Neeha berpura-pura menutup mata saat Langit berdiri dan menuju kamar mandi. Neeha lalu duduk sebentar dan melihat Pintu kamar mandi yang tidak dikunci.
Pintunya gak dikunci tuh. Semalam juga dia masuk karena pintunya gak dikunci kan. Dia pakai alasan Ayah dan Ibu akan datang. Alasan aku adalah.... Ayah dan Ibu takutnya nanti kelamaan nunggu kita turun.
Perlahan Neeha bangun. Lalu dengan pikiran jahat, berniat melotot memandangi Langit tanpa rasa bersalah. Sebagai pembalasan yang sepadan menurutnya.
Neeha masuk perlahan sambil mengendap. Saat terdengar suara gemericik Shower, sudah jelas Langit sedang mandi, Neeha melihat kaki di bawah tirai pembatas antar closet dan bak mandi.
Setelah ambil ancang-ancang, Neeha menggeser Tirai. Ia lalu melotot melancarkan aksinya yang sudah 30 persen benar.
Namun entah kenapa, mungkin Langit kaget atau memang Langit punya kebiasaan Mandi dengan semangat hingga busa terciprat kemana-mana.
Mata Neeha terkena percikan busa sabun dari badan Langit. "Aww periihh"
Suara lengking Neeha membuat Ibu Mertua yang ingin mengetuk pintu mengurungkan niat. Lalu kembali menuruni tangga dan memutuskan menunggu mereka di meja makan.
Langit menarik tangan Neeha agar berdiri di bawah Shower. Lalu setelah mengusap matanya, Neeha langsung mencoba untuk berlari keluar. Karena hal ini di luar dugaannya.
"Awas Licin... " baru saja selesai ia memperingati, Neeha wanita itu sudah hampir telentang karena lantai kamar mandi Durjana tersebut amat licin.
" Awhhhw..."
Dengan Sigap Langit menangkap tubuh Neeha. Neeha terduduk namun tidak merasakan sakit.
Saat Ia mau berdiri, ia merasakan sesuatu yang tidak sengaja terpegang oleh tangannya. Tanpa diduga, Itu adalah Junior kesayangan Langit. Langit dengan ekspresi datar melihat tangan nakal Istrinya.
Neeha menyadari apa yang telah ia lakukan. "Ma maaf Mas, gak sengaja" Neeha meminta maaf dan pergi keluar menunggu giliran karena Pakaiannya basah.
Sementara Langit hanya bisa terdiam dan tersenyum menahan tawa sesaat kemudian.
Kamu mau balas dendam Neeha. Tapi kamu terlalu kentara dan pasti tidak menduga hal ini akan terjadi.
Langit geleng-geleng kepala. Lalu ia berdiri dan melanjutkan mandi hikmatnya yang sudah tertunda beberapa saat.
Seusai mandi, Langit mencarikan pakaian miliknya dan handuk yang masih belum dipakai untuk Neeha.
"Pakai ini aja dulu!"
Neeha mengambilnya dan bergegas ke kamar mandi. Ia menyesali balasan yang ia rencanakan. Salahnya sendiri tidak memikirkan kemungkinan gagal yang akan menjadi bumerang.
*******
Mereka akhirnya turun dari kamar. Neeha memakai baju tidur milik Langit yang cukup besar karena memang semua pakaiannya ada di Lemari kamar tamu.
Melihat Orangtuanya senyum gak jelas. Langit sudah tahu pasti ada kesalahpahaman.
Namun karena Neeha mendukung situasi, ia tidak mau menjelaskan apapun dan hanya tersenyum. Seolah membenarkan pikiran orangtuanya. Inisiatif untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya ia telan dalam-dalam.
Setelah kedua orangtuanya pergi. Langit melirik istrinya. Neeha melihat sudut mata Langit yang seolah bertanya apa yang sudah ia lakukan tadi.
Dengan insting membela diri. Neeha balik menatap Langit. "Apa Mas?. Kamu juga kan..." Belum selesai Neeha bicara. Langit berlalu ke dalam Rumah.
Dia masuk gitu aja. Kayaknya dia emang udah gak tertarik sama cinta. Mungkin kata-kata Ibu semalam hanya dibaguskan. Sepertinya Putranya itu tidak ada semangat pada wanita, meskipun wanita secantik bidadari ini berada di dekatnya.
Neeha ikut masuk ke dalam rumah. Hari ini ia sendiri yang akan mencuci pakaian. Langit memberi ancaman bahwa uang bulanan akan dipotong jika ia tidak bisa bekerja membantu pekerjaan rumah sedikitpun.
Urusan memasak, masih dilakukan Langit. Ia tidak mau ambil resiko jika dapur kebanggaannya rusak bahkan kotor.
Ketika masih di dalam mobil. Neeha lupa memakai Seatbealt. Langit lalu mendekat, membuat Neeha menepuk jidat suaminya karena ia terkejut.
"Mau ngapain Mas?"
"Mau masangin Seatbealt kamu"
"Aku aja Mas"Neeha langsung memasang sendiri.
Ia melihat Langit sesekali. Dosen dingin dan kaku itu tampak acuh tak acuh dan hanya fokus untuk menyetir mobil saja.
.....
Ketika lampu merah dan mobil berhenti. Langit merasa Pahanya bagian dalam agak gatal. Sehingga ia menggosok-gosok menggunakan tangan kirinya.
Apa dia sengaja ngelakuin itu, apa karena tadi aku gak sengaja kepegang..... Neeha parno sambil melihat tangannya yang **xx**
Enggak gak mungkin, pasti dia ngelakuin itu karena ada suatu hal. kayak Celananya mengandung sabun cuci gitu, iya gitu aja. Neeha berpositif Thinking.
Cuaca hari ini cukup panas. Saat Neeha berusaha menyeka keringat yang tiba-tiba ngalir di kening pakai tisu.
Justru tisu itu terbang ke samping karena Langit membuka jendela pintu Mobil. Maksudnya Langit sih memang baik, ia hanya mau memberi udara pagi yang segar untuk mereka. Namun secara tepat, tisu itu terbang ke paha Langit.
Dasar tisu gak ada akhlak emang. Kok nongkrong disitu. Gimana mau ngambilnya.
Neeha jadi terbayang lagi apa yang sudah ia pegang saat di kamar mandi. Setelah cukup lama, Langit menyingkirkan tisu itu sendiri saat ia sadar. Namun masih dengan ekspresi wajah Sama, kaku, datar.
******
Aca terbahak-bahak mendengar cerita Neeha kali ini. Bahkan air matanya ikut mencuat.
"Nee, Nee kamu itu terlalu lugu atau aku yang selama ini gak sadar sih"
"Acaa, kamu malah ketawa . dasar laknat kamu"
Aca sebenarnya lebih berpengalaman daripada kelihatannya. Ia menikah satu tahun yang lalu dengan seorang lelaki keturunan Campuran Indo Australia. Mereka masih memiliki hubungan panas hingga saat ini.
"Nee, kalian itu udah nikah, sama seperti aku dan Wiliam. Wajarlah kalau ada hal di luar batas. Lagian nih ya, itu bukan dosaa"
"Tapi Acaa, Kita nikah tanpa cinta. Dia gak cinta Sama aku. Gak kayak kamu sama suamimu" tutur Neeha.
"Tapi kamu masih Neeha Kan. Kamu bisa jatuh cinta setelah melihat beberapa kebaikan Pria, bahkan termasuk bajingan gila si Azkal itu" Aca menjadi kesal.
"Iih kok jadi bahas dia sih Ca"
"Karena diantara mantan kamu, emang dia yang paling bajingan Nee. Dia dapat banyak klien buat Perusahaannya kan karena koneksi Papa Kamu. Bahkan kamu gak minta buat narik klien dia gitu?" Nada Aca meninggi.
Neeha menenangkan Sahabatnya. Memang pada dasarnya Neeha sering sekali berpacaran. tapi hubungan mereka tidak pernah bisa bertahan lama.
Bukan karena Neeha Playgirl sejati. Tetapi memang Neeha selalu berakhir dimanfaatkan atau menelan kekecewaan oleh Mantan pacarnya.
Neeha memberikan banyak materi dan cinta demi hubungan mereka. Tapi karena ia lebih terobsesi untuk hubungan langgeng, Maka selalu berusaha menjadi seperti yang diinginkan Mantan Pacarnya.
Semua laki-laki hanya semangat saat mencoba mendekati Neeha. Saat sudah berpacaran seolah Neeha tidak pantas menjadi prioritas dan selalu berakhir dengan perpisahan atau hanya dianggap sebagai mainan dan selingan semata.
Itulah Lelaki, Pada dasarnya cintanya selalu dangkal. Saat dia tahu bahwa kita memiliki sedikit obsesi padanya. Bahwa kita mencintainya lebih besar dan lebih tulus. Bahwa kita selalu Berusaha memaafkan kesalahan kecil yang dibuatnya, meski sebenarnya kita tahu ia sengaja melakukannya. Kita akan berada di genggaman tangannya, dan ia akan membuat kita terluka tanpa peduli betapa tulusnya perasaan yang kita berikan. Pada akhirnya, siapa yang paling berjuang dan berusaha mempertahankan satu pihak, maka ialah yang akan lebih terluka.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Bintangfajar21
jadi sadar, kalau bertahan terluka melepas pun juga terluka😂
2022-04-05
1