Gadis Bertopeng
Open VCS
60 menit \= 100rb
30 menit \= 50rb
Bisa transfer ke no. Rek xxxxxx
Atau via ovo dan gopay
Seorang gadis yang hanya menyebut namanya Angel sedang menatap layar ponselnya. Wajah sudah terpasang topeng pesta yang menutupi area matanya. Dia hanya menggoda client yang ingin dipuaskan secara virtual dengan pakaian sexy yang dia pakai tanpa menyebut identitas aslinya.
Hai, Angel...
Dia tersenyum begitu panggilan video terhubung dengan seorang client yang telah menjadi langganannya.
“Mas Hans...” Panggilnya dengan senyum merekah.
...*********...
Padatnya kendaraan tak menghalangi langkahnya untuk menyeberang jalan. Melangkah jenjang menuju ke sekolahnya yang hampir saja pintu gerbangnya ditutup. Suara klakson yang meneriakinya tak juga membuat langkahnya gentar.
“Fiuhh... Untung gak telat.” Dia menghela napas panjang saat berhasil memasuki gerbang sekolah yang hampir saja tertutup dengan sempurna.
Dia benarkan kacamata bulatnya sesaat lalu kembali melangkah cepat melintasi lorong kelas yang masih dipenuhi para murid SMA Kusuma Bangsa.
Langkahnya sangat cepat, hingga sebuah begalan sukses membuatnya jatuh tersungkur. Ya, berharap ada seorang siswa tampan yang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh dan berakhir dengan tatapan cinta seperti di adegan film tapi big no untuk hidup Andini. Semua yang melihat kejadian itu justru menertawakannya dengan keras dan mengoloknya.
“Dasar cupu! Jalan gak lihat-lihat! Nyungsep kan jadinya.”
“Udah pakai kacamata tapi masih nyungsep aja!”
“Untung kaca mata kudanya gak jatuh.”
Gelak tawa terdengar cukup keras. Dia kini berdiri sendiri dan menoleh sesaat kaki yang membegalnya. Clarissa!! Dia kembali melangkahkan kakinya lebar menuju kelas. Dia tidak ada daya, tidak ada kemampuan bahkan tidak ada kuasa untuk melawan Clarissa.
Clarissa seorang anak konglomerat bahkan donatur tetap di sekolah. Sangat cantik dengan body bagus seperti model. Sedangkan dirinya, hanya seorang siswi yang mengandalkan beasiswa untuk bersekolah di sekolahan elit. Wajah kusam tanpa make up, rambut kuncir kuda tanpa poni dan kaca mata bulat itu selalu menjadi bahan olok teman-temannya yang dari kalangan para borju itu.
Begitu juga dengan barang yang dia pakai, sangat berbanding terbalik dengan Clarissa ataupun teman-temannya. Seragam yang sudah tidak putih dan cenderung kebesaran. Tas murahan dan sepatu butut. Ingin membeli semua barang branded tapi apalah daya, dia sudah ditinggal kedua orang tuanya satu tahun yang lalu hingga membuatnya harus bisa bertahan hidup sendiri.
Andini memasuki ruang kelas XII-IPA3. Ya, dia kini kelas XII semester 1. Dia duduk di deretan kedua paling ujung dekat tembok.
“Dini, kesiangan lagi?” tanya Rara teman sekelas Andini. Hanya Rara yang mau menjadi teman Andini. Mungkin karena nasib mereka sama. Sama-sama sering kena bully karena tubuh Rara yang gemuk. Tapi bedanya Rara masih mempunyai kedua orang tua yang kaya raya.
“Iya. Kan kalau malam gue kerja.” Jawab Andini sambil melepas tasnya lalu mengambil buku untuk mata pelajaran pertama.
“Emang lo kerja dimana?”
“Gue kerja di cafe.” Jawab Andini bohong. Karena dia tidak ingin seorang pun tahu tentang pekerjaannya.
“Hebat ya lo. Bisa mandiri di usia muda.”
Andini tersenyum hambar. Sebenarnya hidupnya sangatlah miris, bukannya hebat.
Dia teringat kenangan satu tahun yang lalu, di saat dia baru saja ditinggal pergi kedua orang tuanya. Dia menitipkan adiknya yang masih SMP pada tantenya. Sedangkan dia harus berjuang sendiri melanjutkan hidupnya. Dia bingung harus melanjutkan kehidupannya seperti apa. Sedangkan kebutuhan untuk sehari-hari terus berjalan. Akhirnya dia menemukan sebuah situs yang menghubungkannya dengan grup VCS. Meski dengan nama samaran dan identitas yang disembunyikan justru membuat para pelanggan penasaran dan selalu mengejarnya. Dia hanya membuka sampai dua jam saja. Selebihnya dia tidak akan merespon lagi.
Itulah dia setiap malam selalu berubah menjadi Angel, si gadis bertopeng.
Beberapa saat kemudian bel berbunyi. Semua murid sudah duduk rapi di bangku masing-masing.
Setelah berdo'a bersama, Bu Isti memulai pelajaran Bahasa Indonesia di pagi hari itu.
Andini memperhatikan penjelasan Bu Isti tentang drama. Hanya sesaat, sebelum akhirnya pandangan matanya kini tertuju pada seseorang yang duduk berseberangan dengannya. Seseorang yang sangat tampan dan yah, sempurna di mata siswi sekolah itu. Seorang ketua OSIS yang diam-diam disukai oleh Andini walau bagi Andini hal itu bagaikan pungguk merindukan bulan. Jauh, tak akan mungkin perasaan itu terbalaskan oleh Irvan.
“Sebulan lagi kita akan mengadakan pertunjukan drama. Kita tampil bersama kelas lain di ruang teater. Ibu sudah pilih judul secara acak. Di kelas ini kebagian cerita cinderella.”
“Wii, siapa nih yang jadi cinderella dan pengerannya?” beberapa murid di kelas Andini mulai ramai berkomentar.
Tak terkecuali Clarissa. “Pokoknya aku sama Irvan harus jadi pasangan Cinderella dan pangeran.”
“Tenang dulu, tenang. Kita tentukan lewat undian.”
“Ya, bu kok lewat undian. Lewat voting ajalah. Nanti kalau yang jelek kepilih jadi Cinderella gimana?” perkataan Agam mengundang gelak tawa seisi kelas kecuali Andini dan Rara yang merasa tersindir.
“Diam-diam! Cara pemilihannya sama dengan kelas lain. Kertas undiannya sudah Ibu persiapkan. Sini maju satu-satu.”
“Huuu...” mereka merasa kecewa dengan keputusan Bu Isti. Tapi sedetik kemudian akhirnya mereka mengambil satu persatu kertas itu.
Kertas kecil yang menggulung itu sudah dipegang oleh Andini. Dia ragu untuk membukanya.
“Ya, gue kok jadi ibu tiri sih?!”
Telinga Andini menangkap dengan jelas suara itu. Tentu saja Clarissa.
“Irvan lo jadi pangeran?” tanya Clarissa memastikan lagi saat Irvan mengatakan bahwa dalam kertasnya bertuliskan pangeran.
“Yaelah, gue mah jadi rakyat jelata. Haha.” Kata Roni yang berada di samping Irvan. “Cinderella mana ya? Penasaran siapa yang bakal jadi pasangannya Irvan.”
Andini begitu berdebar membuka gulungan kecil itu. Matanya kini menangkap dengan saksama tulisan itu. Dia kini menelan salivanya beberapa kali.
Cinderella...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Azizah az
ngebut nih kk
2024-03-18
0
Al Fatih
aq mampir kaka,, penasaran dgn kisah selanjutnya
2023-10-16
1
Opa Sujimim
baru nyangut ini judul kedua novel KK kubaca ,awalnya seru lanjut kyknya nih
2023-07-17
0