First Day at School

Setelah menghabiskan makan siangnya di rumah Zyva, Adrian langsung mencuci piringnya sendiri dan kembali duduk di ruang tamu.

"Kenapa anda masih disini, Pak Adrian?" tanya Zyva yang sudah sangat tidak nyaman dengan keberadaan Adrian.

"Aku akan pulang jika kau menerima tawaranku." jawab Adrian. Mau tidak mau Zyva pun menerima tawaran Adrian dengan alasan agar Adrian cepat hengkang dari rumahnya.

"Baiklah, aku menerimanya. Sekarang pergilah dari sini." ucap Zyva yang kemudian menarik tangan Adrian dan membawanya keluar rumah.

Adrian pun keluar dari rumah Zyva dan segera mengeluarkan keperluan sekolah Zyva dari mobilnya yang memang sudah ia siapkan dari pagi. Zyva tercengang melihat seragam, buku-buku, tas sekolah, alat tulis, dan sepatu yang dibawa oleh Adrian dan diletakkan di ruang tamu.

"Ini keperluan sekolahmu besok, kau langsung datang saja dan menemui Miss Auryn, kepala sekolah SMA Gelora Internasional. Aku sudah mengatakan padanya bahwa kau besok sudah mulai berangkat ke sekolah. Ingat! Jangan terlambat!" jelas Adrian dan langsung pulang dari rumah Zyva.

Zyva sedikit tidak percaya dengan apa yang dilakukan Adrian padanya. Semua peralatan sekolahnya benar-benar sudah dipersiapkan oleh Adrian dan lengkap. Zyva pun menarik bibirnya dan tersenyum bahagia. Ini adalah impiannya untuk terus bersekolah dan meraih cita-citanya.

...***...

Pagi harinya, Zyva sudah siap untuk pergi ke sekolah. Setelah menghabiskan sarapannya, ia segera berangkat menggunakan motornya menuju ke sekolahan barunya.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, Zyva pun tiba di SMA Gelora Internasional dan segera memarkirkan motornya. Saat hendak turun dari motor, tiba-tiba saja ada motor sport berhenti tepat di hadapan Zyva dan membuat Zyva terkejut.

"Zyva??!!? Kau disini?" tanya seorang laki-laki yang masih memakai helm.

Zyva mengerutkan dahinya sambil mengingat ingat lelaki yang ada di depannya. Merasa tidak dikenali oleh Zyva, Yuda pun segera turun dan membuka helmnya. "Apa kau tidak mengingatku?" tanya Yuda.

"No." jawab Zyva singkat. "I still remember you." jawab Zyva yang kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah.

Yuda hanya tersenyum melihat Zyva yang masih bersikap dingin dengannya. "Lihat saja, sebentar lagi aku pasti akan mendapatkanmu, Zyva." gumam Yuda yang langsung berjalan ke ruang kelasnya.

Sedangkan Zyva kini sudah berada di ruang kepala sekolah untuk melengkapi beberapa berkas yang digunakan sebagai persyaratan. Miss Auryn sangat takjub saat melihat perolehan nilai dan prestasi yang dicapai oleh Zyva di sekolah menengah pertamanya dulu. Tak lama kemudian, Adrian pun masuk ke ruangan kepala sekolah.

"Selamat pagi, Miss Auryn." sapa Adrian.

"Pagi juga Mr. Adrian. Anda sangat tepat memilih Zyva sebagai siswa beasiswa di sekolah ini." jelas Miss Auryn.

"Tentu saja, tapi dia harus mengikuti beberapa tambahan pelajaran yang tertinggal di semester satu dan segera mengikuti tesnya. Bagaimana Zyva?" tanya Mr. Adrian pada Zyva. "Apa kau siap?"

"Baik Mr. Adrian." jawab Zyva terdengar sangat santun hingga Adrian pun terkekeh pelan.

"Dia tampak manis sekali sikapnya saat di sekolah. Tidak seperti kemarin saat aku berkunjung ke rumahnya." gumam Adrian dalam hati.

"Baiklah kalau begitu, ayo Zyva, Miss Auryn akan mengantarmu ke kelas yang baru." ucap Miss Auryn yang sudah berdiri. Zyva pun langsung mengikuti langkah Miss Auryn menuju kelas barunya.

Zyva masuk di kelas Sepuluh A yang pagi ini diajar oleh Mr. Luki, guru matematika yang juga menjabat sebagai wali kelas Sepuluh A. Setelah memperkenalkan dirinya, Zyva duduk di bangku kosong paling belakang di samping jendela.

Meskipun baru pertama kalinya Zyva belajar setelah sekian lama tidak sekolah, Zyva tidak mengalami kesulitan sedikit pun dalam memahami pelajaran matematika yang disampaikan Mr. Luki. Beberapa soal matematika yang diberikan Mr. Luki pun dengan mudah Zyva pecahkan hingga membuat seisi kelas kagum dengan kecerdasan Zyva.

Setelah beberapa pelajaran terlewati, kini waktu istirahat pun tiba. Zyva yang baru memasukkan bukunya ke dalam tas pun didatangi oleh tiga teman kelasnya.

"Hai Zyva, kenalin aku Adel." ucap Adel sambil mengulurkan tangannya ke arah Zyva. Zyva membalas uluran tangan Adel.

Setelah itu Neffy juga memperkenalkan dirinya pada Zyva, dan satu lagi adalah Dena, putri dari Kepala Sekolah SMA Gelora Internasional. Setelah berkenalan, mereka mengajak Zyva untuk pergi ke kantin.

"Zy, kamu pinter banget sih bisa jawab soal sulit dari Mr. Luki tadi. Kita sampe tercengang loh." ucap Neffy memuji Zyva.

"Yupz, bener banget. Kapan kapan gabung belajar kelompok sama kita yuk, Zy." ajak Dena yang di setujui oleh Adel.

"Boleh aja. Ntar gampang deh diomongin lagi." jawab Zyva santai.

Kini mereka sampai di kantin dan mencari tempat duduk. Setelah memesan makanan dan minuman, mereka pun menikmatinya sambil mengobrol. Zyva hanya memesan air mineral dan roti sobek sekedar untuk mengganjal perutnya.

Tak lama kemudian, Yuda dan tiga orang temannya datang ke kantin untuk memesan makanan. Seperti biasanya, kedatangan mereka berempat selalu membuat para kaum hawa berbisik bisik membicarakan mereka.

"Zyva, do you know? Mereka berempat itu adalah cowok idaman di sekolah kita." ucap Adel sambil menunjuk ke arah Yuda dan ketiga temannya.

"Yang paling ujung itu kakak kembar aku, Zy. Namanya Devan. Dia kapten basket di sekolah ini." jelas Dena mengenalkan kembarannya yang tampak paling tampan diantara yang lain.

"Kalo yang lagi main HP itu namanya Nino. Dia jago nyanyi, suaranya cakep banget." ucap Adel dan Zyva hanya manggut manggut.

"Kalo yang gayanya cool dan paling gagah, namanya Yuda. Dia atlit renang dan juga calon ketua OSIS di SMA kita, dan yang disampingnya yang pakai kacamata namanya Angga." jelas Neffy sambil menghabiskan makanannya.

Zyva hanya mengangguk saja mendengar cerita dari teman barunya itu.

"Kamu mau gak ikutan ekskul cheerleaders bareng kita?" tanya Adel dan Zyva langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku gak pinter begituan, Adel." jawab Zyva.

"Kalo gak, lihat kita latihan aja yuk sambil nonton basket." ajak Dena sambil menarik tangan Zyva. Mau tidak mau, Zyva pun mengikuti langkah mereka bertiga dan duduk di tepi lapangan basket.

Devan, Angga, Nino dan beberapa siswa yang lain sudah datang ke lapangan basket karena mereka adalah pemain basket SMA Gelora Internasional. Sedangkan team Cheers sudah bersiap-siap di tepi lapangan basket. Zyva yang sebenarnya ingin melihat pertandingan basket ditepuk bahunya oleh Adrian.

"Ikut ke perpustakaan. Kau harus mengejar beberapa materi yang tertinggal." ucap Adrian dan mau tidak mau, Zyva harus mengikuti langkah Adrian.

Baru saja Zyva berbalik hendak mengikuti Adrian, kepalanya terkena bola basket yang dilemparkan oleh Devan.

"Awwwh." pekik Zyva sambil berbalik dan mengambil bola basket yang mengenai kepalanya.

Terpopuler

Comments

shanti rahayu

shanti rahayu

lama2 zyva jadi rebutan cowok kece deh

2022-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 The Winner
2 Kesedihan Zyva
3 Desakan Adrian
4 First Day at School
5 Test Kemampuan Zyva
6 Menjadi Guru Les
7 Bekerja di Club
8 Kesibukan Baru Zyva
9 Pemilihan Ketua OSIS
10 Bertemu dengan Ibu Kandung
11 Kalah Saing
12 First Kiss
13 Bukan Ibu Peri
14 Kakak Tiri
15 Kegilaan Ibu Kandung Zyva
16 Bekerja Malam
17 Interogasi
18 Hang Out 1
19 Hang Out 2
20 Monster Day
21 Who did Zyva choose?
22 Upaya Devan
23 I Choose Devan
24 Keadaan Genting
25 Surat Perjanjian
26 Kehidupan Baru
27 Rencana Yuda
28 Senjata Makan Tuan
29 Rencana Gagal
30 Bayar Denda
31 Kedatangan Liza, Sepupu Devan
32 Pertengkaran Kecil
33 Masalah Kecil Selesai
34 Penemuan Testpack
35 Tes Urine
36 Zyva 'Positif' or 'Negatif'?
37 Berita Menggemparkan
38 Klarifikasi
39 Bolos dan Kencan
40 Mulai Terkuak
41 Amarah Tersulut
42 Surat Zyva
43 Pertandingan Basket
44 Siapa Yang Menang?
45 Kiss or Dinner
46 Neffy _ Zyva
47 Masalah Zyva Clear
48 Sean, Zyva, and Devan
49 Membujuk Devan
50 Malam di Mansion Clovis
51 Kau, Masa Laluku
52 Pagi yang Kikuk
53 Terciduk Clovis
54 Kemarahan Clovis
55 Menjenguk Neffy
56 Clovis' Family
57 Rayuan Maut
58 Back to Home
59 I'll Miss You
60 Swimming Competition
61 Pesta Kemenangan Zyva
62 Kejujuran Neffy
63 Pertemuan Menegangkan
64 Kamu Jahat, Yud!
65 Neffy Gets Out
66 Misi Zyva
67 Short Dating
68 I L U, Devan
69 Mengumpulkan Bukti
70 Yuda Terdesak
71 Kemarahan Tuan Yadi
72 Genting
73 Masalah Selesai
74 Keputusan Terberat
75 8 Tahun Kemudian
76 Hang Out
77 Lapangan Basket
78 Forgive me, please.
79 Rindu/Tidak?
80 At Room
81 Palang Merah
82 Bercengkrama
83 Keepo
84 Back Home
85 Penguntit
86 Tepat Waktu
87 Masalah LIZA
88 Wedding Day
89 Apes kan?
Episodes

Updated 89 Episodes

1
The Winner
2
Kesedihan Zyva
3
Desakan Adrian
4
First Day at School
5
Test Kemampuan Zyva
6
Menjadi Guru Les
7
Bekerja di Club
8
Kesibukan Baru Zyva
9
Pemilihan Ketua OSIS
10
Bertemu dengan Ibu Kandung
11
Kalah Saing
12
First Kiss
13
Bukan Ibu Peri
14
Kakak Tiri
15
Kegilaan Ibu Kandung Zyva
16
Bekerja Malam
17
Interogasi
18
Hang Out 1
19
Hang Out 2
20
Monster Day
21
Who did Zyva choose?
22
Upaya Devan
23
I Choose Devan
24
Keadaan Genting
25
Surat Perjanjian
26
Kehidupan Baru
27
Rencana Yuda
28
Senjata Makan Tuan
29
Rencana Gagal
30
Bayar Denda
31
Kedatangan Liza, Sepupu Devan
32
Pertengkaran Kecil
33
Masalah Kecil Selesai
34
Penemuan Testpack
35
Tes Urine
36
Zyva 'Positif' or 'Negatif'?
37
Berita Menggemparkan
38
Klarifikasi
39
Bolos dan Kencan
40
Mulai Terkuak
41
Amarah Tersulut
42
Surat Zyva
43
Pertandingan Basket
44
Siapa Yang Menang?
45
Kiss or Dinner
46
Neffy _ Zyva
47
Masalah Zyva Clear
48
Sean, Zyva, and Devan
49
Membujuk Devan
50
Malam di Mansion Clovis
51
Kau, Masa Laluku
52
Pagi yang Kikuk
53
Terciduk Clovis
54
Kemarahan Clovis
55
Menjenguk Neffy
56
Clovis' Family
57
Rayuan Maut
58
Back to Home
59
I'll Miss You
60
Swimming Competition
61
Pesta Kemenangan Zyva
62
Kejujuran Neffy
63
Pertemuan Menegangkan
64
Kamu Jahat, Yud!
65
Neffy Gets Out
66
Misi Zyva
67
Short Dating
68
I L U, Devan
69
Mengumpulkan Bukti
70
Yuda Terdesak
71
Kemarahan Tuan Yadi
72
Genting
73
Masalah Selesai
74
Keputusan Terberat
75
8 Tahun Kemudian
76
Hang Out
77
Lapangan Basket
78
Forgive me, please.
79
Rindu/Tidak?
80
At Room
81
Palang Merah
82
Bercengkrama
83
Keepo
84
Back Home
85
Penguntit
86
Tepat Waktu
87
Masalah LIZA
88
Wedding Day
89
Apes kan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!