Kembalinya Puteri Tengkorak Putih

Kembalinya Puteri Tengkorak Putih

Chapter 1 : Prolog.

Bagaikan sebuah kutukan.

Semua yang terlahir akan berakhir dengan kematian.

Tidak ada yang tahu apa yang akan dilalui setelah kematian.

Karena itulah kenapa semua yang hidup takut akan kematian.

***

Tiga ribu tahun manusia mencoba bertahan dari invasi alien.

Semuanya telah hancur, tidak ada yang tersisa dari kemegahan peradaban yang manusia bangunan.

Daratan menjadi gurun, lautan mengering, bumi telah mati tidak ada satupun kehidupan yang akan bisa bertahan.

Tapi tidak untuk pahlawan terakhir, Kirana sang Putri Tengkorak Putih.

Satu-satunya yang masih tetap bertahan dan berjuang melawan saat seluruh temannya dan semua yang ingin dia lindungi telah musnah berabad-abad lamanya.

{Ini akan menjadi pertarungan terakhir kita, Putri Tengkorak}

Suara itu bergema di seluruh alam semesta.

Dunia bergetar, langit hitam terbuka memperlihatkan sosok Titan yang besarnya mampu mencengkeram dunia di telapak tangannya.

The Primordial God, Yagdragoath.

Entitas yang tercipta dari kematian, sang pemusnahan yang telah menghancurkan jutaan dimensi.

Yagdragoath menggunakan jari telunjuknya untuk menyerang. Sementara Kiran segera menggunakan kemampuannya untuk membangkitkan milyaran tengkorak yang terkubur di dasar lautan pasir.

Bagaikan raksasa yang tengah melawan segerombolan semut.

Jari Yagdragoath menghantam permukaan bumi, membuat gempa dahsyat hingga memecah seluruh benua. Jari itu terus menerobos hingga menyentuh inti bumi.

Hanya dengan jari telunjuk Yagdragoath menghancurkan sebuah planet.

Tapi itu belum cukup untuk mengalahkan Kirana yang telah mempersiapkan segalanya untuk hari ini.

Milyaran tengkorak merangkak naik dari jari telunjuk Yagdragoath. Jutaan alien yang merupakan pengikut dewa Yagdragoath tentu tidak akan membiarkan pasukan tengkorak Kirana macam-macam dengan dewa mereka.

Pertempuran besar pun terjadi saat pesawat luar angkasa alien terus menembaki pasukan kerangka yang merangkak naik.

{Kau tidak akan bisa lari dari kematian}

Yagdragoath mengalirkan energi ke tangannya memusnahkan semua tengkorak. Tapi itu terlambat karena Kirana telah masuk kedalam daging Yagdragoath bersama ratusan juta pasukan tengkorak yang masih tersisa.

Kirana bermaksud menyerang langsung inti kehidupan Yagdragoath, tapi itu membuahkan kerja keras. Di dalam tubuh dewa sendiri terdapat bermacam-macam jenis kehidupan dengan jumlah tanpa batas yang harus Kirana lawan untuk membunuh Yagdragoath.

“Ayah ibu, berkati aku dengan kekuatan kalian.” ucap Kirana sambil menempelkan keningnya pada pedang besar seolah tengah berdoa.

Dalam sekejap tubuh Kirana diselimuti cahaya emas, kemudian enam sayap tumbuh di punggungnya dan sesosok raksasa dengan armor kesatria muncul di belakangnya.

Pertarungan mematikan terjadi, Kirana tidak hanya mengandalkan kekuatan pasukan tengkorak dan kesatria emas. Gadis itu memiliki kemampuan untuk menyerap kehidupan yang membuatnya semakin bertambah kuat saat membunuh makhluk hidup.

“Setelah mengorbankan semua yang ada di bumi, akhirnya aku dapat membunuhmu Yagdragoath!.” ucap Kirana saat melihat bola hitam raksasa yang menjadi sumber dari kehidupan Yagdragoath.

Kirana yang telah bertambah kuat setelah mengalahkan pasukan Yagdragoath, berhasil memasuki inti dewa itu.

{Aku mengakui kekuatanmu Putri Tengkorak}

Walaupun saat ini keselamatannya tengah terancam, Yagdragoath tidak terlihat panik sedikitpun dari suaranya. Kirana merasa aneh dengan cara bicara Yagdragoath yang biasanya selalu terdengar seperti boss terakhir di sebuah cerita fantasi.

Namun kali ini sosok dewa pemusnahan itu justru seperti orang tua yang bosan akan hidupnya.

{Setelah pertempuran panjang yang kita lalui, aku sadar sebanyak apapun aku berusaha tidak akan pernah cukup untuk membuatmu menyerah}

Pertarungan selama tiga ribu tahun bisa saja Yagdragoath selesaikan dalam sekejap, tapi bukan kehancuran mutlak yang dewa itu inginkan, melainkan keputusasaan makhluk hidup di dalamnya.

Yagdragoath telah menikmati reaksi yang diakibatkan rasa takut umat manusia akan kematian sebelumnya. Namun melihat Kirana yang terus berjuang tanpa rasa takut akan kematian membuat Yagdragoath bosan sehingga dia sendiri kembali mempertanyakan tentang keberadaannya.

“Kau menjadikan seluruh kehidupan sebagai mainan. Keluarga, teman-temanku dan seluruh manusia yang dulu hidup di dunia yang telah kau hancurkan…”

Air mata mengalir saat Karina teringat kenangannya ribuan tahun lalu.

{Kalau begitu ambillah tempatku dan lakukan apa yang kau inginkan. Bawa aku ke keabadian dan kau akan menjadi dewa}

Kirana perlahan mendekati inti kehidupan Yagdragoath. Bola hitam mutlak, seolah Kirana akan terhisap kedalamnya saat dia terus menatap.

“Bawa aku kembali ke tempat di mana semua ini berawal.”

Kirana berharap dapat memiliki kesempatan kedua untuk menjalani hidupnya seperti manusia normal.

***

Chapter 1 Prolog.

END

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

ini seperti komik yg itu....lupa judulny....tpi bedany komik itu udh 50 tahunan...sdgkn ini 3000 tahun

2022-12-08

0

Frando Kanan

Frando Kanan

yagdragoath? nma ini sedikot familiar....apakh nma ini Dr overlord S2 eps 11?

2022-12-08

1

SIAPA YAH?

SIAPA YAH?

gw kira ygdrasil, btw yang GK tau itu pohon dunia

2022-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Prolog.
2 Chapter 2 : Kembali
3 Chapter 3 : Pergi ke Pemukiman Kumuh
4 Chapter 4 : Bloody Gear
5 Chapter 5 : Colosseum
6 Chapter 6 : Olivia
7 Chapter 7 : Backbone Company
8 Chapter 8 : Bus Malam
9 Chapter 9 : Pertemanan dan Cinta
10 Chapter 10 : Meditasi
11 Chapter 11 Berita Televisi
12 Chapter 12 : Sampah yang tidak boleh dibakar
13 Chapter 13 : Perubahan Ras
14 Chapter 14 : Dungeon nya Kapan?
15 Chapter 15 : Masih belum Dungeon?
16 Chapter 16 : Akhirnya Dungeon.
17 Chapter 17 : Menaklukkan Dungeon
18 Chapter 18 : Mengunjungi Asgard
19 Chapter 19 : Big Bro
20 Chapter 20 : Pasukan Dewa Kehancuran
21 Chapter 21 : Ikut Lelang
22 Chapter 22 : Pelelangan
23 Chapter 23 : Pahlawan Bryan
24 Chapter 24 : Hunter Baru
25 Chapter 25 : (Epilog Arc 1) Putri Tengkorak Putih
26 Chapter 26 : (Arc 2) Awakened
27 Chapter 27 : Archata High School
28 Chapter 28 : Perlombaan
29 Chapter 29 : Perlombaan part 2
30 Chapter 30 : Diving.
31 Chapter 31 : Tamu Tidak Diundang
32 Chapter 32 : Mutant Peliharaan
33 Chapter 33 : Di Ruang Tunggu
34 Chapter 34 : Ketua Asosiasi Hunter
35 Chapter 35 : Mengambil Sikap Tegas
36 Chapter 36 : Api Unggun
37 Chapter 37 : Spirit of Vengeance
38 Chapter 38 : Hari kedua Sekolah
39 Chapter 39 : Papan Pengumuman
40 Chapter 40 : Tempat Duduk
41 Chapter 41 : Kelas 1A dan Kelas 1B
42 Chapter 42 : Trik Sulap Kirana
43 Chapter 43 : Memilih Klub
44 Chapter 44 : Sebuah Surat
45 Chapter 45 : Flight Unit
46 Chapter 46 : Pembebasan Kota
47 Chapter 47 : Asosiasi Hunter Internasional
48 Chapter 48 : Wildroar
49 Chapter 49 : Sebuah Tinju Penuh Ledakan
50 Chapter 50 : Sebuah Lelucon yang Buruk
51 Chapter 51 : Pelaku Pembullyan
52 Chapter 52 : Guru Olahraga
53 Chapter 53 : Dungeon Sekolah
54 Chapter 54 : Tiga Serangan
55 Chapter 55 : Tim Kirana
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Chapter 1 : Prolog.
2
Chapter 2 : Kembali
3
Chapter 3 : Pergi ke Pemukiman Kumuh
4
Chapter 4 : Bloody Gear
5
Chapter 5 : Colosseum
6
Chapter 6 : Olivia
7
Chapter 7 : Backbone Company
8
Chapter 8 : Bus Malam
9
Chapter 9 : Pertemanan dan Cinta
10
Chapter 10 : Meditasi
11
Chapter 11 Berita Televisi
12
Chapter 12 : Sampah yang tidak boleh dibakar
13
Chapter 13 : Perubahan Ras
14
Chapter 14 : Dungeon nya Kapan?
15
Chapter 15 : Masih belum Dungeon?
16
Chapter 16 : Akhirnya Dungeon.
17
Chapter 17 : Menaklukkan Dungeon
18
Chapter 18 : Mengunjungi Asgard
19
Chapter 19 : Big Bro
20
Chapter 20 : Pasukan Dewa Kehancuran
21
Chapter 21 : Ikut Lelang
22
Chapter 22 : Pelelangan
23
Chapter 23 : Pahlawan Bryan
24
Chapter 24 : Hunter Baru
25
Chapter 25 : (Epilog Arc 1) Putri Tengkorak Putih
26
Chapter 26 : (Arc 2) Awakened
27
Chapter 27 : Archata High School
28
Chapter 28 : Perlombaan
29
Chapter 29 : Perlombaan part 2
30
Chapter 30 : Diving.
31
Chapter 31 : Tamu Tidak Diundang
32
Chapter 32 : Mutant Peliharaan
33
Chapter 33 : Di Ruang Tunggu
34
Chapter 34 : Ketua Asosiasi Hunter
35
Chapter 35 : Mengambil Sikap Tegas
36
Chapter 36 : Api Unggun
37
Chapter 37 : Spirit of Vengeance
38
Chapter 38 : Hari kedua Sekolah
39
Chapter 39 : Papan Pengumuman
40
Chapter 40 : Tempat Duduk
41
Chapter 41 : Kelas 1A dan Kelas 1B
42
Chapter 42 : Trik Sulap Kirana
43
Chapter 43 : Memilih Klub
44
Chapter 44 : Sebuah Surat
45
Chapter 45 : Flight Unit
46
Chapter 46 : Pembebasan Kota
47
Chapter 47 : Asosiasi Hunter Internasional
48
Chapter 48 : Wildroar
49
Chapter 49 : Sebuah Tinju Penuh Ledakan
50
Chapter 50 : Sebuah Lelucon yang Buruk
51
Chapter 51 : Pelaku Pembullyan
52
Chapter 52 : Guru Olahraga
53
Chapter 53 : Dungeon Sekolah
54
Chapter 54 : Tiga Serangan
55
Chapter 55 : Tim Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!