Setelah berdo'a selesai ada seorang guru yang masuk ke dalam kelas Andini. Seorang guru yang asing bagi kelas XII-IPA3. Ya, seperti yang digambarkan tadi memakai seragam guru dengan rapi, rambut klimis dan dengan kacamatanya. Dia menebar senyum ke seluruh murid.
Beberapa murid sudah saling berbisik. Biasanya Pak Ridho lah yang masuk dan akan mengajar Matematika di pagi hari itu. Tapi kali ini berbeda. Apa dia guru baru? Masih nampak muda meski dengan penampilan kebapakan.
"Selamat Pagi.."
"Pagi Pak..." jawab mereka serentak.
"Perkenalkan saya Pak Eza. Pengganti sementara Pak Ridho karena beliau sedang ada pembekalan di luar kota."
"Oh.." jawab mereka ber-oh ria.
Andini mengernyitkan dahinya. Dia menatap dengan intens seseorang yang kini tengah berdiri di depan kelas. Wajah dan suaranya sangat mirip dengan seseorang.
Gak mungkin sih dia Hans. Penampilan mereka kan jauh berbeda. Hah, mungkin hanya mirip saja.
"Pak Ridho sempat memberitahu saya materi mana yang sudah beliau ajarkan." Pak Eza mengambil buku Matematika. "Kalian buka halaman 20, saya akan menerangkan bab Geometri Bidang Ruang." Pak Eza meletakkan bukunya di atas meja lalu mengambil spidol boardmaker. "Ada yang tahu pengertian dari Geometri Bidang Ruang?"
Pak Eza mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Lalu pandangannya berhenti pada seseorang yang tengah menunduk sambil memainkan bulpoinnya. "Iya, kamu.." Pak Eza menunjuknya tapi dia masih saja menunduk tak merasa.
"Dini, lo tuh." Satu senggolan Rara berhasil membuat Andini mendongakkan kepalanya.
"Eh, I-iya Pak?" Rupanya Andini tidak mendengarkan pertanyaan dari Pak Eza.
"Apa pengertian dari Geometri Bidang Ruang?"
"Eh, itu, hmm, anu..." Andini gelagapan. Sebenarnya dia tahu tapi bagaimana cara dia mengungkapkan kalimatnya.
"Huu, dasar cupu..." teman-teman lainnya mulai menyoraki Andini.
"Diam!! Yang lain ada yang tahu pengertiannya?"
Irvan kini unjuk diri. Ini memang pertanyaan mudah. "Geometri bidang ruang ialah bangun yang memiliki ruang atau bangun tiga dimensi, dimana sisi sisinya saling membatasi."
"Iya, bagus. Ini hanya materi pengulangan. Sebelumnya kalian pasti sudah pernah mempelajari materi dasarnya. Geometri ruang itu memiliki panjang, lebar, dan tinggi seperti kubus, balok, kerucut, tabung, prisma, limas dan bola. Kita bisa mengukur volume serta luas permukaannya. Saya kasih rumus dan cara singkat untuk menghitung volume beserta luasnya sebelum kalian mengerjakan soal."
Pak Eza membalikkan badannya dan berjalan mendekat white board. "Nanti kita bahas satu-satu bila ada yang kurang mengerti. Saya kasih juga contoh soalnya......."
Entah karena penjelasan Pak Eza yang panjang lebar atau karena suara lembutnya atau mungkin karena yang lainnya juga, mata Andini tiba-tiba terasa sangat berat untuk terbuka. Dia mulai mengantuk. Topangan tangan di dagunya pun berkali-kali terlepas. Akhirnya dia sandarkan kepalanya di atas meja dan dalam seperkian menit dia benar-benar tertidur.
"Kalau ada yang kurang mengerti bisa ditanyakan...." Pak Eza membalikkan badannya dan pandangan matanya tertuju pada seseorang yang sedang menelungkup kepala di atas meja. "Itu, siapa yang tidur?" Pak Eza menunjuk Andini.
Rara segera menggoyang bahu Andini agar terbangun. "Dini, Dini, kok lo tidur sih."
"Hem..." Andini mengerjapkan matanya. Dia tegakkan kepalanya dan dia sangat terkejut ketika mendapati Pak Eza sedang menatap marah ke arahnya. "Eh, ma-maaf Pak."
"Si cupu emang kebiasaan tidur di kelas."
"Dasar cupu!!" teman-temannya mulai gaduh mengoloknya.
"Diam! Diam! Nanti setelah pelajaran kamu ikut saya ke kantor."
Andini menggigit bibir bawahnya. "I-iya, Pak."
"Mampus lo! Bakal dihukum!!" Sekali lagi suara olokan masih terdengar meski tak sekeras tadi.
Rupanya Pak Eza bukan guru sembarangan. Dia tidak akan mudah terbantahkan. Sangat tegas yang sudah terlihat dari gestur wajahnya walau masih nampak sisi kelembutannya ketika dia berbicara.
Andini menghela napas panjang. Pasti kali ini dia akan kena hukuman. Hukuman yang pernah dia dapat saat ketiduran adalah membersihkan toilet. Apa dia akan dapat hukuman itu lagi? Atau bahkan lebih parah ditangan guru baru ini? Tak bisa dibayangkan bagaimana capeknya.
Fiuhhh...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
nengkirana
klw pak eza itu hans...semoga itu jodohnya andini
2023-07-05
1
Imay Rahma
hand akhirnya menemukan angel😍
2023-03-17
0
Mammi Rachmah
dri FB lngsng cuzz ke sni Keren jga Ceritanya Baguuss thor
2022-03-05
3