Episode 2

Aku memiringkan wajah melihat seorang wanita dengan tubuh berlumur darah dan seorang pria bersurai putih menangis. Sepertinya, aku kembali bermimpi di tempat yang sama.

"Putri,maafkan aku selama ini kasar padamu. Maaf,aku hiks..hiks seharusnya tidak seperti ini. Jika saja kamu memberitahu kebenarannya. Aku.. mencintaimu," aku terkesiap mendengarnya.

Kemudian, dia mengecup keningnya dengan air mata yang terus berlinang. Aku mengusap kening dan tersenyum. “Dikehidupan terdahulu aku mempunyai kekasih,” gumamku. Seseorang muncul dengan kuku yang teracung menyerang mereka dari belakang.

Aku yang melihat berusaha mencegahnya. Tapi, disaat bersamaan sesuatu terjadi. Suara ledakan disertai teriakan pria itu menghantam tubuhnya. Jerit kesakitan terdengar pilu.

Aku mengibaskan tangan menghalau debu yang beterbangan. Sesuatu yang mengejutkan muncul di hadapanku. Aku melongo melihatnya pria itu berubah drastis. “Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa berubah?”

Dia terkekeh dibelakangnya pria bersurai merah dengan iris kuning memasang mimik sendu.

Aku menghampiri mereka tapi menghilang. Sesuatu menarikku ke suatu tempat yang gelap. Napasku sesak tempat ini lembab, gelap dan dingin. Aku melihat sekitar tak ada cahaya yang terlihat. Yang ada hanya kegelapan di seluruh ruangan.

"Kamu sudah lihat semuanya?" suara seorang gadis terdengar bergema. Aku membalikkan badan dan terjungkal kaget. Gadis itu sangat mirip denganku. Dengan gemetar aku mengangkat jari telunjuk ke arahnya. “Si-siapa kamu?” tanyaku gugup dia menyeringai.

"Aku? Aku adalah dirimu Li Shuwang,” aku menggeleng kuat. “Tidak! Aku bukan makhluk sepertimu,” sergahku. Dia menyeringai sepasang taring itu kini mencuat keluar. Aku bergidik ngeri. “Aku sudah cukup memberimu waktu dan kesempatan. Dan sekarang kamu tidak mau mengakuinya.”

“Dasar manusia tidak tau terimakasih,” dia muncul didepanku sebelum aku berpikir apa yang akan diperbuatnya. Sebuah tamparan keras melayang di pipiku.

PLAK!

Aku meringis kesakitan. Tak sampai disitu dia mencengkram daguku erat. Mengangkat wajahku di hadapannya. Iris kami saling bertemu. Aku bisa lebih jelas melihatnya. Bagaimana mungkin dia sangat mirip denganku? Dan wujud ini … ini adalah wujudku saat itu.

Dia tersenyum seakan tau isi pikiranku. “Heh?! Ternyata kamu masih belum paham juga,” dia melepas cengkramannya. “Li Shuwang, apa kamu pernah bertanya mengapa memiliki kekuatan yang sempurna?” dia menghela napas panjang.

Aku menggeleng. "Kenapa? Apa kamu sungguh tidak penasaran? Bahkan, dengan mimpi yang terus berulang? Atau bagaimana bisa wujudmu berubah hanya karena saat bulan purnama?” aku menelan ludah terpaku. Alis matanya naik sebelah dia menyeringai. “Jangan terkejut begitu Li Shuwang. Karena aku bagian dirimu,” dia menunjuk tubuhku.

“Lalu, kenapa aku bisa tewas? Dan mengapa mimpi itu selalu datang?” dia mengembuskan napas kemudian mengempaskan tubuhnya ke kursi singasana yang entah kapan muncul.

Dia mendongak tersenyum. “Untuk saat ini aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Tapi, aku hanya minta kamu mencari pedang yong jian. Pergilah ke Wang Jian Li disana kamu akan menemukan semua jawabannya.”

Usai, mengatakan itu cahaya yang menyilaukan muncul. Aku memejamkan mata seperti ditarik aku terjaga dari tidurku.

Aku menarik napas panjang. Menarik surai frustasi mimpi tadi seakan nyata. Aku mengedarkan pandangan melihat sekeliling. “Ini dimana?” gumamku.

Sebuah ruangan yang luas dengan nuansa putih memanjakan mata. Aku berdecak kagum ruangan ini sangat bersih. Sepertinya, pemiliknya menyukai kebersihan. Tapi, disini tidak banyak peralatan yang ada. Hanya satu set meja yang diisi oleh buku, tinta dan kertas. Aku menoleh ke kanan dekat jendela.

Disana ada sebuah lemari dengan ukiran teratai. Lemari yang berukuran kecil namun imut. Aku terkikik geli. Lebihnya, tidak ada apapun disini selain ranjang.

Aku mencoba berjalan meski tubuh masih lemah. Aku menggeser pintu dan terkejut. “Ini dimana?” gumamku. “Kamu sudah bangun?” tatapanku beralih dan tersenyum kaku. “Apa kamu yang menolongku?” dia mengangguk.

“Lalu,ini dimana?” dia mengulurkan tangannya. Aku meneguk ludah. “Apa yang dia inginkan? Kenapa mengulurkan tangannya?” gumamku. Dengan ragu kusambut ulurannya dia tersenyum menarik tanganku.

Ternyata, dia mengajakku ke ruang makan. Kami menuruni tangga dan berbelok. Ruang makan yang berada dekat dengan dapur. Jendelanya menghadap ke kolam teratai. Aku tak berhenti kagum melihatnya. Senyumnya tersungging di bibir.

“Tuan, ini dimsum dan daging gulung tumis,” air liurku hampir menetes melihat makanan yang tersaji. “Li Shuwang, apa kamu tidak mandi dulu?” aku tersentak rasa malu menelusup ke hati. Aku menunduk dalam. “Ah,kalau begitu saya permisi dulu.”

Aku berlari ke kamar rasanya ingin menghilang saja. Aku lekas mandi dan berdandan. “Ayo makan nanti dingin,” ujarnya menyuap daging gulung tumis ke mulutnya. “I-iya,” ucapku kikuk duduk di dekatnya.

“Dimana kamu tinggal?” aku berhenti menyuap. “Mengapa kamu bertanya?” tanyaku balik. “Aku ingin mengantarmu pulang.”

“Tidak usah,” sahutku ketus. Dia mendongak sepasang iris kami bertemu. “Mengapa?” aku mengedikkan bahu. Suasana kembali lenggang kami kembali larut dengan rasa makanan yang terhidang.

“Jika kamu tidak mau bicara. Aku takkan memaksa,” aku tersentak dan menatapnya lamat. “Apa kamu marah?” entah kenapa ada rasa sakit saat dia mengacuhkanku.

TOK! TOK! TOK!

“Pelayan, buka pintunya,” titahnya pelayan itu mengangguk dan menggeser pintu. “Silakan masuk.”

“Li Shuwang,” aku menoleh dan terkejut. “Yong,kenapa kamu datang kemari?” Yong menghampiri meja makan dan duduk. “Aku merindukanmu,” ucapnya aku menggaruk pipi yang tak gatal. “Kalau kamu hanya datang menganggu. Sebaiknya, pulang saja. Shuwang masih butuh istirahat.”

Yong mendelik tajam. “Terus, apa saya harus angkat kaki begitu tuan?” cibirnya. “Kalau kamu tau diri dan mengerti silakan saja,” Yong berdecih menatapku. “Li Shuwang jaga kesehatanmu,” Yong menggebrak meja dan pergi. Aku mengusap dada.

“Selama aku tak ada kamu dikelilingi pria yang tidak berguna,” aku terperanjat. “Apa maksudmu?” dia menyesap teh melati dan tersenyum. Senyum yang membuat siapapun meleleh melihatnya. “Kamu sungguh melupakanku,” ucapnya sendu.

“Aku tidak bermaksud begitu,” ujarku gelagapan. “Lalu?” aku terdiam dia menghela napas berat. “Apa kamu ingat namaku?” ragu aku menggeleng.

“Sepertinya, kita akan mulai dari awal lagi,” dia berdiri dan menunduk. “Perkenalkan namaku Do Jian.”

“Li Shuwang,” dia mengangguk tiba tiba aku teringat nenek. “Ya ampun nenek. Maaf Do Jian aku harus segera pulang,” ujarku panik. Aku pun bergegas keluar sebelum Do Jian bicara atau menahanku lebih lama.

Hari sudah siang napasku sudah hampir habis. “Ah, ternyata rumahnya sangat jauh dari tempatku,” gumamku berjalan diantara keramain rakyat Min Li. “Butuh tumpangan?” aku mendongak ternyata Yong yang menaiki kereta kuda. “Tidak usah terimakasih,” ucapku dengan langkah cepat. “Li Shuwang, tunggu!” dibalik kereta kuda Yong dua orang pria berpakaian prajurit menghampiriku.

Aku menggigit bibir bawah. Sial! Ada prajurit istana. Aku masuk ke dalam pasar. Menyatu dengan kerumunan hingga tanpa sengaja aku menabrak seseorang. “Maaf,” mata membulat melihatnya. “Kamu,” tunjukku.

Terpopuler

Comments

ig: monalisa_n28

ig: monalisa_n28

Bacanya nyicil dulu kak

2020-10-05

1

chonurv

chonurv

bukannya Jong dan Lee siang tadi sesama rekan pencuri ya ? kok nggak mau dikasih tumpangan

2020-09-08

1

ᴍᷧʀᷟ.☥͢★⃟Dark Ӄᴎ͟͞ɪ͟͞ԍ͟͞ʜ͟͞ᴛ࿐

ᴍᷧʀᷟ.☥͢★⃟Dark Ӄᴎ͟͞ɪ͟͞ԍ͟͞ʜ͟͞ᴛ࿐

Mantap gan

2020-08-16

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 HAPPY BIRTHDAY LI SHUWANG
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Promosi Bentar Nih!!
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97 - TAMAT -
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
HAPPY BIRTHDAY LI SHUWANG
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Promosi Bentar Nih!!
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97 - TAMAT -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!