mereka tidak mau berdebat lebih lama, mereka berempat memutuskan mengikuti perintah guru untuk pergi keruang BK. Di ruang BK, mereka berempat duduk berderet
”jadi.. menurut laporan, kalian ini tidak tau sopan santun ya?” tanya guru BK sambil membaca laporan
”kami santuy buk” jawab vani sambil tersenyum
”haish.. Ini surat pertama kalian, kalau sampai melakukan hal yang sama lima kali, kalian akan dikeluarkan” Ucap guru BK sedikit mengancam
”hah?! Dari kelas buk?” tanya Awani terkejut
”bukan hanya dari kelas, tapi juga dari sekolahan” jawab guru BK kalem
”kok bisa sih? masa iya, pertama masuk udah dapet surat peringatan” ucap Vani yang tidak mengetahui apa kesalahannya
”tentu bisa. karena kalian melakukan kesalahan, kita sebagai guru harus bertindak. sekarang kalian kembali ke kelas dan bersikaplah sopan” ucap guru BK sambil berdiri
"baik bu"
Mereka berempat keluar dari ruang BK. saat itu juga mereka berempat membulatkan tekad dan berniat untuk tidak akan terlibat masalah dengan guru lagi
Setelah dari ruang BK. karena saat itu sedang istirahat, Mereka berempat tidak langsung kembali ke kelas, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin sekolah
Sesampainya di kantin, mereka menepati tempat duduk yang kosong sambil mengobrol kan sesuatu
”Mulai sekarang kita nggak boleh terlibat masalah sama guru lagi” tekad Vani serius sambil mengepalkan salah satu tangannya
”setuju! keluar dari sekolah, mau jadi apa kita” sambung Agnes yang sedikit pasrah
”Yang terpenting, peringkat kita nggak boleh turun juga” ucap Awani menyambung percakapan mereka
”Benar bro” ucap Putri senang sambil menepuk punggung Awani
ditengah mereka mengobrol. datang lima orang kakak kelas laki laki yang berniat mengusir mereka berempat dari tempat duduk mereka, karena saat itu tempat duduk yang lain sudah penuh di tepati siswa lain
”Woy kalian! ini bangku kita, kalian pindah!” ucap ngegas salah satu kakak kelas
"brakk!!"
putri menggebrak meja dan berdiri dari duduknya. Agnes yang duduk di sampingnya terkejut
"kaget woy!" ucap Agnes ngegas
putri menoleh ke arah Agnes di sampingnya dan tersenyum kecil
"hehe, maaf emosi Nes"
"hmm.. jangan ulangi" ucap Agnes
"lanjutkan Put"
putri kembali menoleh ke arah kakak kelas,
”yang datang duluan kita, lagian kursi kantin ini milik sekolahan! bukan punya papamu! apa hak kalian ngusir kita?!” Ucapnya ngegas
”kita ini lebih senior, kalian harus hormati senior!! jadi, lebih baik kalian pergi” ucap salah satu kakak kelas dengan sombong dan tenang
”yosh kuy!!” ucap Vani sambil menoleh dan mengangguk untuk memberi kode pada Agnes, Putri, Awani
mengerti apa yang Vani maksud, Mereka berempat berdiri dan berbaris di samping meja
”hormat grakk!!!” seru Vani dengan tegas pada ketiga temannya. mereka berempat hormat serentak
”Tegap grakkk!” seru vani untuk menyudahi hormat mereka
setelah itu Mereka berempat kembali duduk di tempat yang sama dengan tenang
”Puas kalian? Nah sekarang pergi sana, kakak Senior yang terhormat” ucap vani sambil tersenyum
”kalian ngeledek?!” ucap kakak kelas yang merasa terhina dengan tindakan mereka berempat
”bukan begitu! lagian kalian sendiri kan yang minta dihormati? Trus udah kami hormati, sekarang mau apa lagi?” ucap vani santai dan tenang
”Udah dibilang kalian pergi dari sini!” seru kakak kelas memaksa
”Kantin milik umum woy! Siapapun boleh ke sini!” ucap putri ngegas
"nurut aja susah!"
”Kalian ngajak berantem?!”ucap kakak kelas yang mulai kesal
”Kalian berlima cowok bukan sih?! Masa iya mau lawan cewek!” ucap Awani yang ikut kesal
”Bodoamat... yang udah berurusan sama kita, nggak bakalan bisa lolos tanpa kita beri hukuman” saut kakak kelas lain sambil mengacungkan jari tengahnya ke mereka berempat
("f*ck?!") batin Vani kesal
”woy! Bisa apa kalian?!”ucapnya tidak terima
”Palingan juga, Cuma kumpulan sampah yang bisanya nindas orang lemah, hah.. cuih!!”sambung Agnes merendahkan kakak kelas
”Beraninya kalian!!” ucap kakak kelas marah
Salah satu kakak kelas maju ke hadapan Vani dengan penuh emosi dan langsung melancarkan pukulan dengan keras
"Buag!!"
pukulan itu mengenai wajah Vani
”akhh.. anjirr, kena beneran” ucap vani yang sedikit merasa kesakitan
”mau lagi? atau sekarang mau pergi?” tawar kakak kelas dengan sombongnya
”Cihh.. cowok kok mukul cewek! dasar pengecut!” ejek Vani sambil memegang samping mulutnya yang berdarah
”van udah. jangan bikin masalah, nanti kena surat kedua!” ucap Putri yang menghawatirkan surat
”Mana bisa aku ditindas sama sampah begini! Lagian, surat itu berlaku jika kita buat masalah sama guru kan?!” jawab Vani Kesal sambil mengerutkan alisnya
”eh? iya juga”ucap Agnes yang menyadari logika yang diberikan Vani
”Ya udah aku yang maju! kalian mundur gih!”ucap vani memerintahkan ketiga temannya untuk menjaga jarak darinya
Awani, Agnes dan putri mundur seperti apa yang Vani suruh. saat Vani merasa posisi ketiga temannya aman, dia menatap tajam kakak kelas yang berdiri di depannya dan menantangnya
”woy! Kalian bedebah sampah! sialan! manusia kamvret! laknat!!"
"Maju sini kalau berani” ucap Vani dengan senyum menyeringai
”Muka udah berdarah gitu masih mau nambah?”
"cewek tuh jaga penampilan, mundur aja gih. dari pada lecet lagi" ucap sombong kakak kelas yang tidak memperdulikan Vani
”cih... segini bukan apa apa!” ucap Vani berani sambil mengelap darah di pipinya
"woah.. keren" ucap Agnes takjub sambil bertepuk tangan kecil
”Omong doang” ucap kakak kelas meremehkan vani
Vani yang mendengar jawaban kakak kelasnya itu langsung maju dan menghajar kakak kelasnya satu persatu. saat melawan mereka, dia menyadari bahwa kakak kelasnya tidak memiliki pengalaman berkelahi sama sekali
"Buagg!!!"
pukulan vani yang mengenai pipi kakak kelasnya
“cih... Kurang ajar” ucap kakak kelas sembari meluncurkan pukulan pada Vani
"wushhh..."
Vani menundukkan kepalanya dan berhasil menghindar dari pukulan kakak kelas. dia membalasnya dengan menendang perut kakak kelasnya dengan penuh tenaga
"Buagg..!!!"
tendangan vani kena tepat sasaran
"Brakk!!!"
kakak kelas terlempar dan jatuh membentur meja
"Uhuk.. uhuk!!" suara kakak kelas yang kesakitan sembari memegangi perutnya
Vani menggunakan cara yang sama untuk menghajar ke empat kakak kelas yang lainnya, kakak kelas yang mencoba melawan tidak ada yang bisa menyentuh atau melukai vani sedikitpun. mereka hanya bisa tertunduk di lantai dengan babak belur di wajah dan mengeluh kesakitan
”Hah? Cuma segitu kemampuan kalian? beneran sampah. Lawan satu cewek aja udah kalah. apa lagi kalau mereka bertiga juga gabung?” ucap vani sombong sambil berjalan kembali ke tempat Agnes, Awani dan putri berada
Kakak kelas hanya bisa terdiam menahan kesakitan. murid murid lain yang berada di kantin hanya menyaksikan perkelahian dan tidak memisah mereka. karena terlalu ribut, guru datang untuk melihat keributan di sana
”Ada apa ini! Kenapa kalian babak belur begini?” tanya guru pada kakak kelas yang tergeletak di lantai kantin. pandangan seluruh orang di sana tertuju pada guru yang baru saja datang
”Anak kelas sepuluh itu yang mukulin kita bu. karena dia cewek jadi kita nggak bales, kita cuma terima pukulan tanpa pembalasan" jelas kakak kelas
”Astaga, kamu yang tadi dikelas itu kan” tanya guru sambil menunjuk jarinya ke arah vani
"saya?" tanya Vani kaget
”oh Iya bu. soal kejadian di kelas, maafkan kami berempat bu. kami dikelas tadi tidak sengaja berbicara asal” sambung vani memohon pada gurunya
”Kamu saya skors satu minggu. Nanti pergi ke ruang BK dan ambil surat keduamu!” perintah guru tanpa memperdulikan apa yang vani katakan
”Bu, Vani nggak salah. yang cari gara gara mereka berlima bu” ucap Putri membela
”Ibu tau benar, Mereka berlima belum pernah bikin masalah dari dulu. malah sekarang ada kalian yang berani berbuat onar disini” ucap guru yang terlihat marah
”Cih... guru kok pilih kasih” ucap Agnes lirih sembari memalingkan wajahnya
”Kamu bilang apa barusan” tanya guru yang sedikit mendengar suara Agnes
”ah.. enggak, barusan ada nyamuk lewat bu” jawab Agnes mengelak sambil tersenyum kecil
”Sekarang kalian berempat ke BK!!” perintah guru dengan tegas
”Bu! mereka bertiga nggak perlu dibawa bawa bu, mereka berat dan toh mereka nggak ngapa ngapain!” ucap vani membela temannya
“tapi mereka tidak lecet sedikitpun, pasti mereka juga ikutan mukulin” ucap guru curiga
”Mereka baru datang bu! mereka nggak salah, saya yang cari masalah disini bu! tanya aja mereka, mereka itu murid lewat” jelas Vani asal
”Akhirnya ngaku juga kalau kamu yang salah, sekarang kamu ke BK” ucap guru yang percaya dengan kebohongan Vani
”hmm iya” jawab vani pasrah agar teman temannya tidak terkena masalah
Vani beserta gurunya meninggalkan kantin dan pergi menuju ruang BK. sebelum itu guru memerintahkan kakak kelas untuk mengobati diri mereka di UKS
”Vani!!” putri memanggilnya saat sedang berjalan
Vani menoleh dengan ekspresi muka ngenesnya
”gapapa, kalian ke kelas aja. serahkan masalah ini padaku”
Setelah kejadian itu. vani diskors selama satu minggu dan kini dia mendapat dua surat peringatan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
BINTANG PENGHACUR
memalukan, dia yang ngehukum gw yang malu🤣
2021-12-13
0
pena cantik putri
taik tu guru emosi gw
2021-10-12
0
Nurwana
ad jga guru bgtu...... nda lama Thu model yg bgtukan disate sma muridnya.
2021-09-24
1