IVORY

IVORY

Prolog.

Ada satu tradisi aneh yang masih di percaya dan sampai saat ini diterapkan turun temurun oleh kerajaan Goegini ketika menentukan putri yang akan mendampingi hidup sang pangeran. Yakni memilik kaki yang indah.

Pemilihan putri itu akan diadakan layaknya saembara untuk mencari sosok yang mereka inginkan. Tidak peduli dari kalangan bawah, menengah, ataupun berada sekalipun. Bagi meereka yang memiliki kaki indah sangat berhak mengikuti dan memiliki peluang untuk menjadi bagian penting dari kerajaan.

Tahun ini, pangeran Grey Yohansen menginjak usia 35 tahun dan raja mendesaknya untuk segera menikah. Grey yang tidak bisa menolak pun akhirnya pasrah karena tidak ingin mempersulit diri sendiri, atau bahkan kemungkinan terburuknya, diusir dari kerajaan.

Undangan juga sudah disebar ke seluruh penjuru Geogini. Seperti yang sudah diberitahukan, siapapun bebas mengikuti sayembara itu. Tidak berpatok pada kasta.

“Ikut saja. Retrina juga ikut.” desak Monic, satu dari dua sahabat yang selama ini tumbuh besar bersama Ivory.

“Aku tidak ingin hidup di kerajaan, Mon. Aku ingin hidup sebagai rakyat biasa.” jawab Ivory ringan tanpa perlu menjelaskan lebih jauh kepada duo sahabat yang kini menatapnya antusias.

“Kabarnya, pangeran Grey itu sangat tampan, Vo. Ayo ikut.” tandas Retrina, meyakinkan Ivory agar bersemangat mengikuti langkah mereka mengikuti ajang pemilihan putri kerajaan yang sangat langkah ini. Tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat, mengingat cicit laki-laki dari sang raja masih berusia tiga tahun.

Dan disinilah ia berakhir. Berkumpul dengan segerombolan gadis-gadis yang berharap besar akan dipinang oleh sang pangeran. Ivory sempat berfikir untuk mengurungkan niatnya karena hampir seluruh gadis yang keluar dari ruangan khusus itu terlihat kecewa, bahkan beberapa dari mereka ada yang tidak sungkan untuk menangis.

“Aku pulang saja ya, Mon.”

Monic malah menahan kuat lengan Ivory agar tidak kabur. Sedangkan Ivory, bahkan tidak percaya diri dengan penampilannya yang terlihat kusam. Pakaian Monic saja terlihat lebih baik dari pakaiannya. Gaun ini adalah gaun terbaik yang ia miliki. Ivory tidak yakin penjaga bertubuh gempal di sana akan membiarkan dirinya masuk.

Ivory kembali menilai penampilannya sendiri, menatap dari bahu hingga ujung kaki, semuanya tidak ada yang menarik. Ia akan sangat bersyukur jika nanti dianggap gembel dan dilarang bertemu pangeran dan raja didalam sana.

Monic terus menarik dirinya maju, karena barisan semakin berkurang didepan. Jantung Ivory berdebar lebih kencang ketika jaraknya dengan ruangan itu semakin terkikis. Ia juga mendadak kehilangan harapan ketika salah satu penjaga menatap aneh kepadanya.

Ivory mengguncang tangan Monic, merengek agar dibiarkan pergi.

“Mon, aku rasa benar-benar harus pergi sekarang. Penjaga itu melihat aneh kepadaku.”

“Jangan dipedulikan. Fokus saja, Vo.”

Hingga datang giliran Ivory yang didorong masuk terlebih dahulu oleh Monic.

Sempat meronta, namun pada akhirnya darah Ivory seolah membeku, tubuhnya beku ditempat ketika menyaksikan raja dan pangeran memusatkan atensi kepadanya. Sekali lagi ia memandangi penampilannya yang lebih mirip seorang tunawisma.

“Baiklah nak. Siapa namamu?” tanya sang Raja memecah keheningan.

Mendengar suara renta sang Raja, Ivory buru-buru membungkuk memberi salam hormat dengan gerakan canggung. Lalu ia dipersilahkan duduk oleh salah satu dayang kerajaan.

“Sa-saya, maksud saya, nama saya Ivory Stagen.”

“Nama yang unik.” celetuk sang raja. “Kamu berbeda dari yang lain. Berapa usiamu?”

“Se-sembilan belas tahun.”

Raja dan pangeran sempat saling tatap sesaat setelah mendengar usia Ivory.

“Apa kamu mendapatkan izin orang tuamu ketika datang kesini?” kali ini sang pangeran yang bersuara, ia tidak menduga jika seorang gadis belia nekad mengikuti acara penting namun memuakkan ini.

“Saya mendapatkannya.” jawab Ivory tanpa berani menatap kearah sang pangeran.

“Baiklah kita mulai saja.” titah pangeran Grey tak mau membuang waktu lebih lama. Ia yakin gadis itu akan tereleminasi dan menangis saat pulang. Wah lucu sekali bukan melihat gadis kecil itu menangis seperti bayi karena ditolak oleh dirinya.

Dayang yang berpengalaman akan hal ini mulai menaikkan bagian bawah gaun panjang Ivory. Maniknya membola ketika melihat kaki jenjang Ivory dibalik pakaian lusuh yang ia kenakan. Kakinya cantik. Telapaknya tidak lebar, dan jari-jari kakinya meruncing ke puncak. Kulitnya putih bersih, dan betisnya juga tidak ada gundukan sama sekali. Kaki yang sangat cantik dan akan sangat indah jika dipakaikan sepatu.

Dayang itu berdiri dengan senyum lembut kearah Ivory, lalu berbalik dan membungkuk lima belas derajat kepada raja, dan pangeran Grey.

“Sepertinya anda akan benar-benar menikah kali ini, pangeran.”

Butuh beberapa detik untuk pangeran mencerna ucapan sang dayang karena tercengang. Tidak mungkin gadis ini kan?

“Apa?” tanya Grey, memastikan jika ia tidak salah dengar.

Tanpa menjawab, dayang itu mengangkat naik sedikit gaun Ivory dan menunjukkan kaki indah gadis tersebut.

“Dia memilikinya. Semua kriteria yang diinginkan ada pada gadis ini.”

Sontak Ivory juga membolakan mata. Ia terkejut. Bagaimana bisa dia yang terpilih untuk hal ini? Bagaimana nasib kedua sahabatnya yang sedang menunggu diluar? Bagaimana cara ia memberitahu ibunya nanti karena ia tidak memberitahu sang ibu jika mengikuti sayembara ini. Dia datang karena dipaksa dua sahabatnya, dan sekarang —

“Kalau begitu, beritahu kepada seluruh gadis diluar sana jika kita sudah menemukan wanita yang akan menjadi pengantin pangeran. Mintalah maaf juga kepada mereka.” titah raja kepada salah satu penjaga kepercayaan sang raja.

Ivory khawatir. Maniknya berputar menatap seluruh orang yang berada didalam sana dengan tatapan cemas. Apalagi saat ia melihat pangeran Grey yang membuang wajah ketika manik mereka bersinggungan. Ivory bergerak risau diatas tempat duduknya sembari meremat gaun lusuh dengan kesepuluh jarinya yang lentik.

“Sa-saya tidak bisa.” cicitnya. Menarik seluruh perhatian penghuni yang hampir berdiri karena menganggap semuanya sudah selesai.

“Apa?” tanya sang raja dengan raut menelisik. “Apa maksudmu tidak bisa?”

Ivory semakin takut saat melihat pangeran Grey yang menatapnya tajam. Tatapan seperti hunusan pedang itu begitu mengerikan, membuat Ivory seketika berkeringat dingin karena ketakutan.

“Saya tidak bisa menikah sekarang. Saya—”

“Kamu pikir ini hanya sebuah permainan yang bisa kamu anggap remeh?” tanya Grey ketus. Ia tidak suka jika masa depannya dianggap hanya gurauan, apalagi oleh gadis berusia belasan tahun yang tentu saja tidak masuk dalam kriteria wanita idaman yang ia harapkan, seperti putri Dayana?

“Sa-saya sudah berbohong mengenai izin orang tua. Jadi saya harap saya didiskualifikasi dan anda bisa mencari gadis lain yang lebih berhak untuk—”

Menarik. Batin Grey.

“Tidak. semua sudah diputuskan. Dan mengenai kebohonganmu, akan ada sangsi lain dari itu.” terang Grey, bahkan Raja pun tidak mengerti maksud dan tujuan cucunya mengatakan itu. Setau raja, Grey bukanlah sosok yang mudah memaafkan, apalagi mengampuni sebuah kesalahan, terlebih sebuah kebohongan. Grey tidak akan mentolerir apapun bentuk dan tujuan kebohongan itu dibuat.

“Tapi,”

“Dayang San, tolong umumkan kepada mereka jika aku sudah menemukan gadis yang akan menjadi pendampingku.” titah Grey, lagi-lagi membuat Ivory panik karena sekarang, Grey sedang berjalan kearahnya. Nafas Ivory tercekat saat aroma yang menguar dari tubuh pangeran menyapa hidungnya. Aroma Pinus dan musk yang berpadu, membuat candu.

“Dan untuk kamu, gadis kecil yang suka berbohong. Aku punya hukuman spesial untukmu, setelah prosesi pernikahan berakhir.” []

Bersambung.

...🍃🍃🍃...

...Cerita ini berlatar kerajaan jaman pertengahan abad yang sudah mulai mengenal ilmu sains, transportasi modern, juga kehidupan dengan peradaban yang mulai berkembang maju. Konfliknya ringan, atau bahkan akan banyak momen yang membuat kalian senyum-senyum sendiri....

...See You,...

...Vi's...

💂👸💂👸💂👸Disclaimer.💂👸💂👸💂👸

-Cerita ini murni imajinasi penulis.

-Jika ada kesamaan nama visual, gambar properti, ataupun latar yang ada didalam cerita, merupakan unsur ketidak sengajaan.

-Semua karakter didalam cerita tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan/watak tokoh yang menjadi Visual didalam dunia nyata

-Diharap bijak dalam menanggapi semua yang tertulis dalam cerita, baik itu tata bahasa, sesuatu yang bersifat mature ataupun tindak kekerasan

-(Point terpenting!!) Hargai karya penulis untuk tidak menjiplak/meniru tanpa izin dari penulis. Dan juga dimohon kebijakannya untuk tidak menyamakan dengan cerita lain.

...—...

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

cerita pertama mengenai keraja'an yg aku baca🙏

2023-10-23

3

Fauziz Juliadri

Fauziz Juliadri

coba baca ni novel pertama tentang kerajaan moga bagus😁😁

2023-05-11

1

Ninit Anggraeni

Ninit Anggraeni

salam kenal kak

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Ivory Stagen
3 Grey Yohansen Geogini
4 Dijemput.
5 Hari pertama belajar.
6 Menawarkan Kesepakatan.
7 Tidak ingin mati bosan sendirian.
8 Tarzan.
9 Bertukar informasi untuk saling tau.
10 Member baru.
11 Ivory, kesalahan, dan permintaan maaf.
12 Setangkai mawar.
13 Rengkuhan penyelamat.
14 Jatuh cinta?
15 Segera menikah.
16 Cemburu? Bisa jadi.
17 Sebuah permintaan.
18 Ucapan terimakasih.
19 Pernikahan, penyematan mahkota, dan pemberkatan.
20 Tradisi minum ramuan dan menuju tempat pengasingan.
21 Tradisi ngarumi dan penyatuan.
22 Kita.
23 Amber kingdom's side.
24 Karena dia adalah seorang pangeran.
25 Yang harus kamu tau.
26 Jadi,
27 Kenyataan.
28 Sebuah janji, sekali lagi.
29 Sumpah.
30 Sebuah Pengorbanan berharga.
31 Berteman dan mengubah dunia.
32 Sepenggal kisah tuan putri yang hilang.
33 Terkaan dan keputusan.
34 Perjalanan menuju Geogini.
35 Dia adalah Green, Honey Green.
36 Kenyataan. (2)
37 Kedatangan raja Aruchi.
38 Peperangan yang tidak terhindarkan.
39 Menemukan gadis kecil yang telah lama hilang.
40 Memberi pengertian.
41 Kesepakatan yang adil untuk melepaskan Green.
42 Pesan terakhir raja Harllotte.
43 Situasi yang mengejutkan.
44 Dua sisi berbeda.
45 Akhir sebuah perjalanan.[End]
46 Epilogue.
47 Extra Part.
48 Super Extra Part.
49 Announcement 1+2
50 Mau Angel Baby (New Novel)
51 We
52 Nightfall
53 Can I Love You?
54 Recognize You
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Prolog.
2
Ivory Stagen
3
Grey Yohansen Geogini
4
Dijemput.
5
Hari pertama belajar.
6
Menawarkan Kesepakatan.
7
Tidak ingin mati bosan sendirian.
8
Tarzan.
9
Bertukar informasi untuk saling tau.
10
Member baru.
11
Ivory, kesalahan, dan permintaan maaf.
12
Setangkai mawar.
13
Rengkuhan penyelamat.
14
Jatuh cinta?
15
Segera menikah.
16
Cemburu? Bisa jadi.
17
Sebuah permintaan.
18
Ucapan terimakasih.
19
Pernikahan, penyematan mahkota, dan pemberkatan.
20
Tradisi minum ramuan dan menuju tempat pengasingan.
21
Tradisi ngarumi dan penyatuan.
22
Kita.
23
Amber kingdom's side.
24
Karena dia adalah seorang pangeran.
25
Yang harus kamu tau.
26
Jadi,
27
Kenyataan.
28
Sebuah janji, sekali lagi.
29
Sumpah.
30
Sebuah Pengorbanan berharga.
31
Berteman dan mengubah dunia.
32
Sepenggal kisah tuan putri yang hilang.
33
Terkaan dan keputusan.
34
Perjalanan menuju Geogini.
35
Dia adalah Green, Honey Green.
36
Kenyataan. (2)
37
Kedatangan raja Aruchi.
38
Peperangan yang tidak terhindarkan.
39
Menemukan gadis kecil yang telah lama hilang.
40
Memberi pengertian.
41
Kesepakatan yang adil untuk melepaskan Green.
42
Pesan terakhir raja Harllotte.
43
Situasi yang mengejutkan.
44
Dua sisi berbeda.
45
Akhir sebuah perjalanan.[End]
46
Epilogue.
47
Extra Part.
48
Super Extra Part.
49
Announcement 1+2
50
Mau Angel Baby (New Novel)
51
We
52
Nightfall
53
Can I Love You?
54
Recognize You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!