian Fahri
124
Ungkapan Perasaan
125
Kebenaran Sesungguhnya
126
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!