ADM 2

Setelah membayar di kasir, Rey berbalik menghampiri Nana.

"Mbak, maaf ya! Saya sedang buru-buru." Rey mengulurkan kartu nama ke tangan Nana.

"Apa, ini? " Tanya Nana

"Chat nomor itu, kalau ada yang perlu saya ganti rugi!" jelas Rey.

"Maksudnya...

Rey langsung saja pergi begitu saja, tanpa ada penjelasan apa pun lagi. Sementara Nana di buat bingung oleh kepergian Reyhan.

Keduanya keluar dari swalayan, Rey menuju mobilnya, sementara Nana masih setia dengan jalan kaki di trotoar.

'Mau pulang! Uda tanggung nih, kemana ya enaknya!" Nana bermonolog.

Di rogoh ponsel yang berada di dalam tas punggungnya. Tak ada satupun panggilan atau pun chat yang masuk disana. Lalu, dia memutuskan untuk menghubungi sahabatnya Aisyah.

"Assalamualaikum, Sya! Lagi sibuk nggak? Tanya Nana dalam panggilan itu.

"Nongkrong, yuk! Aku tunggu di kafe biasanya ya. Oh, Ok!" jawab Nana.

" Waalaikumsalam, Nana mengakhiri panggilannya.

***

Sementara di tempat lain,

" Pergi aja deh, Lho! Nggak ada guna ada disini. Dasar nggak tau di untung, kalau bukan karena papa ku, uda jadi gembel kamu dan orang tua mu," Ria ngoceh tak karuan.

"Yah sudah, Kalau kamu mau aku pergi. Aku akan pergi!" Reyhan berdiri hendak pergi.

"Tunggu! ATM, kunci mobil, jangan di bawah. Enak aja itu punya ku," Ria sambil membentak.

"Ok! Jawab Reyhan santai.

Reyhan mengeluarkan beberapa ATM dari dalam dompetnya. Serta menaruh kunci mobil di atas meja.

"Ini aja kan, punya mu! Reyhan mengangkat kartu itu.

Tanpa berkata-kata dan berpamitan, Reyhan pergi begitu saja dari ruangan itu.

Tak lama kemudian sampailah Reyhan di sebuah kafe tempat dia nongkrong bersama teman-temannya. Namun, kali ini berbeda, dia sendirian. Karena semua temannya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Kopi, Reyhan hanya memesan secangkir kopi yang mungkin bisa membantu menenangkan pikirannya. Pernikahannya dengan Ria yang hampir tiga belas tahun, membuat dia berpikir dua kali untuk mengakhirinya.

Bukan karena terlalu cinta, atau sayang ke Ria. Tapi, dia tidak tega jika harus meninggalkan kedua putra putrinya. Mereka juga masih membutuhkan kasih sayang orang tua.

Hal itu yang membuat Reyhan selalu mengalah, bukannya takut miskin jika berpisah dengan Ria. Namun dia lebih mementingkan kepentingan kedua anaknya.

Trttt... trttt... trttt...

Getar ponsel Nana bergetar, segera dia menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum," ucap Nana pada sang pe nelpon.

"Oh, nggak jadi datang ya. Iya nggak papa, hati-hati di jalan. Nana mengakhiri panggilannya.

Sementara di meja sebrang sana ada sepasang mata sedang mengawasi gadis cantik berhijab ini. Tak sedetik pun dia melewatkan gera-gerik Nana.

" Bukannya itu gadis yang aku tabrak, ya? Tanyanya dalam hati.

Rey terus saja mengamati Nana. Tanpa disadari Nana juga melihat kearahnya. Rey melempar senyuman, Nana pun membalas senyuman itu dengan ramah.

Rey meneguk kopinya sekali lagi, sebelum beranjak dari tempat duduknya. Sebenarnya dia mau bergabung dengan Nana. Namun, Nana sudah tidak di tempat duduknya lagi.

"Nah, kemana tu perempuan." Reyhan celingukan mencari keberadaan Nana.

Tepat jam satu siang, waktunya jam pulang sekolah datang, para orang tua sudah menunggu putra putrinya di depan gerbang sekolah. Tidak dengan Aqila dan Hafiz, hingga temannya tidak ada lagi di sekolah, mereka masih saja duduk disebelah gerbang.

Mereka berdua sudah terbiasa dengan itu semua, karena setiap kali orang tuanya bertengkar mereka selalu saja mendapat perlakuan seperti ini.

Seorang perempuan cantik yang kebetulan turun dari ojek online tidak sengaja melihat kedua anak yang sedang duduk termenung itu.

Di lihat jam tangan yang melingkar di lengan kirinya itu, sudah menunjukkan pukul dua siang. Dengan segera dia mendatangi kedua anak itu.

"Hai, cantik, ganteng. Kok belum pulang? Tanya Nana.

" Belum di jemput, Tante! Jawabnya dengan nada sedih.

"Boleh kenalan, nggak! Nana dengan nada seramah mungkin.

" Aqila, tante. Dan ini Hafiz adiknya Qila," jawab Aqila.

"Kalau tante boleh tau, kalian rumahnya dimana, biar tante anterin. Atau kalian punya nomor telpon mama atau papa kalian?" Tanya Nana lagi.

Gadis kecil itu mengambil sebuah buku kecil yang tersimpan di bagian depan tas sekolahnya. Kemudian dia memberikan buku kecil itu kepada Nana.

"Ini nomor telpon orang tua kalian!" ucap Nana.

Aqila hanya mengangguk, sementara Hafiz hanya mengamati kedua orang yang sedang berbicara di depannya itu.

"Ya uda, tante bantu telpon ya!

" Tutt... tutt... tutt...

Suara panggil telpon yang tak segera diangkat oleh pemiliknya. Membuat Hanna sedikit geram." Ada yah! Orang tua yang tak ingat sama anaknya," ucapnya dalam hati.

Panggilan ke dua pun di lakukan oleh Nana, dan beberapa saat kemudian,

"Halo, sapa orang di seberang sana.

Nana segera memberikan ponsel itu ke Aqila.

"Papa ... Kita belum ada yang jemput, Pa! Papa ada dimana?" Tanya Aqila.

"Papa di rumah Oma, kalian masih ada uang kan? Tanya Reyhan.

" Masih, Pa! Jawab Qila.

"Ini telpon pakai ponsel siapa?" Tanya Reyhan lagi.

"Punya tante cantik, Pa!

🍂🍂🍂🍂🍂

Tante cantik dan baik hati ya, Qila🤭. Yuk kasih dukungan buat tante cantik dan Aqila, jangan lupa fav, like, komen ya gaesss, di tunggu jejaknya😘.

Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

▫️

▫️

Tante siapa tuh qila jd penasaran otw lanjut

2022-07-25

2

♀️

♀️

kasian kan anaknya klo ortunya bertengkar

2022-06-27

2

vhieh

vhieh

si ria mau nya apa ya, kok begitu banget sama si reyhan

2022-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Diantara Mereka 1
2 ADM 2
3 ADM 3
4 ADM 4
5 ADM 5
6 ADM 6
7 ADM 7
8 ADM 8
9 ADM 9
10 ADM 10
11 ADM 11
12 ADM 12
13 ADM 13
14 ADM 14
15 ADM 15
16 ADM 16
17 ADM 17
18 ADM 18
19 ADM 19
20 ADM 20
21 ADM 21
22 ADM 22
23 ADM 23
24 ADM 24
25 ADM 25
26 ADM 26
27 ADM 27
28 ADM 28
29 Adm 28
30 ADM 30
31 ADM 31
32 ADM 32
33 ADM 33
34 ADM 34
35 ADM 35
36 ADM 36
37 ADM 37
38 AdM 38
39 ADM 39
40 ADM 40
41 ADM 41
42 ADM 42
43 ADM 43
44 ADM 44
45 ADM 45
46 ADM 46
47 ADM 47
48 ADM 48
49 ADM 49
50 ADM 50
51 ADM 51
52 ADM 52
53 ADM 53
54 ADM 54
55 ADM 55
56 ADM 56
57 ADM 57
58 ADM 58
59 ADM 59
60 ADM 60
61 ADM 61
62 ADM 62
63 ADM 63
64 ADM 64
65 ADM 65
66 ADM 66
67 ADM 67
68 ADM 68
69 Promo karya Kak Susi Similikity
70 ADM 69
71 ADM 70
72 ADM 71
73 ADM 72
74 ADM 73
75 ADM 74
76 ADM 74
77 ADM 74
78 ADM 74
79 ADM 74
80 ADM 74
81 ADM 74
82 ADM 74
83 ADM 75
84 ADM 76
85 ADM 77
86 ADM 78
87 ADM 79
88 ADM 80
89 ADM 81
90 ADM 82
91 ADM 83
92 ADM 84
93 ADM 85
94 ADM 86
95 ADM 87
96 ADM 88
97 ADM 89
98 ADM 90
99 ADM 91
100 ADM 92
101 ADM 93
102 ADM 94
103 ADM 95
104 ADM 96
105 ADM 97
106 ADM 98
107 ADM 99
108 ADM 100
109 ADM 101
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku Diantara Mereka 1
2
ADM 2
3
ADM 3
4
ADM 4
5
ADM 5
6
ADM 6
7
ADM 7
8
ADM 8
9
ADM 9
10
ADM 10
11
ADM 11
12
ADM 12
13
ADM 13
14
ADM 14
15
ADM 15
16
ADM 16
17
ADM 17
18
ADM 18
19
ADM 19
20
ADM 20
21
ADM 21
22
ADM 22
23
ADM 23
24
ADM 24
25
ADM 25
26
ADM 26
27
ADM 27
28
ADM 28
29
Adm 28
30
ADM 30
31
ADM 31
32
ADM 32
33
ADM 33
34
ADM 34
35
ADM 35
36
ADM 36
37
ADM 37
38
AdM 38
39
ADM 39
40
ADM 40
41
ADM 41
42
ADM 42
43
ADM 43
44
ADM 44
45
ADM 45
46
ADM 46
47
ADM 47
48
ADM 48
49
ADM 49
50
ADM 50
51
ADM 51
52
ADM 52
53
ADM 53
54
ADM 54
55
ADM 55
56
ADM 56
57
ADM 57
58
ADM 58
59
ADM 59
60
ADM 60
61
ADM 61
62
ADM 62
63
ADM 63
64
ADM 64
65
ADM 65
66
ADM 66
67
ADM 67
68
ADM 68
69
Promo karya Kak Susi Similikity
70
ADM 69
71
ADM 70
72
ADM 71
73
ADM 72
74
ADM 73
75
ADM 74
76
ADM 74
77
ADM 74
78
ADM 74
79
ADM 74
80
ADM 74
81
ADM 74
82
ADM 74
83
ADM 75
84
ADM 76
85
ADM 77
86
ADM 78
87
ADM 79
88
ADM 80
89
ADM 81
90
ADM 82
91
ADM 83
92
ADM 84
93
ADM 85
94
ADM 86
95
ADM 87
96
ADM 88
97
ADM 89
98
ADM 90
99
ADM 91
100
ADM 92
101
ADM 93
102
ADM 94
103
ADM 95
104
ADM 96
105
ADM 97
106
ADM 98
107
ADM 99
108
ADM 100
109
ADM 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!