Makan Malam

Sepulang sekolah Mila langsung menuju kamarnya. Ia mengganti seragamnya dengan pakaian ala rumahannya. Hot pants dan tanktop saja. Ia turun ke bawah untuk makan siang. Di meja makan sudah ada Papa dan Mamanya.

" Sayang sini kita makan bareng." Ucap Mama Santi.

" Tumben Papa sama Mama di rumah siang siang gini." Ucap Mila duduk di kursinya.

Mama dan Papanya saling pandang. Papa menganggukkan kepalanya.

" Mau makan pakai apa sayang?" Tanya Mama.

" Aku ambil sendiri aja Ma." Sahut Mila cuek.

Papa dan Mama Mila sama sama wanita karir. Mama Santi mengurus butik sedangkan Papa Toni mengurus perusahaannya. Mereka jarang berkumpul di rumah. Itu lah yang membuat Mila merasa kesepian dan tidak punya orang tua. Ia di rumah hanya dengan artnya. Bi Cici namanya.

Mereka makan dengan khidmat. Sesekali Papa Toni melirik ke arah Mila yang sedang menyuapkan sendok ke mulutnya.

" Mila." Panggil Papa.

" Iya Pa." Mila mendongak menatap Papanya.

" Ada yang ingin Papa bicarakan padamu." Ujar Papa.

" Tentang apa Pa?" Tanya Mila. Pasalna jarang jarang Papanya mau berbicara serius dengannya.

" Perjodohanmu." Jawab Papa.

Uhuk... uhuk... uhuk

Mila tersedak makanannya sendiri. Mama Santi memberikan segelas air putih kepada Mila yang langsung di minumnya hingga tandas.

" Apa Pa? Perjodohanku?" Tanya Mila memastikan jika Ia tidak salah dengar.

" Iya sayang." Sahut Papa.

" Aku masih muda dan statusku masih pelajar Pa, Apa Papa dan Mama sudah tidak mau mengurusiku hingga harus membuangku dengan cara seperti ini?" Tanya Mila ngegas.

" Bukan begitu sayang." Sahut Mama.

" Bukan begitu gimana? Kalian berdua tidak pernah menyayangi aku, Kalian sibuk dengan urusan masing masing, Apa aku ini hanya di anggap beban untuk kalian? Jika mau membuangku buang saja aku di bawah jembatan tidak perlu menjodoh jodohkan aku begini." Ucap Mila.

" Mila jaga bicaramu, Bagaimanapun aku ini orang tuamu yang wajib kau hormati." Tekan Papa.

" Heh... Ya kalian memang orang tuaku, Orang tua yang tidak menyayangi anaknya." Sahut Mila.

" Kamila." Bentak Papa.

" Apa? Papa mau bilang kalau Papa dan Mama sibuk mencari uang demi aku? Demi masa depanku? Demi kebahagiaanku? Lalu untuk apa semua itu jika belum lulus saja aku sudah di jodohkan oleh kalian? Hah aku yakin sebentar lagi kalian pasti akan menikahkan aku dengan alasan tidak ada yang mengawasiku atau mengurusiku." Tebak Mila.

Kedua orang tua Mila diam. Karena memang benar itulah alasannya.

" Aku sudah dewasa aku bisa mengurus diriku sendiri." Sambung Mila.

" Kenapa diam? Bukan begitu kan alasannya?" Tanya Mila menatap Mama dan Papanya bergantian.

" Sayang dengarkan Mama Nak, Kami menginginkan yang terbaik untukmu Nak, Percayalah jika kami melakukan ini untuk kebaikanmu, Terimalah perjodohan ini Mama yakin kau akan bahagia suatu hari nanti." Ujar Mama lembut.

" Papa tidak mau tahu dan tidak menerima penolakan, Malam nanti kita akan makan malam bersama keluarga calon suamimu untuk membicarakan pertunangan dan pernikahanmu." Tegas Papa.

" Siapa orangnya?" Tanya Mila.

" Nanti kamu akan tahu sendiri, Dia anak teman dan relasi bisnis Papa, Anaknya baik dan kalem tidak sepertimu yang pecicilan." Ucap Papa.

" Heh... Relasi bisnis, Jadi ini semua ada hubungannya dengan bisnis Papa." Sinis Mila.

" Bukan hanya itu saja Mila, Perlu kau ketahui Papa banyak berhutang budi dengan keluarga mereka, Tanpa adanya bantuan dari keluarga mereka kita bukan siapa siapa Nak, Jadi Papa mohon jangan sampai kau mempermalukan Papa di depan keluarga mereka." Ujar Papa.

" Ya ya terserah kalian saja." Ucap Mila meninggalkan kedua orang tuanya masuk ke dalam kamarnya.

Mila merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memejamkan matanya, Ia tidak tahu jalan pikiran kedua orang tuanya. Berdebatpun jika Papanya sudah mengambil keputusan Ia tidak bisa apa apa. Mau kabur pun percuma karena kemanapun dia pergi Papanya selalu bisa menemukannya.

"Kemana jalan takdir akan membawaku melangkah? Aku pasrahkan padamu Ya Tuhan, Jika memang ini bisa membuat orang tuaku bahagia aku bisa apa, Semoga Kau akan memberikan kebahagiaan padaku Ya Robb." Batin Mila.

Malam hari Mila sedang bersiap untuk menghadiri jamuan makan malam bersama kedua orang tuanya. Dengan memakai gaun di bawah lutut Ia terlihat sangat cantik dan lebih dewasa.

" Sayang apa kamu sudah siap?" Tanya Mama menghampiri Mila.

" Udah Ma." Sahut Mila malas.

" Ingat yang sopan jika berbicara pada orang yang lebih tua, Jangan urakan seperti biasanya." Tegur Mama.

" Hmm." Gumam Mila.

Mereka menaiki mobil menuju restorant yang sudah di booking oleh keluarga calon suami Mila. Sesampainya di sana Mereka langsung menuju ruangan Vip.

" Kalian sudah datang." Ucap pria paruh baya entah siapa namanya Mila tidak tahu.

" Sayang kenalin calon mertua kamu." Ucap Mama.

" Mila Om." Ucap Mila menyalami calon Papa mertuanya.

" Panggil Papa Romi." Ujar Pak Romi.

Mila hanya tersenyum kikuk. Mila beralih ke wanita cantik seumuran Mamanya.

" Mila Tante." Ucap Mila menyalami wanita itu.

" Panggil Mama Lina saja sayang." Ujar Tante Lina.

" I... Iya Ma." Sahut Mila gugup.

" Dimana putramu Rom?" Tanya Papa Toni.

" Masih di jalan." Sahut Pak Romi.

" Oh kalau begitu kita ngobrol ngobrol dulu." Ujar Papa Toni.

Para orang tua saling mengobrol membicarakan soal pekerjaan. Sedangkan Mila lebih berminat memainkan ponselnya. Sampai suara langkah mendekati mereka membuat para orang tua menghentikan obrolannya.

" Maaf semuanya aku terlambat." Ucap seseorang.

"Kok suaranya familiar ya kaya' guru killer itu, Tapi masa' dia sih nggak mungkin." Batin Mila yang masih setia memainkan ponselnya.

" Tidak apa apa Nak, Silahkan duduk." Sahut Papa Toni.

Imran duduk di kursi samping Mila. Ia melirik Mila yang masih sibuk dengan ponselnya. Imran tersenyum, Ia tidak bisa membayangkan betapa kagetnya Mila saat melihatnya nanti.

" Baiklah berhubung putraku sudah datang kita mulai saja acaranya, Mila apa kamu sudah siap?" Tanya Pak Romi.

Mila mengalihkan pandangannya dari ponselnya, Ia menatap ke arah Pak Romi.

" Gimana Om?" Tanya Mila.

" Hari ini kamu langsung bertunangan dengan putra Om yang ganteng itu." Ujar Pak Romi.

" Tu... Tunangan? Secepat ini?" Tanya Mila belum menyadari kehadiran calon suami di sampingnya.

" Iya.. Tenang saja kami sudah menyiapkan semuanya, Kamu tidak mau melihat calon suamimu dulu?" Tanya Pak Romi.

Mila menoleh ke samping menatap seorang pria yang sedang duduk menundukkan kepalanya.

" Ran angkat wajahmu biarkan calon istrimu melihat ketampananmu." Ujar Pak Romi.

Dengan pelan Imran mendongakkan wajahnya. Ia menatap wanita cantik di depannya. Dan...

" Kamu." Pekik Mila tak percaya.

" Iya ini aku." Sahut Imran.

Mila menatap kedua orang tuanya. Ia ingin meminta penjelasan dari mereka tapi sepertinya sia sia. Mereka hanya bungkam seolah tidak mengerti maksud Mila.

" Aku menolak perjodohan ini."

TBC.....

Jangan protes dengan sikap Mila karena memang watak sifatnya seperti itu...

Miss U All

Terpopuler

Comments

Yuen

Yuen

Nama panggilannya Imran?

2022-04-05

1

Nurhasannah

Nurhasannah

aku suka cerita nya

2022-03-31

1

Nurhasannah

Nurhasannah

asyik .lanjut

2022-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Kamila Vs Imran
2 Makan Malam
3 Tukar Cincin
4 Kesal
5 Risa Tahu
6 Ke Rumah CalMer
7 Berdua Denganmu
8 Wedding
9 Aku Yang ke Dua
10 Istri Tua Istri Muda
11 Kesal
12 Kedatangan Teman Teman
13 Rencana Honeymoon
14 Rencana Mila
15 Rencana Hena
16 Kepergian Mila
17 Baru sehari udah Ketemu
18 Ungkapan Imran & Aroon
19 TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20 Mau tak Mau harus Kembali
21 Perasaan Hati Mila
22 Mencoba Dekat
23 Rumah Sakit
24 Saling Memaafkan
25 Pertemuan Tak Terduga
26 Cekcok
27 Dilema
28 Koleps
29 Mengetahui Yang Sebenarnya
30 Kepergian Arvi
31 Bersikap Dewasa
32 Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33 Ketahuan
34 Aku balas I Love U Too
35 MP
36 Kebohongan
37 Kekecewaan Mila
38 Mila Kesal
39 Titik Terang
40 Kacau
41 Uler Keket
42 Peninjauan
43 Jebakan Arga
44 Kecurigaan Imran
45 Penjelasan
46 Bukti Kebenaran
47 Im Sorry
48 Kedatangan Sahabat
49 Merasa Bersalah
50 Imran Sakit
51 Insiden
52 Menjauh
53 Penjelasan
54 Kabar Gembira
55 Mendekat Ke Arahku
56 Hadapi Bersama
57 Teror
58 Penculikan
59 Penembakan
60 Rumah Sakit
61 Pernikahan Aroon
62 Patah hati bersama
63 Kehidupan Baru Fisa
64 Permainan
65 Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66 Terungkap
67 Permintaan Maaf Fisa
68 Kehidupan Baru Aroon
69 Calon Mama
70 Menagih Janji
71 Kemarahan Kinan
72 Hilangnya Kinan
73 Om Om Menyebalkan
74 Kedatangan pria setengah tua
75 Terpaksa Menerima
76 Pernikahan
77 Sandiwara
78 Menjemput Kinan
79 Di Rumah Aroon
80 Malam Pengantin
81 Kedatangan Fisa
82 Kinan Marah
83 Nasehat Papa Shiv
84 Memahami Perasaan Masing Masing
85 End
86 SEASONS 2
87 1. Akira Arviana Madan
88 2. Zavran Maulana
89 3. Mengantar Pulang
90 4. Bertemu Fahri Almanaf
91 5. Sakit Hati
92 6. Perang Batin
93 7. Makan Malam mengagetkan
94 8. Dilema Perjuangan
95 9. Ungkapan Dan Kejadian
96 10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97 11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98 12. Rasa Bersalah
99 13. Keputusan Kira
100 14. Melamarmu
101 15. Pernikahan
102 16. Malam Pengantin
103 17. Baru Sehari Sudah Terluka
104 18. Bertemu Dea
105 19. Kebenaran membawa Kebaikan
106 20. Ke Apartemen Dea
107 21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108 22. End
109 Meminta Pendapat Readers
110 Janda Muda
111 Bertemu Kembali
112 Keputusan Fahri
113 Pindah Kamar
114 Ke rumah Kira
115 Kepergian Nenek Mira
116 Sedikit Khawatir
117 Pemandangan Luar Biasa
118 Kata Kata Menyakitkan
119 Pemandangan Menyakitkan
120 Support dari Adnan
121 Perubahan &Tantangan
122 Salah Paham
123 Perhatian Fahri
124 Ungkapan Perasaan
125 Kebenaran Sesungguhnya
126 THE END
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Kamila Vs Imran
2
Makan Malam
3
Tukar Cincin
4
Kesal
5
Risa Tahu
6
Ke Rumah CalMer
7
Berdua Denganmu
8
Wedding
9
Aku Yang ke Dua
10
Istri Tua Istri Muda
11
Kesal
12
Kedatangan Teman Teman
13
Rencana Honeymoon
14
Rencana Mila
15
Rencana Hena
16
Kepergian Mila
17
Baru sehari udah Ketemu
18
Ungkapan Imran & Aroon
19
TERNYATA DIA HANYA MILIKKU
20
Mau tak Mau harus Kembali
21
Perasaan Hati Mila
22
Mencoba Dekat
23
Rumah Sakit
24
Saling Memaafkan
25
Pertemuan Tak Terduga
26
Cekcok
27
Dilema
28
Koleps
29
Mengetahui Yang Sebenarnya
30
Kepergian Arvi
31
Bersikap Dewasa
32
Dekat di Mata Lebih Dekat di Hati
33
Ketahuan
34
Aku balas I Love U Too
35
MP
36
Kebohongan
37
Kekecewaan Mila
38
Mila Kesal
39
Titik Terang
40
Kacau
41
Uler Keket
42
Peninjauan
43
Jebakan Arga
44
Kecurigaan Imran
45
Penjelasan
46
Bukti Kebenaran
47
Im Sorry
48
Kedatangan Sahabat
49
Merasa Bersalah
50
Imran Sakit
51
Insiden
52
Menjauh
53
Penjelasan
54
Kabar Gembira
55
Mendekat Ke Arahku
56
Hadapi Bersama
57
Teror
58
Penculikan
59
Penembakan
60
Rumah Sakit
61
Pernikahan Aroon
62
Patah hati bersama
63
Kehidupan Baru Fisa
64
Permainan
65
Salah Paham Imran, Aroon dan Mila
66
Terungkap
67
Permintaan Maaf Fisa
68
Kehidupan Baru Aroon
69
Calon Mama
70
Menagih Janji
71
Kemarahan Kinan
72
Hilangnya Kinan
73
Om Om Menyebalkan
74
Kedatangan pria setengah tua
75
Terpaksa Menerima
76
Pernikahan
77
Sandiwara
78
Menjemput Kinan
79
Di Rumah Aroon
80
Malam Pengantin
81
Kedatangan Fisa
82
Kinan Marah
83
Nasehat Papa Shiv
84
Memahami Perasaan Masing Masing
85
End
86
SEASONS 2
87
1. Akira Arviana Madan
88
2. Zavran Maulana
89
3. Mengantar Pulang
90
4. Bertemu Fahri Almanaf
91
5. Sakit Hati
92
6. Perang Batin
93
7. Makan Malam mengagetkan
94
8. Dilema Perjuangan
95
9. Ungkapan Dan Kejadian
96
10. Zavran Memberitahu Mama Kinan
97
11. Fahri Tahu Yang Sebenarnya
98
12. Rasa Bersalah
99
13. Keputusan Kira
100
14. Melamarmu
101
15. Pernikahan
102
16. Malam Pengantin
103
17. Baru Sehari Sudah Terluka
104
18. Bertemu Dea
105
19. Kebenaran membawa Kebaikan
106
20. Ke Apartemen Dea
107
21. Kebenaran Empat Tahun Silam
108
22. End
109
Meminta Pendapat Readers
110
Janda Muda
111
Bertemu Kembali
112
Keputusan Fahri
113
Pindah Kamar
114
Ke rumah Kira
115
Kepergian Nenek Mira
116
Sedikit Khawatir
117
Pemandangan Luar Biasa
118
Kata Kata Menyakitkan
119
Pemandangan Menyakitkan
120
Support dari Adnan
121
Perubahan &Tantangan
122
Salah Paham
123
Perhatian Fahri
124
Ungkapan Perasaan
125
Kebenaran Sesungguhnya
126
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!