ADM 3

"Papa ... Kita belum ada yang jemput, pa! Papa ada dimana?" Tanya Aqila.

"Papa di rumah Oma, kalian masih ada uang kan? Tanya Reyhan.

" Masih, Pa! Jawab Qila.

"Ini telpon pakai ponsel siapa?" Tanya Reyhan lagi.

"Punya tante cantik, Pa!

" Kasihkan ponselnya, Nak! Papa mau bicara.

"Ya, Assalamu'alaikum," sapa Nana dengan sopan.

"Waalaikumsalam, maaf mbak, Sudah merepotkan," ucap Reyhan.

"Nggak papa, Pak. Kebetulan saya tadi sedang lewat," jawab Nana.

"Mbak, tolong pesan kan taksi online saja buat mereka, alamatnya ada di buku kecil tadi," Reyhan menjelaskan.

"Iya, Pak." Nana sebelum akhirnya menutup panggilan itu.

Tak lama kemudian taksi online yang mereka pesan pun datang, dengan segera Nana memberikan arahan kepada sang supir. Dan menyuruh kedua anak kecil itu untuk segera naik ke dalam taksi.

"Hati-hati ya, Pak! Titip mereka, pesan Nana pada supir taksi online itu.

"Iya, Mbak! Jawab sang supir.

" Dada tante cantik." Kedua anak itu sembari melambaikan tangannya.

"Da... Sampai ketemu lagi." Nana melambaikan tangan juga.

Dalam perjalanan pulang, keduanya tertidur pulas di dalam taksi itu, beberapa saat kemudian sampailah mereka di rumahnya.

"Dik... adik... Sudah sampai, bangun ya!" Supir itu membangunkan keduanya.

Sesampainya di rumah, pintu sudah terbuka dengan lebar. Keduanya berajak masuk, di lihat dan di dengarnya lagi pertengkaran antara mama dengan papanya.

"Eh, masih berani loe balik kerumah ini!" Ucap Ria saat melihat Rey masuk kedalam rumah.

" Aku nggak akan pernah pergi dari rumah ini, sebelum papa sendiri yang mengusir ku," jawab Reyhan enteng.

"Nggak usah nunggu papa yang ngusir loe, mending sekarang loe pergi aja deh. Sekalian loe bawah kedua bocah itu," ucapnya Ria lagi.

"Ok, aku pergi! Tapi, ingat satu hal, jangan pernah kamu mencari atau pun menyuruhku kembali lagi," jawab Reyhan.

Reyhan bergegas memanggil kedua anaknya.

"Qila... Hafiz, panggil Reyhan.

Keduanya berlari menghampiri sang papa," Iya, Pa! Ada apa papa memanggil kami?" Tanya Aqila.

"Kemasi buku sekolah kalian, kita akan pergi dari sini! Jelas Reyhan.

" Iya, Pa! Jawab keduanya serempak.

Tak lama kemudian, Aqila dan Hafiz keluar dengan membawah tas sekolah, yang berisi perlengkapan sekolah mereka.

"Uda? Tanya Rey,

" Sudah, Pa!

"Kalian pamitan dulu sama mama," ujar Rey lagi.

'Seburuk apapun Ria, dia tetap orang tua mereka. yang mengandung dan melahirkan mereka. jadi sudah sepantasnya jika aku mengajari mereka untuk menghormati dan menghargai nya," ujar Rey dalam hati.

Rey belum pernah sekalipun mengajari kedua anaknya untuk membenci ibunya, dia selalu memberikan pengertian bahwa mereka wajib dan harus menghormati orang yang lebih tua.

"Ma... Qila memanggil sang mama.

" Uda-uda, kalian pergi aja, nggak perlu pamitan," sentak Ria dengan nada ketus.

Keduanya pun pergi dengan sedikit kecewa. Sebegitu benci kah, mamanya kepada mereka. Apa tidak ada sedikitpun rasa sayang di hatinya untuk kedua buah hatinya itu.

"Sudah?" Tanya Reyhan.

"Sudah, Pa!" Jawab Aqila.

Mereka bertiga berjalan keluar dari rumah Ria, hal itulah yang selama ini di tunggu-tunggu oleh Reyhan. Tak lama kemudian, taksi online yang dipesan oleh Reyhan telah terlihat di depan pintu gerbang.

"Sesuai aplikasi ya, Pak!" Saat ketiganya sudah duduk di dalam mobil itu.

"Iya, Pak.

Sementara Ria sedang berdiri di balik jendela yang berselimut kan korden berwarna coklat muda. Di sibaknya korden itu, dia mengintip kepergian kedua anak dan suaminya.

Tak adakah rasa bersalah di benak seorang ibu, jika memang sudah tak menginginkan suaminya, paling tidak ada sedikit rasa iba melihat kedua darah dagingnya.(inget ponakan othor yang ditinggal emaknya😭)

'Maaf, jika aku seegois ini, Mas! Bukan aku tidak mencintaimu. Tapi, aku sudah terlanjur kecewa sama diri aku sendiri. sudah terlalu banyak luka yang ku berikan kepada mu, dan anak-anak. Aku yakin jika anak-anak bersama kamu mereka akan lebih bahagia." Ria terisak mengingat semua dosa-dosa yang pernah dia lakukan.

Taksi yang di tumpangi Reyhan telah sampai di rumahnya. Rumah itu di tempati kedua orang tua Reyhan, dan dua asistennya.

"Assalamu'alaikum... " ucapan salam dari kedua malaikat kecil Reyhan.

"Waalaikumsalam, wah! Cucu Oma datang," Rita sambil memeluk kedua cucunya itu.

"Ma, papa dimana? ada yang ingin Reyhan bicarakan sama papa.

" Bicara saja, Nak! Papamu ada di ruang kerjanya.

Reyhan pun mendatangi keberadaan sang papa di ruang kerjanya.

Tok, tok, tok...

"Assalamu'alaikum, Pa! Sambil membuka pintu ruang kerja itu.

" Waalaikumsalam, Nak! Sahut sang papa.

"Tumben, nyari papa! Pasti ada yang tidak beres ini," tebak sang papa.

"Iya, Pa! Maaf, Rey sudah mengecewakan papa.

" Apa maksudmu, Nak!

"Rey pergi dari rumah Ria. Dia mengusir Rey dan anak-anak, Pa!" jawab Rey.

Sang ayah mencari kebohongan dimata Rey, tapi nyatanya sorot mata itu tidak menandakan ada kebohongan disana.

"Ya sudah! Kita bicarakan besok setelah semua dingin, sekarang kamu istirahat lah," pinta sang papa.

"Iya, Pa! Rey berlalu dari ruang kerja papanya itu.

Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam, setelah belajar Aqila dan Hafidz sudah tertidur. Rey menitipkan kedua anaknya itu kepada sang mama.

" Ma, Rey titip anak-anak ya. Rey mau keluar sebentar." Pamit Rey kepada sang mama.

"Iya, Nak!" Hati-hati jangan malam-malam pulangnya.

"Iya, Ma." Rey berlalu dari hadapan sang mama.

Hampir setengah jam Rey mengendarai mobilnya tanpa arah dan tujuan yang jelas. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti di sebuah taman pinggiran kota.

Duduk di bawah sinar rembulan dengan diterangi lampu yang temaram membuat dia bisa memikirkan semua masalahnya dengan jernih. Tanpa di sadari ada sepasang mata sedang memandang kearahnya.

"Itu kan laki-laki yang tempo hari menabrak punggung ku di swalayan," ujar Nana dalam hati.

Nana berjalan lebih mendekat, untuk memastikan benarkah yang dia lihat. Namun, tak disangka kakinya tersandung batu dan hampir saja terperosok keselokan.

"Aduh... Kaki Ku." Nana memegang kakinya yang sakit.

Rey yang mendengarnya juga langsung menoleh ke arah sumber suara. Dia segera berdiri dan menghampiri Nana yang sedang kesakitan.

"Hati-hati, Mbak!" Ucap Rey

"Iya,terimakasih." Nana menatap pria itu.

Dan...

🍂🍂🍂🍂🍂

Besok lagi gaessss, mau lanjut geluduk sama petir bersahutan menyerang dunia api, takut gaesss, 😱😱

Terimakasih, jangan lupa fav, like komen juga ya gaesss, jaga kesehatan jangan lupa bahagia 😘

Terpopuler

Comments

▫️

▫️

jadi greget sama Ria segitu tegangan sama anak²nya

2022-07-25

2

"{RHN}"🥀

"{RHN}"🥀

mampir

2022-05-19

1

oyen

oyen

emang masa lalumu gimana ria

2022-04-26

2

lihat semua
Episodes
1 Aku Diantara Mereka 1
2 ADM 2
3 ADM 3
4 ADM 4
5 ADM 5
6 ADM 6
7 ADM 7
8 ADM 8
9 ADM 9
10 ADM 10
11 ADM 11
12 ADM 12
13 ADM 13
14 ADM 14
15 ADM 15
16 ADM 16
17 ADM 17
18 ADM 18
19 ADM 19
20 ADM 20
21 ADM 21
22 ADM 22
23 ADM 23
24 ADM 24
25 ADM 25
26 ADM 26
27 ADM 27
28 ADM 28
29 Adm 28
30 ADM 30
31 ADM 31
32 ADM 32
33 ADM 33
34 ADM 34
35 ADM 35
36 ADM 36
37 ADM 37
38 AdM 38
39 ADM 39
40 ADM 40
41 ADM 41
42 ADM 42
43 ADM 43
44 ADM 44
45 ADM 45
46 ADM 46
47 ADM 47
48 ADM 48
49 ADM 49
50 ADM 50
51 ADM 51
52 ADM 52
53 ADM 53
54 ADM 54
55 ADM 55
56 ADM 56
57 ADM 57
58 ADM 58
59 ADM 59
60 ADM 60
61 ADM 61
62 ADM 62
63 ADM 63
64 ADM 64
65 ADM 65
66 ADM 66
67 ADM 67
68 ADM 68
69 Promo karya Kak Susi Similikity
70 ADM 69
71 ADM 70
72 ADM 71
73 ADM 72
74 ADM 73
75 ADM 74
76 ADM 74
77 ADM 74
78 ADM 74
79 ADM 74
80 ADM 74
81 ADM 74
82 ADM 74
83 ADM 75
84 ADM 76
85 ADM 77
86 ADM 78
87 ADM 79
88 ADM 80
89 ADM 81
90 ADM 82
91 ADM 83
92 ADM 84
93 ADM 85
94 ADM 86
95 ADM 87
96 ADM 88
97 ADM 89
98 ADM 90
99 ADM 91
100 ADM 92
101 ADM 93
102 ADM 94
103 ADM 95
104 ADM 96
105 ADM 97
106 ADM 98
107 ADM 99
108 ADM 100
109 ADM 101
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aku Diantara Mereka 1
2
ADM 2
3
ADM 3
4
ADM 4
5
ADM 5
6
ADM 6
7
ADM 7
8
ADM 8
9
ADM 9
10
ADM 10
11
ADM 11
12
ADM 12
13
ADM 13
14
ADM 14
15
ADM 15
16
ADM 16
17
ADM 17
18
ADM 18
19
ADM 19
20
ADM 20
21
ADM 21
22
ADM 22
23
ADM 23
24
ADM 24
25
ADM 25
26
ADM 26
27
ADM 27
28
ADM 28
29
Adm 28
30
ADM 30
31
ADM 31
32
ADM 32
33
ADM 33
34
ADM 34
35
ADM 35
36
ADM 36
37
ADM 37
38
AdM 38
39
ADM 39
40
ADM 40
41
ADM 41
42
ADM 42
43
ADM 43
44
ADM 44
45
ADM 45
46
ADM 46
47
ADM 47
48
ADM 48
49
ADM 49
50
ADM 50
51
ADM 51
52
ADM 52
53
ADM 53
54
ADM 54
55
ADM 55
56
ADM 56
57
ADM 57
58
ADM 58
59
ADM 59
60
ADM 60
61
ADM 61
62
ADM 62
63
ADM 63
64
ADM 64
65
ADM 65
66
ADM 66
67
ADM 67
68
ADM 68
69
Promo karya Kak Susi Similikity
70
ADM 69
71
ADM 70
72
ADM 71
73
ADM 72
74
ADM 73
75
ADM 74
76
ADM 74
77
ADM 74
78
ADM 74
79
ADM 74
80
ADM 74
81
ADM 74
82
ADM 74
83
ADM 75
84
ADM 76
85
ADM 77
86
ADM 78
87
ADM 79
88
ADM 80
89
ADM 81
90
ADM 82
91
ADM 83
92
ADM 84
93
ADM 85
94
ADM 86
95
ADM 87
96
ADM 88
97
ADM 89
98
ADM 90
99
ADM 91
100
ADM 92
101
ADM 93
102
ADM 94
103
ADM 95
104
ADM 96
105
ADM 97
106
ADM 98
107
ADM 99
108
ADM 100
109
ADM 101

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!