SUAMIMU SIMPANANKU
Seorang wanita cantik sedang dimanjakan oleh sosok pria yang selama ini sangat dikaguminya, pria bertubuh tinggi dan memiliki rambut sedikit panjang, senyum serta tutur kata yang manis membuat sosok itu banyak diinginkan oleh wanita cantik.
Cap playboy sudah sangat melekat pada dirinya, hal itu wajar saja karena memang begitulah adanya diri seorang Chiko, sang donjuan yang berstatus sebagai kekasih wanita cantik bernama Aprilia, namun masih saja terus menebar pesona nya kebanyak wanita.
"Terima kasih ya sayang, kamu sudah memberikan semua yang ku inginkan," ucap genit seorang wanita pada Chiko sambil bergelayut manja di lengan berototnya Chiko.
Pria tampan itu tersenyum tipis, "You're welcome beb, selama kamu bisa membuatku senang, apapun akan aku berikan dan itupun kalau aku belum bosan melihatmu," ucap Chiko sambil tersenyum tipis.
Satu cubitan manja mendarat di pipi Chiko dari wanita itu seraya berkata, "Jangan dong, masa kamu bisa bosan denganku, tapi kalau soal membuatmu senang apapun akan aku lakukan," ujarnya, lalu dia membuat wajah Chiko melihatnya dan memberikan \*\*\*\*\*\*\*.
Chiko beranjak dari duduknya seraya berkata, "Aku harus pergi, akan ku hubungi nanti dan kalau kamu mau tinggal disini silahkan, aku sudah booking untuk satu minggu kedepan,"
"Kenapa cepat sekali, apa kamu tidak ingin berlama-lama denganku disini," rayu wanita itu tidak membiarkan Chiko lepas dari genggamannya, pria itu hanya tersenyum melihat wanitanya.
Chiko sebetulnya juga masih enggan untuk pergi dari tempat itu, dia masih ingin menikmati servis dari wanita cantik yang ada di hadapannya itu, namun masih ada tugas penting yang harus dilakukan dan tidak bisa ditinggal.
Setelah beberapa saat Chiko mendorong pelan tubuh ramping wanita itu seraya berkata, "Kita lanjutkan lagi nanti, saat ini ada urusan penting yang harus aku kerjakan," ujar Chiko.
"Emm baiklah kalau begitu, kamu hati-hati dijalan yah, aku akan disini sampai waktu sewa tempat ini habis dan kamu bisa datang kapanpun kamu mau," ucap manis wanita itu, lalu memberikan kecupan selamat tinggal Chiko.
Setelah Chiko pergi, wanita itu berteriak senang sambil merentangkan tangannya, "Kenikmatan dunia memang selalu menghampiriku." Kemudian dia melempar tubuhnya ke atas kasur empuk, dan menikmati minuman yang sudah tersedia di meja.
Keluar dari hotel itu Chiko menjalankan kendaraannya cepat, ditengah perjalanan senyum terlihat di wajah tampan berhidung mancung itu saat melihat nama yang tertera di layar ponsel kala benda pipih itu berbunyi, dia segera menjawab panggilan itu.
"Iya sayang, aku on the way, sabar dong," serunya dibuat genit.
"Apaan sih Chik, yang lain sudah mulai berdatangan dan hampir semuanya sudah hadir, cepatlah," ucap wanita di ujung telepon dengan nada sedikit tinggi.
"Iya sayang, Kalau aku telat kamu handle saja dulu oke." Jawab Chiko santai lalu memutuskan sambungannya, "Dia selalu membuatku tertarik," ucap Chiko sambil tersenyum, kemudian dia melaju lebih kencang agar segera sampai di tujuan.
Sementara setelah mereka memutuskan sambungan teleponnya, wanita itu menggerutu karena Chiko sering kali seperti itu, hal itu yang tidak disukainya di diri Chiko selain masih banyak hal lain lagi.
Dengan menghela nafas kasar dia mulai merubah wajah kesalnya menjadi wajah yang ramah, untuk kemudian menyapa para tamu yang sudah hadir di ruang rapat itu. Sudah kurang dua puluh menit meeting akan segera dimulai, namun batang hidung Chiko masih saja belum terlihat hadir.
Sementara itu orang tua dari Iko baru saja memasuki ruangan dan menyapa para tamu undangan, melihat anaknya belum kelihatan beliau langsung menghampiri wanita yang tidak lain adalah Aprilia.
Aprilia seorang wanita karir yang cukup sukses, berpenampilan cantik, modis dengan tubuh tinggi semampai yang diidam-idamkan oleh banyak pria juga wanita. Selalu bersikap ramah dan humble, yang menjadikan salah satu daya tarik Aprilia yang membuat akhirnya Chiko memutuskan untuk menjadikannya seorang kekasih.
Pria paruh baya itu menghampiri April untuk menanyakan keberadaan anaknya Chiko, setelah menerangkan dimana anaknya saat ini Papah meminta wanita itu untuk menunggu Chiko di luar ruangan meeting.
"Baik Pah," jawab April, kemudian dia melangkah keluar ruangan, baru saja dia berdiri di depan pintu dan menghubungi Chiko, ternyata pria itu sudah kelihatan di ujung koridor sedang berjalan tergesa.
April nampak geram, melihat wajah April yang terlihat marah, pria itu memberikan senyuman termanisnya seraya berkata seperti berbisik, "Biasa aja dong sayang, yu!" Ucapnya sambil mengajak April masuk, sebelum itu dia memberikan kecupan singkat di bibir April.
Wanita itu memberikan cubitan kecil di pinggang Chiko, yang berhasil membuat pria itu menyingkirkan sedikit tubuhnya serta meringis akibat cubitan itu.
Mereka masuk dengan bergandengan tangan dan senyum di wajah, saat mereka datang semua mata tertuju pada pasangan sejoli yang terlihat sempurna itu. Mereka tidak tahu bagaimana mereka menjalani hubungan yang berstatus sebagai kekasih itu.
"Aku belum telat kan Pah, masih ada waktu sepuluh menit lagi," ucap Chiko saat dia menghampiri sang Papah yang berkedudukan paling tinggi di perusahaan itu.
"Emm, kalau sampai kamu telat kamu tahu kan apa yang akan kamu dapatkan," jawab tegas Papah yang memang seperti itu bawaannya dari lahir, tegas dan berparas dingin, tidak seperti anaknya yang selalu riang dan tebar pesona.
Pukul sepuluh tepat meeting dimulai, semua tampak serius dan berusaha keras untuk memahami apa yang diucapkan oleh Chico dan Papanya, sementara itu April mencatat cepat apa yang diucapkan kedua orang penting tersebut. Pukul dua belas siang mereka break untuk makan siang, saat itu dijadikan kesempatan untuk pasangan sejoli itu berbincang sebentar.
"Setelah ini tidak ada tugas lagi kan?"
"Sepertinya untuk kamu tidak ada, kenapa! Kamu mau pergi menemui pria yang sudah beristri itu, come on beb, kan banyak pria yang tertarik sama kamu yang masih single, jangan bermain api dengan yang sudah berstatus, aku gak mau nanti kamu susah dan sedih," ungkap Chiko.
"Sudah lah itu urusanku, yang penting kamu harus menemaniku saat aku terpuruk," pinta April.
"Aku akan selalu ada untuk kamu sayang, terus kapan kita akan pergi liburan, apa kamu tidak kangen sama kekasihmu sendiri?" Ledek Chiko, kemudian meraih dan memberi kecupan singkat di punggung tangan halus Aprilia.
"Apa kamu yakin punya waktu untuk aku, apa cukup waktunya untuk berlibur, bagaimana nanti selir-selir kamu kalau mendengar hal itu," kembali ejekan jawab ejekan dilontarkan Aprilia.
"Selir tetaplah selir, mereka tidak akan lebih tinggi dari seorang ratu," tukas Chiko, "Kamu tetap yang tertinggi di hatiku Pril, jangan pernah ragukan itu," timpalnya bak seorang pujangga.
April tersenyum tipis, "Itu yang aku suka dari kamu, dan aku harap kamu akan tetap berpikiran seperti itu,"
"Dan aku berharap agar kamu segera bisa meninggalkan pria beristri itu, ingat kalian sama-sama wanita, contoh lah aku, meski banyak wanita tapi yang aku pilih yang single," sela Chiko yang hanya dijawab diam oleh April.
Chiko meninggalkan April karena Papah memanggil, tak lama Chiko pergi ponsel April berdering, melihat nama yang tertera di ponselnya, wanita itu langsung menjawab.
"Kamu masih meeting?" Tanya seseorang di ujung telepon.
"Iya, tapi sekarang sedang break dan masih tetap lanjut beberapa jam kedepan,"
"Tapi bisakah malam ini kita ketemu,"
"Kita lihat saja nanti,"
"Kok gitu, bukannya aku sudah buat janji dengan mu sejak dua hari yang lalu, ayolah Pril jangan buat aku tambah merindukan dirimu," rengeknya seperti bayi.
April menahan tawanya, dia sengaja memperlakukan pria itu seperti itu, tarik ulur agar pria tidak cepat bosan. Namun sepertinya pria itu memang sudah sangat terpesona dengan April, hingga dia rela memberikan apapun yang wanita ini mau.
"Aku akan hubungi kamu lagi nanti, mungkin setelah meeting, karena aku meeting dengan Chiko jadi aku takut nanti dia mau ajak aku pergi juga," ungkap April yang membuat pria itu sedikit kesal.
"Pril, aku lebih dulu yang mengajakmu hari ini, kenapa kamu malah pilih dia seandainya dia akan membawa kamu, seharusnya kamu pilih aku, aku tidak suka dengan sikap kamu yang memilih pacar kamu itu," seru pria itu dengan nada sedikit tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ibelmizzel
wow seru kayaky.💪💪💪
2022-09-13
0
re
Mulai
2022-03-29
1
SyaSyi
aku mampir ni
2022-03-26
1