Stuck With An Old Man (Tahap Revisi)
(Cover by Pinterest)
Jakarta, tahun dua ribu sepuluh, Ladang Pekuburan Keluarga Lincoln.
Gadis kecil berusia delapan tahun sedang terisak di bawah pohon ketapang sembari meratapi dua pusara yang bertuliskan Ray Jack Lincoln dan Elyora Kristina Lincoln. Dua pusara yang ada di depannya merupakan tempat peristirahatan ayahanda dan ibunda gadis cantik itu.
Dari kejauhan seorang pria tampak mengawasi gadis kecil itu sedari tadi. Pria itu berpakaian serba hitam dengan kacamata hitam yang menghiasi maniknya. Pria yang bernama Gala Zayn Rodderick turun dari dalam mobil dan berjalan mendekat ke arah gadis kecil itu dengan buket bunga di kedua tangannya.
Setibanya, Gala menekuk kedua kakinya dan bertumpuh pada jemari kakinya. Ia meletakkan buket bunga di atas pusara Ray dan Elyora. Gadis yang tengah terisak itu menghentikan tangisannya dan melempar pandangan kepada pria bertubuh kekar yang bercangkung di sebelahnya.
"Om, siapa?" tanya gadis kecil itu dengan tersedan.
Gala tak menggubris ucapan gadis kecil itu. Ia masih menatap kedua pusara yang ada di depannya dengan tatapan nanar yang tertutupi kacamata hitam. Sedangkan gadis kecil yang bernama Yara, masih memandangi lelaki asing yang ada di sebelahnya.
"Aku, Gala," ucap pria itu sembari melepas kacamata hitamnya.
"Om Gala? Aku sepertinya pernah melihat wajah Om," ujar Yara, mendongakkan kepala ke atas dan menatap wajah tampan milik Gala.
"Aku dan kedua orangtuamu adalah sahabat karib."
"Ya, aku ingat. Wajah Om tampak tak asing bagiku karena aku pernah melihat foto Om bersama Ayah dan Bunda."
Gala menatap Yara dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Dress putih dengan kembang berwarna ungu sampai lutut di tambah dengan rambut panjang Yara yang di kepang dua, membuat Gala bergumam dalam hatinya.
Benar-benar mirip Elyora. Aku menemukan calon istriku!
***
(Sepuluh tahun kemudian)
Gala mengepalkan jemarinya saat Shanks, asisten pribadinya memberitahu mengenai kedatangan Yara ke Indonesia. Urat-urat kecil mulai mengerat di leher Gala, ia naik pitam karena gadis itu tidak meberitahu Gala jika dirinya sudah tiga hari berada di Indonesia.
“Di mana dia?” tanya Gala.
“Di rumah orangtua mendiang Tuan Ray,” jawab Shanks.
“Aku jadi penasaran, alasan mengapa gadis itu pulang secara diam-diam tanpa memberitahuku!” gumamnya.
“Tuan, apa aku menjemputnya saja?”
“Tidak usah. Biarkan saja dulu. Aku akan memberi waktu padanya sampai besok malam. Jika dia tidak mengabariku sampai batas waktu yang sudah kutentukan, maka aku akan menjemputnya secara paksa!”
Sementara di tempat lain, di rumah kediaman keluarga Lincoln, tampak Yara sedang berbincang dengan Nyonya Amber Lincoln, ibunda dari mendiang Ray Lincoln.
“Oma senang kau bisa kembali dengan selamat,” mengelus puncak kepala Yara.
“Aku juga senang bisa ketemu Oma lagi. Oma tahu tidak, aku sangat bosan tinggal di Inggris. Aku juga tidak memiliki teman sefrekuensi denganku di sana. Aku harus mengikuti kehidupan ala Barat dan hidup dibawah tekanan keluarga Rodderick!” berdecak kesal.
Oma Amber terkekeh. “Yara, cucuku. Berkat keluarga Rodderick kau tumbuh dengan sangat baik. Kau cantik, cerdas, tangguh dan mandiri. Selama sepuluh tahun kau di sana, Tuan Gala selalu mengawasimu. Dan bahkan Tuan Gala banyak kali mengunjungimu di sana.”
Yara tertegun. “Benarkah? Om Gala selalu mengunjungiku? Tapi kenapa dia tidak pernah mengabariku selama sepuluh tahun, dan bahkan tidak pernah menemuiku di sana?” memanyunkan bibirnya.
“Mungkin saja Tuan Gala memiliki alasan,” tutur Amber melempar senyuman.
“Hmm, aku penasaran dengan wajah Om Gala. Pria dingin dan cuek itu, apakah dia sudah keriput dan beruban ataukah dia semakin tampan dan berkarisma?” mendongak ke atas, menatap langit-langit ruang tamu.
“Yara, kau sudah dipilih Tuan Gala menjadi istrinya semenjak kau berusia delapan tahun. Amanat mendiang orangtuamu juga telah menitahkan jika kau akan menikah dengan Tuan Gala Zayn Rodderick. Jadi kau harus bersiap menjadi Nyonya Muda keluarga Roddercik.”
“Ishh, aku belum siap Oma. Lagi pula usiaku masih delapan belas tahun dan baru saja tamat sekolah. masa iya, aku harus menjadi ibu-ibu! Di luar sana masih banyak wanita cantik, berpendidikan tinggi berasal dari keluarga terpandang yang sepadan dengan Om Gala. Mengapa harus aku dari sekian banyak wanita berkelas yang hidup di sekeliling Om Gala?!”
Amber menyunggingkan bibir saat mendengar rengekkan Yara yang manja. “Karena …” menjeda ucapannya. Amber menyimpan suatu rahasia yang tak bisa ia katakan pada cucunya. Nanti saja Tuan Gala yang memberitahumu secara langsung.
“Kenapa berhenti Oma? Yara ingin mendengar alasannya!”
“Nanti juga kau akan tahu sendiri,” mengacak rambut Yara.
***
Pengenalan Karakter
Gala Zayn Rodderick, lelaki berusia tiga puluh delapan tahun yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam dunia bisnis. Ia merupakan president dari Blackfire Company. Gala memiliki perawakan tampan. Bola mata indah berwarna hitam, hidung mancung, alis tegas dan dagu belah dengan janggut tipis yang tumbuh di sana. Tak hanya tampan dan mapan, Gala adalah pria yang memiliki segudang prestasi. Ia sangat cerdas sehingga dapat memimpin perusahaan dengan penuh karisma yang luar biasa. Meski demikian, Gala memiliki aura gelap yang mengelilinginya. Ia memiliki hati beku, cuek dan kejam terhadap siapa pun yang mengusik kehidupannya. Sejak umur lima belas tahun, Ayah Gala telah menjadikannya sebagai direktur utama sehingga ia cepat dewasa sebelum waktunya. Gala memiliki seorang wanita yang sangat ia cintai, namun kenyataan pahit melanda asmaranya. Cinta Gala bertepuk sebelah tangan. Wanita yang sangat ia cintai menikah dengan sahabat dekatnya sehingga membuat Gala menutup pintu hatinya kepada setiap wanita.
Yaraline Lincoln. Gadis yang akrab di sapa Yara. Berasal dari keluarga Lincoln, keluarga terpandang dan high class pada masa kepemimpinan Ray Jack Lincoln, ayahanda Yara. Soal penampilan, Yara tidak kalah menarik dengan model-model tanah air yang molek dan rupawan. Memiliki bentuk tubuh proporsional, tinggi badan semampai, rambut berwarna hitam yang tergerai rapi sampai di pinggang. Sejak umur delapan tahun Yara telah hidup sebagai gadis yatim piatu. Orangtuanya meninggal karena sebuah virus aneh yang menyerang organ tubuh ayah dan bundanya. Ia kemudian tinggal bersama dengan Omanya sampai seorang pria datang mengambilnya dan mengaku sebagai calon suaminya. Yara pun menghabiskan masa kanak-kanak dan masa remajanya di luar negeri karena harus menimbah ilmu di negara asing, dalam pengawasan keluarga Rodderick. Yara memiliki sifat periang namun sedikit manja. Meski Yara terlahir dari keluarga konglomerat, namun segala tuntutan hidupnya dibiayai oleh keluarga Rodderick, yang merupakan calon suaminya.
Blurb
President dari Blackfire Company tiba-tiba mengatakan jika ia telah memiliki calon istri yang usianya terpaut jauh darinya. Calon istrinya adalah seorang gadis kecil berusia delapan tahun. Gala yang tengah berusia dua puluh delapan tahun kini tertarik dengan seorang gadis kecil yang usianya dua puluh tahun lebih muda darinya. Gala harus menunggu sepuluh tahun lagi agar ia bisa menikahi gadis itu.
“Aku menunggumu selama sepuluh tahun, jadi bersiaplah untuk menikah denganku!”
Yara memundurkan langkahnya secara perlahan. Tubuh tegap milik Gala semakin mendekat sehingga Yara tampak kesulitan untuk bergerak. “Om, jangan lakukan itu padaku. Aku sudah menganggap Om sebagai Ayahku sendiri,” tutur Yara dengan menatap raut Gala yang begitu dingin.
“Jangan lupakan tentang amanat dari mendiang orangtuamu! Apa kau akan mengecewakan mereka?” bisik Gala sehingga menggelitik gendang telinga Yara. Deru napas Gala begitu tarasa di leher mulus milik Yara sehingga membuat tubuh kecil itu menggeliang.
To be continued ...
Jangan lupa tambahkan ke favorit, like, komen dan vote yang banyak 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
☠🔵⏤͟͟͞Revina
apakah ibunya Yara itu adalah wanita yg dicintai oleh Gala 🤔🤔🤔
2022-06-05
0
☠🔵⏤͟͟͞Revina
huuuuuuaaaaa jiwa penisirinku semakin bergejolak gaes
2022-06-05
0
☠🔵⏤͟͟͞Revina
astaga Yara kan msh usia 8 thn, kok mau di jadiin istrinya seeeh 🤔🤔🤔
2022-06-05
0