Demi Adik Dan Ibuku

Demi Adik Dan Ibuku

Hidup tanpa Ayah

Kinara sapaan akrabku sehari - hari, anak yang ceria tapi sangat pendiam.

Aku jarang berbagi duka dan rasaku baik dengan ibuku sekalipun.

Aku sudah menjadi anak yatim sejak usia 8 tahun.

Masa dimana anak ingin mengenal lebih tentang cinta pertamanya yaitu sosok seorang ayah bagi putri kecilnya.

Masih terngiang ngiang suara dan candanya saat itu, saat dia masih bersama aku dan ibuku. Kami hidup sederhana bersama nenekku sebagai pelengkap keluarga kami.

Tapi Tuhan mungkin lebih sayang ayahku, dia dipanggil saat kami sangat membutuhkannya.

Ia terbaring setelah melaksanakan kewajiban shalat subuh yang tak pernah ia tinggalkan, ibuku histeris, semua menangis.

Aku hanya terdiam dipangkuannya mencoba mengerti apa yang terjadi.

Sungguh kenapa engkau renggut ayahku Tuhan...????.

5 tahun berlalu setelah kejadian itu.

Kami mencoba pulih dari peristiwa itu, melanjutkan hidup kami yang harus terus berjalan.

Ibuku menyibukkan diri dengan ikut club voli desa, dan nenekku bekerja sebagai tukang urut.

Pekerjaan nenekku sudah ia tekuni sejak aku belum lahir, dan prinsipnya ialah ia ingin banting tulang untuk anak dan cucunya, yang terpenting anak perempuannya tetap dirumah mengurus anak semata wayangnya yaitu aku.

Kemudian......

laki - laki itu muncul, kenapa..???...diakah pengganti ayahku..??.

Beberapa hari ini aku bergumam dalam hati. Siapa dia..????.

Beberapa hari ini dia datang kerumahku, menjalin silaturahmi dengan anggota keluargaku, mencoba akrab dengan keluargaku.

Hanya aku yang masih acuh dengannya. Kenapa..???.Karena ayahku cuma satu.

Dia tak berhak merebut posisinya, batinku.

"Kin..??", sapa ibuku.

Aku yang berada di kamar hanya terdiam sambil tetap mengerjakan tugas sekolahku.

Aku tahu apa yang akan ibuku bahas kali ini, dan mungkin aku belum siap menerimanya.

Nenek tidak ikut campur kali ini, biarkan antara ibu dan anak saling bicara dan memutuskan.

"Ibu tahu kamu mengerti apa yang akan ibu utarakan, tolong mengertilah. Kasian nenek bekerja sendiri selama ini, biaya smp mu juga mahal, izinkan ibu menikah memberimu seorang ayah. Ibu juga ingin kamu memiliki figur seorang ayah, tolonglah nak....!!. Saat sulit maupun susah biar ibu yang menanggungnya sendiri", ujar ibuku yang terus membujukku agar mengizinkannya menikah.

Dalam hati aku tak mau tapi demi ibuku..,??..Bagaimana ini..?? batinku.

Aku bangun dari ranjang dan memeluk ibuku. Aku menangis mengangguk tanda setuju dengan pernikahan ibuku. Semoga ini pilihan yang tepat gumamku dalam hati.

___

Pernikahan ibuku

1 bulan pun berlalu. Kini hari yang di nanti nanti semua anggota keluarga terutama ibu dan nenekku.

Semua kerabat dekat telah hadir, acara diadakan sederhana dan hanya prosesi ijab kobul saja.

Ibuku sangat cantik memakai kebaya putih duduk di depan penghulu dengan pria pilihannya, ya pilihannya..bukan pilihannku atau siapapun.

Penghulu pun memulai prosesinya semua serentak "SAH" tanda ijan kobul berjalan lancar dan kini aku memiliki ayah tiri.

Semua meneteskan air mata melihat ibuku menikah lagi setelah sekian lama menjanda, doa mereka panjatkan agar ibuku selalu bahagia. Aminnn..semoga itu terjadi.

2 tahun pernikahan, ibuku tetap harmonis dengan ayah tiriku, "allhamdulillah" ucapku.

Ayahku juga baik kepadaku meskipun kita jarang mengobrol, dia hanya terkadang mengantarku ke sekolah atas perintah ibuku hanya itu saja saat aku dekat dengan ayahku.

___

Nenekku masih tulang punggung keluarga

Degg..drrrrrr

Aku terkejut bukan main, nenekku mulai mengeluhkan adanya ayah tiriku, ternyata finansial rumah masih ditanggung penuh oleh nenekku.

Padahal uang sakuku juga dari nenekku, kebutuhan dapur dan membeli keperluan bertanam padi semua dari nenekku, nafkah dan hasil panen dari ayahku langsung dijadikan hewan ternak dan disisihkan sedikit untuk bayar spp ku disekolah.

Bagaimana ibuku bisa tidak menyisihkan untuk belanja bulanan..??. Padahal aku pernah dengar sekali panen bisa dapat 8 - 10 juta. Aku tetap berusaha positif. Setidaknya ibuku masih memikirkan spp sekolahku tidak lepas penuh kepada kewajibannya, dan setidaknya nenek tidak memikirkan biaya spp ku juga, gumamku.

Terpopuler

Comments

Hawa zaza

Hawa zaza

salam kenal kak jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak 🙏🙏

2022-05-25

1

pentin

pentin

mungkin y kak👍

2022-05-15

1

Lilis Lestari

Lilis Lestari

ayah tiri nya numpang hidup.

2022-05-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!