Bila Nanti
Suatu ketika aku ( Miranda ) aku adalah gadis 16 tahun yang sengaja dikirim ke pondok ,di kota B oleh ibu dan kakakku, karena mereka harus membesarkan usaha Konveksi keluar daerah , ayahku sudah menikah lagi dan komunikasi bersama ibuku tidak begitu baik ,
Di pondok pesantren Al-Hikmah ini , sebut saja nama pondok pesantrennya , aku mulai menemukan beberapa sahabat dan dunia baru ,termasuk hal misterius yang dirasakan remaja pada umumnya.
sebut saja ia Kak Galang , seorang Kakak Kelas yang tampan , dan dia putra Sulung dari Pak Kyai pemilik pesantren.
hampir setiap hari aku selalu mencuri - curi kesempatan untuk melihat kak galang yang sibuk dengan kegiatan Voly ball nya dan Fotografinya .
Kelas kak galang ada dilantai 2 , tak heran aku bisa mengintip wajahnya yang sangat mempesona dari Ruang Perpustakaan,
Aku selalu menulis apa yang aku rasakan hari itu di buku diary ku , karena aku terlalu ragu untuk mengungkapkan kisah itu pada siapapun ,termasuk pada ke 3 Sahabatku.
Siska , Veli dan tina.
selain sahabatku ,mereka bertiga adalah teman sekamarku , hampir 2 tahun ini kami berbagi dalam hal apapun.
Dan melalui mereka aku mendapat informasi tentang Kakak Kelas idolaku.
aku sedikit kecewa, dan minder mendengar cerita dari teman - temanku,
Karena terlalu banyak santri wati di pondok yang mengidolakan ketampanan dan kebijaksanaan kakak kelasku.
akan tetapi aku mencoba bersaing dengan sehat , termasuk dengan beberapa kakak kelasku.
saat itu aku tidak sengaja menabrak kak galang yang sedang sibuk mengambil foto buku - buku di perpustakaanq.
" Maaf kak " aku mencoba untuk meminta maaf , akan tetapi Sang idola itu hanya diam sambil menatapku ,kemudian ia menunjuk kearah jilbabku.
" Sebaiknya , kamu lebih memperhatikan jilbab kamu ,karena sepertinya ada beberapa semut yang siap menyerang mu " katanya sambil mengambil beberapa ekor semut di jilbabku
entah kenapa tiba - tiba rasanya aku ingin pingsan , dan dadaku berdebar - debar rasanya.
" Terimakasih ya kak " ucapku sambil tersenyum.
" iya , sama - sama " imbuhnya kemudian keluar dari Perpustakaan.
aku sangat bahagia waktu itu, ingin rasanya aku bercerita pada ketiga sahabatku, akan tetapi aku malu,hingga akhirnya aku menuliskan kisah itu di buku diary ku
***
2 hari kemudian di Pondok diadakan sebuah perlombaan , baca ayat suci Al - Qur'an dan lomba seni karya lainnya , aku pun terlibat menjadi panitia di perlombaan itu mewakili kelasku , aku bergabung dengan Kak galang dan beberapa rekan anggota Osis lainnya.
Dari sini aku semakin mengagumi kak galang ,mengagumi tingkah lakunya dan semua tentangnya.
Sampai pada suatu hari selepas acara itu aku mendadak sakit , dan dipulangkan oleh pak kyai karena takut akan menular kepada penghuni pesantren lainnya .
pada saat aku pulang ,aku lupa kalau buku diary ku tertinggal di bawah bantal kamarku.
Aku Pun meminjam Handphone ibuku dan menghubungi teman - temanku lewat telfon sekolah.
akan tetapi sepertinya aku menemukan kejanggalan pada buku diary ku.
" Mir ... maaf saat kami hendak membersihkan kasurmu , tiba - tiba Umi laila ( Panggilan Istri pak kyai ) sudah memegang buku diary itu.
sontak aku menjadi pucat padam , dan aku pun mulai ketakutan,hingga membuat pikiranku mulai kacau.
1 minggu kemudian saat aku kembali ke pondok pesantren , aku mendapati Kak galang tengah didepan kelasku, sambil membawa buku diary ku.
" Asalamualaikum , mir " ia menyapaku terlebih dulu
" Waalaikumsalam kak " aku menjawab salamnya.
" aku ada pesan dari umi untuk kamu , dan apa bisa kita bicara sambil berjalan menuju taman " sambungnya.
Aku mulai sedikit gugup dan bingung , akhirnya aku meminta ketiga sahabatku untuk ikut denganku, sementara kak galang pun ditemani dua sahabatnya.
" Baru kali ini , aku menemukan seseorang yang begitu dalam mengidolakan aku " katanya pelan hingga menusuk telingaku.
" maksud kak galang? apa kak galang sudah membaca diary ku " aku penasaran
" iya , umi sudah memberi tahukan padaku , dan jujur , aku juga memiliki rasa kagum sama kamu mir ," tambahnya seraya sedikit menatap ke arahku.
" kalau biasanya anak- anak santriwati , dengan mudahnya mengatakan suka sama aku, dan saling bersaing untuk mencuri perhatianku, tapi tidak dengan kamu mir , kamu diam dan malah menulisnya dibuku itu " katanya
Aku menjadi malu, dan mulai gemetar
" Akan tetapi aku tidak bisa dengan bebas membalas perasaan kamu mir , selain kita masih seorang pelajar, kita juga belum cukup umur untuk merasakan yang namanya percintaan, dn kamu harus tahu mir , kalau aku adalah anak Sulung di keluarga Abi ku , jadi aku harus menjadi Sarjana untuk membanggakan Orang tuaku, serta untuk jodoh aku harus menerima yang dipilihkan orang tuaku, bukan aku menolak ... kamu mir ..., akan tetapi aku akan mencoba untuk menyebut nama kamu dalam tahajud ku, bila memang Kita berjodoh Allah , akan pertemukan kita suatu saat nanti, dan aku ingin menjadi imam bagimu , terangnya sambil memberikan buku diary ku.
Dan sejak saat itu kak galang dikirim ke Luar Negeri ,untuk kuliah dan menimba ilmu agamanya, sementara aku, ibu, serta kakakku memutuskan pindah ke kalimantan,Dan aku bersiap berangkat menuju kehidupan baruku.
Aku berharap disini aku bisa belajar lebih giat lagi , dan benar apa yang dikatakan kak galang, Belum saatnya aku jatuh cinta ,karena aku masih sangat kecil dan harus membanggakan orang tua, apalagi ibuku yang semakin tahun, semakin terlihat mulai tua dan tidak mungkin bisa bekerja keras lagi.
***
6 Tahun kemudian , aku telah lulus kuliah dari fakultas kedokteran , dan sudah saatnya aku kembali ke kota B , aku sedikit berharap bisa bertemu dengan kak galang, yang aku rasa saat ini ia telah menjadi sarjana dan kembali ke Indonesia.
akan tetapi saat aku mulai mencoba memikirkan tentangnya lagi , aku mendapat kabar dari salah satu sahabatku ,siska namanya.
" Mir ... kak galang , sudah datang dan dia akan menikah " saat mendengar kata - kata itu aku langsung lemas, aku merasa penantianku selama 6 tahun terlihat sia-sia
" Dengan siapa sis? aku mencoba menyelidiki tentang calon istri mantan kakak kelasku
" Dengan Fatima, putri bungsunya sahabat pak kyai dari jawa timur " jawab siska, menyebutkan nama gadis beruntung itu.
akhirnya setelah itu, aku putuskan untuk tidak lagi mengingat tentang pesantren dan kisah masa laluku.
Aku mengubah penampilanku dan mengikuti trend penampilan perempuan masa kini,
Ku Beranikan diri membuka hijab ku dan aku mengecat rambutku serta memakai baju yang sedikit terbuka.
Dan aku mulai kembali lagi menuju kota B dengan kisah baruku , dengan hatiku yang rasanya tertusuk duri.
Aku menghela nafas dan kembali menuju rumahku yang jaraknya 15 km dari pesantren kilat waktu itu.
Aku akan bekerja di Rumah Sakit milik ayah sahabatku, yang disebelahnya terdapat klinik kecil milik pak kyai , dan aku pun tidak sungkan dengan penampilanku yang sekarang.
Aku berharap aku tidak akan menoleh ke masa lalu lagi, aku pun mantap menjalani profesi baruku sebagai seorang dokter kandungan.
( Rumah Sakit Cakra Husada di kota B)
Saat hari pertamaku bekerja dan memasuki Rumah Sakit itu,
"bruk...ah..."kakiku tersandung hingga membuatku, hampir saja terjatuh, akan tetapi tiba-tiba aku merasa ada tangan yang menahan ku, aku pun dengan erat menggenggam tangan itu.
Setelah aku membenarkan posisiku, aku menoleh kearah wajah penolong itu,
Betapa terkejut aku saat melihat sosok pria tampan yang mulai ada kumis di atas bibir tipisnya itu, serta aku mulai melihat dia menatap ke arahku.
" Miranda ya ....,Asalamualaikum " ia menyapaku dan langsung mengenaliku.
" Waalaikumsalam, maaf anda siapa? aku pura -pura lupa ingatan.
" saya galang " jawabnya sambil tersenyum.
" maaf saya lupa , dan saya rasa ada banyak kegiatan yang harus saya lakukan di pekerjaan pertama saya , permisi" aku mencoba untuk pura-pura lupa ,kemudian segera pergi dari hadapan pria itu.
" bagaimana kabar kamu mir , adakah alasan kenapa kamu melepas hijab mu ? pertanyaannya tiba-tiba menghentikan langkahku, dan sedikit menusuk hatiku.
" saya rasa , ini kehidupan saya dan anda tidak perlu mempermasalahkannya " jawabku.
" Apakah 6 tahun , membuatmu lupa dengan kisah yang pernah dulu kamu punya untuk saya " imbuhnya.
" saya tahu, saya bukan wanita keturunan Alim , dan saya tahu mungkin bagi anda , cinta saya itu permainan anak SMA , tapi setidaknya saya sudah cukup setia , dengan perasaan saya selama 6 tahun ini , yang ternyata salah " kataku sambil berteriak
"miranda ... saya bisa jelaskan , kenapa pernikahan ini bisa terjadi " imbuhnya.
" tidak perlu , Tuhan telah menunjukkan bahwa kita tidak berjodoh...."
aku tak bisa meneruskan bicaraku lagi , aku mencoba untuk tersenyum untuk mencegah air mataku jatuh ,lalu aku segera pergi dari hadapan pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
yani suko
Lag kok gitu sih....sangat tidak bijak pemikirannya
masak krn patah hati trus buka hijab
2024-02-20
0
Rini Musrini
gara² patah hati hijab d lepas
pakai aja cadar miranda .
2023-11-08
0
Mukmini Salasiyanti
Astaghfirullah
koq dilepas hijabnya neng??
2023-11-03
0