Wanita Bercadar Biru
Terlihat seorang wanita sedang duduk di atas sajadahnya. Dia begitu khusuk berdo'a, air matanya bercucuran bak air hujan yang yang bercucuran. Sesekali isakan tangisnya pun terdengar pilu. Mita, nama wanita itu Mita.
‘‘Allah, ampun kan dosa hamba Mu ya Robb, walau pun rasa tak pantas mengharapkan syurga MU, namun juga Hamba tak sanggup untuk menerima azab MU ya Robb."
Wanita itu mengingat betapa banyak dosa yang telah Ia buat sebelum ia mendapat jalan yang benar. Walau saat ini dia belum sepenuhnya bahagia. Dia slalu berdo'a di setiap sujudnya.
Bruk.
Ketika tiba-tiba pintu kamar di buka dengan sangat kasar. Jam baru menunjukan jam 03.00 pagi.
"Abang, kau mab*k lagi?"
Mitha tergopoh-gopoh melepaskan mukenanya dan juga menggulung sajadahnya. Mita segera menggandeng tubuh suaminya untuk menaiki ranjang, namun.
"Alaaaah," ketus orang itu.
Tepisan orang itu tepat mengenai wajahnya. Hingga meninggalkan warna merah di pipinya. Namun Mita tetap kembali merangkul lelaki itu dan membantunya naik. Laki-laki itu adalah suaminya, Izzam.
Saat sedang mab*k, dia sering berbuat tempramen. Tapi saat sadar dia hanya laki-laki biasa, bahkan terlihat dingin.
"Aaaah," pekiknya
Kembali 3 tamp*ran itu mendarat di pipi dan tangannya. Namun Mita dengan telaten membantu suaminya melepaskan jaket, baju, sepatu, juga membawakan air hangat untuk membasuh tangan dan kakinya, sedang suaminya sudah tertidur pulas. Begitulah keseharian Mita, hari harinya hanya kemalangan yang dia dapatkan.
Mentari mulai menyinari dunia, sinarnya pun mampu menembus masuk ke kamar Izzam dan tepat mengenai muka Izzam.
"Mita...! tutup tirai jendelanya!"
Izzam berteriak ketika matahari masuk dan mengenai kulitnya.
"Iya Bang!"
Mita yang masih mandi tergesak-gesak keluar dan menutup tirai nya, walau dia masih belum selesai mandi, bahkan kepalanya pun masih berbusa bekas shampo. Dia melilitkan handuk di da**nya. Dia sangat takut kalau suaminya marah.
Setelah selesai mandi tepat jam 06.00 pagi hari, dia pun turun kebawah dan mengambil sayur untuk di olah lauk, sementara, nasi sudah masak saat dia sholat subuh tadi.
"Ummi!"
Panggilan gadis kecil kira kira berusia 6 tahun lebih, memecah kesunyian dapur.
"Sayang, udah bangun? mau makan? Ummi belum masak lauk nak, bentar ya."
Mita pun kembali menyiapkan bahan yang akan dia masak.
"Papa mana mi? Mamah juga belum bangun. Padahal tadi malam mamah nggak kemana-mana!" ucap gadis cilik itu.
"Papah masih tidur, Ayana kok sudah bangun?biasanya bangunnya jam 10-an," ucap Mita lembut pada gadis cilik itu.
"Ayana sholat subuh kok Ummi, kan ummi yang bilang, kalau bangunnya kesiangan nanti rezekinya di ambil ayam."
"Emmmmch pinter anak ummi."
"Hey, apa Loe bilang? itu ank Gue, dia terhormat, nggak kaya Loe, pe**cur."
Tiba-tiba seorang wanita cantik dan s*xi berdiri di depan pintu dapur.
"Maaf Nyonya, bukan begitu maksud saya."
Mita cepat cepat minta maaf dan melanjutkan pekerjaannya memotong motong sayur. Sementara wanita yang di panggil Nyonya nyelonong ke dapur dan mengambil air minum, dan keluar sambil menyeret anaknya.
"Sudah Mamah bilang, jangan deket dekat dengan wanita si**l itu, apa kamu tidak takut terkena penyakit? Lihatlah wanita itu? terus saja menutup mukanya dengan kain, padahal dia hanya bekas wanita malam yang di ambil oleh Papah mu," ucap Mamah Ayana kesal.
"Mamah jangan begitu sama ummi, dia tidak seperti itu Mah! dia bahkan lebih cantik dari Mamah!" Ayana berlari dan menghempaskan tubuhnya di ranjang.
"Anak kurang ajar! apa dia mengajari mu untuk berani seperti itu? awas kalau kau dekat dekat lagi dengan dia!" Mamahnya marah marah dan mengancam Ayana.
"Kalau Ayana nggak boleh main sama Ummi, terus Mamah bisa, jagain Ayana? Mamah kan sering pergi malam malam, terus Bibi juga sudah di pecat Papah, gara-gara ketahuan mencuri cincin berlian Mamah kan?"
Mamahnya lupa, kalau di rumah itu tinggal dia Papah dan juga anak gadisnya yang jarang ada di rumah.
"B*syiit, mengapa aku lupa! iya, nanti ku carikan lagi Bibi baru. Sekarang kau diam disini, sampai masakan sudah siap."
"Katanya Mamah takut kena penyakit, tapi kok Mamah dan kita semua makan masakan Ummi?" ucap Ayana lagi lugu.
"Ish anak ini, itu karena kita tidak ada pilihan, diam disini, jangan kemana mana! Mamah mau lihat ayah ke atas."
Mita pun keluar kamar, meninggalkan Ayana yang cemberut.
Tap tap tap
Cklek
"Papah, bangun! aku ingin bicara sebentar!"
"Brisik amat sih Loe! Aku masih ngantuk, sana pergi!" bentak Izzam.
"Pah, ini penting, aku ingin Bibi baru untuk jagain Ayana, kalau aku lagi keluar," pinta Tami.
"Sudah ada Mita Mah! kenapa mesti harus ada pembantu sih ma? lagian Ayana sangat senang dengan Mita," ucap Izzam lagi.
"Aku takut kalau Mita penyakitan, dia kan baru 3bulan diam di rumah kita, lagian papa cari istri muda juga kenapa harus cari dari Club malam sih Pah? kayak nggak ada wanita lain saja," ucapnya ketus.
"Aku ingin membantunya, dia hanya terpaksa kerja di sana karena butuh biaya hidup, lagian aku juga tidak yakin kalau dia pernah disentuh laki laki, saat itu aku ingin tidur dengannya, dia malah menangis histeris menolak ku, lagian kita manfaatkan saja dia."
Izzam kembali masuk ke dalam selimut.
"Ya udahlah, terserah Papah, tapi kalau kenapa kenapa sama Ayana, awas saja! akan aku cincang wanita itu."
Bruk
Nyonya Tami menutup pintu dengan keras hingga mengakibatkan kaca jendela bergetar. Suaranya sampai ke dapur bawah.
"Astagfirullah."
Mita yang baru menyelesaikan tugasnya dan ingin keluar dari dapur mengurungkan niatnya, dia memilih duduk di kursi agar tidak bertemu Nyonya Tami.
"Hey, wanita jal*ng, enak saja santai santai, itu lantai luar di pel, halaman bunga bunga juga disiram."
Tiba-tiba saja Tami datang dan memarahi Mita.
"Iya nyonya, kalau mau makan semuanya sudah siap nyonya," ucap Mita.
Mita bergegas keluar dapur menuju halaman.
Sudah jam 9.30 pagi, dia belum selesai menyapu halaman, Mita juga belum sarapan. Halaman yang luas dan tertata rapi itu dipelihara oleh mita sendiri.
"Non, kalau Non capek, baiknya istirahat saja. Itu muka Non juga terlihat pucat."
Suara satpam penjaga pagar mengagetkan lamunan Mita.
"Iya pa, nggak papa, sebentar lagi," jawabnya.
Mita pun menyeka jidadnya yang penuh keringat dingin. Tubuhnya mulai lemah.
"Ummi, sssst, ini Ayana bawakan roti."
Ayana tau kalau Mita belum makan, Mita akan makan ketika mamahnya sudah keluar rumah, atau mamahnya sedang tidur siang.
"Sayang sudah makan?" mita membungkukkan badannya dan menatap mata gadis kecil itu.
"Iya Mi, Papah dan Mamah juga sudah makan."
Tit tit
"Aku berangkat, jaga Ayana!"
Suara Izzam mengagetkan mita, dia langsung berdiri dan membungkuk. Terlihat juga didalam mobil ada Tami. Mereka adalah bos besar disebuah perusahaan, namun mereka sering tidak memperdulikan satu sama lain, perkawinan bagi mereka seperti status formalitas saja.
"Baik bang."
TERNYATA
Mita ini istri kedua izzam guys.
Mita dan Izzam baru menikah 3 bulan lalu. Mita bisa dibilang kupu kupu malam yang sangat cantik sehingga Izzam tergoda, namun hingga saat ini, Izzam tidak pernah menyentuh Mita, Karena istrinya sering menakut-nakuti soal penyakit kelamin.
"Ayo Ummi, kita ke dapur, muka ummi terlihat putih kayak mayat."
Mereka pun segera ke dapur. Sesampainya di dapur Mita langsung mengambil piring namun...
Prangggg
Mita ambruk dan mukanya terbentur meja mengeluarkan darah segar.
"Ummi, bangun! Ummi, Paman tolong!"
Ayana segera berlari ke pos satpam dan minta bantuan paman satpam.
"Apa yang terjadi non?"
"Ummi Paman, dia jatuh dan terluka tolong paman."
Mereka pun berlari ke dapur.
"Non ambilkan minyak kayu putih, apa Non tau dimana letaknya?"
Ayana dengan cekatan segera berlari ke kamarnya, tak berapa, lama dia pun kembali dengan membawa kotak obat.
"Tunggu Paman, Paman jangan liat, biar Ayana yang obatin bibir Ummi, biasanya ummi nggak suka kalau orang liat wajah ummi."
Paman itu pun langsung berpaling mengerti.
"Awas jangan ngintip paman ya!" Centil Ayana lagi hehe
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
:> si rubah kecil🤍🖤
cerita nya sangat best semoga yang bikin cerita ini bisa kaya
2023-03-16
0
Bunga Alika
Assalamualaikum Mom, aku mampir nih 🤗
2022-12-23
0
maulana ya_manna
langsung cus mampir thor....
2022-12-22
0