🌷FLASHBACK🌷
"Kakak, apakah sudah bertemu dengan Ayah?"
Suara Fasha mengejutkan lamunan Mita yang sedang termangu memikirkan kehidupan mereka. Fasha adalah adiknya yang tengah. Usia Fasha baru menginjak 17tahun dan masih sekolah di SMA Negeri.
"Hemmmm, belum Dik, kemaren Kaka ke kantornya, tapi dia tidak ada di sana."
"Lalu, bagaimana kita bisa membayar kontrakan dan juga membeli makan Kak?" suara adiknya Zila juga bagai petir yang menyetrum persendiannya. Zila baru berusia 15 tahun.
Usia Mita masih 20 tahun, dia baru saja lulus sekolah SMK tahun ini.
"Kaka akan ngutang di warung dulu."
Mita pun beranjak pergi meninggalkan kedua adiknya menuju warung di depan kontrakannya.
"Mbok, maaf, apa kami bisa ngutang beras 1 liter lagi?"
"Eh nak Mita, bisa nak sebentar." Wanita paruh baya itu sangat baik dan ramah, walau utang mereka sudah menumpuk, namun dia masih saja mau ngutangin lagi.
"Eeh eeh eeh eeh, nggak tau malu, hutang yang kemaren aja belum dibayar, malah nambah lagi, Mbok juga, kenapa mau di hutang terus, kalau begini terus bisa rugi sampean?"
Ucap mantunya mbok pada Mita. Mita hanya mampu menunduk.
"Lagian wajah cantik begini nggak laku laku juga, mungkin orang takut kalau hartanya bekal di gerogoti kalee." pedes sekali mulut wanita itu ya.
"Hush, udah diem, ini Nak, mudahan Ibu kamu cepat sembuh jadi bisa kerja lagi."
"Terimakasih Mbok."
Mita segera mengambil langkah seribu dan kabur.
Dulu ibunya adalah tukang cuci baju di sebuah loundry, namun ketika terjatuh ketika mencuci baju dia menjadi stroke dan tidak bisa bekerja lagi. Sementara ayahnya sudah menikah dengan perempuan lain, seorang karyawan yang bekerja di kantor ayahnya, ayahnya hanya memiliki Cv. kecil dan memiliki beberapa karyawan saja.
"Dek, bentar Kakak masak dulu ya, tapi pakai lauk garam saja, maaf Kaka belum dapat kerjaan." Mita pun menuju dapur dan memasak nasi bubur dengan ditaburi garam, agar beras itu cukup untuk dimakan beberapa hari ke depan.
Tok Tok Tok
Ckleek
"Bu Inah! masuk bu! Zila yang membuka pintu sudah paham kedatangan bu Inah untuk menagih bayar kontrakan.
" Aku disini saja, mana Mita?"
"Iya bu." Mita tergopoh-gopoh datang dari dapur.
"Kamu sudah pasti tau kedatangan saya kemari kan? sudah hampir 2 bulan kontrakan ini belum dibayar, sangat terpaksa, kalian ku beri waktu satu minggu lagi untuk melunasinya, kalau tidak bisa bayar, kalian silahkan tinggalkan rumah ini, permisi."
Mita dan kedua adiknya tak bisa berkata sepatah katapun, mereka terdiam, Mita pun masuk kedalam.
"Dek ayo! kita makan dulu! yang penting kita makan dulu, masalah kontrakan biar Kaka yang cari solusinya. Mita menyajikan bubur didalam piring dan meletakkannya di atas meja dapur yang hampir roboh.
"Kaka mau ke kamar dulu mau nelpon teman, mungkin saja ada kerjaan yang nisa, Kaka kerjakan. Mita pun membawa Hpnya dan mulai menelpon teman temannya yang dia kenal. Namun tak satu pun mau membantunya dan juga tak ada pekerjaan untuknya.
Dulu Mita adalah wanita yang dikagumi dan di incar banyak lelaki, tapi sejak Ayahnya menikah lagi, bahkan Mita jarang bawa Uang saku untuk sekolah, sejak itu teman temannya menjauh, ada satu temannya yang sangat baik, namun sekarang sudah pindah ke luar Negeri bersama keluarganya.
Ya Allah, tolong beri jalan untuk hambaMu ini.
Bathinnya
Tring tring.
Hp jadulnya berbunyi. No tidak dikenal
-Mita, aku dengar dari Bela, kamu sedang mencari pekerjaan ya?"
-Iya, ini siapa ya?.
-Aku Mawar, kalau memang sangat perlu Kau datang kesini, jl. Jingga no 10 ya. Aku tunggu.
Tuuut
Mita pun bergegas mengambil kerudung dan juga tasnya, dia juga mengambil uang receh dari tabungannya untuk bayar Angkot.
"Kakak pergi dulu, jaga Ibu, assalamualaikum."
"Tapi Kaka belum makan? wa alaikumussalam."
"Nanti saja, Kaka ada urusan tentang pekerjaan,mudahan Kaka bisa diterima."
Mita pun melangkah cepat menuju jalan raya dan mencari Angkot. Walau dia bukan wanita sholehah, kerudungnya pun asal nyangkut kalau lagi pergi keluar, kalau cuma di sekeliling rumah dia tidak memakai kerudung. Setelah 20 menit naik angkot dia pun sampai di jalan yang menuju jl Jingga, namun karena dia takut kehabisan ongkos untuk pulang, dia pun memilih jalan kaki untuk masuk kedalam, sekitar 10 menit perjalanan, dia sengaja memakai masker agar bisa terhindar dari sengatan matahari, namun semua itu tidak menyembunyikan kecantikannya.
"Hey cewek, kenalan dong?"
"Mau jadi pacarku nggak?"
para pemuda yang dia lewati pun menggodanya tidak sopan. Maklum pakaiannya juga minim pakai levis dan baju kaos ketat walau pun masih panjang, namun tidak menutupi lekak-lekuk tubuhnya. Mita mengambil langkah cepat cepat agar dia bisa menjauh dari para pemuda itu.
Akhirnya dia sampai di rumah Mawar.
"Eh, akhirnya nyampai juga, ayo masuk!" Mawar sudah menunggunya di teras depan.
"Makasih, oh ya, kalau tidak salah, kamu kan satu kelas dengan Rangga? pria paling tampan disekolah itu." Mita terlihat basa basi.
" Iya, kalau tidak salah, kamu juga sempat jadi primadona sekolahkan?" Puji Mawar.
"Ah, Nggak juga, oh iya, masalah pekerjaan tadi gimana?" Mita tak ingin berlama lama di sana, karena dia ingat ibu yang sedang sakit.
"Kamu jangan kaget ya, mungkin ini agak ribet sih ngenjelasin nya."
Mawar menarik nafas dalam.
"Kalau kamu mau aku akan bantu, tapi kalau tidak mau, anggap aja ini tak pernah kau dengar." Mawar memandangi wajah Mita tajam.
"Iya, katakanlah!" Mita pun sangat ingin tau.
"Apa kau mau nemenin Om Om di Klub malam? oke tunggu, jangan di sela dulu."
Mita hampir menyela perkataan Mawar, namun Mawar cepat menghentikannya. Sementara Mita sudah membelalakkan matanya kaget dan sedikit syok.
"Begini, kita hanya nemenin dia minum, kalau urusan kamar, ada yang lain untuk memuaskan mereka, pintar pintar kita jaga diri, jangan mau di ajak minum, kita hanya sebatas nemenin minum, tapi yaaa kadang ada juga siih yang pengen kita elus elus sampai *******."
Deg....
Betapa kagetnya Mita mendengar penuturan Mawar, pekerjaan yang ditunggu tunggu selama ini ternyata hanya sebagai penjaja cinta palsu.
"Mita, Mita."
"Emmm iya." Mita sempat melamun membayangkan hal itu.
"Bagaimana?"
"Aku perlu berfikir dulu,sebaiknya aku pulang dulu,permisi"
Mita segera keluar rumah Mawar dan pulang kerumahnya, sepanjang jalan dia terus meruntuki nasibnya, mengapa tidak ada pekerjaan yang lebih baik dari itu. Dia pernah melamar pekerjaan di Warung Makan, namun gajih nya hanya cukup untuk bayar kontrakan 650.000 perbulan. Sesampainya di rumah dia pun masuk kamar dan menghempaskan badannya di kasur yang sudah tidak empuk lagi.
"Kaka sudah pulang?" Zila menghampiri kakaknya yang lagi berbaring
BERSAMBUNG....
Mohon di Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
semoga ada yang mau menolong Mita🤲🤲🤲🤲
2022-12-22
0
Neulis Saja
ehm your problem very difficult but if you try there must be a way
2022-12-04
0
yaniDanang
sama2 penulis saling mendukung, sudah ku beri kk. dukungan ku. baca nya nyicil ya kk💪💪💪💪💪💪
2022-06-26
1