hari pertama Skors, Vani merasa bosan karena dia hanya bisa diam dirumahnya tanpa melakukan apapun. Dia memutuskan jalan jalan keluar untuk mengisi kebosanannya
Saat dia berjalan melewati sebuah jalan kecil. Dia melihat ada seseorang yang sedang diganggu oleh preman preman yang tidak jelas asalnya. Preman preman itu sedang mengeroyok satu orang pria dan pria dengan muka babak belur hanya bisa terdiam menerima pukulan demi pukulan tanpa melakukan perlawanan. Vani yang terkejut melihat kejadian itu, langsung berlari ketempat kejadian
”woy kalian, stop!” Teriak Vani pada preman dari jarak yang cukup jauh. orang orang di sana menoleh kearahnya
”hah!! siapa kamu, beraninya ganggu” ucap preman dengan sombongnya
“ternyata ada cewek nyasar, pipi pakai ditambal segala lagi” sambung preman lain
“Woy, lepasin dia!” ucap vani ngegas
“kamu sebaiknya pergi dari sini, kita nggak bakal ngelawan cewek. Daripada kamu tambah lecet cuma karena nyelamatin si brengsek ini, mending kamu cabut gih” ucap preman dengan nada halus
“Jangan ngerendahin aku! kalian belum tau siapa aku!” ucap Vani bangga
"heh? emang siapa? anak kecil main super hero?" goda preman
"anjay, ga gitu juga kamvang!"
"buruan lepasin dia! jangan sampai kesabaran ku habis!"
“di kasih hati tetep aja nggak mau ya?”ucap preman sombong
“Maju sini” tantang vani dengan berani
“kamu maju” perintah ketua preman pada salah satu preman
“oke, ngelawan cewek gini mah, gampang” ucap preman sambil berjalan menghampiri Vani
“buat cewek itu ngerti, udah berani nantangin siapa. jangan terlalu kasar juga, dia cuma cewek lemah biasa yang punya jiwa sosial tinggi” ucap ketua preman
“siap bos” ucap preman pada ketuanya
Dengan sombongnya preman itu maju ke hadapan vani dan merendah rendahkan vani
“Woy, pukul nih pukul..”ucap preman dengan senyum menyeringai
“tcihh... Wajahmu bikin muak” ucap vani sambil meluncurkan serangannya
"buaggg"
Vani langsung menghajar wajah preman tersebut. Darah menetes keluar dari hidung si preman
“wah boleh juga kemampuanmu, aku akan sedikit serius” ucap preman sambil mengusap darah yang keluar dari hidungnya
Preman itu menyerang balik vani. Namun vani berhasil menghindarinya. Dan dengan serangannya yang seperti biasa, Vani menendang perut preman itu sampai preman itu terjatuh dan pingsan di tempat
"Bug... bagg.. bug.."
pukulan demi pukulan diluncurkan oleh vani
mengetahui salah satu preman nya gagal melawan satu orang perempuan. Ketua preman menyuruh preman preman lain untuk mengeroyok vani secara bersamaan
“woy kalian jangan diem aja, serang cewek itu!” seru ketua preman pada preman preman lain
“Waaa..” teriakan preman preman saat berlari kearah vani
"Bug.. bag.. bug..."
Serangan demi serangan bisa ditangkis oleh vani. Namun posisi vani tidak diuntungkan. Di Sana dia hanya sendiri dan dikeroyok tujuh orang preman dewasa. Vani mencoba bertahan dan menyerang balik satu persatu
"Bug.. bagg... buggg"
"... brakk..."
salah satu preman tertendang vani dan terjatuh
(“Akh.. susah lawan orang sebanyak ini, aku harus cari cara buat kabur”) Batin Vani sambil menangkis serangan demi serangan yang dia dapatkan
Vani berlari untuk mencari celah dan menghindari cidera yang berlebihan. saat berlari sembari menangkis serangan dari preman, dia tidak menyadari bahwa dia sudah terpojok di suatu gang buntu
(“anjirr, sial! aku terjebak disini, terpaksa aku harus melawan mereka lagi") batinnya kesal
"Bug.. bagg...bugg.. bag.. bugg.. baggg buuggg.."
Dengan luka di seluruh tubuhnya, Vani terus menyerang balik. tenaganya perlahan mulai habis, hal itu menyebabkan dia lengah dan beberapa kali terpukul oleh preman preman itu. di tengah perkelahian mereka, tiba tiba ada seseorang yang datang dari arah belakang preman
“berhenti kalian!” seru seseorang menghentikan perkelahian. preman preman di sana berhenti mengeroyok Vani dan menoleh ke asal suara. saat itu Vani mundur perlahan untuk menjaga jarak
“kamu temen cewek ini?"
"woy, serang dia juga!” ucap salah satu preman
pria itu berkelahi dengan preman preman di sana. Vani hanya berdiri menahan kesakitan dan diam ditempatnya. Dengan luka di tubuhnya dia melihat perkelahian orang asing melawan preman preman demi dirinya. Pria itu melawan preman preman itu dengan gagahnya. satu persatu preman berhasil di kalahkan dengan mudahnya
("wah.. gila nih orang, jago banget") batin Vani kagum
"Bug.. bagg.. bugg..."
Setelah perkelahian selesai. preman preman itu lari terbirit-birit tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. vani yang awal niatnya mau nolongin orang, namun malah dia juga ditolong orang. setelah menuntaskan preman, pria itu datang menghampiri Vani
“kamu gapapa?” tanya pria itu
“hah... gini doang ga kerasa” ucap vani sambil menahan sakitnya
“Oh iya, terimakasih udah nolongin aku. sebenarnya tanpa kamu, aku juga bisa kalahin mereka”
“Oh... maaf kalau begitu, mau aku panggilkan preman lain buat ganti?” ucap pria itu dengan senyuman kecil
“eh.. Nggak nggak nggak. aku udah begini masa mau berantem lagi” ucap vani dengan senyuman pahit
“kenapa kamu bisa berantem sama preman preman itu?” tanya sang pria
“Aku lagi nolongin orang itt..”ucap vani sambil menunjuk ke arah orang yang dia selamatkan, namun orang itu sudah tidak ada di tempatnya
“lah?!! Udah ditolongin bukannya terima kasih kek, malah main ngilang aja” ucap vani kesal sambil mengepalkan tangannya
“ahahahaha, ekspresimu lucu juga"
"oh ya, lukamu banyak. mau mampir buat pasang perban? tempatku deket dari sini” tawar pria itu
“Oh boleh, lagian aku ga ada kerjaan” tanpa basa basi vani langsung menerima tawaran pria yang baru saja dia temui itu
Mereka berdua pergi ketempat yang di maksud pria itu. Di tempat itu, vani memasang perbannya sendiri dan pria itu membuatkan minuman untuknya
“rumahmu kayak basecamp ya” ucap vani kagum saat melihat tempat itu
“Ini bukan rumah. tapi markas, kamu lihat pintu itu?” pria itu menunjuk ke salah satu pintu. vani melihat ke arah yang di maksud pria itu
”dibalik pintu itu ada banyak orang dari Komunitas ini, yang pastinya juga jago berantem” Jelas sang pria
“woah.. kamu ada komunitas berantem? namanya apa?” ucap vani kagum
“komunitas kami bukan berantem sih, cuma mendamaikan kota. kita bekerja membersihkan preman preman seperti tadi” ucap sang pria
“Wihh.. mulia amat pekerjaannya. apa aku boleh bergabung? udah lama aku mimpiin hal beginian” ucap vani mengharap
“bisa aja, ayo aku kenalkan member di komunitas lainnya” ajak sang pria sambil berjalan
“oh tunggu.. tunggu” ucap vani menghentikan langkah pria itu
pria itu menoleh kearahnya
“Kenapa?”
“kita belum kenalan” ucap vani sambil tertawa kecil
“ahaha, sampai lupa. namaku Ray, siapa namamu?” ucap Ray
“aku Vani, salam kenal” ucap Vani sambil tersenyum kecil
“oh ya, sepertinya aku belum siap kalau ketemu member komunitas sekarang. Aku harus tingkatkan kemampuanku dulu”
“Kamu boleh gabung kapan pun” ucap Ray sambil tersenyum
“Kalau gitu aku pulang dan latihan dulu. oh ya, terimakasih perban dan bantuannya tadi, Ray!” ucap Vani sambil berjalan keluar dari markas
“hmm.. tidak masalah. hati hati” Ucap Ray sambil melambaikan tangannya
("eh.. minumannya lupa ku kasih ke dia") sambung batinnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Wulandari
adu jotos
2021-09-06
1
Ade Suryani
❤️
2021-04-02
3
flower
aku baru mampir kak.. laik laik laik pokonya.. bagus kak semangat
2021-02-18
2