"Assalamualaikum, maaf bu, apa kami terlambat?"
Ibu BK yang terlihat sedikit judes itu hanya tersenyum sedikit, lalu mempersilahkan duduk.
"Kita tunggu Angle dulu ya?"
Tap tap tap
Tampak Angel dan ibunya berjalan beriringan dengan santai, wajah ibunya yang glowing dan tas mahal yang di tenteng nya, terlihat bahwa dia adalah wanita terhormat dan kaya raya.
sementara dibelakang ada lelaki yang juga tak kalah gagah dan berwibawa.
Tok tok
"Silahkan masuk." ibu BK mempersilahkan masuk mereka semua.
"Mungkin kalian sudah tau pokok permasalahannya, bahwa Angle dan Zila bertengkar semalam, hari ini kami akan memberikan teguran."
"Angle yang duluan bu."
" Kau yang duluan, bukankah kau yang menjambak rambutku?" Angel berteriak lantang tak sopan.
" Tunggu dulu, kalian diam, jelaskan bagaimana awalnya." Ibu Bk menengahi.
"I...tu Angel mengatai Kakak ku wanita tak bener Bu, jadi aku sangat marah."
"Emang bener kakak loe pela**acu*."
Deg...
Tiba tiba keringat dingin membasahi jidad mita, dia gemetar, ternyata benar ada yang tau tentang pekerjaannya, walau tak 100%benar.
" Cukup!" Ibu BK menepuk meja melihat kelakuan Angle yang berteriak di depan orang tua.
"Apa bukti atas tuduhan mu itu he?" Ucap Zila, sementara Mita tak bisa berkata apa apa lagi, dia hanya ******* -***** tangannya.
"Pa, sini, mana Hp papa." Angle berdiri
"Hp? emang kenapa dengan HP Papa?" papa Angle yang sejak tadi berdiri di belakang mamanya malah terlihat gugup.
" Sini!" Angle pun membuka galeri foto papanya berulang ulang.
"Pa, mana foto Papa waktu itu? waktu Papa bersama teman teman Papa, di sana juga ada Kakak Zila"
" Nggak tau, foto yang mana kamu maksud?" Papanya pura-pura lupa.
" Sial! pasti sudah Papa hapus!" Angle terlihat sangat kesal.
" Emang loe aja menuduh tanpa bukti." Ucap Zila.
"Sudah sudah, tidak apa apa" Ucap Mita, dia pun terlihat lega.
"Sekarang, kamu minta maaf dengan Zila, karena menuduh tanpa bukti." ucap bu BK. Namun Angle malah keluar tanpa pamit.
"Angle tunggu, Bu maaf kan anak saya!" ibunya pun pamit dan keluar.
" Zila, maafkan anak kami." Ayah Angle pun menyalami Zila dan Mita, Namun saat bersalaman dengan Mita, Mita terbelalak, laki-laki itu adalah yang malam itu, yang dia temani berbelanja ke mall yang ada di luar kota, laki laki itu pun kaget bukan main ketika mengenal wajah cantik Mita.
mereka sama sama menyembunyikan rahasia itu akhirnya laki-laki itu pun pergi.
"Bu, kalau begitu biar tidak terjadi masalah, biar Zila berhenti saja dari sini, biar dia pindah ke sekolah lain." Ucap Mita
"Kakak, ko pindah? disni juga tinggal beberapa bulan lagi kak!"
"Zila, nanti kita bicara, Bu kami akan mengurus kepindahan Zila, ,kami minta maaf kalau selama ini Zila banyak salah sama sekolahan ini, kami pamit dulu."
"Tunggu mbak, kalau pindah itu akan terlihat Zila memang bersalah."
"Tidak papa Bu, dari pada nanti malah jadi masalah, kami pamit, Assalamualaikum."
Mereka pun pamit pulang.
💐💐💐
1 tahun telah berlalu, Kini tampak gadis cantik yang anggun itu sedang menyiapkan kitab kitabnya untuk berangkat sekolah.
"Zila, kholas?(sudah)."
"Na'am."
Begitulah keseharian Zila di pesantren, Kakaknya Mita memindahkan dia ke pesantren, agar hidupnya terjamin dari pergaulan bebas, walau sebenarnya pekerjaannya sangat kotor, namun dia tidak mau adiknya ikut seperti dia.
💐💐💐
Di Klub Z
"Mawar, mana jingga? beberapa, hari ini aku tidak melihatnya?" izzam mencari keberadaan jingga atau Mita, karena dia sangat tertarik dengan wanita itu.
"Dia lagi istirahat karena masih ada urusan keluarga, tapi kalau tuan mau, aku akan memanggilkan nya untuk tuan, tapi kalau membooking di waktu dia tidak bekerja, jelas saja itu sangat mahal tuan, tuan perlu membooking nya dan merogoh saku labih dalam."
Mawar menatap izzam tajam. Dan sedikit menggoda dan menantangnya.
"Kalau aku ingin lebih bagaimana? aku ingin membeli seluruhnya, aku ingin lebih dari sekedar di temani minum!"
"Kalau itu, aku tidak tau tuan, karena jingga sangat profesional soal itu,dia hanya menemani minum, sedang dia saja tidak minum, jangan membuat dia kesal, dia sangat mahal sekarang, dia juga bisa dibawa menemani berlibur tapi itu juga sangat mahal."
" Baiklah, boleh aku minta no Hpnya?"
"Maaf tuan, kami di sini sudah berjanji tidak pernah memberikan no Hp pada pelanggan, itu privasi."
"Hufs, baiklah, jadi kapan dia bekerja lagi? aku mau malam besok dia menemaniku, berapa aku harus membayarnya?"
"Karena tuan memesan diluar kemauannya, maka tuan harus membayar 50juta untuk satu malam."
"Oke deal, tapi apakah itu sudah termasuk tidur bersama?"
"Tidak tuan, itu hanya untuk jalan-jalan, kalau tidur, itu tuan kesepakatan dengan dia."
"Baiklah! besok aku akan datang, jangan sampai aku tidak bertemu dengannya."
"Oke tuan, pasti, sekarang bagaimana? apa tuan minta temani? silahkan tuan memilih."
"Tidak, aku mau pulang saja."
Izzam pun keluar dari Klub itu dan kembali pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah.
"Bruk, Tami apa kau di rumah?"
Sepi, tak ada siapa pun, kemana Ayana sama Lili juga Bibi?
💐💐💐
Suasana pesantren sangat ramai, sore ini santriwati sedang bermain volly di lapangan, begitu juga Zila, dia sangat gembira.
" Ila ukhtinaa Zila bla bla bla, alaiki antahdhorii ilal maktabah, iintizhar akhuha syukron"
"Zil, itu kak fasha datang, tapi dengan siapa dia?"
"Paling sama Kak Mita."
"Aku ikut, bukan! dia laki laki Zil, jamilun hehe."
" Ooh ya! ayo!"
Mereka pun ke kantor menemui kaka Zila, ternyata benar ada seseorang datang bersama Kaka Zila.
"Kakak, Kak Mita mana?" Zila melirik laki-laki yang duduk di ujung bangku panjang. Laki-laki itu tidak melihat ke arah mereka.
"Kak Mita lagi sibuk, Kaka mau menjemputmu kesini, kita izin hari ini."
"Kenapa mendadak?"
"Ayo, kita izin dulu, di mana perizinannya?"
Mereka pun menuju perizinan, tampak di sana beberapa santriwati celingukan memandang kearah halaman, bukan apa apa sih, kayaknya ada yang mereka perhatikan, iya benar, ada Bang Fikri alumni putra pesantren tersebut menemani Fasha menjemput Zila, karena Fasha dulu satu angkatan dengan Fikri saat SMP, sekarang sudah jadi pengabdian, di pesantrennya.
"Ukhti jamil tu Rajul, terlihat col, pengen deh punya suami kayak dia."
"Ehem ehem, ngapain kalian?"
"Ustadzah, maaf, nggak papa." Mereka segera kabur meninggalkan halaman kantor. Sementara Zila sudah izin pulang dengan izin bahwa ibunya sedang sakit keras.
Setelah Zila bersiap siap-siap. Akhirnya mereka pun pulang.
"Zil, salam ya buat temen Kakak ente hehe." usil sahabat Zila. Zila hanya tersenyum.
Di jalan menuju gerbang pondok , dia bertemu dengan sahabat sahabatnya yang centil centil
"Iya nanti aku sampaikan, sekalian saja suruh agar ngelamar kalian hehe."
💐
Setelah sampai di rumah, Zila pun kaget melihat orang berkerumun, hatinya bertanya tanya ada apa? Dia pun berlari masuk ke rumah, matanya melotot mulutnya terbuka lebar.
" Mamaaaaa." Dia peluki tubuh yang terbujur kaku itu dengan isakan pilu. ternyata mamanya telah meninggal setelah 2tahun mengalami stroke.
"Dik, sabar...jangan begini hik hik hik." Mita pun tersedu saat memeluki adiknya yang menangis.
" Kakaaaak...mama kaaaak."
"Ini sudah takdir Dik, kamu belajar yang rajin, insyaa Allah nanti mama bekal dapat kiriman darimu." Mita sangat malu pada dirinya, pekerjaan yang dia lakukan tentulah tidak bisa dibilang halal. namun hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menyekolahkan adik adiknya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
😢😢😢
2022-12-22
0
Neulis Saja
Mita, you have to strong 💪
2022-12-04
0
Umi Syifa
ceritanya bagus 😊😊😊
2022-06-15
1