Kesedihan Zyva

"Zyva..." panggil Ayah dan Zyva langsung bangun dari tidurnya dan menemui sang Ayah.

"Ada apa ayah?" tanya Zyva sambil tergopoh gopoh menuju ke kamar ayahnya. Terlihat ayahnya segar bugar sehabis mandi dan duduk menyisir rambutnya yang hampir habis karena selalu rontok.

"Kau dari mana saja seharian? Kenapa waktu sore begini malah tidur? Tidak baik tidur sore sore, nak." ucap Ayah menasehati Zyva.

"Maaf ayah, Zyva ngantuk aja tadi." jawab Zyva yang sebenarnya enggan bercerita apa yang sudah dilakukannya hari ini.

"Ayah, apa aku boleh bekerja sambil bersekolah?" tanya Zyva.

Ayah Zyva terdiam sambil memandang putrinya. Dia merasa bersalah karenanya lah putrinya harus putus sekolah. Dia tidak ingin putrinya terlalu terbebani karena dirinya yang kini tidak dapat melakukan apa-apa.

"Maafkan ayah, Zyva. Karena ayah, kau jadi putus sekolah." jawab ayah sendu memandang putrinya.

"Ayah, jangan khawatir. Aku mendapatkan beasiswa dari sekolah itu." jelas Zyva meyakinkan ayahnya.

"Beasiswa?" tanya ayah Zyva terkejut. "Apa yang kau lakukan hingga mendapatkan beasiswa?" selidik ayah Zyva.

"Ups." Zyva menutup mulutnya keceplosan. "Maafkan Zyva, ayah. Aku mengikuti Swimming Competition dan meraih gelar juara. Jadi, aku mendapatkan tawaran beasiswa untuk bersekolah disana." jelas Zyva dengan harapan ayahnya memberi izin padanya.

"Congrats for you, Zyva. Sekolah mana yang memberimu beasiswa?" tanya Ayah Zyva dengan tatapan bangga. "Jangan katakan satu nama sekolah yang paling tidak ayah sukai." jelas ayah Zyva.

"Memang sekolah apa yang tidak ayah sukai? Kenapa ayah?" tanya Zyva.

"Gelora Internasional." ucap ayah Zyva membuat Zyva sangat terkejut.

"Kenapa dengan sekolah itu, ayah? Bukankah itu sekolah paling bagus?" tanya Zyva meminta penjelasan.

"Mungkin kau harus mengetahui yang sebenarnya Zyva. Kau sudah dewasa sekarang." ucap Ayah Zyva mengambil sesuatu di dalam lemari.

Ayah Zyva, Ray Pratama memperlihatkan fotonya bersama dengan ibu kandung Zyva, Tina. Kemudian ia pun menceritakan kepada Zyva tentang kehidupan lamanya.

Flashback ON

Delapan belas tahun yang lalu, Ayah Zyva mendirikan SMA Gelora Internasional. Satu tahun setelah didirikan, perkembangan SMA Gelora Internasional melejit pesat dan membuat banyak pihak melakukan kerja sama dengan Ayah Zyva waktu itu.

Ayah Zyva juga dikelilingi banyak wanita yang menginginkan menjadi istrinya, tetapi hanya Tina lah yang mampu menaklukkan hatinya. Tahun berikutnya, ayah Zyva menikah dengan Tina. Selama pernikahan dengan Tina, tidak pernah terjadi masalah apapun hingga Zyva lahir. Dan perkembangan SMA Gelora Internasional semakin berkembang dengan sangat baik.

Hingga saat Zyva mulai bersekolah tahap Nursery, Tina memperlihatkan gelagat aneh. Ia mulai jarang di rumah dan mengurus Zyva. Tepat saat Zyva mulai berusia tujuh tahun, Tina membawa Zyva pergi dan memaksa Ray Pratama untuk mengalihkan SMA Gelora Internasional menjadi atas namanya.

Ray Pratama awalnya menolak, tetapi Tina mengancam akan mencelakai Zyva dan tidak akan membawanya kembali pada Ray. Sebagai ayah, Ray lebih memikirkan keselamatan Zyva. Akhirnya ia menyerahkan berkas SMA Gelora Internasional pada Tina.

Tidak hanya itu, Tina melayangkan gugatan cerai pada Ray dan menikah dengan Clovis. Sejak saat itu, Ray Pratama menjadi single Daddy untuk Zyva. Lima tahun belakangan ini, Ray mengalami kanker otak dan menyebabkan harta yang ia miliki sedikit demi sedikit habis, maka dari itu Zyva memutuskan untuk bekerja dan tidak melanjutkan sekolah.

Flashback OFF

Zyva mulai meneteskan air matanya saat ayahnya selesai bercerita. Betapa ia sangat beruntung memiliki ayah seperti Ray Pratama. Tapi jauh dilubuk hatinya masih sangat berharap ia bisa bersekolah di SMA Gelora Internasional.

"Zyva, katakan pada ayah, dimana kau mendapat beasiswa?" tanya ayah Zyva kemudian membuat lidah Zyva kelu untuk menjawab pertanyaan ayahnya.

"Haruskah aku berbohong pada ayah? Atau aku berbicara jujur?" tanya Zyva dalam hati. Ia terus berfikir jawaban apa yang harus ia katakan pada ayahnya.

"Zyva, kau mendengarkan ayah kan?" tanya Ayah Zyva.

"Iya ayah, emmm. Aku tidak bisa membohongi ayah. Aku mendapat beasiswa dari SMA Gelora Internasional." jawab Zyva membuat ayahnya sangat terkejut.

"Aku akan ikut keputusan ayah jika ayah memang tidak mengizinkan aku menerima tawaran itu." ucap Zyva yang langsung memeluk ayahnya.

"Maafkan ayah, Zyva. Maafkan ayah tidak dapat memberikan yang terbaik untukmu." ucap Ayah Zyva membalas pelukan putrinya.

"Oh iya ayah, aku sudah mendapatkan uang yang banyak. Hari ini kita harus ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan ayah." ucap Zyva yang kemudian berdiri hendak mengambil uang yang didapatkan dari hadiah perlombaan.

Ayah Zyva menahan Zyva agar tetap duduk.

"Ayah sudah lebih baik sekarang, Zyva. Tak usah kau hambur-hamburkan uangmu hanya untuk hal yang tidak pasti." ucap Ayah Zyva.

"Tapi ayah," Zyva yang hendak berbicara pun dipotong oleh ayahnya.

"Percayalah Zyva. Ayah sudah lebih baik sekarang. Simpan saja uangmu untuk kebutuhan yang lain." jelas Ayah Zyva.

"Ayah memang orang yang keras kepala." gerutu Zyva. "Istirahatlah ayah, aku akan membuatkan sup untuk ayah." ucap Zyva meninggalkan ayahnya.

Ia pun segera berkutat di dapur untuk membuat sup. Baru selesai membuat sup, Zyva langsung pergi ke kamar ayahnya untuk memberikan sup yang sudah ia buat. Sayangnya Ayah Zyva sudah tidak sadarkan diri dan Zyva langsung panik dan menelfon ambulans untuk membawa ayahnya ke rumah sakit.

Ambulans pun segera datang dan membawa Ayah Zyva ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, Zyva langsung meminta pihak rumah sakit untuk memberikan perawatan yang terbaik untuk ayahnya. Ayah Zyva langsung masuk ke dalam ruang ICU untuk penanganan yang lebih insentif.

Zyva lalu menandatangani beberapa surat pernyataan bahwa ia bersedia untuk tindakan yang dilakukan pihak rumah sakit pada ayahnya. Sayangnya, setelah Zyva menandatangani semuanya kondisi ayahnya semakin buruk. Dengan kalut Zyva mondar mandir di luar ruang penanganan ayahnya.

"Zyva." panggil seorang dokter. "Ayah kamu sudah sadar dan ia memintamu datang menemui nya." ucap dokter tersebut mengajak Zyva masuk ke ruangan ayahnya.

Mata Zyva berbinar mendengar ayahnya sudah siuman. Ia pun segera mengikuti langkah dokter yang baru saja memanggilnya. Tapi dirinya kembali rapuh melihat tubuh ayahnya yang banyak terpasang alat alat medis.

"Ayah," Zyva terduduk lesu di samping ayahnya. "Ayah harus baik-baik saja." ucap Zyva menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Kau anak yang tangguh, Zyva. Ayah yakin kau pasti akan jadi wanita yang sukses di kemudian hari nanti. Ayah akan selalu mendukung apa yang kau lakukan, ayah sangat menyayangimu." ucap Ayah Zyva pelan dan hampir tidak terdengar.

"Ayah juga tangguh. Ayah harus kuat demi Zyva." ucap Zyva.

Tuuuuuuuuuuut.... Bunyi alat yang terpasang di tubuh ayah Zyva berbunyi membuktikan bahwa kini jantung ayah Zyva sudah tidak berdetak lagi. Air mata Zyva kini sudah tidak mampu ia bendung lagi.

Kini ia hanya sebatang kara tanpa ayahnya lagi. Pihak rumah sakit segera mengurus jenazah Ayah Zyva dan juga pemakamannya.

Terpopuler

Comments

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Entah kenapa aku suka sama novel yang menceritakan anak perempuan dekat sm ayahnya, tersentuh gitu

2022-10-28

0

Richa Rezkya

Richa Rezkya

Baru baca, keren juga nih novel.

2022-03-05

9

lihat semua
Episodes
1 The Winner
2 Kesedihan Zyva
3 Desakan Adrian
4 First Day at School
5 Test Kemampuan Zyva
6 Menjadi Guru Les
7 Bekerja di Club
8 Kesibukan Baru Zyva
9 Pemilihan Ketua OSIS
10 Bertemu dengan Ibu Kandung
11 Kalah Saing
12 First Kiss
13 Bukan Ibu Peri
14 Kakak Tiri
15 Kegilaan Ibu Kandung Zyva
16 Bekerja Malam
17 Interogasi
18 Hang Out 1
19 Hang Out 2
20 Monster Day
21 Who did Zyva choose?
22 Upaya Devan
23 I Choose Devan
24 Keadaan Genting
25 Surat Perjanjian
26 Kehidupan Baru
27 Rencana Yuda
28 Senjata Makan Tuan
29 Rencana Gagal
30 Bayar Denda
31 Kedatangan Liza, Sepupu Devan
32 Pertengkaran Kecil
33 Masalah Kecil Selesai
34 Penemuan Testpack
35 Tes Urine
36 Zyva 'Positif' or 'Negatif'?
37 Berita Menggemparkan
38 Klarifikasi
39 Bolos dan Kencan
40 Mulai Terkuak
41 Amarah Tersulut
42 Surat Zyva
43 Pertandingan Basket
44 Siapa Yang Menang?
45 Kiss or Dinner
46 Neffy _ Zyva
47 Masalah Zyva Clear
48 Sean, Zyva, and Devan
49 Membujuk Devan
50 Malam di Mansion Clovis
51 Kau, Masa Laluku
52 Pagi yang Kikuk
53 Terciduk Clovis
54 Kemarahan Clovis
55 Menjenguk Neffy
56 Clovis' Family
57 Rayuan Maut
58 Back to Home
59 I'll Miss You
60 Swimming Competition
61 Pesta Kemenangan Zyva
62 Kejujuran Neffy
63 Pertemuan Menegangkan
64 Kamu Jahat, Yud!
65 Neffy Gets Out
66 Misi Zyva
67 Short Dating
68 I L U, Devan
69 Mengumpulkan Bukti
70 Yuda Terdesak
71 Kemarahan Tuan Yadi
72 Genting
73 Masalah Selesai
74 Keputusan Terberat
75 8 Tahun Kemudian
76 Hang Out
77 Lapangan Basket
78 Forgive me, please.
79 Rindu/Tidak?
80 At Room
81 Palang Merah
82 Bercengkrama
83 Keepo
84 Back Home
85 Penguntit
86 Tepat Waktu
87 Masalah LIZA
88 Wedding Day
89 Apes kan?
Episodes

Updated 89 Episodes

1
The Winner
2
Kesedihan Zyva
3
Desakan Adrian
4
First Day at School
5
Test Kemampuan Zyva
6
Menjadi Guru Les
7
Bekerja di Club
8
Kesibukan Baru Zyva
9
Pemilihan Ketua OSIS
10
Bertemu dengan Ibu Kandung
11
Kalah Saing
12
First Kiss
13
Bukan Ibu Peri
14
Kakak Tiri
15
Kegilaan Ibu Kandung Zyva
16
Bekerja Malam
17
Interogasi
18
Hang Out 1
19
Hang Out 2
20
Monster Day
21
Who did Zyva choose?
22
Upaya Devan
23
I Choose Devan
24
Keadaan Genting
25
Surat Perjanjian
26
Kehidupan Baru
27
Rencana Yuda
28
Senjata Makan Tuan
29
Rencana Gagal
30
Bayar Denda
31
Kedatangan Liza, Sepupu Devan
32
Pertengkaran Kecil
33
Masalah Kecil Selesai
34
Penemuan Testpack
35
Tes Urine
36
Zyva 'Positif' or 'Negatif'?
37
Berita Menggemparkan
38
Klarifikasi
39
Bolos dan Kencan
40
Mulai Terkuak
41
Amarah Tersulut
42
Surat Zyva
43
Pertandingan Basket
44
Siapa Yang Menang?
45
Kiss or Dinner
46
Neffy _ Zyva
47
Masalah Zyva Clear
48
Sean, Zyva, and Devan
49
Membujuk Devan
50
Malam di Mansion Clovis
51
Kau, Masa Laluku
52
Pagi yang Kikuk
53
Terciduk Clovis
54
Kemarahan Clovis
55
Menjenguk Neffy
56
Clovis' Family
57
Rayuan Maut
58
Back to Home
59
I'll Miss You
60
Swimming Competition
61
Pesta Kemenangan Zyva
62
Kejujuran Neffy
63
Pertemuan Menegangkan
64
Kamu Jahat, Yud!
65
Neffy Gets Out
66
Misi Zyva
67
Short Dating
68
I L U, Devan
69
Mengumpulkan Bukti
70
Yuda Terdesak
71
Kemarahan Tuan Yadi
72
Genting
73
Masalah Selesai
74
Keputusan Terberat
75
8 Tahun Kemudian
76
Hang Out
77
Lapangan Basket
78
Forgive me, please.
79
Rindu/Tidak?
80
At Room
81
Palang Merah
82
Bercengkrama
83
Keepo
84
Back Home
85
Penguntit
86
Tepat Waktu
87
Masalah LIZA
88
Wedding Day
89
Apes kan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!