AKU MEMILIH SETIA
Seperti berdiri di ujung tebing yang curam, tidak ada jalan lain lagi yang akan menyelamtakan hidupnya selain berbalik arah kembali ke jalan semula. Itu yang dirasakan Aura saat mendengar keputusan Jasmin, ibu kandungnya sendiri.
Seolah tidak peduli dengan apa yang di rasakan anaknya, Jasmin membuat keputusan untuk hidup anak kandung yang baru lima tahun tinggal bersamanya.
"Apa kamu sudah siap sayang? ingat, kamu melakukan ini semua demi mama." Ucap jasmin dengan nada sedikit mengancam.
Ingin rasanya berteriak meminta pertolongan untuk membawanya lari dari pernikahan ini. Menikah dengan seorang pria yang Aura sendiri belum pernah menemuinya, hanya sebuah nama dan selembar photo yang pernah di tunjukan jasmin.
"Aku tidak akan mengecewakan mama." Ucap Aura berusaha menahan air matanya, jika tidak air mata akan membanjiri wajahnya yang sudah tebal dengan riasan.
"Bagus, sudah sepatutnya kamu berbakti kepada mama." Ucap jasmin menepuk-nepuk bahu Aura.
Setelah cukup berbicara dengan anaknya, jasmin pun meninggalkan Aura, setelah memberitahu waktu untuk Aura turun menampakan diri sebagai pengantin wanita.
Suasana hening yang Aura rasakan, seolah dirinya hanya sendirian di dunai ini.
"Ibu, bapak, Aura merindukan kalian." Dalam hatinya aura terus saja menyebutkan nama kedua orang tua angkatnya, yang sudah membesarkannya.
Mereka adalah kakak dari ayah Aura. Karena mereka tidak memiliki anak, akhirnya menganggap Aura sebagai anaknya setelah ayahnya meninggal dunia.
...※※※※...
Di kamar lainnya sudah ada keluarga hartanto yang sedang bersiap-siap untuk pernikahan antara Kenzo dan juga Aura.
"Ken, kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan disana?" Tanya mamanya memastikan, Siska tidak ingin anaknya menujukan ekspersi dingin yang biasa di tunjukannya saat dia tidak menginginkan sesuatu.
"Ya, buang ekspresi kamu yang seperti itu!" Ucap papanya menimpal.
Sebagai orang tua, siska dan Rian mengingatkan anaknya, karena ini adalah pernikhan penting antara dua keluarga. Pernikahan ini adalah keinginan mendiang papanya Rian, kakek dari Kenzo.
"Iya pah, mah, peringatan kalian melekat di kepala ini." Ucap Kenzo yang kesal karena terus di ingati maslah ekspresinya. Sebenarnya Kenzo adalah pribadi yang ramah dan santun, namun dia tidak bisa di paksa untuk menyukai seseorang bahkan berteman dengan seseorang. Kenzo sangat jujur dalam bersikap, itu yang membuat Rian sebagai ayah sangat mengandalkannya di kantor.
"Tentu, karena yang akan menjadi istri kamu itu keluarga winston."
"Mama tenang saja, aku akan ikuti semua keinginan mama!"
Kenzo adalah sosok pria yang sangat penurut, dari dulu sampai sekarang dia tidak pernah menolak keinginan orang tuanya. Berbeda dengan sang adik yang selalu bertindak atas kehendaknya sendiri, bahkan dia pernah di usir dari rumah karena tidak patuh kepada orang tuanya.
"Selamat kak, akhirnya loe nikah juga!" Ucapan selamat terlontar dari pasangan yang baru saja tiba di kamar hotel dimana Kenzo berada.
"Thanks Nu!" Ucap Kenzo memeluk sang adik.
"Keanu, Diana akhirnya kalian sampai juga, mama dan papa semalaman nunggu kalian."
"Maaf mah, semalam kita langusng masuk kamar." Ucap Diana meminta maaf, sambil memeluk mertuanya.
Kemudian siska membawa dua pakaian yang akan di pakai Keanu dan juga Diana.
"Kalian cepat ganti baju, acara akan segera di mulai." Siska memberikan pakaian itu untuk segera di pakai anak, menantunya itu.
"Setelah selesai kalian cepat turun, mama tunggu di bawah." Ucap Siska kemudian, lalu meningalkan anak-anaknya.
Kenzo dan Keanu saling mengobrol sementara Diana sedang berganti pakaian dan siap untuk di rias.
"kapan loe pacaran kak, tau-tau udah mau nikah aja." Tanya Keanu yang mendadak mendapt kabar pernikahan dari kakanya.
"Loe aja yang kelamaan di jerman." Kenzo tidak ingin Keanu tahu tentang kisah cintanya. kisah cintanya tidak seindah seperti yang di miliki Keanu.
"Iya sayang, sejak kita menikah kita belum pernah pulang." Ucap Diana menimpal.
"Papa minta kalian tinggal di sini kan?" Kenzo berusaha merubah topik pembicaraannya, dia tidak ingin membicarakan tentang dirinya.
"Iya, dan kita lagi cari rumah." Jawab Keanu pasarah. Sudah sering papanya meminta keanu untuk segera pulang, dan itu membuat keanu risih dan akhirnya mengikuti keinginan papanya.
"Gak jadi sayang, aku kan sudah bilang, mama minta kita tinggal di rumahnya." Keanu terkejut mendengar ucapan istrinya. Sebenarnya dia tidak masalah tinggal dengan orang tuannya, namun dia khawatir dengan Diana.
"Apa kamu mau tinggal bareng mama?" Tanya Keanu menatap istrinya.
"Apa salahnya, kita juga belum pernah tinggal bareng mama!" Ucap Diana santai,seolah itu bukan hal yang berat.
Mendengar obrolan sepasang suami istri yang harmonis membuat Kenzo gerah, dan dia mungkin tidak akan meraskannya, karena pernikahan ini tidak seperti pernikahan Keanu dan Diana yang di dasari rasa cinta.
"Dduuhh... kamu cepat ganti baju sana!" Kenzo mendorong Keanu menyudahi drama rumah tangganya dan segera berganti pakaian.
Sebagai saudara, Kenzo dan Keanu sangat dekat, meskipun ada persaingan di antara mereka, persaingan untuk mendaptkan posisi di perusahaan, namun persaudaraan mereka masih terjaga. Kenzo tahu dimana saatnya mengalah dan juga Keanu paham jika dia harus kalah.
...※※※※...
"Non, sudah waktunya!" Seru pelayan mengingatkan bahwa sudah saatnya Aura keluar dari kamar.
Dengan di dampingi dua orang pengiring pengantin, yang Aura sendiripun tidak mengenalnya. Berjalan perlahan memasuki ballroom sebuah hotel. Aura mencoba menarik bibirnya untuk tersenyum, menatap lurus, mencari sosok yang akan menjadi pendamping hidupnya, hanya dengan bermodalkan photo yang pernah aura lihat. Aura tidak memperdulikan tatapan semua orang yang hanya tertuju kepada dirinya, yang dia perdulikan hanya ingin segera menemukan pria tersebut.
"Keanu, apa yang di lakukannya disini?"
Bukannya Kenzo justru seseorang dari masa lalu yang Aura lihat. Aura membelakan mata terkejut melihat kehadian Keanu di pesta pernikahannya.
"Jika ada Keanu, pasti Diana pun ada" Mata Aura kembali menyisiri kesetiap tempat dan dia menemukannya, tampak seorang wanita mirip Diana tengah mengobrol dengan seorang wanita yang mungkin kenalannya.
" tapi mengapa mereka ada disini?" Aura sangat terkejut, hatinya sesak melihat pemandangan itu.
"Aura, jalan terus!" Tegur pengiring pengantin berbisik di telinganya. Aura tidak sadar bahwa dia menghentikan langkahnya.
Sebisa mungkin Aura mengontrol kembali dirinya, menarik nafas dalam memfokuskan pandangannya mencari kembali pria yang bernama Kenzo.
Semakin dekat menuju pelaminan, semakin jelas terlihat sosok yang ia cari sedari tadi. Kenzo hartanto pria dengan perawakan tinggi dan juga berkulit putih, berwajah rupawan dengan hidung mancung dan bermata tajam. diantara semua yang ada di ruangan ini hanya dia seorang yang tidak menatap kearah datangnya Aura.
Kenzo bersikap acuh, dia bahkan tidak melirik saat calon istrinya datang dan duduk di sebelahnya. Dia hanya ingin segera menyelsaikan acara hari ini.
Janji pernikahan sudah terlontar dari bibir Kenzo, tanpa beban dan tanpa rasa gugup sedikitpun, mungkin karena dia mengucapkannya tidak sungguh-sunggu sehinga tidak memberi kesan apapun.
saat ini Kenzo sedang menyematkan cincin pernikahannya di jari manis Aura, menatap wajah istrinya sekilas kemudian mendekatkan bibirnya, berbisik.
"Ternyata tidak jauh dengan fhoto yang aku lihat." Seketika Aura menutup mata, menyelami pikirannya untuk mencari maksud dari ucapan Kenzo.
"Jika tidak bisa memuji lebih baik diam saja!" Ucap keksalannya dalam hati.
Kenzo berusaha tersenyum menghadapi tamu yang kebanyakan rekan dari papa, mamanya, ada juga beberapa teman-temanya yang juga turut hadir memberikan selamat.
Sedangakan Aura masih berusaha tenang dan menghindari tatapan yang Keanu berikan. dia berusaha menutupi wajahnya dengan berada di balik punggung Kenzo.
"Siapa yang sedang kamu hindari?" Aura terperanjat mendengar perkataan Kenzo, rupanya Kenzo menyadari bahwa Aura sedang berusaha bersembunyi di balik punggungnya.
"A-akkku hanya..., ada sesuatu di punggung kamu." Aura mengibaskan tangannya seolah sesuatu menempel di pakaian belakang kenzo.
Kenzo hanya menyeringai menanggapi jawaban Aura. dan dia kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Tiba-tiba kenzo melambaikan tangannya kepada seseorang pria yang sedari tadi menatap kearahnya. Seketika tubub Aura menegang, jantungnya seakan berhenti tatakala Pria itu melangkah maju, menuju kerahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
nyimak dulu
2023-06-05
0
Dede Apta
seru thor😊
2022-06-06
0
Nadia Allisyazzahra
ceritanya menarik up tia hari dong thoor biar lebih semangat baca ,aku suka karya mu
2022-03-06
1