Rindu Yang Redup

Sudah jadi kebiasan baru bagi Keanu untuk menjemput Aura, dengan bermodalkan sepeda motor bekas yang ia Beli. Keanu menyembunyikan identitas aslinya, dia sengaja tidak menceritakan tentang orang tua kayanya, justru ia ingin terlihat sederhana agar mendaptkan seorang wanita yang bisa menerima dia apa adanya.

Hubungannya dengan Aura semakin dekat. Bahkan mereka sudah saling menyatakan perasaanya. Keanu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, begitupun jiga Aura yang jatuh cinta pada saat pertama kali bertemu Keanu.

Selain fokus bekerja Keanu juga ingin fokus menjalani hubungannya, Banyak waktu yang sudah dilewati bersama Aura, bahkan Keanu sempat menjadi guru pribadi untuk aura, saat ia menghadapi Ujian Nasional. Dan benar seperti dugaan Keanu sebelumnya, dia sudah tertular energi posotif yang Aura miliki.

"Hai,maaf ya jadi nunggu lama, soalnya aku harus nunggu temanku dulu." Ucap aura dengan sisa nafasnya, karena dia harus berlari untuk segera menghampiri Keanu.

Keanu mengerutkan keningnya, dia tidak melihat teman yang Aura maksud.

"Teman? kamu cuma sendirian!"

"Itu dia!" Tunjuk Aura ketika temannya yang bernama Diana muncul dan mulai mendekat.

Diana adalah teman sebangku Aura dikelas, Mereka mulai dekat saat menginjak kelas Tiga, karena kebetulan mereka ada di kelas yang sama.

"Nu, boleh kan Diana ikut kita?"Tanya Aura kemudian.

"Bonceng tiga? di tilang polisi dong Ra!" Ucap keanu pelan, karena tidak ingin terdengar Diana yang semakin mendekat.

"Sebentar kok, cuma sampe depan sana, sebelum lampu merah, pokoknya aman deh!" Aura memaksa dan Keanu tidak bisa menolanya.

"Oke, ayo naik!"

Akhirnya dengan terpaksa karena Aura yang memintanya, Keanu mengajak Diana untuk ikut bersmanya. Padahal Keanu sudah berencana akan mengajak Aura ke suatu tempat, nampaknya itu bukan waktu yang pas.

"Terimakasih, sudah antar kita berdua!" Ucap Aura tersenyum.

"Sama-sama, selesai jam berapa? aku jempu!" Keanu ingin sekali menjadi lelaki yang di andalkan oleh Aura, menjadi lelaki yang selalu ada di saat Aura butuh.

"Gak usah, kamu kan harus berangkat kerja!" Ucap Aura menolak tawaran keanu, itu berarti aura akan lama berada di rumah Diana, entah apa yang akan mereka lakukan, Keanu tidak menanyakan lebih jauh.

"sampai ketemu besok ya!" Ucap Keanu melambaikan tangannya, sebelum melajukan motor meninggalkan Aura.

"Ra, kamu yakin dia yang tinggal di kontrakan itu?" Tanya Diana saat Keanu sudah meninggalkan mereka.

"Iya, emang kenapa?" Tanya Aura aneh melihat Diana seperti sedang berfikir keras.

"kamu tau jaket yang dia pake, harganya mahal banget, jadi gak mungkin kalau dia tinggal di kontrakan!"

Rupanya Diana sedari tadi memperhatikan jaket kulit yang Keanu gunakan, dan dia bahkan tahu merek jaket tersebut. Aura merasa kesal karena ada wanita lain yang memperhatikan kekasihnya, bahakan dirinya sendiri tidak tahu merek jaket kekasihnya.

"Masa aku bohong sih, Keanu memang tinggal di kontrakan dekat rumahku dan jaket itu mungkin kw, jadi dia bisa beli. Tapi kok kamu tahu banget tentang barang-barang bermerek?" Tanya Aura menaikan sebelah alisnya, menangkap gelagat mencurigakan dari Diana.

"Ah...Itu karena..., aku cuma tahu aja!" Dan benar dugaan Aura ada yang mencurigakan dari Diana, terlihat dari jawabannya yang terbata-bata.

Aura tidak mengenl Diana secara pribadi, dia hanya bertemu saat di sekolah saja. bahakan hari ini pun mereka bersama karena suatu alasan. mereka akan mendiskusikan tentang acara kelulusan bersama teman-teman yang lain di rumah Diana.

...※※※※...

sebuah mobol mewah terparkir di depan rumah Aura, mobil yang biasa ada di khayalannya, kini tepat berada di depan matanya.

"Waahh....Mobil siapa ini? apa tamunya bapak sama ibu?" Tanya Aura yang masih memandangi mobil itu, bahkan Aura sempat mengusapnya pelan. Memang konyol apa yang di lakukan Aura, namun dia bahagia, walaupun hanya menyentuhnya saja.

Aura pun bergegas karena penasaran dengan tamu yang datang kerumahnya. Begitu Aura akan masuk kedalam rumah, dari dalam keluar seorang wanita cantik, meskipun usianya sudah tidak muda lagi, memakai pakaian modis dan sudah pasti dengan merek asli. Aura terpana melihatnya dan berharap dia pun bisa sepeti wanita itu.

"Aura, kapan kamu datang?" Tanya Ratmi yang terkejut melihat anaknya sudah di depan pintu memandangi wanita yang baru saja lewat di depannya.

"Dia Siapa bu?" Suara ibunya membuyarkan semua lamunan Aura, dan dia tidak mendengar pertanyaan ibunya, justru ia balik bertanya karena rasa penasarannya.

"D-dia adalah...." Jawab agus yang di potong oleh istrinya.

"Dia tamu ibu, kamu mandi dulu sana, sudah sore!" Ratmi langsung mengalihkan pemibicaraannya, dia belum siap jika Aura tahu siapa ibu kandungnya.

Aura pun menganggukkan kepala dan pergi menuju kamarnya.

Sebenarnya Aura sudah tahu jika Ratmi dan Agus bukan orang tua kandungnya, mereka adalah kakak dari ayahnya. Karena aura saat di angkat jadi anak mereka ketika usianya 7 tahun setelah Aura kehilangan papanya. Jadi dia cukup mengerti dengan kondisi keluarganya.

Namun dia tidak mengetahu tentang siapa ibu kandungnya. karena papanya pun tidak pernah menceritakannya.

"Bu, bukankah kita harus segera memberitahukan Aura semuanya, wanita itu sudah datang dua kali, dan tadi mereka sempat bertemu. bapak khawatir jika Aura tahu dari wanita itu!" Ucap Agus ketika Aura sudah masuk kedalam kamarnya.

"Ibu belum siap pak, bapak tahu sendiri, wanita itu akan meminta Aura kembali dan kita akan kehilangan anak kita!" Ratmi sudah menganggap aura seperti anaknya sendiri, dari auralah dia belajar menjadi seorang ibu, meski tidak pernah melahirkan. dia tidak sanggup jika berada jauh dari Aura.

Tanpa sepengetahuan Ratmi dan Agus, Aura mendengarkan pembicaraan mereka saat akan mengambil minum di dapur.

"Siapa yang akan membawaku bu?" Tanya Aura mendekat kepada ibu dan bapaknya.

"Aura, sejak kapan kamu disitu?" Tanya Ratmi terkejut.

"Bu, pak sebenarnya siapa wanita tadi? apa dia yang akan membawa aku? atau jangan-jangan wanita tadi adalah...." Pertanyan-pertanyaan Aura lontarkan meski jawabannya sudah berada jelas di kepalanya, namun dia berharap jawabnnya tidak sama dengan apa yang di pikirkannya.

"Iya, dia ibu kandung kamu!" jawab Ratmi menahan airmatanya.

Aura menegang, seakan jantungnya berhenti mendengar jawaban dari ibunya. air mata sudah terkumpul di pelupuk matanya.

"Apa sekarang di menginginkan aku bu?" Tanya Aura dengan suara bergetar.

Ratmi tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya memberi isyarat dengan kepalanya. dia tahu saat ini Aura sangat terkejut dengan kenyataan ini.

"Tidak bu, aku gak mau, aku mau disini saja, bersama ibu dan bapak. pokoknya tolak saja permintaannya." Ucap Aura berlari mengunci pintu kamarnya dengan berlinangan air mata. Bersandar di balik pintu, memegangi dadanya yang sesak.

Isakan tangis memenuhi kamar Aura, merasakan kekecewaan kepada ibu kandungnya. Dia pernah beradai-andai jika kelak bertemu dengan ibu kandungnya, dan dia mengira bahwa sudah siap dan akan menerima apapun alasan dahulu meninggalkannya. Namun ternyata tidak. Aura tidak siap, dia merasa kekecewaan yang mendalam.

Setelah merasa lebih baik, Aura tiba-tiba penasaran dengan wajah ibu kandungnya. Mengingat tadi sebelum mengetahui semua itu, dia sempat mengangguminya. Aura teringat sesuatu, dia sempat mencuri mendengar tentang asal usul ibu kandungnya itu. Dia bergegas membuka ponselnya dan membuka kolom pencarian dengan mengetikan nama sebuah perusahaan besar. Matanya tertuju kepada photo seorang wanita yang mirip dengan yang tadi di lihatnya saat depan rumah.

"Apa benar kamu ibu kandungku?" Ucapnya mengusap layar ponselnya.

"Kenapa baru sekarang mami datang, dulu aku sangat merindukan mami, tapi sekarang aku tidak tahu. aku tidak marah, karena semakin dewasa aku semakin paham kehidupan orang dewasa, mungkin ada maslah antara mami dan papa yang tidak bisa di selesaikan, aku mengerti itu. Namun aku kecewa, karena mami sekalilpun tidak pernah menujukan diri di depanku, memeluku, bahkan memanggil namaku, mami tidak pernah melakukan itu."

Episodes
1 Terpaksa Menikah
2 Ketika Cinta Mulai Bersemi
3 Rindu Yang Redup
4 Doa Dan Harapan
5 Waktu Yang Berharga
6 Ego Yang Terkubur
7 Selembar Kertas, Selembar kepalsuan
8 Tempat Hati Berlabuh
9 Wasiat Sang Kakek
10 Mulai Mencari
11 Awal Dari Kebencian
12 Momen Kebebasan
13 Menjelang Hari Pernikahan
14 Wanita Misterius
15 Kekhawatiran Diana
16 Tidak Saling Mengenal
17 Karena Itu Masa Lalu
18 Malam Pertama
19 Hadiah Berlibur
20 Luka Masa Lalu
21 Mengubur Sisa Kenangan
22 Persaingan
23 Benih Cinta
24 Hal Tak Terduga
25 Untuk Pertama Kali
26 Posesif
27 Dua Kalung
28 Pria Lain
29 Kebohongan Diana
30 Pindah Rumah
31 Pernyataan Cinta
32 Mencari Hadiah
33 Buku Jurnal
34 Pergi
35 Bertemu sang Pemilik Anting
36 Bukan Gea
37 Hamil
38 Tinggal Bersama
39 Usaha Diana
40 Surat Itu
41 Perdebatan Berujung Kehilangan
42 Topeng
43 Kesedihan
44 Depresi
45 Titik Balik
46 Kemarahan Kenzo
47 Pengkhianatan
48 Bertemu
49 Suami Sahabat
50 Cemburu
51 Rencana Diana
52 Komunikasi
53 Wanita Anting yang Sebenarnya
54 Menjauhkan Dia
55 Map Cokelat
56 Mulai Beraksi
57 Ingin Menghilang
58 Kepergian Aura
59 Bayangan-bayangan menyakitkan
60 Bertolak Arah
61 Hamil...?
62 Mencoba Untuk Tegar
63 Ingin Berpisah
64 Rasa Simpati
65 Sebuah Kesalahan
66 Bimbang
67 Tak Harus Bersama
68 Kekurangan Diri
69 Keluarga Baru
70 Rencana Aura
71 Kesengajaan
72 Sebuah Permintaan
73 Misi Pertama
74 Gugatan Aura
75 Sama-Sama Terluka
76 Resmi Bercerai
77 Racun Pikiran
78 Keputusan Akhir
79 Lebih Baik Menghindar
80 Insiden tak terduga
81 Sang Penolong
82 Pernikahan Melly dan Denis
83 Pria Itu Lagi
84 Seiring Pertemuan
85 Penyesalan
86 Cemburu
87 Menunggu Kepastian
88 Status Baru
89 Semangat Pagi
90 Bertemu Mantan Mertua
91 Terpojok
92 Kartu Terakhir
93 Perlahan Terbongkar
94 Sesuai Keinginan
95 Terlambat
96 Project Bersama
97 Harus Berhasil
98 Waktu Bersama
99 Pengaruh
100 Intuisi
101 INTRIK
102 Situasi Canggung
103 Dokter Tia
104 Selembar Photo
105 Cahaya Dalam Gelap
106 Perdebatan Pagi Hari
107 Upaya Kenzo
108 Beraksi
109 Suasana Ricuh
110 Keberhasilan Sebuah Reancana
111 Kemarahan Winston
112 Gea dan Pria Asingnya
113 Perayaan
114 Berjuang
115 Pria Asing Itu, Keanu
116 Terlepas
117 Menggantung
118 Teralihkan
119 Nasihat Mami
120 Jalan Terbaik
121 Harapan
122 Semanis Kecap
123 Ungkapan cinta
124 Memulai lagi
125 Sang Tuan
126 Kesan Buruk
127 Wanita Ceroboh
128 Mata-Mata
129 Racun Diana
130 Kabar Baik atau Kabar Buruk
131 Tangung Jawab
132 Mendeklarasikan Hubungan
133 Kecelakaan
134 Berbeda Arah
135 Kehilangan
136 Mencari Solusi
137 Putus Asa
138 Meminta Izin
139 Konfernsi Pers
140 Memperkenalkan Diri
141 Percikan
142 Resahnya Hati
143 Pria Tidak Normal
144 Pertengkaran
145 Upaya Untuk Memisahkan
146 Kepercayaan
147 Wanita di Majalah
148 Kahadirannya
149 Ujian Cinta
150 Permainan Yang Sama
151 PROTECTIVE
152 SIDAK
153 Kekurangan Diri
154 Ajakan Menikah
155 Romansa
156 Gaun pesta
157 Hairdryer
158 ASING
159 MENGHINDAR
160 Melewati Batas
161 Tangan Melayang
162 Meloloskan Diri
163 Bersembunyi
164 Menjadi Penolong
165 Desakan
166 Rahasia Besar
167 Berbagai Alasan
168 Kesempatan Hidup
169 TARGET
170 Kepribadian Berbeda
171 Mencoba Saling Mengenal
172 Pasang Badan
173 Tempat Kembali
174 Menggali Informasi
175 Masih Mencari
176 Berujung Pertengkaran
177 Memata-matai
178 Bermain Petak Umpet
179 Lahir Dengan Penuh Perjuangan
180 Setitik Cahaya
181 SADAR
182 Menolak Bukti
183 Pembawa Kabar
184 Sebuah Nama
185 Pulang
186 Separuh Restu
187 Kebenaran yang Terungkap
188 Terus Melangkah
189 Keajaiban
190 Ucapan Selamat
191 Memaksa Bertemu
192 Malam Menjelang Pernikahan
193 Hadiah Pernikahan
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Terpaksa Menikah
2
Ketika Cinta Mulai Bersemi
3
Rindu Yang Redup
4
Doa Dan Harapan
5
Waktu Yang Berharga
6
Ego Yang Terkubur
7
Selembar Kertas, Selembar kepalsuan
8
Tempat Hati Berlabuh
9
Wasiat Sang Kakek
10
Mulai Mencari
11
Awal Dari Kebencian
12
Momen Kebebasan
13
Menjelang Hari Pernikahan
14
Wanita Misterius
15
Kekhawatiran Diana
16
Tidak Saling Mengenal
17
Karena Itu Masa Lalu
18
Malam Pertama
19
Hadiah Berlibur
20
Luka Masa Lalu
21
Mengubur Sisa Kenangan
22
Persaingan
23
Benih Cinta
24
Hal Tak Terduga
25
Untuk Pertama Kali
26
Posesif
27
Dua Kalung
28
Pria Lain
29
Kebohongan Diana
30
Pindah Rumah
31
Pernyataan Cinta
32
Mencari Hadiah
33
Buku Jurnal
34
Pergi
35
Bertemu sang Pemilik Anting
36
Bukan Gea
37
Hamil
38
Tinggal Bersama
39
Usaha Diana
40
Surat Itu
41
Perdebatan Berujung Kehilangan
42
Topeng
43
Kesedihan
44
Depresi
45
Titik Balik
46
Kemarahan Kenzo
47
Pengkhianatan
48
Bertemu
49
Suami Sahabat
50
Cemburu
51
Rencana Diana
52
Komunikasi
53
Wanita Anting yang Sebenarnya
54
Menjauhkan Dia
55
Map Cokelat
56
Mulai Beraksi
57
Ingin Menghilang
58
Kepergian Aura
59
Bayangan-bayangan menyakitkan
60
Bertolak Arah
61
Hamil...?
62
Mencoba Untuk Tegar
63
Ingin Berpisah
64
Rasa Simpati
65
Sebuah Kesalahan
66
Bimbang
67
Tak Harus Bersama
68
Kekurangan Diri
69
Keluarga Baru
70
Rencana Aura
71
Kesengajaan
72
Sebuah Permintaan
73
Misi Pertama
74
Gugatan Aura
75
Sama-Sama Terluka
76
Resmi Bercerai
77
Racun Pikiran
78
Keputusan Akhir
79
Lebih Baik Menghindar
80
Insiden tak terduga
81
Sang Penolong
82
Pernikahan Melly dan Denis
83
Pria Itu Lagi
84
Seiring Pertemuan
85
Penyesalan
86
Cemburu
87
Menunggu Kepastian
88
Status Baru
89
Semangat Pagi
90
Bertemu Mantan Mertua
91
Terpojok
92
Kartu Terakhir
93
Perlahan Terbongkar
94
Sesuai Keinginan
95
Terlambat
96
Project Bersama
97
Harus Berhasil
98
Waktu Bersama
99
Pengaruh
100
Intuisi
101
INTRIK
102
Situasi Canggung
103
Dokter Tia
104
Selembar Photo
105
Cahaya Dalam Gelap
106
Perdebatan Pagi Hari
107
Upaya Kenzo
108
Beraksi
109
Suasana Ricuh
110
Keberhasilan Sebuah Reancana
111
Kemarahan Winston
112
Gea dan Pria Asingnya
113
Perayaan
114
Berjuang
115
Pria Asing Itu, Keanu
116
Terlepas
117
Menggantung
118
Teralihkan
119
Nasihat Mami
120
Jalan Terbaik
121
Harapan
122
Semanis Kecap
123
Ungkapan cinta
124
Memulai lagi
125
Sang Tuan
126
Kesan Buruk
127
Wanita Ceroboh
128
Mata-Mata
129
Racun Diana
130
Kabar Baik atau Kabar Buruk
131
Tangung Jawab
132
Mendeklarasikan Hubungan
133
Kecelakaan
134
Berbeda Arah
135
Kehilangan
136
Mencari Solusi
137
Putus Asa
138
Meminta Izin
139
Konfernsi Pers
140
Memperkenalkan Diri
141
Percikan
142
Resahnya Hati
143
Pria Tidak Normal
144
Pertengkaran
145
Upaya Untuk Memisahkan
146
Kepercayaan
147
Wanita di Majalah
148
Kahadirannya
149
Ujian Cinta
150
Permainan Yang Sama
151
PROTECTIVE
152
SIDAK
153
Kekurangan Diri
154
Ajakan Menikah
155
Romansa
156
Gaun pesta
157
Hairdryer
158
ASING
159
MENGHINDAR
160
Melewati Batas
161
Tangan Melayang
162
Meloloskan Diri
163
Bersembunyi
164
Menjadi Penolong
165
Desakan
166
Rahasia Besar
167
Berbagai Alasan
168
Kesempatan Hidup
169
TARGET
170
Kepribadian Berbeda
171
Mencoba Saling Mengenal
172
Pasang Badan
173
Tempat Kembali
174
Menggali Informasi
175
Masih Mencari
176
Berujung Pertengkaran
177
Memata-matai
178
Bermain Petak Umpet
179
Lahir Dengan Penuh Perjuangan
180
Setitik Cahaya
181
SADAR
182
Menolak Bukti
183
Pembawa Kabar
184
Sebuah Nama
185
Pulang
186
Separuh Restu
187
Kebenaran yang Terungkap
188
Terus Melangkah
189
Keajaiban
190
Ucapan Selamat
191
Memaksa Bertemu
192
Malam Menjelang Pernikahan
193
Hadiah Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!