Cewek Bertalenta
Zyva terus mengayunkan tangannya mengarungi kolam renang di SMA Gelora Internasional dalam Swimming Competition yang ia ikuti. Renang Gaya Bebas sudah ia menangkan beberapa menit yang lalu. Kali ini ia harus memenangkan gaya kupu-kupu.
Priiiiit!!!
Suara peluit dari timernya terdengar paling awal, bermakna kali ini ia lagi yang memenangkan renang gaya kupu-kupu. Zyva langsung keluar dari kolam renang dan mengambil handuknya.
"Dua gaya lagi aku harus memenangkannya." gumam Zyva sambil mengambil botol minumannya dan meneguknya perlahan.
Hadiah yang ditawarkan oleh SMA Gelora Internasional memang sangat menggiurkan terlebih baginya yang saat ini benar-benar sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ayahnya yang terkena kanker otak stadium tiga.
Di seberang kolam renang tampak seorang laki-laki yang terus memandangi Zyva. Laki-laki itu adalah siswa SMA Gelora Internasional yang mewakili sekolahnya untuk mengikuti kompetisi. Suporter dari siswi SMA Gelora Internasional terdengar riuh ramai meng-elu-elukan namanya.
"Yuda."
"Yuda."
Sorak sorak siswi SMA Gelora Internasional yang terdengar sangat menyemangati Yuda yang kini sedang membawa nama baik sekolahnya. Kini Yuda sudah sampai di titik garis finish. Timer pun mencatat perolehan waktu yang di dapatkannya. Sayangnya, score pencapaiannya masih sangat jauh dari Zyva.
Setelah gaya bebas dan gaya kupu-kupu, Zyva juga memimpin score pada gaya punggung dan gaya dada. Kini Zyva mulai membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian. Setelah itu ia mengikuti arahan panitia untuk menuju ke panggung yang ada di lapangan tengah SMA Gelora Internasional. Semua peserta dan supporter berkumpul disana. Ada juga beberapa peserta yang langsung pulang karena tak masuk dalam juara.
Ketika semua peserta didampingi, Zyva hanya duduk sendiri sambil menunggu pengumuman. "Kau sangat hebat menaklukkan kolam renang," ucap seseorang yang tiba-tiba duduk di samping Zyva.
"Thanks." jawab Zyva singkat.
"Aku Yuda, anak SMA Gelora Internasional. Kamu?" tanya Yuda sambil mengulurkan tangannya.
"Zyva." balas Zyva sambil membalas uluran tangan Yuda dan langsung melepaskannya.
"Aku tak menyangka gadis secantik kamu jago berenang dan scorenya mampu mengalahkan kaum laki-laki. Mewakili sekolah atau club renang?" tanya Yuda.
Belum sempat Zyva menjawab, panitia sudah memanggil namanya untuk naik ke atas panggung menerima hadiah.
"Zyvanna Ray, silahkan naik ke atas panggung." teriak panitia dan Zyva langsung berdiri dan berjalan ke arah panggung.
"Perwakilan dari mana, Zyva?" tanya panitia sambil menyerahkan hadiah dan trophy pada Zyva.
"Saya sendiri." jawab Zyva mantap sambil menerima hadiah.
"Woooow, Congratulations Zyva. Ini adalah rekor perolehan terbaik selama SMA Gelora Internasional mengadakan Swimming Competition." ucap Panitia.
Beberapa media mengambil gambar Zyva, selanjutnya Yuda naik ke atas panggung sebagai runner up. Setelah pengambilan gambar oleh media, Zyva segera kembali ke tempat duduknya dan bersiap-siap untuk pulang.
Baru beberapa langkah Zyva meninggalkan tempatnya, seseorang datang memanggilnya. "Zyvanna Ray." panggilnya dan membuat langkah Zyva terhenti.
"Kenalkan, aku adalah Adrian. Putra dari pemilik yayasan di SMA Gelora Internasional. Bisa kita berbicara sebentar?" tanya Adrian.
"Aku tidak punya banyak waktu Pak Adrian. Aku harus segera pulang." jawab Zyva tetap melangkahkan kakinya meninggalkan Adrian.
Melihat Zyva meninggalkannya begitu saja membuat Adrian mengikuti langkah kaki Zyva. Sesampainya di parkiran, Zyva langsung memakai helmnya dan menaiki motornya keluar dari gerbang Sekolah SMA Gelora Internasional.
Adrian segera menjalankan mobilnya mengikuti Zyva. Satu jam perjalanan Adrian mengikuti Zyva, hingga motor Zyva berhenti di sebuah rumah sederhana.
"Jauh sekali rumah gadis ini." gumam Adrian yang langsung turun dari mobilnya.
"Ayaaaaah, Zyva pulaaaang." teriak Zyva sambil masuk ke dalam rumahnya.
Adrian kini berdiri di depan pintu rumah Zyva yang tidak tertutup. Rumah Zyva sangat asri dan nyaman meski terletak di sebuah kota besar. Bunga bunga di halaman rumah Zyva tampak segar. Meskipun sederhana, rumah yang ditempati Zyva tidak termasuk dalam kategori rumah lama. Justru rumah Zyva terlihat begitu elegan dengan penataan yang pas meski tidak begitu besar.
"Ayah sudah makan?" terdengar suara Zyva membuat Adrian mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu.
"Ayo ayah, sekarang ayah harus segera makan. Setelah itu ayah bisa minum obat dan kembali beristirahat." ucap Zyva.
Akhirnya Adrian memutuskan untuk duduk di teras rumah Zyva sambil menikmati keasrian di halaman rumah Zyva.
Setelah memastikan ayahnya istirahat, Zyva keluar dari kamar ayahnya dan hendak menutup pintu yang tadi belum sempat ia tutup dengan rapat. Melihat ada sosok laki-laki duduk di teras rumahnya membuat Zyva keluar dari rumah untuk melihat siapa yang datang.
"Pak Adrian, bagaimana anda bisa sampai di rumahku?" tanya Zyva sambil mengerutkan dahinya.
"Aku mengikutimu, Zyva. Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal tentangmu." ucap Adrian.
"Pemenang Swimming Competition akan diikutsertakan dalam lomba renang tingkat Nasional. Aku harus mendapatkan data tentangmu untuk aku daftarkan Zyva." jelas Adrian.
Zyva terduduk lesu dengan pandangan kosong. Ia sangat ingin mengikuti kompetisi itu, Karena ia benar-benar membutuhkan uang yang ditawarkan. Tapi Zyva tahu betul bahwa untuk mengikuti kompetisi, ia harus mewakili sekolah atau salah satu Club Renang.
"Aku tidak bisa ikut kompetisi Tingkat Nasional Pak Adrian." jawab Zyva.
"Why?" tanya Adrian kecewa.
"Aku tidak bersekolah dan tidak masuk dalam Club Renang manapun." jawab Zyva. "Pulanglah Pak Adrian, anda hanya membuang waktu saja mengikutiku sampai disini." ucap Zyva.
"Kau bisa masuk ke SMA Gelora Internasional. Aku akan memberikan bea siswa untukmu." ucap Adrian. "Dengan begitu kau bisa bersekolah dan mewakili SMA untuk bersaing di tingkat Nasional." jelas Adrian membuat mata Zyva berbinar.
Tawaran Adrian bagaikan bongkahan berlian yang sangat Zyva nantikan. Bagaimana tidak, sudah setengah tahun sejak ia lulus dari jenjang SMP Zyva tidak bisa meneruskan sekolahnya karena ia harus bekerja agar bisa membeli obat untuk ayahnya.
"Aku akan membicarakannya dengan ayah." jawab Zyva.
"Baiklah, ini kartu namaku. Kau jangan khawatir untuk segala biayanya karena aku akan memberikan beasiswa secara keseluruhan. Segera hubungi aku, Zyva." ucap Adrian sambil meninggalkan rumah Zyva.
Zyva menimang-nimang kartu nama yang diberikan oleh Adrian. SMA Gelora Internasional bukanlah sekolah sembarangan. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat bersekolah di sana. Selain harus pandai, mereka juga harus berbakat dan yang paling penting adalah memiliki biaya yang fantastis.
Zyva kemudian masuk ke dalam kamarnya dan mengetik nomor ponsel yang tertera di kartu nama Adrian di ponsel miliknya. "Aku akan memberitahukan hal ini pada ayah. Semoga ayah memberikan izin untukku melanjutkan sekolah." gumam Zyva sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Lanjut kak,
Salam dari sang dewi merpati
2022-10-28
0
Um_bell29
pak Adrian keren euy mau kasih beasiswa untuk siswa yg berprestasi😍
2022-05-01
2
SoVay
udah aku fav ya kk...
2022-04-27
2