BAB 2 : Bertemu Kembali

Keesokan paginya, Yara tampak sudah bersih dan wangi. Selama beberapa hari ia di Indonesia, setiap paginya gadis cantik itu selalu berkunjung dan meletakkan bunga di makam kedua orangtuanya. Dan pagi itu seperti biasanya ia melakukan aktivitas di sana. Namun pagi itu suasana tampak berbeda, Yara mengernyitkan dahi sembari melempar pandang ke segala arah, seperti mencari sesuatu.

"Siapa yang datang berkunjung pagi-pagi buta begini?" gumamnya sembari mencium aroma bunga mawar yang masih segar itu. Yara jelas merasa heran lantaran ada seseorang yang lebih dulu berkunjung di makam mendiang orangtuanya sebelum ia datang. Dan pada saat itu Yara tiba di makam keluarga Lincoln pukul setengah tujuh pagi.

"Tidak mungkin kalau Oma. Karena Oma belum bangun saat aku tiba di sini," lirihnya lagi.

Setelah merasa pusing dengan rasa penasarannya, Yara pun memilih untuk tak menghiraukan. Gadis itu meletakkan bunga hidup yang sama persis dengan bunga yang di bawah seseorang sebelum dirinya berkunjung sehingga kedua bunga itu bersebelahan. Ia pun mengusap lembut makam Ray dan Elyora, kemudian berlalu meninggalkan pusara itu.

Tak memakan waktu setengah jam, Yara kembali ke rumah Oma Amber. Dan lagi-lagi ia dibuat heran dengan semua pelayan yang ada di rumanhnya. Bagaimana tidak, pelayan-pelayan itu terlihat sibuk berbenah. Para koki juga tampak sibuk menyiapkan hidangan. Dan beberapa orang asing berada di depan rumah Oma Amber sembari membawa barang-barang dekorasi.

"Mana Oma?" tanya Yara pada salah satu pelayan rumahnya.

"Nyonya Besar sedang bertemu seseorang," ucap pelayan itu.

"Siapa?" tanya Yara lagi membuat pelayan wanita itu terdiam.

Tidak dapat menjawab pertanyaan dari Yara, pelayan itu langsung berlalu begitu saja dari hadapannya.

"Hey ... tunggu!" ketus Yara.

Pelayan itu tak menggubris. Wajahnya tampak panik, dahinya berkeringat dingin.

Yara semakin penasaran dengan apa yang terjadi di rumah Oma Amber. Semua orang tampak sibuk lalu lalang, tak satupun yang mengajak Yara berbincang. Jika orang-orang itu sempat berpapasan dengan Yara mereka hanya bisa menunduk dan kemudian segera menjauh dari bayang Yara.

"Apa yang terjadi di sini?! Apa Oma akan mengadakan acara? Tapi kenapa Oma tidak memberitahuku?!" Pertanyaan demi pertanyaan terus menggerogoti benaknya. Ia mencoba mencari keberadaan Omanya, namun tak kunjung ketemu. Ia juga mencoba bertanya pada orang-orang disekelilingnya, tapi nihil. Semuanya bungkam. Ingin rasanya gadis itu mengancam pelayan-pelayan itu namun ia mengurungkan niatnya.

Tiba-tiba sosok yang tak asing bagi Yara muncul di hadapannya bersama dengan Oma Amber. Betapa terkejutnya Yara saat ia melihat pria yang sangat ingin dijauhinya. Mata gadis itu melebar dan tanpa disadari Yara mulutnya pun ikut menganga. Beberapa saat kemudian Yara mencoba untuk bersikap tenang. Ia mengatur napasnya dan melangkahkan kaki mendekat ke arah pria yang tak lain adalah Gala Zayn Rodderick.

"Yara, kau sudah pulang rupanya," ucap Amber memecah keheningan.

"Ehm, iya Oma. Oma dari mana saja?" tanya Yara pura-pura tidak memperhatikan lelaki dengan postur tubuh bak atletis di sebelah Oma Amber.

"Oma dari halaman belakang dan lagi berbicara suatu hal yang penting bersama Tuan Gala," ucap Amber menunjuk posisi tubuh Gala.

Sial! Pakai disebut segala lagi namanya! Aku 'kan jadi kehilangan cara untuk mengacuhkannya. Batin Yara.

"Hari ini kita akan menggelar upacara pernikahan," tutur Gala dengan suara berat miliknya.

Gadis itu tertegun. Ia menelan salivanya dengan kasar. Ucapan Gala benar-benar menjadi panah yang kini mendarat tepat di jantungnya. Yara serasa terkena serangan jantung mendadak. "Me--menikah? Siapa yang akan menikah?" tanyanya reflek. Ia tiba-tiba menjadi kikuk.

Gala masih menatap manik Yara dengan tajam. Benar-benar mirip Elyora! ucap Gala dalam hati.

Pertanyaan Yara berlalu begitu saja. Tidak ada yang menjawab pertanyaan yang ia lontarkan. Merasa canggung dengan suasana, Yara pun kembali membuka suara. "Apa Oma akan menikah lagi?" tanyanya pura-pura tidak tahu.

Amber terkekeh. "Nenek tua berusia tujuh puluh lima tahun seperti ini memangnya masih bergairah untuk menikah?"

Yara menggeleng kepalanya dengan cepat. Ahh sial! Apa yang harus aku katakan!

Lama terdiam. Kini Yara memandangi tubuh dan wajah calon suaminya. Tanpa disadari gadis itu sebenarnya ia merasa terpukau dengan pria tiga puluh delapan tahun yang sedang meliriknya dengan datar. Yang benar saja! Apa Om Gala memakai susuk atau sejenisnya? Wajahnya sama sekali tidak berubah saat terakhir aku bertemu dengannya sepuluh tahun lalu.

"Yara bersiaplah. Siang ini kau dan Tuan Gala akan menuju ke gereja untuk diberkati dalam pernikahan," tutur Amber, kembali mematahkan hatinya.

"Tapi Oma ... " lirihnya lemas. Sia-sia sudah aku bersembunyi darinya! Tetap saja dia menemukanku.

"Aku berikan waktu selama satu jam. Jika lewat dari itu aku akan membawamu secara paksa!" Kalimat-kalimat Gala menjadi perintah bagi Yara dan Yara adalah gadis yang sama sekali tidak suka diperintah oleh siapa pun, kecuali Omanya. Itu pun kalau Oma Amber benar-benar memaksa.

"Om Gala, aku rasa ini terlalu cepat. Aku saja baru tamat sekolah, masa iya aku harus berubah status dari lajang lalu langsung menikah! Berpacaran pun aku belum pernah. Apalagi menikah!" ketus Yara sedikit menekankan kalimat akhir yang ia ucapkan.

"Yara, aku sudah menunggumu selama sepuluh tahun. Aku sengaja mengirimmu bersekolah di luar negeri agar kau mandiri dan dewasa dalam berpikir."

Yara terdiam. Ia mengepalkan tangannya. Dan benar saja, pada saat Yara berusia delapan tahun, dia adalah gadis yang manja dan cengeng. Gala sama sekali tidak menyukai tipe wanita seperti itu. Makanya Gala dengan terpaksa menjauhkannya dari Oma Amber agar dirinya tidak manja. Karena seorang pewaris tunggal perusahaan bergengsi harus tangguh, cerdas dan mandiri. Oma Amber pun menyetujui itu.

"Dan asal kau tahu saja, aku juga tidak ingin menikahimu. Bocah ingusan yang tidak tahu apa-apa! Namun aku sudah terikat janji dengan kedua orangtuamu untuk menikahimu. Jadi aku tetap memenuhi janjiku apapun yang terjadi!"

Yara menyentak kakinya, tanda tak suka dengan ucapan Gala. Ia berlari menuju kamarnya, dan di susul beberapa maid yang akan mendandaninya.

"Oma, maaf kalau aku terlalu keras padanya," ucap Gala.

"Sama sekali tidak apa-apa, Tuan Gala. Malahan Oma senang jika Tuan Gala membimbing Yara supaya menjadi wanita tangguh dan pekerja keras."

"Trima kasih Oma. Namun akan terasa kaku jika Oma memanggilku dengan sebutan Tuan. Jadi panggil saja aku Gala."

"Baik Gala. Oma teringat waktu dulu. Saat Ray dan Elyora masih hidup dan belum menikah. Kalian bertiga selalu bersama datang ke rumah Oma dan main ke sini. Kau juga selalu memanggil Oma dengan sebutan Ibu, karena kau sebaya dengan anakku, Ray."

Gala menarik sudut bibirnya. "Iya, Oma."

Dan pada saat itu aku sangat menyukai Elyora. Sangat-sangat mencintainya! Aku terlihat bego karena selalu menuruti segala keinginannya, padahal aku tahu dengan pasti jika Elyora mencintai Ray, dan tidak ada tempat bagiku, sedikitpun di hatinya.

To be continued ...

Jika suka dengan cerita ini jangan lupa untuk ditambahkan ke daftar favorit dan beri like, komen dan vote ya gaiss ...

Terpopuler

Comments

Theresia Setyawati

Theresia Setyawati

gak dapet emaknya... anak gadisnya gpp lah ya...

2022-04-12

0

Tarry Lestarry

Tarry Lestarry

wah ini judulnya emang pas🤭🤭😂😂😂😂Suamiku tuwirr🤣🤣🤣🤣

2022-04-11

0

zaenatun

zaenatun

baru awal ya..jd aq harus mahami dulu🤭🤭👍👍🙏🏻🙏🏻

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Calon Suami
2 BAB 2 : Bertemu Kembali
3 BAB 3 : Pria Dewasa yang Normal
4 BAB 4 : Mempertahankan Harga Diri
5 BAB 5 : Satu Kamar
6 BAB 6 : Direktur Utama yang Baru
7 BAB 7 : Gadis Menggemaskan
8 BAB 8 : Menuju Mansion
9 BAB 9 : Sepuluh Tahun Lalu ~ Bertemu Kinan
10 BAB 10 : Gara-gara Nyamuk
11 BAB 11 : Sosok Ayah
12 BAB 12 : Rahasia Keluarga Rodderick
13 BAB 13 : First Kiss
14 BAB 14 : Keterampilan Amoera
15 BAB 15 : Yara VS Amoera
16 BAB 16 : Leher Jerapah
17 BAB 17 : Menunggu Gala
18 BAB 18 : Keluarga Palsu
19 BAB 19 : Gala Tersiksa
20 BAB 20 : Kekasih Andro
21 BAB 21 : Menghadiri Acara
22 BAB 22 : Istriku!
23 BAB 23 : Makan Malam
24 BAB 24 : Brand Ambassador dadakan!
25 BAB 25 : Logika VS Hati
26 BAB 26 : Berita Hoax ~ Kedatangan Abelle
27 BAB 27 : Perasaan Gembira
28 BAB 28 : Om Gala Viral!
29 BAB 29 : Menjadi Duta
30 BAB 30 : Serangan Balik
31 BAB 31 : Belum Terbiasa
32 BAB 32 : Udik
33 BAB 33 : Gejolak Asmara!
34 BAB 34 : Pelipur Lara
35 BAB 35 : Bunga Tidur ~ Rencana Gala
36 BAB 36 : Kegirangan Bertemu Suami
37 BAB 37 : Kejutan Romantis
38 BAB 38 : Lamaran ~ Persiapan
39 BAB 39 : Ide Shanks
40 BAB 40 : Menyelidiki
41 BAB 41 : Percaya atau Tidak!
42 BAB 42 : Hadiah Untuk Kinan
43 BAB 43 : Siang Pertama
44 BAB 44 : Penggila Harta
45 BAB 45 : Godaan Panas
46 BAB 46 : Istri Begal
47 BAB 47 : Gala Bertindak ~ Membuntuti
48 BAB 48 : Rencana Penyatuan
49 BAB 49 : Terciduk
50 BAB 50 : Membuka Gerbang
51 BAB 51 : Bertemu Sahabat Lama
52 BAB 52 : Hubungan yang Rumit
53 BAB 53 : Kisah Pahit
54 BAB 54 : Memberi Jatah ~ Video Viral
55 BAB 55 : Nona Muda Somplak
56 BAB 56 : Mendadak Berubah
57 BAB 57 : Piknik
58 BAB 58 : Semakin Meningkat
59 BAB 59 : Memberitahu Gala
60 BAB 60 : Bertemu Lagi!
61 BAB 61 : Malaikat Terindah
62 BAB 62 : Curiga
63 BAB 63 : Daddy?!
64 BAB 64 : Situasi yang Rumit!
65 BAB 65 : Terungkapnya Kebenaran
66 BAB 66 : Pilihan yang Berat
67 BAB 67 : Kabar Mengejutkan
68 BAB 68 : Bagian yang Terlupakan
69 Pengumuman ~ Salam Toleransi
70 BAB 69 : Selalu Ada
71 BAB 70 : Jamuan Malam
72 BAB 71 : Pemandangan Langka
73 BAB 72 : Untuk Suami
74 BAB 73 : Gelandangan?
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Calon Suami
2
BAB 2 : Bertemu Kembali
3
BAB 3 : Pria Dewasa yang Normal
4
BAB 4 : Mempertahankan Harga Diri
5
BAB 5 : Satu Kamar
6
BAB 6 : Direktur Utama yang Baru
7
BAB 7 : Gadis Menggemaskan
8
BAB 8 : Menuju Mansion
9
BAB 9 : Sepuluh Tahun Lalu ~ Bertemu Kinan
10
BAB 10 : Gara-gara Nyamuk
11
BAB 11 : Sosok Ayah
12
BAB 12 : Rahasia Keluarga Rodderick
13
BAB 13 : First Kiss
14
BAB 14 : Keterampilan Amoera
15
BAB 15 : Yara VS Amoera
16
BAB 16 : Leher Jerapah
17
BAB 17 : Menunggu Gala
18
BAB 18 : Keluarga Palsu
19
BAB 19 : Gala Tersiksa
20
BAB 20 : Kekasih Andro
21
BAB 21 : Menghadiri Acara
22
BAB 22 : Istriku!
23
BAB 23 : Makan Malam
24
BAB 24 : Brand Ambassador dadakan!
25
BAB 25 : Logika VS Hati
26
BAB 26 : Berita Hoax ~ Kedatangan Abelle
27
BAB 27 : Perasaan Gembira
28
BAB 28 : Om Gala Viral!
29
BAB 29 : Menjadi Duta
30
BAB 30 : Serangan Balik
31
BAB 31 : Belum Terbiasa
32
BAB 32 : Udik
33
BAB 33 : Gejolak Asmara!
34
BAB 34 : Pelipur Lara
35
BAB 35 : Bunga Tidur ~ Rencana Gala
36
BAB 36 : Kegirangan Bertemu Suami
37
BAB 37 : Kejutan Romantis
38
BAB 38 : Lamaran ~ Persiapan
39
BAB 39 : Ide Shanks
40
BAB 40 : Menyelidiki
41
BAB 41 : Percaya atau Tidak!
42
BAB 42 : Hadiah Untuk Kinan
43
BAB 43 : Siang Pertama
44
BAB 44 : Penggila Harta
45
BAB 45 : Godaan Panas
46
BAB 46 : Istri Begal
47
BAB 47 : Gala Bertindak ~ Membuntuti
48
BAB 48 : Rencana Penyatuan
49
BAB 49 : Terciduk
50
BAB 50 : Membuka Gerbang
51
BAB 51 : Bertemu Sahabat Lama
52
BAB 52 : Hubungan yang Rumit
53
BAB 53 : Kisah Pahit
54
BAB 54 : Memberi Jatah ~ Video Viral
55
BAB 55 : Nona Muda Somplak
56
BAB 56 : Mendadak Berubah
57
BAB 57 : Piknik
58
BAB 58 : Semakin Meningkat
59
BAB 59 : Memberitahu Gala
60
BAB 60 : Bertemu Lagi!
61
BAB 61 : Malaikat Terindah
62
BAB 62 : Curiga
63
BAB 63 : Daddy?!
64
BAB 64 : Situasi yang Rumit!
65
BAB 65 : Terungkapnya Kebenaran
66
BAB 66 : Pilihan yang Berat
67
BAB 67 : Kabar Mengejutkan
68
BAB 68 : Bagian yang Terlupakan
69
Pengumuman ~ Salam Toleransi
70
BAB 69 : Selalu Ada
71
BAB 70 : Jamuan Malam
72
BAB 71 : Pemandangan Langka
73
BAB 72 : Untuk Suami
74
BAB 73 : Gelandangan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!