Pesona Sang Janda Mafia
...༻❂༺...
Di sebuah kamar hotel dengan penerangan lampu yang minim. Suara gumaman seorang pria memecah kesunyian. Namanya Alex, merupakan CEO perusahaan bisnis ternama. Lelaki itu terbilang tampan. Bertubuh atletis. Terlihat dari otot yang dimilikinya dibagian perut serta bisep.
Seluruh kancing kemeja Alex telah terbuka. Peluhnya sudah tampak membasahi kedua pelipis. Dia sangat bersemangat dengan gadis berambut pirang yang sekarang berada di bawah badannya.
Alex mencoba memberikan sentuhan bergairah. Namun gadis berambut pirang yang dicumbunya terlihat biasa saja. Bahkan lebih tertarik mengunyah permen karet dimulutnya. Dia tidak lain adalah Megan. Seorang model yang memiliki pamor tidak terlalu tinggi. Akan tetapi kecantikan Megan sangat sulit ditolak oleh banyak lelaki. Terutama para lelaki hidung belang.
"Kau luar biasa, Megan. Meskipun sejak tadi kau hanya diam saja!" ucap Alex, ditengah-tengah aktifitas intimnya. Nafasnya tersengal-sengal di iringi lenguhan penuh hasrat.
"Apa kau sudah selesai? Sebentar lagi pesawatku akan berangkat!" pungkas Megan tak acuh. Dia menahan dada bidang Alex cukup kuat. Memberikan peringatan agar Alex dapat segera mengakhiri permainan. Megan mulai merasa risih.
"Sebentar lagi!" Alex semakin meliar. Bahkan sudah menanggalkan kemeja sepenuhnya. Hingga menyebabkan dahi Megan mengerut dalam. Dia sama sekali tidak terangsang dengan permainan dari Alex.
"Oh my godness..." Megan memejamkan rapat matanya. Kemudian membuat balon dengan permen karet.
Tangan Megan segera mengerahkan kekuatan untuk melepaskan diri. Lalu mencengkeram erat rambut Alex. Mendorongnya, hingga mengharuskan Alex melepaskan Megan.
"Shi*t! Aku bahkan belum sempat melakukan apa-apa!" protes Alex. Ia dengan cepat memegangi kedua tangan Megan. Namun Megan yang merasa kesal langsung meludahkan permen karetnya ke wajah Alex.
"Arrghh! Kau sangat menjijikan!" geram Alex. Dia otomatis melepaskan tangan Megan. Saat itulah Megan memanfaatkan peluang untuk memperbaiki pakaiannya yang sedikit terbuka.
Megan beranjak menghampiri sepatu high heels-nya. Dia mengibaskan rambut pirang panjangnya ke belakang. Merapikannya sambil memposisikan diri di depan cermin. Megan mengenakan celana jeans serta baju yang memperlihatkan perutnya yang langsing. Dia tidak lupa juga membalut dirinya dengan jaket kulit hitam.
Sementara Alex terlihat sibuk menyalangkan mata ke arah Megan. Dia baru saja membuang permen karet yang sempat menodai wajah tampannya.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Megan lantas mengambil tas, lalu melangkah mendekati pintu.
"Tunggu! Aku belum memakai apapun! Jangan buka--"
Alex gelagapan, ketika Megan sudah terlanjur membuka pintu. Lelaki tersebut hanya bisa menarik selimut untuk menutupi badannya yang bugil. Mulutnya tidak berhenti merutuki Megan dengan segala cacian yang tak pantas didengar. Umpatannya kian bertambah, saat menyaksikan istrinya ada di depan pintu. Alex sontak menyembunyikan diri di bawah selimut.
Di waktu yang sama, Istrinya Alex mempelototi Megan. "Bit*ch!!!" rutuknya. Dia langsung melemparkan tasnya ke wajah Megan. Namun sayang, serangannya tidak mengenai sasaran. Sebab Megan dengan sigap menunduk ke bawah.
"Harusnya kau memukuli suamimu. Dia sedang bersiap untuk ronde kedua!" ucap Megan sambil berdiri kembali. Perlahan dia mendekatkan mulut ke telinga Istrinya Alex. "Ada wanita lain di kamar mandi selain diriku..." bisiknya, seraya berseringai licik.
Perkataan Megan sukses membuat istrinya Alex beranjak ke arah sang suami. Dia bersiap memarahi Alex habis-habisan. Padahal sebagian besar pernyataan Megan adalah kebohongan belaka. Megan memang ahli melarikan diri dengan kebohongan yang diucapkannya dari mulut. Sebelum benar-benar pergi, dia sempat berucap, "Harusnya kau bersyukur dengan istrimu Alex, dia menerima apa adanya benda kecil di bagian bawah perutmu itu."
Megan berjalan santai melewati koridor hotel. Mengambil permen karet terakhir dari saku jaketnya. Kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Megan lantas melangkah memasuki lift sambil memainkan ponsel.
"Lelaki itu membuang waktuku saja!" gumam Megan sembari meletakkan handphone ke salah satu kupingnya. Dia memberitahukan James untuk menjemput.
Sekarang Megan berada di mobil. Ia terus menggeser layar ponsel. Seakan melihat sesuatu yang menarik perhatian. James yang merupakan pengawal pribadinya sedang sibuk menyetir.
"Miss, kita akan pergi ke bandara kan?" tanya James seraya menatap Megan dari kaca spion di depannya. Seperti biasa, Megan selalu duduk di kursi belakang. Memberi jarak sekaligus batasan kepada James.
Megan hanya membisu. Ia masih serius memperhatikan ponselnya. Raut wajah Megan yang tadinya datar, seketika berubah menjadi semburat penuh amarah.
"Aaarkkhh!!!" Megan beteriak kesal sambil membanting handphone ke kursi mobil. Dia sebenarnya baru saja melihat foto mantan suaminya berciuman dengan perempuan yang dikenalnya.
"Ada apa, Miss?" James sontak merasa panik. Dia perlahan menepikan mobil ke pinggir jalan.
"James, antarkan aku ke klub terdekat. Aku harus mencari hiburan lain!" perintah Megan.
"Lalu bagaimana dengan jadwal penerbanganmu?" James mencoba mengingatkan.
"Biarkan saja. Aku tidak peduli!" tanggap Megan sembari menghempaskan punggung ke sandaran kursi. Manik birunya menatap sayu ke arah jendela. Nafas dihela cukup panjang olehnya.
Bersenang-senang, itulah yang dilakukan Megan. Semenjak berpisah dengan suaminya, dia memutuskan menjalani hidup dengan caranya sendiri. Namun tetap saja, Megan belum mampu melupakan mantan suaminya yang bernama Ryan. Salah satu bos mafia yang berjaya dan terkenal menakutkan.
Megan melangkahkan kakinya dengan percaya diri. Memperdengarkan suara hentakan sepatu hak tinggi yang sedang dikenakannya. Rambutnya pirang tergerai. Menyelinap di antara kerumunan orang di klub malam.
...***...
Syut!
Megan melemparkan panah ke papan dart. Dia melakukannya untuk melampiaskan kemarahan yang memuncak.
"Apa menariknya Ruby?! Sudah jelas aku lebih cantik darinya?!" geram Megan sembari terus melempar anak panah. Sesekali dia menenggak alkohol dari gelas. Tanpa sadar, Megan akhirnya meminumnya secara terus menerus.
"Kenapa ini terjadi kepadaku, James?!" Megan menoleh, kemudian menarik kerah baju James. Menggertakkan gigi dalam keadaan pitam yang melonjak. Selanjutnya, dia kembali meneguk bir. Kali ini Megan meminumnya langsung dari botol.
Setelah marah-marah, Megan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Menggila sendirian, karena mentertawakan sesuatu yang ada dalam benaknya.
Megan sebenarnya mengingat pengorbanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan Ruby. Dia merasa apa yang dilakukannya adalah kebodohan hakiki. Ruby sendiri merupakan gadis yang sekarang menjadi istri tetap Ryan. Dahulu Megan dan Ruby pernah menjalankan misi berbahaya bersama. Tetapi karena adanya musuh dalam selimut, Megan terpaksa harus bekerjasama dengan Ruby. Jujur saja, Megan hampir kehilangan nyawa akibat terlalu berusaha keras menyelamatkan Ruby. Tentu ada rasa sesal dihatinya.
"Harusnya aku bunuh saja Ruby..." Megan mendadak merubah ekspresinya menjadi datar. Emosinya kembali berubah.
"Ryan... I miss him so much!" gumam Megan lagi seraya memiringkan kepala. Aura kesedihan terpancar diwajahnya. Eyeliner yang ada dimatanya menjadi luntur akibat menetesnya cairan bening. Sekali lagi Megan mengalirkan bir masuk ke dalam tenggorokan. Dia mengusap air mata yang sempat menetes di pipi.
Megan mematung sejenak. Menatap kosong ke arah panggung yang ada di depan. Di sana terlihat ada tiang yang dikhususkan untuk penari striptis. Terlihat juga DJ berperawakan berisi sedang sibuk memainkan musik.
Senyuman ambigu terukir diwajah Megan. Dia beranjak ke panggung sembari membawa botol bir yang setengah terisi. Megan berjalan dalam keadaan sempoyongan. Senyumannya masih belum memudar ketika sudah berada di atas panggung.
Megan segera melepas pakaian hingga menyisakan sabuk segitiga dan branya. Semua pasang mata sontak tertuju ke arahnya. Sorak sorai para lelaki langsung menyambut aksi gadis bar-bar tersebut.
James yang menyaksikan menggeleng tak percaya. "Sial! Dia melakukannya lagi," ujarnya, mengumpat seraya mengusap kasar wajahnya. James merasa miris dengan kelakuan Megan.
..._______...
...Bonus Visual Karakter Utama...
Keterangan :
Usia 28 tahun. Memiliki sikap sangat percaya diri. Berusaha melupakan mantan suaminya dengan berbagai cara. Sangat bar-bar dan tidak tahu malu.
..._______...
Keterangan :
Usia 30 tahun. Berniat ingin membangun organisasi mafia yang besar. Memiliki hubungan dekat dengan Megan karena suatu kepentingan.
..._______...
Keterangan :
Usia 25 tvahun. Aktor muda rupawan yang angkuh dan super kaya. Sedang naik daun. Tergila-gila pada sosok Megan. Pewaris perusahaan The New Life Technology.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Mega Ackerman
Baru mulai baca udah binal aja 🤭🤭
2022-03-18
0
Ryoka2
Mampir Thorr 👍
2022-03-16
0
Miss GH
Duh kok sedaap kali ini pembukaaan.
lanjut tor!
Bad Wife. hadiir, udah masuk rak, selalu tunggu kelanjutannya ya!
2022-03-16
0