Bab 3 - Terpuruk

...༻❂༺...

Megan sangat terkejut dengan ulah Kevin. Matanya membulat sempurna. Dengan cepat dia mendorong Kevin menjauh. Akan tetapi Kevin justru memegang kuat kedua tangan Megan.

"Diamlah!" titah Kevin.

Megan mengerutkan dahinya. Apalagi saat Kevin sudah memagut bibirnya tanpa permisi. Megan tidak habis pikir dengan lelaki muda itu. Bersifat angkuh dan seolah berkuasa. Hingga muncullah ide untuk memberi pelajaran kepada Kevin.

Megan membiarkan Kevin mencium bibirnya. Dia tidak berniat membuka mulut. Apa yang dilakukan Megan tentu membuat Kevin kesal.

"Bisakah kau buka mulutmu?!" ucap Kevin sembari memegangi dagu Megan dengan kasar.

Setelah berhasil membuat mulut Megan sedikit terbuka, Kevin kembali memberikan ciuman. Tetapi bukannya mendapatkan apa yang dia inginkan, Kevin justru mendapatkan serangan.

Megan dengan kuat menggigit bibir bawah Kevin. Apa yang dilakukannya sukses membuat Kevin harus melepaskan tautan bibirnya. Belum sampai di sana, Megan juga menambahkan tendangan ke organ intim milik Kevin.

"Ugh!" Kevin sontak mengerang kesakitan. Dia memegangi bibir dan organ intimnya secara bersamaan. Kevin tambah terkejut saat melihat bibirnya dipenuhi dengan darah.

"Dasar kau! Beraninya kau menolakku dengan cara begini!" geram Kevin dengan pelototan tajam.

Megan merespon dengan tenang. Dia merubah posisi menjadi duduk sambil mendengus lega. Seolah merasa tidak bersalah dengan apa yang telah dilakukannya tadi.

"Jika aku sudah mengatakan tidak, harusnya kau menurut dari awal. Inilah akibatnya jika kau berani meremehkanku. Kau pikir aku gadis lemah dan bodoh?! Keahlian bela diriku bahkan lebih hebat darimu!" hardik Megan. Dia melepas salah satu high heels-nya.

"Kau lihat sepatu ini? Jika kau berani menyentuhku lagi, maka bagian runcing ini akan menancap ke matamu. Kau dengar itu?!" Megan memperlihatkan ujung sepatu high heels-nya yang tinggi. Bagian tersebut tidak hanya tinggi, tetapi juga cukup runcing.

Kevin terdiam seribu bahasa. Sedari tadi dia hanya sibuk mengelap darah yang keluar dari bibirnya. Bukannya merasa jera, namun dia malah semakin menyukai Megan. Penolakan yang dilakukan Megan, membuatnya merasa tertantang.

Megan melepas sepatu yang masih terpasang di kakinya. Dia membiarkan kakinya tidak memakai alas. Megan berdiri, lalu membuka pintu. Seperti dugaannya, kehadiran dua pengawal Kevin langsung menyambut.

Dua pria berbadan kekar itu memeriksa keadaan Kevin sejenak. Kala mengetahui majikannya terluka, mereka tentu berusaha mencegat kepergian Megan.

"Kau tidak bisa pergi, Miss! Tidak sampai urusanmu selesai dengan Tuan Kevin!" ujar Morgan.

Megan tidak peduli. Dia terus menggerakkan kakinya maju. Akan tetapi dua pria berbadan kekar bersikeras menghalangi jalannya.

Megan memutar bola mata sebal. Dia mematung sebentar agar bisa membuat dua pengawal Kevin lengah. Ketika waktu sudah tepat, Megan menghantamkan sepatu high heels-nya ke wajah dua pria berbadan kekar secara bergantian. Dia melakukannya dengan cepat, kemudian menambahkan tendangan ke betis.

Dua pengawal Kevin itu sontak ambruk. Mereka tidak menyangka, gadis feminin seperti Megan bisa melakukan serangan cukup beringas.

Megan kembali mengenakan high heels-nya. Lalu melenggang dengan santai melewati dua pengawal Kevin yang sudah terkapar di lantai.

Dari kejauhan ada sosok lelaki yang mengamati. Dia tidak lain adalah Ethan. Sedari tadi Ethan berdiri di depan pintu kamarnya. Memperhatikan keributan yang dibuat oleh Megan.

Kebetulan pintu kamar Kevin sedikit terbuka. Jadi Ethan dapat melihat keberadaan Kevin dari tempat dirinya berada.

"Halo, loser!" sapa Megan sambil melingus pergi melewati Ethan. Dia berjalan dengan gaya arogannya.

"Perlukah kami mengejar gadis itu?"

"Dia sepertinya perlu diberi pelajaran bukan?"

Dua pengawal yang tadi sempat kena serangan Megan, masih tidak mau mengalah. Dia berharap Kevin memerintahkan mereka untuk memberi pelajaran kepada Megan.

"Biarkan saja dia pergi. Aku ingin kalian mencari tahu segala hal tentang gadis itu lebih dahulu. Kepribadiannya membuatku tertarik," ujar Kevin. Menyebabkan dua pengawalnya terperangah tak percaya. Mereka sangat heran, kenapa Kevin malah tertarik kepada gadis kejam seperti Megan?

...***...

Megan berjalan keluar dari klub malam. Dia mencoba menghubungi pengawal setianya. Akan tetapi James tidak kunjung menjawab panggilan.

"Sial! Apa dia mencoba mempermainkanku?!" gerutu Megan sembari menghentakkan salah satu kakinya. Ia terus berusaha menelepon James. Namun tetap saja panggilan yang dilakukannya tidak mendapat tanggapan. Alhasil Megan kembali berjalan memasuki area klub malam. Raut wajahnya terlihat masam.

Megan terpaksa melangkah memasuki kerumunan orang banyak. Pandangannya memindai ke segala penjuru. Dia kesulitan menemukan orang, karena suasana klub malam memakai penerangan minim.

Setelah berkeliling area klub malam, Megan belum juga menemukan keberadaan James. Wajahnya kini memerah. Rasanya Megan sudah semakin tidak sabar untuk meledakkan amarah.

Megan terpaksa kembali memeriksa kamar-kamar yang disediakan oleh klub malam. Dia membuka setiap kamar yang ada tanpa permisi. Megan hanya memasang wajah datar ketika tidak sengaja memergoki pasangan yang bercinta.

Pergerakan Megan terhenti saat membuka salah satu pintu kamar. Sosok Ethan yang sendirian di dalam sana, membuat amarahnya berubah menjadi tawa kecil.

"Lihat, siapa yang tampak menyedihkan sekarang?" tegur Megan. Membuat Ethan otomatis menoleh ke arahnya.

Megan segera beranjak pergi. Tepat sebelum Ethan membalas perkataannya.

"Jangan berlagak! Jelas-jelas kau tadi berniat bunuh diri. Kau tidak jadi melakukannya, karena merasa malu bukan?" seru Ethan. Kalimat yang dilontarkannya membuat Megan harus berbalik mendatanginya.

"Tutuplah mulut busukmu itu!" tukas Megan seraya menunjuk Ethan dengan jari telunjuknya.

"Apa?! Enak saja. Bukankah mulutmu lebih busuk dari pada milikku?" balas Ethan. Dia memasang ekspresi mengejek. Dengan tampilan bertelanjang dada yang dibalut dengan celana pendek, membuat sikap menjengkelkannya bertambah dua kali lipat.

"Kau!!!" Megan sudah kehabisan kata-kata menghadapi Ethan. Dia akhirnya memilih meninggalkan Ethan dan kembali membuka pintu kamar yang belum dibuka.

Ethan yang penasaran, mengamati gerak-gerik Megan. Salah satu alisnya perlahan terangkat. "Otakmu sepertinya sudah sedikit tergeser. Berani-beraninya kau mengganggu privasi orang di sini," timpalnya sambil geleng-geleng kepala.

Megan tidak berniat menanggapi sindiran Ethan. Dia hanya membalas dengan mengacungkan jari tengahnya. Pergerakan Megan berhenti ketika dirinya berhasil menemukan James. Matanya menyalang hebat. Bagaimana tidak? James tampak bersenang-senang dengan seorang wanita asing.

"James!!!" pekik Megan.

James langsung merubah posisi menjadi duduk. Dia menutupi sebagian badannya dengan selimut. James terlihat santai saja menghadapi Megan.

"Cepat pakai bajumu! Kau harus mengantarku ke suatu tempat!" perintah Megan sembari melangkah lebih dahulu. Akan tetapi jalannya harus terhenti, karena James tidak bergerak untuk mengikutinya. Megan lantas tidak punya pilihan selain kembali.

"Apa kau sengaja bermalas-malasan sekarang?!" timpal Megan. Kedua tangannya mengepalkan tinju.

James mendengus kasar dan berucap, "Aku sudah lelah, oke? Aku tidak mau lagi menjadi pengawal pribadimu. Kau tidak tahu penderitaan yang selama ini aku lalui!"

"A-apa?!" Megan tercengang. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Sebab dirinya tidak pernah menduga, James akan berkata seperti itu.

"Pergilah, Megan! Carilah orang lain selain diriku untuk direpotkan!" sahut James.

"Ka-kau bercanda bukan?" Megan masih tidak percaya.

James berdecak kesal. Dia meminta izin kepada gadis di sampingnya terlebih dahulu, kemudian barulah James mengenakan celana. Lelaki itu memaksa Megan keluar dari kamar. James bahkan tidak segan-segan mendorong Megan dengan kasar.

"Semoga berhasil, bit*ch!" hardik James seraya membanting pintu kamar.

Megan tersentak kaget. Akibat merasa saking terkejutnya, dia reflek memegangi bagian dada kirinya. Kemarahan yang sempat dirasakan Megan tadi, perlahan berubah menjadi kesedihan. Raut wajahnya tampak muram.

Terpopuler

Comments

Mega Ackerman

Mega Ackerman

Seru bgt, suka suka

2022-03-18

0

Ryoka2

Ryoka2

Semangat nulis Thor, salam dari Queen System 🤭

2022-03-16

0

zeaulayya

zeaulayya

Ethan” mank mulutnya menyebalkan 😅 tapi akuh suka 😆

2022-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!