Episode 5

“Aku baik baik saja. Ada apa kamu datang kemari?” tanya Li Shuwang penasaran. “Li Shuwang aku turut berduka cita atas kepergian nenekmu,” ucap Yong menunduk. “Terimakasih Yong,” sahutnya menghela napas. “Li Shuwang setelah ini kamu akan kemana?”

“Aku akan ke Wang Jian Li,” mata Yong membulat. “Wang Jian Li? Aku ikut,” Li Shuwang menggeleng. “Kamu tidak usah ikut. Aku ada urusan kesana,” Yong menunduk sayu. “Lagipula kamu memiliki kehidupan di sini. Orangtuamu masih memerlukanmu,” ujar Li Shuwang sendu dia memegang pundaknya erat. Tatapan kebencian Yong terpancar.

“Maaf Li Shuwang. Aku hanya tidak ingin berpisah darimu. Bagiku kamu kekasihku,” ucap Yong telak. Telinga Do Jian memerah. Dia menatap intens. “Yong, mengapa kamu begitu baik padaku? Di saat mereka bilang aku adalah monster. Kamu tetap menyayangiku. Tapi, Yong aku tidak bisa bersamamu dan perasaanmu itu aku sungguh minta maaf,” ucap Li Shuwang yang sukses membuat Do Jian tersenyum puas.

Yong terpaku mendengarnya. “Apakah aku tidak ada dihatimu?” Li Shuwang menggeleng. “Aku hanya menganggapmu teman,” Yong tersenyum pahit. “Sudahlah Yong jangan memaksakan perasaan Shuwang padamu,” ucap Do Jian penuh penekanan. Alis mata Yong bertaut mendengar perkataan Do Jian. Terutama, dibagian Shuwang. Sejak kapan pria ini dekat dengan Li Shuwang?, batin Yong penasaran.

“Heh, tau apa kamu sampai berani menasihatiku. Kamu baru kenal Li Shuwang sedangkan aku sahabat masa kecilnya,” tukas Yong. “Kamu hanya temannya. Asal kamu tau aku tu …”

Grab!

Li Shuwang menahan lengannya. “Hentikan Do Jian! Aku tak mau ada keributan disini,” ujar Li Shuwang tegas yang diangguki mereka. “Yong terimakasih sudah menjengukku dan mengenai besok mungkin aku akan segera pergi ke Wang Jian Li,” ujar Li Shuwang sedih.

Akhirnya, aku akan pergi meninggalkan nostalgia indah ini, batin Li Shuwang. Yong terdiam ditatapnya lamat Li Shuwang. “Hei, jangan melihatnya seperti itu!” bentak Do Jian. Yong mendengus dan membuang muka.

“Jika kamu pergi besok sebagai sahabatmu aku akan menyiapkan kuda untuk kalian,” ucapnya. “Terimakasih Yong,” seulas senyum terukir dibibir tipisnya. Membuat jantung pria manapun berdetak. Wajah Yong memerah. “Jangan sungkan begitu. Aku dengan senang hati akan menyiapkan segala keperluanmu.”

Do Jian mengepalkan tangan. Giginya bergemulutuk geram. Namun, terbesit sebuah ide di benaknya. Dia menyeringai. “Kalau begitu kami juga membutuhkan uang untuk melanjutkan perjalanan.”

“Tentu saja. Asal itu demi Li Shuwang akan kulakukan,” ucapnya mengecup punggung tangan Li Shuwang.

Cup!

“Kamu …” tunjuk Do Jian kemarahannya sudah memuncak. “Kenapa? Aku hanya melakukannya untuk salam perpisahan sahabatku,” ujar Yong santai. “Tapi, kamu tidak perlu melakukan seperti itu,” Yong mengedikkan bahu.

“Do Jian sudahlah. Lagipula, hari ini terakhir kami bertemu,” ucap Li Shuwang sendu. Do Jian berdecik membuang muka.

Suara derap langkah kuda mengiringi perjalanan kami. Aku menghirup napas yang menyejukkan. Mengedarkan pandangan melihat pemandangan di sekitar. Kami menuju arah utara. Sepanjang jalan hanya dataran tandus yang kami lewati.

Bukan gurun tapi sebuah desa tertinggal. Bangunannya sudah runtuh dan menyisakan lahan kosong. “Shuwang, apa kamu lelah?” aku menggeleng. “Do Jian bisakah aku bertanya?”

Aku sangat penasaran kenapa sejak bertemu Do Jian memanggilku Shuwang. Belum lagi mimpi itu menghampiriku. Dan wajahnya terekam jelas di mimpiku.

“Tentu saja. Katakanlah,” aku menghirup napas dalam. “Kenapa kamu memanggilku Shuwang? Sedangkan yang lain memanggilku Li Shuwang,” langkahnya terhenti wajah sayu dan sedihnya membuatku bersalah. “Apakah aku tidak boleh memanggilmu seperti itu?”

“Bukan tidak boleh. Hanya saja …” kutelan saliva susah payah. “Apa kamu tidak membenciku?”

“Mengapa aku harus membencimu?”

“Karena aku … aku sudah membuatmu dalam masalah dan aku juga sudah membuatmu kesakitan. Seharusnya, aku tidak-,” Do Jian meletakkan jari telunjuknya di bibirku. Sontak membuatku terdiam.

Dibalik topeng itu iris safirnya bersinar. Aku terhanyut dengan sinarnya. Perasaanku hancur sekaligus senang. Aku tak mengerti kenapa aku selalu seperti ini? Dan bayangan siapa yang kulihat di sana?

“Jangan salahkan dirimu Shuwang. Aku tak pernah menganggapmu sebagai masalah. Karena bagiku kamu adalah alasan aku tetap hidup.”

Lagi perkataan itu terulang. Entah sudah berapa kali dia mengatakannya. Dan setiap perasaan itu datang. Hatiku bergejolak seakan ada perkataan yang tertahan.

“Terimakasih Do Jian. Selama ini orang selalu menganggapku monster,” ujarku tersenyum. “Karena kamu bukan monster,” ujarnya mengelus suraiku.

Deg!

Jantung berpacu cepat, darah berdesir dan tubuhku menghangat. Ingin rasanya, aku menyembunyikan wajah memerah ini.

Perkataannya bertambah membuatku melayang jauh. Aku menepis jauh. “Tidak Li Shuwang! Sadarlah kamu tadi hampir membuatnya tewas,” gumamku menepuk pipi.

“Ayo, kita harus cepat. Sepertinya hujan akan turun,” ujar Do Jian khawatir. “Iya,” kupacu kuda mengikutinya yang sudah lebih dulu. Aku mensejajari langkahnya. Samar kulihat senyum dibibirnya.

“Aku pikir kamu tidak bisa mendahuluiku,” ledek Do Jian. “Jangan meremehkan wanita. Kamu akan tau saat aku mendului langkahmu,” tukasku. “Kita lihat saja,” Do Jian memacu kuda lebih cepat. Dia sudah meninggalkanku.

Aku tersenyum miring mempercepat laju kuda. Kudaku berlari kencang mendului Do Jian. Senyumku kian mengembang saat aku berhasil mengimbangi langkahnya.

Kulirik dia yang masih fokus. Kupacu kuda lebih cepat dan kini sudah berada didepannya. Aku menoleh dan terkekeh. Dia terperanjat kaget. Aku menjulurkan lidah.

Tanpa terasa kami sudah menjauh dari desa mati. Dan hari yang gelap ini kami masih beruntung berada di pinggiran kota. “Berapa lama kita akan tiba?” tanyaku tak sabar. “Biasanya dua hari,” sahutnya melihat keramaian. Malam ini sedang ada pasar malam. Aku menopang dagu memperhatikan dari kejauhan.

“Sepertinya ada festival,” ucapnya meneguk tandas arak. Aku berdehem menelungkupkan wajah. “Kamu tidak minum?” tawarnya. “Tidak! Aku tidak suka minum,” sahutku.

“Huft, ternyata waktu mengubah segalanya,” kudongakkan wajah bingung. “Apa maksudmu?” dia menggeleng menggoyangkan gelas arak.

“Aku hanya merindukan seorang teman,” dia menatap segelas arak lamat. “Lalu, kenapa kamu tidak mengajaknya? Sepertinya, kalian dekat,” ucapku dia menghela napas.

“Dia sudah tiada,” sahutnya sedih. Aku terkejut dan diam. “Maaf aku membuatmu mengenangnya,” ujarku lirih. “Tidak apa. Mengenang saja cukup membuatku bahagia,” ujarnya menuangkan aku teh. “Minumlah,” titahnya.

Aku minum teh habis. Do Jian terlihat putus asa. Bahkan, sorot matanya penuh kesedihan. Dan dia sudah banyak minum. Mungkin sebaiknya aku menghentikannya.

“Do Jian aku lelah,” gerakannya terhenti dan menatapku. “Maaf aku terlalu egois sampai tidak menyadari hal itu,” aku mengusap dada. Setidaknya, dia mendengarku bicara.

“Dan juga sekalian kamu juga tidur,” ujarku. “Aku tidak bisa tidur,” aku menggaruk pelipis bingung. “Kenapa? Besok kita harus melanjutkan perjalanan.”

“Aku tau tapi untuk berjaga. Aku tidak akan tidur.”

“Lalu, kamu?”

Dia tersenyum membuat jantungku tanpa sadar berpacu cepat. Tuhan, kenapa aku bisa begini?

Terpopuler

Comments

TraiN HeartNet🔰π¹¹™

TraiN HeartNet🔰π¹¹™

bom like 5

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 HAPPY BIRTHDAY LI SHUWANG
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Promosi Bentar Nih!!
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97 - TAMAT -
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
HAPPY BIRTHDAY LI SHUWANG
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Promosi Bentar Nih!!
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97 - TAMAT -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!