Aku Di Antara Mereka

Aku Di Antara Mereka

Aku Diantara Mereka 1

'Jangan pernah kamu sia-siakan orang selama ini mencintaimu dengan tulus! Sebab, jika dia sudah menyerah, maka kamu tidak akan pernah mendapatkan cinta yang sama dengan cintanya."

Selamat membaca karya ke dua Syfa, jangan lupa favorit, like, komen, jika berkenan gift juga boleh, terimakasih 😘

🕊

Bruakkk...

Suara bantingan pintu mobil begitu menggema, terdengar hingga para pengunjung swalayan lain menoleh kearahnya.

" Buruan, Rey! Uda kesiangan ini, lelet amat jadi laki." Ria membentak Reyhan di keramaian tanpa ada rasa iba sedikitpun kepada suaminya itu.

"Maaf, tadi masih antri didalam." Reyhan sambil berlari menuju ke mobilnya sembari membawah barang belanjaan tanpa kantong itu.

Sementara orang-orang yang ada di sekitaran swalayan hanya bisa bengong melihat kelakuan wanita yang sedang marah-marah itu.

"Ada ya, wanita nggak punya akhlak kayak gitu," ucap pengunjung swalayan kepada temannya.

"Istri durhaka, nanti kena azab kayak di sinetron ikan terbang, baru tau rasa tu orang," sahut yang lain.

Tidak sampai disitu saja, Ria terus saja mengolok Reyhan tanpa henti.

"Rey, kamu itu ya, laki nggak ada guna. Apa-apa selalu saja salah. Cuma di suruh beli snack aja salah, di suruh beli minuman dingin malah beli yang ini. " Ria melempar botol minuman itu ke arah Reyhan.

"Sudah, Ma. Sudah! Jangan salahkan papa terus, coba mama beli sendiri biar nggak salah," sahut Aqila anak perempuan pertama mereka yang sedang duduk di jok belakang bersama sang adik.

"Eh, anak kecil! Nggak usah ikut campur kamu, ya! Tau apa kamu sama urusan orang tau," Ria memarahi Aqila.

Reyhan hanya diam mendengar ocehan sang istri, dia enggan untuk menjawab karena sudah terlalu malas beradu mulut dengan istrinya.

***

Sementara ditempat lain, Ayra Nousafarina Hanna, yang akrab di panggil Nana, dengan terburu-buru dia berlari karena akan melakukan interview di sebuah perusahaan ternama di Ibukota.

"Maaf, maaf, permisi numpang lewat." Nana mencari tempat duduk di dalam bus yang pagi itu sangat ramai.

"Ya, Tuhan! Semoga kali ini aku lolos," Do'anya dalam hati. Di sepanjang perjalanan Nana tak henti berdo'a, karena Dia memang sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Begitu sampai di kantor itu, dia disuguhkan dengan pemandangan yang membuat hatinya teriris. Betapa tidak, seorang istri berani mencaci sang suami, tak ada sedikitpun cela untuk sang suami membela diri. Bahkan dia hanya diam terpaku mendengarkan ocehan istrinya.

"Dasar b*doh, buka pintu aja lama amat," Caci nya pada Reyhan.

"Buruan! Anterin mereka, jangan sampai telat mereka datang ke sekolah. Eh, satu lagi! beliin gue snack yang baru, gue nggak mau yang tadi, sekalian minumnya, ingat! Yang dingin." Ria sembari masuk ke kantornya.

"Sttt... sttt... sttt.

" Mak Lampir datang," ucap para karyawannya memberi tahu yang lain.

"Gimana, uda datang yang mau interview, buruan suruh masuk," ucapnya pada sang sekertaris.

"Siap, Bu!" jawab sekretarisnya.

Nana mendapat antrian nomor tiga, Dia begitu resah, hanya do'a yang dia lafalkan dalam hatinya sejak tadi.

Peserta pertama keluar dengan wajah tak enak dipandang, begitupun dengan peserta kedua. Kini giliran Nana, begitu dia dipanggil Nana segera berjalan dengan cepat menuju keruangan angker itu.

"Tok, tok, tok,

"Assalamu'alaikum, Nana mengucapkan salam pun tak di jawab oleh sang pemilik ruangan.

" Masuk!

Nana pun segera masuk, berdiri di hadapan Ria.

Sementara Ria mengamati Nana dari ujung kaki hingga kepala. Tak ada satupun yang terlewatkan.

"Penampilan kayak gini, kampungan!" ucapnya pada Nana.

"Apa salah saya pakai hijab, Bu! Nana membela diri merasa terhina.

"NORAK... " sudah pergi saja kinerja kamu juga pasti tidak akan baik.

"Terimakasih, Assalamu'alaikum." Nana melangkah pergi.

Setelah keluar dari perusahaan itu, Nana berjalan di sepanjang trotoar, memikirkan apa yang selanjutnya akan dia lakukan. Cuaca yang panas membuat tenggorokannya sangat kering.

Melihat ada swalayan didepannya, dia segera masuk kesana dengan tujuan membeli minuman dingin, berharap tenggorokan dan otaknya sudah mengebul sejak tadi bisa sedikit mereda.

Diambilnya minuman dingin itu, dan segera berjalan menuju ke kasir." Ini mb... "ucapnya terjeda ketika seorang laki-laki menabraknya dari samping.

" Maaf, saya buru-buru," ucap laki-laki itu.

"Eh, Mas! Budayakan antri dong, saya juga buru-buru, nih." Nana sedikit emosi, karena nyeri di lengannya akibat tabrakan tadi masih berasa.

💞💞💞

Tabrakan membawah berkah, apa tabrakan membawah bencana ini? Jangan lupa di Fav ya teman-teman, tap jempol juga ya, terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

Toni Hartono

Toni Hartono

, 🚲😘😗😙🙃🙂😣🤯😩🤬

2022-07-28

1

▫️

▫️

mampir

2022-06-23

2

♀️

♀️

hadir tapi ga bisa like,likenya hilang rate aja yah

2022-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Diantara Mereka 1
2 ADM 2
3 ADM 3
4 ADM 4
5 ADM 5
6 ADM 6
7 ADM 7
8 ADM 8
9 ADM 9
10 ADM 10
11 ADM 11
12 ADM 12
13 ADM 13
14 ADM 14
15 ADM 15
16 ADM 16
17 ADM 17
18 ADM 18
19 ADM 19
20 ADM 20
21 ADM 21
22 ADM 22
23 ADM 23
24 ADM 24
25 ADM 25
26 ADM 26
27 ADM 27
28 ADM 28
29 Adm 28
30 ADM 30
31 ADM 31
32 ADM 32
33 ADM 33
34 ADM 34
35 ADM 35
36 ADM 36
37 ADM 37
38 AdM 38
39 ADM 39
40 ADM 40
41 ADM 41
42 ADM 42
43 ADM 43
44 ADM 44
45 ADM 45
46 ADM 46
47 ADM 47
48 ADM 48
49 ADM 49
50 ADM 50
51 ADM 51
52 ADM 52
53 ADM 53
54 ADM 54
55 ADM 55
56 ADM 56
57 ADM 57
58 ADM 58
59 ADM 59
60 ADM 60
61 ADM 61
62 ADM 62
63 ADM 63
64 ADM 64
65 ADM 65
66 ADM 66
67 ADM 67
68 ADM 68
69 Promo karya Kak Susi Similikity
70 ADM 69
71 ADM 70
72 ADM 71
73 ADM 72
74 ADM 73
75 ADM 74
76 ADM 74
77 ADM 74
78 ADM 74
79 ADM 74
80 ADM 74
81 ADM 74
82 ADM 74
83 ADM 75
84 ADM 76
85 ADM 77
86 ADM 78
87 ADM 79
88 ADM 80
89 ADM 81
90 ADM 82
91 ADM 83
92 ADM 84
93 ADM 85
94 ADM 86
95 ADM 87
96 ADM 88
97 ADM 89
98 ADM 90
99 ADM 91
100 ADM 92
101 ADM 93
102 ADM 94
103 ADM 95
104 ADM 96
105 ADM 97
106 ADM 98
107 ADM 99
108 ADM 100
109 ADM 101
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku Diantara Mereka 1
2
ADM 2
3
ADM 3
4
ADM 4
5
ADM 5
6
ADM 6
7
ADM 7
8
ADM 8
9
ADM 9
10
ADM 10
11
ADM 11
12
ADM 12
13
ADM 13
14
ADM 14
15
ADM 15
16
ADM 16
17
ADM 17
18
ADM 18
19
ADM 19
20
ADM 20
21
ADM 21
22
ADM 22
23
ADM 23
24
ADM 24
25
ADM 25
26
ADM 26
27
ADM 27
28
ADM 28
29
Adm 28
30
ADM 30
31
ADM 31
32
ADM 32
33
ADM 33
34
ADM 34
35
ADM 35
36
ADM 36
37
ADM 37
38
AdM 38
39
ADM 39
40
ADM 40
41
ADM 41
42
ADM 42
43
ADM 43
44
ADM 44
45
ADM 45
46
ADM 46
47
ADM 47
48
ADM 48
49
ADM 49
50
ADM 50
51
ADM 51
52
ADM 52
53
ADM 53
54
ADM 54
55
ADM 55
56
ADM 56
57
ADM 57
58
ADM 58
59
ADM 59
60
ADM 60
61
ADM 61
62
ADM 62
63
ADM 63
64
ADM 64
65
ADM 65
66
ADM 66
67
ADM 67
68
ADM 68
69
Promo karya Kak Susi Similikity
70
ADM 69
71
ADM 70
72
ADM 71
73
ADM 72
74
ADM 73
75
ADM 74
76
ADM 74
77
ADM 74
78
ADM 74
79
ADM 74
80
ADM 74
81
ADM 74
82
ADM 74
83
ADM 75
84
ADM 76
85
ADM 77
86
ADM 78
87
ADM 79
88
ADM 80
89
ADM 81
90
ADM 82
91
ADM 83
92
ADM 84
93
ADM 85
94
ADM 86
95
ADM 87
96
ADM 88
97
ADM 89
98
ADM 90
99
ADM 91
100
ADM 92
101
ADM 93
102
ADM 94
103
ADM 95
104
ADM 96
105
ADM 97
106
ADM 98
107
ADM 99
108
ADM 100
109
ADM 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!