CBS_05

Di rumahnya, Vani hanya tinggal sendiri karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka. Ayah Vani berasal dari negara A, sedangkan Ibu Vani dari negara B. Vani dilahirkan di negara B. Ayah dan ibu Vani memilih untuk menetap di negara A karena mereka tidak bisa meninggalkan bisnis yang sedang mereka jalani. Vani sudah berkali kali di ajak pindah ke negara A oleh orang tuanya, namun Vani ingin tetap tinggal di Negeri B yang dia cintai

 orang tua Vani tidak mencemaskan keadaan Vani, karena di Negara B ada adik dari ibu Vani yang selalu mengawasi Vani

orangtua Vani cukup kaya, setiap bulannya mereka mentransferkan dana yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan sehari hari Vani. Kadang saat libur sekolah, Vani pergi ke Negara A sendirian untuk menemui orang tuanya

 Di rumah Vani, setiap harinya ada seorang pembantu yang datang ke rumahnya untuk bersih-bersih. Pembantu itu hanya datang di pagi hari dan pulang di siang hari

____________________________________________________

Setelah bertemu dengan teman temannya, Vani memutuskan untuk pulang ke rumahnya

(“Udah kenyang langsung pulang deh") Ucap Vani Sambil berjalan pulang ke rumahnya

Saat menyusuri jalanan. Vani melihat Ray yang sedang berdiri di depan toko roti sendirian, dia segera menghampirinya

"Hai Ray!" sapa Vani mengagetkan Ray

"Oh Vani ya? apa kabar!" Tanya Ray yang langsung menoleh kearahnya

"Ahahaha... Kita baru ketemu tadi siang, pakai tanya kabar segala" Ucap Vani sambil tertawa kecil

"Kali aja kamu berantem sama preman lagi, terus kenapa napa" Ucap Ray bergurau

"Oh.. Jadi kamu doain aku ketemu preman terus aku kalah?" Tanya Vani kesal

"Hehe.. Bukan begitu" Ucap Ray sambil tersenyum

Vani merasa penasaran Karena Ray hanya berdiri didepan toko roti dan tidak masuk kedalam toko

"Kamu lagi ngapain disini?" tanya Vani keheranan

"Apa jangan jangan kamu mau nyolong?!" sambungnya bercanda

"Enggak lah.. mana mungkin aku begitu" Ucap Ray dengan slow respon

"Lagian kamu berdiri didepan toko roti terus mantengin ke dalam toko, ada apa sih?" Tanya Vani yang masih keheranan

"Kalau nggak kamu pengen roti, terus ga ada uang? Aku traktir yuk, kasihan amat" Ucap Vani yang Iba terhadap Ray

"Beli roti aku mampu. kalau mau bantu, beliin aku handphone" Ucap Ray

"yee.. minta sana sama mamamu" Ucap Vani terus terang

"Ahahahaa... Iya iya" Ucap Ray sambil tertawa

"Kamu belum jawab pertanyaanku. kamu lagi ngapain di depan toko orang?" Tanya Vani menegaskan

"Lagi berdiri" jawab Ray dengan muka datar

"yee kamvret, Yang bener aja lah. Ngajak berantem apa?!" Ucap Vani yang kesal dengan jawaban Ray

"Mentang mentang bisa berantem, apa apa langsung minta berantem. Berantem itu kalau pas terdesak aja. Jangan seenaknya sendiri" Ucap Ray bijak

"Dah tau" Ucap Vani cuek

"Kamu lagi apa?" Tanya Vani untuk terakhir kalinya

"Kamu liat anak kecil kuncir dua yang lagi antri di Kasir?" Ucap Ray sambil menunjuk ke dalam toko

"Owh... Bocah Lucu itu? Kamu mau nyulik dia?" tanya Vani terkejut

"Nggak lah, bisa nggak jangan bercanda" Ucap Ray yang mulai kesal dengan candaan Vani

"Hehehe... Iya deh maaf" Ucap Vani sambil tertawa kecil

"aku lagi ngikutin dia ke toko roti ini" Ucap Ray memberi penjelasan pada Vani

"Owh.. Kamu penguntit?" Ucap Vani bercanda

"Kamu mending pergi aja deh" Ucap Ray sambil mengerutkan alisnya

"Jangan dong, Oke Kali ini aku serius" ucap Vani

"Dia itu adik ku, baru kelas satu sd. Aku ngikutin dia gara gara tadi di rumah pas dia mau minta beli roti. dia nggak mau dianterin, mau beli sendiri katanya. Jadi sebagai kakak yang baik aku ikutin dia demi keselamatannya" jelas Ray

"Oh jadi begitu ceritanya, Kalau gitu aku juga ikut" ucap Vani

"hmm.. oke" ucap Ray menyetujui

Ray dan Vani mengamati semua gerak gerik adiknya Ray dari depan toko. Setelah adik Ray selesai membayar di kasir, dia berjalan keluar dari toko roti itu

"Gawat.. Adikmu mau kesini" Ucap Vani panik

"Ayo sembunyi" Ucap Ray sambil menarik Vani ke samping toko untuk bersembunyi

"Huh.. hampir aja" Ucap Ray sambil menghela nafas

"Ehh? Adikmu kan nggak kenal aku, kenapa aku harus sembunyi?" Tanya Vani heran

"Benar juga katamu" Ucap Ray mengangguk

"Kalau gitu aku awasi adik kamu tanpa sembunyi" Ucap Vani sambil berjalan keluar dari tempat persembunyian

"Eh tunggu" ucap Ray sambil menarik tangan Vani

"Mending sembunyi aja, biar seru" Ucap Ray

"No no no" Ucap Vani yang melepaskan genggaman tangan Ray. saat menoleh ke arah trotoar, adik Ray tidak terlihat oleh Vani

"eh? Yang lebih penting, adik mu kemana?" Ucap Vani sambil mengamati sekitarnya

"Apa?!" Ucap Ray kaget

"Ayo cari dia, mungkin dia di jalan kearah rumah" Ucap Ray sembari berlari meninggalkan Vani

"Tunggu woy" ucap Vani sambil mengejar Ray yang sedang berlari

Vani dan Ray berlari menyusuri jalan pulang ke arah rumah Ray. ditengah jalan, Ray berhenti berlari karena melihat adiknya di taman dekat jalan raya sedang memberi makan burung merpati dengan remahan roti yang di bawanya

"Stop disini, itu dia" ucap Ray sambil menoleh kearah belakangnya

"Eh... Kemana dia?" Tanya Ray keheranan

"Woy Ray, jangan cepet cepet larinya" Ucap Vani sambil berlari menghampiri Ray

"Mana adik kamu?"

"Itu di sana" Ucap Ray sambil menunjuk adiknya

Adik Ray cukup lama memberi makan Merpati di taman itu. Tak lama kemudian ada mobil yang berhenti di sampingnya dan keluar satu orang dari mobil itu. Orang itu mengangkat paksa adiknya Ray dan membawanya ke dalam mobil. Setelah itu Mobil itu melaju kencang meninggalkan taman. Vani dan Ray hanya mengamatinya

"Eh Ray Ray... Adik kamu di bawa orang" Ucap Vani sambil menepuk pundak Ray

"astagaa iya! Kejar!" Ucap Ray sambil berlari mengejar mobil yang membawa adiknya

Vani dan Ray terus berlari mengejar mobil yang melaju kencang. Lama kelamaan tenaga mereka mulai berkurang, mereka berdua sudah tidak sanggup mengejar mobil itu lagi dan akhirnya mereka berhenti berlari

"Udah.. udah, istirahat dulu" ucap Vani ngos ngosan sambil memegang tangan Ray untuk menghentikan larinya

"Adikku gimana?!" ucap Ray yang juga ngos-ngosan

"Tunggu dulu, Aku tau mobil itu" Ucap Vani sambil duduk di trotoar

"Mobil siapa?" tanya Ray yang tidak sabaran

"Sepertinya itu mobil sewaan dari tempat di samping rumah sakit" ucap Vani

"Kenapa kamu bisa tau?" Tanya Ray

"Tadi kamu tau nggak? Dibelakang mobil ada stiker gambar mobil terus ada namanya, kalau nggak salah sih nama tempat penyewaan mobil itu. Tapi aku lupa namanya" jelas Vani

"Akhh... Kalau nggak tau namanya, gimana kita carinya! adik ku gimana?!" ucap Ray ngegas

"Tenang dulu woy! aku udah bilang tadi kalau tempatnya di samping rumah sakit! Tinggal datengin, nggak perlu pake nama segala!" Jelas Vani

"Iya iya.. Kamu juga jangan ngegas gitu" Ucap Ray nyolot

"Kamu mau dibantu nggak?" Ucap Vani lebih nyolot

"Iya iyaa..." Ucap Ray pasrah

"Kalau gitu ayo ke sana" ajak Vani ketempat penyewaan mobil

Terpopuler

Comments

Michan

Michan

wah yuki kawai

2020-05-03

7

Husainaina

Husainaina

iya iyaa....kok jd kyk tukang gorengan di TOP sih.....iya iyaaa..... ha ha ha

2019-12-22

23

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!