BAB 3 : Pria Dewasa yang Normal

Malam hari, sebelum Gala datang di kediaman Keluarga Lincoln.

"Tuan, apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Shanks sembari mengatur beberapa dokumen yang porak poranda di atas meja Gala.

Gala mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menyandarkan tubuhnya di kepala sofa ruang kerjanya. Saat itu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Tuan?" panggil Shanks kembali dengan sedikit nyaring sehingga Gala bedecak.

"Ck! Mau bagaimana lagi! Kalau tidak besok, ya kapan?! Aku tahu jika gadis itu akan terus menjauhi pernikahan ini. Jadi aku akan mempercepat pernikahannya."

"Kalau Tuan merasa itu lebih baik, maka yang bisa aku lakukan hanyalah mempersiapkan segala tuntutan pernikahanmu," ucap Shanks dengan nada yang sedikit lelah.

"Kau pulanglah lebih dulu. Aku akan tidur di kantor," membaringkan tubuhnya di sofa.

"Kalau begitu, aku juga akan tidur di sini, bersama Tuan."

"Terserah kau saja."

Tak lama setelah percakapannya dengan Shanks. Ia pun terlelap dalam tidurnya. Shanks mengambil selimut dari dalam kamar dan membalut tubuh Gala. Di kantor itu, sebenarnya memiliki kamar tidur khusus president Blackfire, namun Gala lebih nyaman tidur di sofa dari pada di kasur dan ia memiliki alasan atas hal tersebut.

Gala kembali terbangun. Peluh kini menyucur di dahinya. Ia menyeka keringat dinginnya dengan telapak tangan. "Aku bermimpi hal yang sama lagi," gumamnya. Gala mengucek matanya yang masih sayu. Ia kemudian melirik jam tangan mewah yang melingkari pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul lima dini hari.

Masih dengan setengah sadar, Gala menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar tidak menguap lagi. Sekembalinya dari sana ia mendapati tubuh Shanks yang terbaring di lantai dengan kain tipis yang menjadi alas tidurnya.

"Oy bangun!" menendang kaki Shanks.

Shanks tersadar dan langsung beranjak dari lantai itu. "Apa sudah pagi, Tuan?"

"Sudah tengah hari." ucap Gala mengejutkan Shanks.

"Pernikahannya?!" gumamnya tiba-tiba. Ia percaya dengan apa yang diucapkan Gala. Shanks menjadi panik dan nyawanya yang masih meninggalkan raga, kini kembali bersatu.

"Bersiaplah, kita akan menuju makam Ray dan Elyora," tutur Gala.

Shanks menatap jam tangan miliknya yang masih menunjukkan pukul lima lewat tiga menit. Seketika jantungnya kembali berdetak dengan normal. Mengejutkan saja!

Kedua orang itu pun berangkat menuju makam keluarga Lincoln. Tak lupa Gala membelikan bunga hidup di toko pinggir jalan yang di buka selama dua puluh empat jam. Shanks melajukan kecepatan mobil di atas rata-rata karena mengingat jarak tempuh perjalanan mereka akan memakan waktu lebih dari setengah jam.

Empat puluh lima menit berlalu, Gala meletakkan bunga mawar itu di atas pusara kedua sahabatnya. Lama ia meratap di sana.

Ray, aku datang. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan anakmu, sesuai dengan permintaanmu. Aku sebenarnya masih belum percaya jika aku adalah pria yang dipilih olehmu dan Elyora untuk menjadi suami anak kalian. Aku masih tidak habis pikir dengan permintaan kalian yang benar-benar tidak masuk akal. Elyora, tadi malam aku bermimpi tentangmu. Kau tersenyum begitu manis dan seperti berkata sesuatu. Aku tak bisa mendengar ucapanmu, makanya aku datang meminta petunjuk. Ahh! Sudah gila aku, meminta petunjuk kepada orang yang sudah meninggal!

Gala mengucapkan segala isi hatinya. Rasanya ia tidak ingin menuruti permintaan Ray dan Elyora yang menurutnya di luar nalar. Namun bukan Gala namanya jika ia tidak menepati janji. Ia begitu menjunjung tinggi harga dirinya sebagai pria. Tak ada satu janji pun yang tidak di penuhi Gala, ia sangat berwibawa dan tegas. Dari sikap inilah yang membuat orang-orang segan terhadapnya walaupun banyak orang juga yang mengklaim dirinya sebagai perjaka tua bermulut pedas yang tinggal di kutub utara.

"Tuan, sudah waktunya. Aku sudah menelepon semua orang yang bertanggung jawab di pernikahanmu. Dan saat ini mereka sedang menuju rumah Nyonya Amber," tutur Shanks.

Gala melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh. Ia beranjak dari makam itu dan berlalu. Saat hendak menaiki mobil tak sengaja ia melihat seorang gadis yang baru saja turun dari dalam mobil dengan membawa bunga di tangannya. Gadis itu adalah Yara. Seketika ia mengingat kenangan sepuluh tahun lalu saat pertama kalinya ia bertemu dengan Yara kecil yang masih berusia delapan tahun. Gala tersungging tipis dan berlalu meninggalkan tempat itu.

***

Tampan namum garang, ya siapa lagi kalau bukan Gala Zayn Rodderick. Ia duduk sambil menyilangkan kakinya dan menyandarkan kepalanya di kepala sofa. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana. Semua orang yang melihat penampakkan Gala, takjub dan terpesona. Bagaimana tidak, postur tubuh proporsional di tambah dengan wajah edisi terbatas membuat semua wanita ingin memiliki pria dingin itu seutuhnya.

"Oh God! Sugar Daddyku!" celutuk seorang pelayan wanita pada teman yang ada di sampingnya.

"Kalau aku lebih ke Hot Daddy sih. Uhhh sangat-sangat hot dan ehmmm!" menjulurkan lidahnya dengan raut menggoda.

"Dasar mesum! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana malam pertamanya dengan Nona Yara. Secara Nona 'kan masih bocah! Masih sempit pula."

"Shtttt!" meletakkan telunjuknya di bibir temannya. "Jangan keras-keras! Kau mau mati?! Bilang-bilang aku mesum, eh sendirinya juga begitu," cibir pelayan yang membawa kemoceng.

Gala tiba-tiba beranjak dari duduknya dan itu mengejutkan kedua pelayan yang berbisik-bisik di sudut ruangan. Gala melemparkan tatapan membunuh kepada kedua wanita itu sehingga mereka langsung menundukkan kepala tak berani beradu pandang dengan Gala. Tampak tubuh kedua wanita itu gemetar. Jelas saja, bola mata Gala yang indah bisa berubah menjadi tatapan kematian bagi setiap orang yang tak disukainya.

"Tuan sudah saatnya," tutur Shanks.

Gala berjalan meninggalkan Shanks dan menuju kamar tempat Yara di rias. Setibanya di depan pintu, ia langsung menarik gagang itu dan masuk tanpa mengetuk. Untunglah Yara sudah selesai berpakaian.

Gadis itu terkejut saat Gala tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Namun ia langsung membuang pandangnya ke arah cermin. Raut Yara begitu masam. Tanpa bersuara, Gala menyuruh ke dua maid untuk keluar dari kamar itu dengan menggunakan isyarat tangannya.

"Apa Om Gala menyukaiku?" tanya Yara tiba-tiba dengan beranjak dari duduknya.

Gala sedikit terkejut. Ia menormalkan rautnya dan berjalan mendekat ke arah Yara yang sudah mengenakkan gaun pengantin berwarna gading. "Pertanyaan yang tidak berbobot," ucapnya sembari menatap mata Yara dengan tajam.

"Baiklah. Aku akan menikah denganmu. Tapi berjanjilah satu hal padaku," memberanikan diri bernegosiasi dengan pria beku di hadapannya.

"Katakan," tutur Gala datar.

"Om Gala tidak boleh menyentuhku! Karena pernikahan kita tidak berdasarkan cinta. Yang boleh menyentuhku hanyalah pria yang aku cintai dan yang mencintaiku!"

Gala masih menatap raut Yara dengan tajam. Perlahan kakinya mulai bergerak maju mendekat ke arah Yara. Semakin dekat dan ya! ujung jemari keduanya kini bertemu. Membuat tubuh Yara reflek bergerak ke belakang, namun sayangnya ada dinding yang menghalangi pergerakannya. Tubuhnya kini terhimpit antara dinding dan tubuh tegap Gala.

"Jangan dekat-dekat, Om!" ketus Yara dengan wajah yang mengarah ke samping kiri. "Ayo berjanjilah, Om. Jika tidak aku tidak mau menikah denganmu!"

"Kalau begitu aku akan membuatmu jatuh cinta padaku supaya aku bebas menyentuhmu!"

Degg!

Yara terbelalak. Ia menelan salivanya kasar. Wajah garang Gala tampak dekat dengan wajahnya. Gadis itu melemparkan pandangannya. Rautnya terlihat panik bukan kepalang. Melihat Yara yang sudah tak berkutik membuat Gala menarik sudut bibirnya. Ia tersungging dan berbisik kecil di telinga Yara. "Kalau tidak ingin itu terjadi, jangan pernah menggodaku. Aku pria dewasa yang normal!"

Dasar sinting! kau pikir aku sudi menggoda lelaki tua sepertimu!

To be continued ...

Tidak butuh ayang, butuhnya like, komen dan vote dari kalian 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Theresia Setyawati

Theresia Setyawati

Gara udah siyh relain aja yara buat yg lebih pantas..., 😝

2022-04-12

0

zaenatun

zaenatun

umur nya beda jauh bngt ya...tp kalau d dunia halu ma awet muda...coba d dunia nyata ..dah tua ajha 😂😂😂

2022-03-31

0

we

we

lanjut

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Calon Suami
2 BAB 2 : Bertemu Kembali
3 BAB 3 : Pria Dewasa yang Normal
4 BAB 4 : Mempertahankan Harga Diri
5 BAB 5 : Satu Kamar
6 BAB 6 : Direktur Utama yang Baru
7 BAB 7 : Gadis Menggemaskan
8 BAB 8 : Menuju Mansion
9 BAB 9 : Sepuluh Tahun Lalu ~ Bertemu Kinan
10 BAB 10 : Gara-gara Nyamuk
11 BAB 11 : Sosok Ayah
12 BAB 12 : Rahasia Keluarga Rodderick
13 BAB 13 : First Kiss
14 BAB 14 : Keterampilan Amoera
15 BAB 15 : Yara VS Amoera
16 BAB 16 : Leher Jerapah
17 BAB 17 : Menunggu Gala
18 BAB 18 : Keluarga Palsu
19 BAB 19 : Gala Tersiksa
20 BAB 20 : Kekasih Andro
21 BAB 21 : Menghadiri Acara
22 BAB 22 : Istriku!
23 BAB 23 : Makan Malam
24 BAB 24 : Brand Ambassador dadakan!
25 BAB 25 : Logika VS Hati
26 BAB 26 : Berita Hoax ~ Kedatangan Abelle
27 BAB 27 : Perasaan Gembira
28 BAB 28 : Om Gala Viral!
29 BAB 29 : Menjadi Duta
30 BAB 30 : Serangan Balik
31 BAB 31 : Belum Terbiasa
32 BAB 32 : Udik
33 BAB 33 : Gejolak Asmara!
34 BAB 34 : Pelipur Lara
35 BAB 35 : Bunga Tidur ~ Rencana Gala
36 BAB 36 : Kegirangan Bertemu Suami
37 BAB 37 : Kejutan Romantis
38 BAB 38 : Lamaran ~ Persiapan
39 BAB 39 : Ide Shanks
40 BAB 40 : Menyelidiki
41 BAB 41 : Percaya atau Tidak!
42 BAB 42 : Hadiah Untuk Kinan
43 BAB 43 : Siang Pertama
44 BAB 44 : Penggila Harta
45 BAB 45 : Godaan Panas
46 BAB 46 : Istri Begal
47 BAB 47 : Gala Bertindak ~ Membuntuti
48 BAB 48 : Rencana Penyatuan
49 BAB 49 : Terciduk
50 BAB 50 : Membuka Gerbang
51 BAB 51 : Bertemu Sahabat Lama
52 BAB 52 : Hubungan yang Rumit
53 BAB 53 : Kisah Pahit
54 BAB 54 : Memberi Jatah ~ Video Viral
55 BAB 55 : Nona Muda Somplak
56 BAB 56 : Mendadak Berubah
57 BAB 57 : Piknik
58 BAB 58 : Semakin Meningkat
59 BAB 59 : Memberitahu Gala
60 BAB 60 : Bertemu Lagi!
61 BAB 61 : Malaikat Terindah
62 BAB 62 : Curiga
63 BAB 63 : Daddy?!
64 BAB 64 : Situasi yang Rumit!
65 BAB 65 : Terungkapnya Kebenaran
66 BAB 66 : Pilihan yang Berat
67 BAB 67 : Kabar Mengejutkan
68 BAB 68 : Bagian yang Terlupakan
69 Pengumuman ~ Salam Toleransi
70 BAB 69 : Selalu Ada
71 BAB 70 : Jamuan Malam
72 BAB 71 : Pemandangan Langka
73 BAB 72 : Untuk Suami
74 BAB 73 : Gelandangan?
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Calon Suami
2
BAB 2 : Bertemu Kembali
3
BAB 3 : Pria Dewasa yang Normal
4
BAB 4 : Mempertahankan Harga Diri
5
BAB 5 : Satu Kamar
6
BAB 6 : Direktur Utama yang Baru
7
BAB 7 : Gadis Menggemaskan
8
BAB 8 : Menuju Mansion
9
BAB 9 : Sepuluh Tahun Lalu ~ Bertemu Kinan
10
BAB 10 : Gara-gara Nyamuk
11
BAB 11 : Sosok Ayah
12
BAB 12 : Rahasia Keluarga Rodderick
13
BAB 13 : First Kiss
14
BAB 14 : Keterampilan Amoera
15
BAB 15 : Yara VS Amoera
16
BAB 16 : Leher Jerapah
17
BAB 17 : Menunggu Gala
18
BAB 18 : Keluarga Palsu
19
BAB 19 : Gala Tersiksa
20
BAB 20 : Kekasih Andro
21
BAB 21 : Menghadiri Acara
22
BAB 22 : Istriku!
23
BAB 23 : Makan Malam
24
BAB 24 : Brand Ambassador dadakan!
25
BAB 25 : Logika VS Hati
26
BAB 26 : Berita Hoax ~ Kedatangan Abelle
27
BAB 27 : Perasaan Gembira
28
BAB 28 : Om Gala Viral!
29
BAB 29 : Menjadi Duta
30
BAB 30 : Serangan Balik
31
BAB 31 : Belum Terbiasa
32
BAB 32 : Udik
33
BAB 33 : Gejolak Asmara!
34
BAB 34 : Pelipur Lara
35
BAB 35 : Bunga Tidur ~ Rencana Gala
36
BAB 36 : Kegirangan Bertemu Suami
37
BAB 37 : Kejutan Romantis
38
BAB 38 : Lamaran ~ Persiapan
39
BAB 39 : Ide Shanks
40
BAB 40 : Menyelidiki
41
BAB 41 : Percaya atau Tidak!
42
BAB 42 : Hadiah Untuk Kinan
43
BAB 43 : Siang Pertama
44
BAB 44 : Penggila Harta
45
BAB 45 : Godaan Panas
46
BAB 46 : Istri Begal
47
BAB 47 : Gala Bertindak ~ Membuntuti
48
BAB 48 : Rencana Penyatuan
49
BAB 49 : Terciduk
50
BAB 50 : Membuka Gerbang
51
BAB 51 : Bertemu Sahabat Lama
52
BAB 52 : Hubungan yang Rumit
53
BAB 53 : Kisah Pahit
54
BAB 54 : Memberi Jatah ~ Video Viral
55
BAB 55 : Nona Muda Somplak
56
BAB 56 : Mendadak Berubah
57
BAB 57 : Piknik
58
BAB 58 : Semakin Meningkat
59
BAB 59 : Memberitahu Gala
60
BAB 60 : Bertemu Lagi!
61
BAB 61 : Malaikat Terindah
62
BAB 62 : Curiga
63
BAB 63 : Daddy?!
64
BAB 64 : Situasi yang Rumit!
65
BAB 65 : Terungkapnya Kebenaran
66
BAB 66 : Pilihan yang Berat
67
BAB 67 : Kabar Mengejutkan
68
BAB 68 : Bagian yang Terlupakan
69
Pengumuman ~ Salam Toleransi
70
BAB 69 : Selalu Ada
71
BAB 70 : Jamuan Malam
72
BAB 71 : Pemandangan Langka
73
BAB 72 : Untuk Suami
74
BAB 73 : Gelandangan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!