Gak bisa Acting

Neeha sudah mulai terbiasa pulang dan pergi diantar dan dijemput Langit. Saat ini ia juga sedang menunggu Langit untuk menjemputnya.

Tidak seperti biasanya, Langit datang lebih lambat. Ia berdiri di depan lorong Perusahaan bagian samping. Namun sepertinya Langit datang lebih lambat.

Neeha sudah hampir jadi bahan Mukbang nyamuk yang bersiliweran.

Ini dia jadi jemput aku gak sih. Atau aku pesan ojek online aja nih

Neeha berulang kali menekan kontak Langit. Hujan gerimis mulai turun membasahi bumi, sebentar lagi nampaknya akan ada Guntur serta guyuran hujan lebat yang akan menghujam.

Saat hujan mulai turun, tampak banyak orang lalu lalang yang berlarian mencari tempat berteduh. Sebagian juga ikut berdiri di dekat Neeha.

Dua orang yang sedang bermesraan juga ikut meneduh disana agak jauh di antara kerumunan orang-orang. Dia adalah Azkal dan Clara.

Untung Neeha cepat menyadari mereka berdua. Jadi dia cepat-cepat menutupi wajahnya dengan tas kecil yang ia bawa.

Tapi, kenapa aku yang harus sembunyi. Aku kan gak salah apa-apa. Mereka yang harusnya malu karena selingkuh dan selingkuhan.

Neeha menurunkan tasnya. Menaikkan dagu dan bersikap seolah tak terganggu dengan kedatangan mereka.

Clara yang sedang celingak-celinguk melihat orang sekeliling. Tanpa sengaja melihat Ada Neeha disana, lalu menyadari bahwa Perusahaan itu memang tempat Neeha Bekerja.

"Sayang,, ini Perusahaan yang cukup besar ya?" tanya Clara, berharap Azkal melihat sekeliling.

dan benar, saat Azkal menyadari Perusahaan tersebut adalah tempat Neeha Bekerja. Azkal juga melihat Neeha ada disana.

"Itu bukannya Mantan pacar kamu itu ya?" tanya Clara seolah memang tidak begitu ingat.

"Iya, kamu kan tahu dia"

"Kenapa gak kita samperin"

"Buat apa sayang" Sepertinya ada sedikit rasa penyesalan di dalam diri Azkal.

"Ya supaya dia lebih tahu diri, kalau dia emang gak punya siapa-siapa"

"Maksud kamu apasih?. Kamu tahu kan dia udah nikah"

"Kok nada kamu gitu sih sayang"Clara mengeluarkan ucapan melet manja nya.

"Emangnya nada aku kayak gimana"

"Kamu seolah gak terima kalau dia udah nikah"

"Bukan gitu, aku kan udah punya kamu. Buat apa aku mikirin dia"

"Ya udah ayo kita kesana!" Clara menarik lengan Azkal.

Duh kok mereka kayanya mau kesini. Keep calm

and enjoy Nee.

Benar, Kini Clara sudah membawa Azkal mendekat. "sayang, hujannya deras ya?"

"I iya sayang" tampaknya Azkal malu meladeni omongan Clara.

Orang-orang nampak memandang mereka terlalu lebai. Sementara Neeha berusaha untuk tetap tenang dan tidak terusik. Neeha mengirimkan pesan pada Langit, tentang rencana agar Langit bersikap romantis karena ada Clara dan Azkal disana.

Tak berapa lama, Mobil hitam milik Langit pun tiba. Langit turun sambil membawa 2 payung, satu untuknya dan satu lagi ia bawakan untuk Neeha.

"Ayo Nee!" ajak Langit sambil menyodorkan payung satunya yang ia bawa.

"Awhh Mas, kamu romantis banget deh. Kamu takut aku basah ya makanya bawa 2 payung sekaligus?" Neeha berusaha tersenyum.

"Enggak Kok, saya takut setelan jas saya ini basah. Tadi untung sempat beli payung sebelum hujan deras"

Clara tersenyum menghina dari samping. "Yah niatnya mau pamer. Tapi kayanya gak seromantis kita ya sayang" Clara menatap Azkal, dan Azkal hanya mengangguk sekilas sambil terus memperhatikan wajah Neeha.

Neeha sebenarnya sudah merencanakan satu hal saat Langit datang. Entah berhasil atau tidak, selayaknya dicoba dahulu.

Neeha menarik kerah baju jas Langit. Memiringkan kepala dan memejamkan matanya, serta memonyongkan bibir. Untuk apa lagi kalau bukan berciuman. Neeha yakin Langit akan mengerti dan ikut Berakting karena ia sudah mengirimkan pesan.

Langit menyadari bahwa Neeha berniat menciumnya. Tapi tampaknya ia tidak bisa melakukannya. Langit melihat orang-orang disana menunggu adegan romantis itu.

Saat bibir mereka hampir bersentuhan, Langit justru memegang dan menegakkan kepala Neeha. "Disini dingin ayo kita pulang!"

Neeha tidak bisa berkata apa-apa. Hal yang dilakukan Langit itu sama saja dengan penolakan.

Melihat ekspresi orang-orang lain yang tidak dikenalnya saja ia sudah tidak sanggup. Apa lagi ekspresi dua manusia menjengkelkan Clara dan Azkal. Terlebih Clara yang mungkin kini sedang menahan tawa di sampingnya.

"Ooh gitu ya mas. Ya udah sini payungnya. Ini emang dingin, dingin banget" Neeha mengambil payung dari Langit, membuka payung itu dan berjalan duluan.

****

"Kayaknya dia masih gak bisa naklukin laki-laki. Maklum sih, mana ada yang tahan sama sikap dia yang kayak gitu. Pasti suaminya juga jijik banget sama dia ya kan sayang?" Clara melihat Azkal yang fokus menatap kepergian Neeha.

Sampai beberapa kali Clara memanggil. Barulah Azkal sadar dan menatap Clara "Apa, kamu ngomong apa barusan Sayang?"

"Enggak kok"

"Ya udah kalau gitu"

Clara melihat orang-orang diantara yang berteduh sudah menghilang satu demi satu. Ada yang mengorbankan jaketnya untuk pasangan. Ada yang lari beli payung lalu pulang bersama.

"Sayang, kamu gak mau gitu beli payung biar kita bisa langsung istirahat pulang" Clara bernada manja lebai lagi.

"Maaf ya sayang gara-gara ban mobil aku bocor kita harus jalan kaki. Tapi kalau payung aku juga minta maaf, nanti kalau aku sakit kita mau ngedate gimana. kan aku gak ada pemasukan," jelas Azkal.

"Kamu sih ban mobil pakai acara bocor segala" Clara kesal.

Setidaknya suami Neeha punya usaha agar mereka bisa pulang meskipun takut jasnya basah. Sementara Azkal, hanya berniat menunggu dan tidak peduli berapa lama mereka akan kedinginan.

*******

Neeha cemberut, tidak percaya ia ditolak oleh Langit. Padahal itu ciuman bibir pertamanya kalau semisal berhasil.

Selama berpacaran, Neeha menolak skinship berlebihan termasuk ciuman. Maklumlah ia anak perempuan satu-satunya.

Papanya yang super ketat sudah jelas tidak mengizinkan dan meminta agar hal itu tidak terjadi. dan Neeha memang juga tidak terlalu suka hal itu. Neeha bahkan menolak ciuman Azkal hingga Azkal mengatainya tidak bergairah dalam hubungan.

Neeha hanya suka berpegangan tangan. Atau berpelukan, ia juga hanya mau melakukan kecupan tangan dan kening pada Mantan pacarnya dahulu. Itulah yang paling melewati batas dalam hubungannya.

Kamu kok cemberut Nee?. Harusnya dia nanya kan. Ini orang emang kayanya udah putus Indra perasa deh. Habis nolak ciuman aku masih bersikap biasa aja. Sadar woi Lo udah nolak bibir bidadari ini

"Mass..."

"mm?" Langit masih terus menyetir.

"Kamu sengaja lakuin itu ya Mas?"

"Sengaja apa?"

"Ya yang tadi. Bukankah harusnya kamu bisa Acting Mas. Kan disana ada Clara sama Azkal"

"Saya gak bisa Acting kaya gitu. Lagipula tindakan itu di luar batas"

"Di luar batas?. Mana yang lebih di luar batas dari kamu yang nontonin aku telan***g" Nada Bicara Neeha meninggi.

"Bukannya kamu juga udah balas saya waktu di kamar mandi. Kamu bahkan pegang **** milik saya kan?"

"Mas Kamu... kok malah bahas itu sih. Kita lagi bahas kejadian tadi Loh Mas"

"Udah kamu lebih baik diam, ini hujan , jalanan licin. Saya harus fokus nyetir, nanti kalau kenapa-kenapa kan saya juga yang repot"

"Mas, jadi yang kamu peduliin cuma Jas kamu, mobil kamu, sama diri kamu yang gak mau dingin?.Bukan cuma kamu yang repot kali mas, tapi kita berdua"

Langit memberhentikan mobil mendadak. "Kamu kenapa sih Nee, Hanya karena satu keinginan kamu tidak dituruti kamu kayak gini. Kayak anak kecil tau gak?" Nada suara Langit ikut meninggi.

"Keinginan aku?. Mas itu kesepakatan kita kan dari awal. kayak anak kecil?. Aku emang kayak gini terus masalah ?" balas Neeha, disertai air mata yang sudah ada di dua pelupuk matanya bersiap tumpah.

Bersambung.....

Episodes
1 Perjodohan
2 Tidak Bisa Menolak
3 Insomnia
4 Balasan
5 Gak bisa Acting
6 Bertengkar
7 Sadar
8 Bertengkar Lagi
9 Damai
10 Rencana
11 Ceroboh
12 Sama
13 Hanya Tidur
14 Bubur
15 Tanggung Jawab
16 Membuat Kesal
17 Istri Saya
18 Sandiwara
19 Ciuman Ketidaksengajaan
20 Ciuman Pertama
21 Istri Atau Pencuri
22 Sifat Asli Langit
23 Demi Meja Rias
24 Suami Sayang Istri
25 Dingin
26 Meja Rias Datang
27 Wujud terimakasih
28 Luluh
29 Membantu Merepotkan
30 Tuan Putri Sehari
31 Kesalnya Langit
32 Harus Mau
33 Pandangan Tak Teralihkan
34 Nomor 2 Tidak apa-apa
35 3 Lelaki lainnya
36 Setuju
37 Harapan Keturunan
38 Kebahagiaan Sesaat
39 Vampir VS Kucing 1
40 Vampir VS Kucing 2
41 Waspadai Aron
42 Operasi dan Investasi!!
43 Rumah Mertua
44 Deg degan!!
45 Malu
46 Tenang
47 Langit = Hero
48 Neeha = Pewaris
49 Mahasiswi Aneh
50 Pengakuan Neeha
51 Antara Teh dan Vitamin
52 Lupa
53 Hukuman Untuk Langit
54 Ingat
55 Berdamai dengan Masa lalu
56 Camping Dramatis
57 Secepatnya
58 Berhak Memilih
59 Dasar Monoton
60 Situasi Mertua
61 Kebersamaan Kita
62 Jangan terluka!. Saya tidak Suka
63 Menyapa Michele
64 Saya Ingin Memilikimu
65 Michele Menolak
66 Semalam
67 Masalah Dari Aron
68 Masalah Dari Aron 2
69 Sama-sama penting
70 Mencintaimu
71 Selesai
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Perjodohan
2
Tidak Bisa Menolak
3
Insomnia
4
Balasan
5
Gak bisa Acting
6
Bertengkar
7
Sadar
8
Bertengkar Lagi
9
Damai
10
Rencana
11
Ceroboh
12
Sama
13
Hanya Tidur
14
Bubur
15
Tanggung Jawab
16
Membuat Kesal
17
Istri Saya
18
Sandiwara
19
Ciuman Ketidaksengajaan
20
Ciuman Pertama
21
Istri Atau Pencuri
22
Sifat Asli Langit
23
Demi Meja Rias
24
Suami Sayang Istri
25
Dingin
26
Meja Rias Datang
27
Wujud terimakasih
28
Luluh
29
Membantu Merepotkan
30
Tuan Putri Sehari
31
Kesalnya Langit
32
Harus Mau
33
Pandangan Tak Teralihkan
34
Nomor 2 Tidak apa-apa
35
3 Lelaki lainnya
36
Setuju
37
Harapan Keturunan
38
Kebahagiaan Sesaat
39
Vampir VS Kucing 1
40
Vampir VS Kucing 2
41
Waspadai Aron
42
Operasi dan Investasi!!
43
Rumah Mertua
44
Deg degan!!
45
Malu
46
Tenang
47
Langit = Hero
48
Neeha = Pewaris
49
Mahasiswi Aneh
50
Pengakuan Neeha
51
Antara Teh dan Vitamin
52
Lupa
53
Hukuman Untuk Langit
54
Ingat
55
Berdamai dengan Masa lalu
56
Camping Dramatis
57
Secepatnya
58
Berhak Memilih
59
Dasar Monoton
60
Situasi Mertua
61
Kebersamaan Kita
62
Jangan terluka!. Saya tidak Suka
63
Menyapa Michele
64
Saya Ingin Memilikimu
65
Michele Menolak
66
Semalam
67
Masalah Dari Aron
68
Masalah Dari Aron 2
69
Sama-sama penting
70
Mencintaimu
71
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!