Suami Monoton Milikku Seorang
"Baik Sekian" Kalimat penutup yang dinantikan para Mahasiswanya dalam Mata Kuliah Pengantar Arkeologi.
Dosen yang baru saja mengucapkan penutup itu kini melangkah keluar ruangan. Sepatu hitamnya yang mengkilap mengeluarkan bunyi ketukan merdu tiap diinjak. Kini ia sudah tidak lalu lalang lagi di dalam kelas.
Huuh beberapa Mahasiswa bernafas lega dan beberapa lainnya Langsung meninggalkan ruangan. Itulah bukti betapa bosannya mereka, padahal Dosen yang baru saja mengajar mereka adalah termasuk Dosen favorit dan banyak dipilih mahasiswa.
Bukan tanpa alasan. Dosen muda berusia 32 Tahun tersebut terbilang tampan. Ia juga tinggi, dan memiliki badan atletis. Namun ia tidak pelit nilai, meskipun proses mengajarnya cukup membosankan.
Dosen tersebut bernama Langit. Belum menikah meskipun usianya sudah matang dan punya penghasilan lumayan. Apalagi keluarganya juga cukup kaya, karena memiliki klinik tradisional berlisensi yang kini dikepalai ayahnya, Sanjaya.
Desas-desus yang beredar adalah Langit tidak tertarik pada cinta karena belum melupakan cintanya di masa lalu. Bahkan yang parah adalah ia tidak tertarik dengan lawan jenis sehingga menyembunyikan kekasih terlarangnya di suatu tempat demi nama baik keluarga.
Hari hujan yang gerimis...
Langit melajukan mobil hitamnya di jalanan menuju Rumah Orangtuanya. Sejak menjadi Dosen tetap, Langit memutuskan untuk membeli rumah yang dekat dengan Kampus tempatnya mengajar. Selain efisien waktu, juga efisien biaya.
Setibanya ia di depan pintu. Dengan segera Bi Inah,membuka pintu.
Bi Inah, asisten rumah tangga satu-satunya yang tinggal puluhan tahun sejak ditinggal anak semata wayangnya. Bi Inah disana bersama suaminya pak Tejo yang menjadi satpam.
Dari ekspresi Bi Inah membuka pintu, dan juga saat Pak Tejo membukakan pintu gerbang tadi. Langit sudah merasa ada yang tidak beres.
Benar saja, ia langsung disambut oleh pemandangan yang akward ketika masuk dan melewati meja makan.
4 orang sebaya yang tersenyum sumringah dan satu gadis berwajah cantik dengan muka masam. Ternyata ia adalah wanita yang dijodohkan dengan Langit.
Namanya Neeha, biasa dipanggil Nee. Usianya 26 Tahun, bekerja di sebuah perusahaan swasta. Dari jam 8 sampai Sampai 5 Sore kalau tidak lembur. Neeha memiliki ciri khas wajah yang manis dan postur tubuh cukup tinggi.
Neeha itu sempurna, wajah cantik dan manis. cukup tinggi dengan rambut lurus di bawah bahu. Ia juga memiliki aura alami, ceria dan positif.
Neeha itu perfect, kecuali untuk sikapnya yang terkategori manja dan cengeng. dan Ia juga tidak bisa melakukan pekerjaan rumah biasa seperti mencuci atau memasak yang umum. Maklum, ia adalah anak satu-satunya dari pengusaha kaya, Tuan Rinto.
Sebenarnya baik Langit dan Neeha sudah tahu mengapa mereka dijodohkan. Alasan pertama adalah, baik keluarga Langit maupun Neeha selalu memiliki keturunan laki-laki dan hanya memiliki satu anak.
Namun pada masa mereka ini, entah mengapa akhirnya Perempuan lahir di keluarga Tuan Rinto yaitu Neeha. Sehingga perjodohan sudah lama direncanakan. Mereka bahkan sempat berpapasan sesekali saat ada pemakaman atau pesta. Kalau kata orang, jodoh mah gak akan kemana.
Namun karena dulu, baik Neeha dan Langit sudah memiliki pasangan. Mereka tidak pernah dikenalkan secara formal. Hanya saling tahu, itu saja, meskipun Orangtua mereka dekat seperti lem berkarat.
***
Langit membawa Neeha ke kursi di belakang Rumahnya yang besar. Mereka duduk sambil berdiam diri.
Secara terus terang Langit mengungkapkan bahwa ia tidak bisa mencintai Neeha. Langit juga tidak bisa menolak karena ia masih tidak memiliki kekasih di usia 32 tahun. Janji Langit adalah, berhasil memiliki kekasih hingga usia 31 tahun, karena ayahnya sudah tua, dan itu perjanjian mereka. Ayahnya selalu menyinggung usia tua dan takut tidak mampu melihat putra semata wayangnya menikah.
Sehingga Langit mohon agar Neeha menolak perjodohan mereka. Karena Langit sudah jelas tidak bisa melakukannya.
Neeha terdiam, ia menutup mata memikirkan apakah ia harus mengatakan hal ini atau tidak. Namun setelah beberapa saat ia langsung berbicara.
"Aku juga gak bisa nolak Pak"
"Kenapa?"
flashback
1 bulan yang lalu....
Neeha membeli sebuah kue untuk anniversary hubungan mereka yang ke 1000 hari. Pacarnya Azkal, seorang manager di Sebuah Perusahaan Produksi yang sebelumnya hanya seorang karyawan biasa.
Dengan persiapan yang matang, bahkan Neeha menghidupkan sistem pelacak secara rahasia di Ponsel Azkal. Saat tahu Azkal di Hotel namun berbohong berada di luar kota untuk urusan pekerjaan, Neeha tidak curiga. Neeha berpikir bahwa Azkal juga akan memberinya kejutan.
Neeha menyamar sebagai pelayan dan mengantar pesanan makanan ke kamar Azkal. Neeha memasukkan kue perayaan anniversary mereka di balik nampan.
Namun, Neeha langsung terpaku saat yang membuka pintu adalah seorang gadis yang amat muda dengan baju kemeja kebesaran milik lelaki di tubuhnya. Kemeja itu juga hadiah dari Neeha atas bonus dan promosi Azkal menjadi Manager.
Neeha ingat, gadis itu adalah rekan kerja baru Azkal bernama Clara umur 24 Tahun. Masih segar juga di ingatan Neeha, saat gadis itu memanggilnya kakak dengan wajah imut dan polos.
"Ini kamar 304 kan?" Neeha menjaga nada suaranya yang agak bergetar. Sambil menunduk dibalik topi yang ia pakai.
"Iya, tapi kita gak pesan makanan" jawab gadis itu.
"Siapa itu sayang?" Terdengar suara lelaki yang dikenalnya memanggil dengan panggilan yang sama tapi untuk gadis lain.
Saat Azkal merangkul tubuh gadis itu dengan handuk melingkar di pinggangnya sambil bertelanjang dada. Membuat Neeha tak bisa berkata apapun kecuali
"Bajingan Hina"
Neeha melempar kue dari balik nampan pada mereka. Saat Azkal mau marah, Neeha membuka topinya.
"Nee?" Azkal terdiam.
"Nee?" Neeha mengulangi, "kamu masih bisa panggil nama aku?"
Karena Neeha sudah membuat air matanya tumpah duluan. Azkal justru mengambil kendali dengan mengucap kata putus.
Bahkan sempat pula Azkal mencaci bahwa Neeha hanya cantik namun tidak tahu apa-apa. Neeha hanya beruntung terlahir kaya namun sangat bodoh dan tidak bergairah.
Memang Azkal pernah mengajak Neeha menginap di hotel 6 bulan lalu. Namun Neeha menolak, sejak saat itulah Azkal dan Neeha menjadi sedikit renggang. Tetapi Neeha menyembunyikan hal itu dari orangtuanya, berharap Azkal berubah dan memberi Azkal satu kesempatan lagi. Tidak menyangka Azkal selingkuh, disaat Neeha masih berusaha meyakinkan betapa baiknya Azkal pada kedua orangtuanya.
Neeha menangis pulang ke rumahnya. Membuat dua Asisten rumah tangga kelabakan mengatur Apa yang ia inginkan. Terbiasa manja dari kecil sehingga Neeha cukup cengeng dan bersikap kekanakan meskipun usianya sudah memasuki 26 Tahun.
Karena setiap pacar Neeha hanya berakhir dengan Neeha yang mencintai. Mantannya hanya bisa selingkuh atau memanfaatkan kebaikan Neeha.
Azkal adalah Pria terakhir yang dijanjikan Neeha untuk disetujui. Jika gagal,maka Neeha akan menurut pada pilihan Orangtuanya saja.
*****
Langit membuang nafas, ia tidak bisa berbuat apa-apa pada perjodohan karena tidak bisa mencari pasangan. Neeha tidak bisa menolk dan berbuat apapun terhadap perjodohannya karena janjinya sudah berakhir.
"Jadi saya harus setuju dengan perjodohan ayah dan Ibu saya?" Gumam Langit datar dan pelan namun terdengar oleh Neeha.
"Aku juga mau gak mau harus nurut sama Mama dan Papa" Gumam Neeha dan juga terdengar oleh Langit.
Akhirnya mereka setuju menikah. Namun tanpa ada seorang Asisten rumah tangga maupun Satpam. Hanya mereka berdua tinggal di rumah yang dibeli Langit. Rumah itu diperluas dan didanai oleh Keluarga Neeha.
Tanpa ada yang mengetahui. Ada kesepakatan lain dari Neeha dan Langit dan hanya mereka yang tahu.
Mereka hanya akan menjadi suami istri mesra didepan orang lain saja. Mereka akan tetap menjalani kehidupan mereka masing-masing. dan, berniat berpisah jika sudah cukup lama menikah dan punya alasan khusus seperti bercerai.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments