Aku Bukan Pemuas Ranjang

Aku Bukan Pemuas Ranjang

Kehilangan semua...

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Seno melihat sekali lagi pada alat pengecek kehamilan itu, kemudian matanya beralih ke perut rata sang wanita yang telah di nikahi nya selama lima tahun.

"Disini, akhirnya ada calon anak kita," ucap antusias pria tampan, berusia sekitar 31 tahun itu sambil menyentuh perut , lalu tangannya yang memang tanpa rem mulai merambat ke atas.

Susi senang sekali melihat wajah bahagia suami nya itu, karena pada akhirnya ia bisa juga memberikan keturunan padanya.

"Iya, Mas. Pantas saja, sudah seminggu ini aku mual," ucap Susi yang mulai menikmati sentuhan nakal dari Seno.

Meski harapannya musnah, karena ia berpikir Seno akan terkejut dan melakukan hal romantis padanya.

Terima saja, memang sifat suaminya seperti itu, kurang ekspresif kecuali untuk urusan yang satu ini, yang sedang Seno lakukan. Bahkan, bisa di bilang suami nya adalah lelaki rakus di atas ranjang.

"Terima kasih, berjuanglah dan jaga anak kita." ucap Seno sembari melabuhkan kecupan di kening mulus itu.

Namun, lama kelamaan kecupan lelaki bertubuh tinggi dengan kulit putih itu, beralih ke bibir merah muda Susi. Wanita bertubuh semampai dengan wajah natural polos tanpa make up.

Ciuman yang tadinya hangat, berubah menjadi semakin menuntut, membuat tubuh mereka berdua mulai memanas.

Tiba-tiba,

"Ehmmm..., maaf, Mas." Susi pun membekap mulutnya dan langsung lari ke kamar mandi.

"Hueeekkk!"

Ia mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya, termasuk makan malam barusan.

Seno menghampirinya dan memijat tengkuk perlahan, peluh sudah membasahi seluruh wajah hingga punggung wanita berusia 27 tahun itu.

"Tolong, antar aku ke tempat tidur, Mas," pintanya dengan suara lemah. Seno memapahnya sampai ke depan ranjang, lalu Susi segera merebahkan tubuh nya, yang terasa lemas macam tak bertulang. Kepalanya sangat sakit dan perutnya seperti di aduk.

Seno pun ikut rebahan, dengan posisi miring menghadap ke arah wanita hamil yang sedang menarik napasnya. Seraya merapikan rambut yang menutupi wajah yang agak sedikit pucat itu.

Susi pun memejamkan mata nya, merasakan dan menikmati setiap sentuhan lembut dari suaminya.

Pikirnya, Seno ternyata perhatian juga melihat keadaannya yang seperti ini.

Namun, lama kelamaan sentuhan itu menjalar kemana-mana. Hingga, baju tidur tipis yang menempel sudah melorot entah kemana. Menampilkan tubuh putih mulus dengan lekukan indah yang membakar hasrat lelaki berlibido tinggi itu setiap saat.

"Mas, aku lemas banget ini," ucap Susi lemah, berharap sang suami mengerti keadaan nya saat ini.

"Kamu cukup diam aja sayang, biar Mas yang bekerja," ucap Seno tanpa memperdulikan keluhan sang istri, yang mata nya tetap terpejam karena tubuh nya benar-benar tak bertenaga.

Seno tetap melakukannya, meski ia berjanji akan perlahan karena ada calon bayi mereka.

Janji hanya tinggal janji, di pertengahan Seno melanggarnya. Menyisakan rasa sakit di bawah perut, karena ia menggoncang begitu buas.

Karena keadaan yang lemah, Susi pun tidak berdaya hingga keesokan harinya.

*****

Susi yang sudah merasa baikan, turun dari ranjang dan membersihkan diri.

Wanita yang hanya memakai dress rumahan selutut itu memutuskan untuk turun ke bawah, karena ia merasakan lapar yang begitu hebat.

Di meja makan sudah ada Ibu mertua dan juga kakak ipar.

"Cakep bener ya, laki berangkat kerja istri baru bangun!" seloroh Easy, Ibu dari Seno. Seorang wanita bertubuh pendek berisi dengan rambut di cepol rapih.

"Maaf, Bu. Susi lagi gak enak badan," jawab Susi jujur.

"Alasan, semalam kamu sehat-sehat aja. Makan juga banyak gitu, gimana bisa bilang kurang sehat!" protes Easy tak percaya.

Susi hanya diam tak menjawab lagi, mana mungkin juga ia mengatakan kejadian yang sebenarnya.

Susi menarik kursi pelan dan mulai duduk, lebih baik sarapan agar tenaga kembali pulih, begitu pikirnya.

Baru saja ia akan menyendok nasi goreng yang memanggil untuk di cicipi itu, sang kakak ipar mengambil alih piring yang sudah di pegang nya.

" Enak aja tinggal makan! Situ bukan tuan puteri!" hardik Daia, wanita cantik berusia dua tahun di atas Seno. Anak kuliahan tapi malas bekerja, kerjanya hanya keluyuran dan bersenang-senang.

Gaji sang adik kan besar, dia hanya perlu mencari mangsa lelaki kaya, jadi untuk apa bekerja? Begitu pikirnya.

" Tapi aku lapar, Kak. Aku janji habis ini aku yang cuci piring ya," pinta Susi memelas, karena ia sudah sangat lapar.

"Enak aja cuma nyuci piring, baju juga sekalian," ketus Daia sambil melempar piring ke depan sang adik ipar.

Susi hanya mengangguk saja, yang penting bisa isi perut.

(Sepertinya mas Seno belum memberi tahu mereka akan kehamilan ku?) batin Susi sambil menikmati sarapannya dengan cepat.

****

Easy dan Daia yang sudah mengetahui kehamilannya, tetap tak merubah sedikit pun sikap mereka. Justru, seperti semakin menjadi saja.

Hingga Susi melewati masa mengidam dengan tersiksa, dan setiap sore ia hanya bisa menangis. Lalu, malamnya akan berpura-pura tak terjadi apapun di hadapan Seno, suami nya.

Karena percuma juga mengadu, karena akan berakhir menyalahkan Susi yang tak bisa mengambil hati Ibu dan juga Kakaknya.

Perilaku Seno juga semakin menjadi, lelaki itu bahkan membelikan begitu banyak lingeri untuk sang istri. Sedangkan yang Susi butuhkan sebenarnya adalah daster longgar. Entahlah, menurut nya Susi semakin seksi dan menggoda karena kehamilannya yang semakin membesar.

Susi mengalami sakit pada kewanitaannya dan juga pinggang, membuat langkah nya begitu susah.

Setiap malam Seno selalu meminta haknya, mungkin bagi wanita hamil lainnya itu biasa saja.

Namun, Seno suaminya memiliki hasrat tinggi, dan takkan cukup bila di beri jatah sekali. Belum lagi, Easy sang ibu mertua yang begitu tega menyuruh ini dan itu pada wanita hamil yang nampak sudah mulai kesulitan membawa perutnya.

Hingga hari na'as itu bermula, ketika Susi di perintahkan untuk mengepel seluruh area rumah besar dua lantai tersebut.

Dengan alasan agar persalinannya lancar.

Insiden kecelakaan itu pun tak terelakkan.

Susi yang merasakan keram pada perut, juga kaku pada salah satu kaki nya.

Membuatnya tergelincir, hingga menggelinding bebas dari atas tangga ke lantai bawah. Mulut mungilnya sempat memekik sambil mencoba berpegangan, namun gagal.

Susi terlihat mengerang merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama pada perut bagian bawah.

Hingga darah segar terlihat mengalir di sela kedua kakinya. Kemudian, ia pun tak sadarkan diri.

****

Wanita dengan wajah pucat itu terlihat mengerjapkan matanya perlahan. Mengkondisikan penglihatannya di ruangan yang terang dan serba putih, berbau khas obat dan desinfektan.

Ketika kedua mata nya membuka utuh, omelan Ibu lah yang pertama kali terdengar.

Kemudian wajah marah dari Seno, yang membuat ia menyadari bahwa ada hal menyakitkan yang telah terjadi.

"A-apa yang terjadi Mas, Bu?" tanya Susi dengan wajah pucat dan bibir yang bergetar. Ia mengingat kejadian itu, kemudian meraba perutnya.

Kedua matanya membola, menyadari ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

"Perutku, kenapa perutku rata? Di-di mana bayi kita, Mas?" tanya nya sekali lagi kerena kedua orang di hadapannya hanya memasang wajah kesal dan menatapnya tajam.

"Anakmu mati, dasar wanita bodoh!"

"Menjaga kandungan saja tidak becus!"

"Kau sudah menghilangkan calon keturunan Pradipta!" pekik Easy kencang di depan wajah pucat Susi, sampai ludahnya muncrat ke raut yang menciut takut itu.

"Ti-tidak mungkin! Ini tidak mungkin!" Susi menggeleng kuat sambil meremas rambut dengan kedua tangannya.

"Kau, memang tidak berguna! Apa susahnya menjaga anak yang masih di dalam perutmu, hah!" hardik Seno, membuat hati nya seakan tertusuk benda tumpul ngilu sekali.

Belum pernah ia di bentak Seno hingga seperti ini.

Susi masih mencerna kejadian yang menimpanya, semua terjadi begitu cepat.

Ia menangis kencang meratapi kehilangan calon bayi nya.

Yang selama ini di tunggu dan di perjuangkan olehnya, namun ternyata takdir berkata lain.

Di saat dirinya masih sedih dan terpuruk, vonis dokter membuat dunia nya seakan runtuh seketika.

Hingga hari-hari nya ia jalani dengan keterpurukan, dan penyesalan. Dialah satu-satunya yang paling kehilangan. Ketika semua orang rumah mencibirnya sebagai wanita bodoh, yang akan susah hamil lagi karena ada jaringan yang rusak pada rahimnya.

Membuat Susi semakin membenci dan menyalahkan dirinya.

Kejadian itu malah membuat Seno semakin menjadi dan gila dalam menggempurnya, meski Susi belum selesai masa nifas.

Seno tak mau tau, ia tak mau dirinya tersiksa setiap kali menahan hasratnya. Ia tak memperdulikan jerit dan tangis dari wanita yang berada di bawah kungkungan nya.

"Mas, sadarlah. Ini dosa Mas! Ini, juga bisa membahayakan ku," Susi memohon di sela isak tangisnya, ia takut darahnya masih banyak keluar tapi Seno tetap menghujam nya tanpa ampun.

Lelaki itu malah menghardiknya, membuatnya merasa terhina.

"Diam lah! Aku berhak melakukan apapun padamu, ingat! Kau istri ku!"

"Tapi, Mas...Akkhhh!"

"Emmpphhh...,"

Seno akhirnya menyumpal mulut sang istri dengan kain segitiga miliknya. Susi akhirnya terkapar tak berdaya, mungkin pingsan. Setelah lelaki itu menghujam nya beberapa kali.

Esok paginya, Susi hanya bisa menangisi nasib dan juga rasa sakit di bagian apem nya. Ia tak bisa mengadu pada siapapun, karena Seno membatasi seluruh aksesnya. Hingga, ia tak memiliki ponsel dan tak bisa bebas keluar rumah.

Ketika sakit di daerah sensitif yang masih mengeluarkan darah, Easy dengan tega menyuruhnya mengantar loundrian dengan berjalan kaki. Padahal, di rumah itu ada mobil dan juga motor matic yang biasa di gunakan Susi untuk berbelanja ke pasar.

Di pertengahan jalan menuju pulang, wanita dengan paras seputih kapas itu limbung dan darah merembes deras membuat dress putihnya berubah warna.

Lagi-lagi, ia terbangun di ruangan dengan bau yang di benci nya.

Yang pertama di lihatnya adalah wajah keras dari Seno suaminya.

"Kau, memang menyusahkan! Dasar wanita mandul!" Hardik Seno tanpa perasaan.

Kedua mata Susi terbelalak ketika ia membaca hasil pemeriksaan dirinya.

"Ini, tidak mungkin Mas!"

****

Susi semakin terpuruk, dokter mengatakan rahimnya rusak parah hingga tidak ada harapan lagi baginya untuk hamil. Hingga pada akhirnya, ia tak lagi memikirkan penampilan dan tubuhnya.

Seno mulai menghina dan terus menyindir kejadian itu . Mengatakan bahwa dia tidak berguna lagi, menyusahkan dan sebutan menyakitkan lainnya.

Selera makan yang berkurang membuat berat badan turun drastis. Hingga, kini tubuhnya rata tak berisi. Keseringan menangis membuat wajahnya kusam dan terdapat kantung mata akibat susah tidur karena selalu bermimpi buruk.

*****

Semakin lama perhatian Seno berubah, ia hanya akan menggauli Susi bila sudah sangat butuh, dan itupun dalam keadaan mabuk.

Uang jajan yang berkurang, hingga Susi hanya dapat membeli pembalut dan beberapa camilan saja. Tak ada lagi skin care dan perawatan tubuh lainnya. Bahkan, Easy hanya menganggapnya sebagai pembantu di rumah itu.

Menjatah makan dan waktu istirahatnya, bila Susi menolak ia akan di pulangkan ke kampung halamannya.

Susi mengerjakan pekerjaan rumah sambil terus terisak, beberapa hari ini ia curiga karena di kemeja Seno terdapat wangi parfum wanita. Bila di tanya, Seno akan memukul dan menghina dirinya.

Tetapi, penemuan bukti kali ini benar-benar menghujam langsung ke jantungnya.

Sebuah nota penginapan hotel selama dua hari dan sebungkus alat kontrasepsi, telah berhasil meruntuhkan pertahanan dirinya. Ia meraung di ruangan khusus mencuci baju itu.

"Kurang apa aku, mas! Bahkan, setiap malam aku kau pakai sampai rasanya seluruh tulang ku lepas! Kenapa, kau tetap meniduri wanita lain,mas...,"

Susi yang gelap mata, tanpa sadar membuka penutup botol cairan penghilang noda berwarna pink. Setelah nya, ia hanya mendengar Daia memanggil namanya.

Ia merasakan panas pada kerongkongan dan rasa terbakar pada perutnya, kemudian semuanya gelap.

Dan, ketiga kalinya ia terbangun di ruangan yang sama. Kali ini bukan hardikan dan amarah lagi yang ia dapat, lebih dari itu. Sebuah surat dari pengadilan agama mendarat di pangkuannya.

Inikah akhirnya?

Kenapa?.

Justru,seakan dia yang salah?

"Mas!"

"Pergilah! Aku kabulkan keinginanmu!"

"Tak ada harta gono gini sepeserpun! Karena, kau telah menghabiskan uangku! Perempuan Sial!"

Deg.

Kata-kata terakhir dari mulut pria yang ia cintai itu, sukses menghancurkan hatinya.

Tak ada air mata, tak ada suara. Susi membisu dengan pikiran kosong.

Di saat perawat lengah, wanita bertubuh kurus dan lemah itu keluar menuju balkon.

"Bunda..., tunggu aku di alam baka."

Swingg.

Ia merasa tubuhnya ringan tertampar angin, lantai ini cukup tinggi dan ia pasti langsung mati kali ini.

Namun, ketika kakinya sudah tidak memijak lagi, ia merasakan ada yang menangkap salah satu lengan nya. Menariknya kuat ke atas.

"Lepaskan!!"

"Aku mau mati! Aku mau mati!"

Susi terus meraung sambil memukuli dada bidang seorang pria dewasa.

"BODOH!"

"Kenapa kau ini, hah!"

"Semua orang yang di rawat di sini ingin hidup, kenapa kau malah mau mati!" pekik pria dewasa berbadan tegap dengan jambang halus di sekitar rahangnya.

"Tubuh dan wajah mu ini masih bisa kau gunakan,"

"Datanglah ke perusahaan ku, setelah kau keluar dari rumah sakit ini," ucap pria itu lebih lembut ketika di lihatnya Susi sudah lebih tenang. Karena Susi sempat bercerita pada pria itu sambil menangis hingga seluruh pakaiannya basah dengan air mata dan ingus.

Pria itu merogoh kantung celananya. Setelah ia mengantar Susi kembali ke kamarnya.

"Ini kartu nama ku,"

"Hargai usia mu, dan berguna lah untuk dirimu." Kemudian pria itu berlalu dengan cepat.

"Arjuna Satria. CEO. ARSA MANDIRI." gumam Susi membaca nama di secarik kartu.

Bersambung>>>>

Terpopuler

Comments

Euis Kindar Wulan

Euis Kindar Wulan

Up up up

2024-03-19

1

Wislan Thu Wislan

Wislan Thu Wislan

up up up

2022-10-01

1

Yuliani Latif

Yuliani Latif

awal2 kok sdh seram...smg susi happy ending

2022-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan semua...
2 Di hina mantan dan selingkuhannya.
3 Saatnya bangkit dan berubah.
4 Perubahan Susi
5 Bertemu mantan mertua laknat
6 Surat peringatan.
7 Sedih yang tak berujung.
8 Memperbaiki diri.( Susi )
9 Sales-girl cantik.
10 The power of... move on!
11 Keberanian Susi.
12 Apa salah janda??
13 Bakat terpendam.
14 Kelakuan minus, Pak Jamban.
15 Jangan remehkan aku lagi.
16 Haruskah menyerah?
17 Gerah euy, abis ketemu mantan.
18 Rayuan sang mantan..
19 Rencana busuk di balik senyuman manis.
20 Mantan gak ada akhlak!!
21 Pertemuan kedua....
22 Sekelumit kisah Arjuna.
23 Telor loncat...
24 Potong gaji...bikin keselek
25 Basah-basahan.
26 Cap ..., cip ..., cup...!!
27 Di antara dendam.
28 Abang mode jahat, on!
29 Abang, adek..., ampun.
30 Di dalam lift.
31 Kissing...
32 Anak yang terabaikan.
33 Ketagihan nih yee...
34 Macan menjadi kucing.
35 Koki pribadi.
36 Terkesima.
37 Perjanjian menguras emosi.
38 GEPREKz Corporation.
39 Analisa payah.
40 Perjaka tuwir.
41 Perasaan aneh.
42 Bujang lapuk.
43 Bos Payah!
44 CALON ISTRI.
45 Gak Romantis.
46 Aku Cantik.
47 Ibu Presdir Yang Baru.
48 Kena serangan jantung.
49 Batasan.
50 Bukit Teletubbies.
51 Ibu Direktur.
52 Huru-hara si velakor.
53 Senyum manis yang mengerikan.
54 Awal mula pembalasan.
55 Kehilangan kesadaran.
56 Romantis Apa Sadis?!
57 Akhir Si Nona Muda.
58 Amukan Easy.
59 Pasangan Kreji. (Seno & Jelita)
60 Seblak Dower.
61 Di Tontonin Burung Camar.
62 Oh ... Joy ...
63 Dokter Syantik.
64 Sesama Jomblo Kudu Akur.
65 Cassanova / Cassava ...?
66 Ucapan Terima Kasih.
67 Serangan Geng Motor.
68 Kebebasan Daia.
69 Bucin Baru Netes.
70 Peringatan dari Better.
71 Roti kombinasi.
72 Tuan menyebalkan.
73 Steak Rasa Bibir.
74 Don Domino ...
75 Kegep Di Klab Malam.
76 Bertemu Raja Ular.
77 Kehamilan Jelita.
78 Don Domino Bolognese.
79 Nasib Daia.
80 Kembali Bekerja
81 Selangkah Lebih Maju.
82 Si Gila versus Si Edan.
83 Pertemuan terakhir Daia dengan Domino.
84 Daia Yang Malang.
85 Easy ternyata ...?
86 My Sugar, Gulaku ...
87 Keripik singkong pedas.
88 Komodo.
89 Mencari gaun.
90 Balada Gaun Malam.
91 Seno Sang Player.
92 Anak Badung.
93 Kekaguman Tersembunyi.
94 Permainan Don Dengan Jelita.
95 Hot Madame.
96 Menjaga Wanitaku.
97 Apa Yang Terjadi Dengan Susi?
98 Penculikan Susi.
99 Pengejaran.
100 Pembalasan Susi.
101 Keberanian Susi.
102 Kiriman Don Domino.
103 Sekilas Arjuna
104 Tembakan Salah Sasaran.
105 Wanita Ular.
106 Ayo Menikah!
107 Rencana Don Domino.
108 Persahabatan para penakluk.
109 Rencana Tiga Serangkai.
110 Rencana Jelita.
111 Kegelisahan Susi.
112 Balada Nasi Padang.
113 Bertemu Dokter Obygn.
114 Hasil Pemeriksaan.
115 Ratu Kepiting.
116 Obrolan Calon Pengantin.
117 Kencan dadakan.
118 Pertemuan Tiga Serangkai.
119 Tiga Serangkai Punya Misi.
120 Aksi Si Bocah Badung.
121 Rencana Yang Terbaca.
122 Pertarungan Di Klab.
123 Weekend Yang Melelahkan.
124 Meradang Kekalahan.
125 Live Streaming Bikin Merinding.
126 Rencana Si Kadal Burik.
127 Menuju Wedding.
128 Formasi Bumblebee.
129 Penyerangan berlanjut.
130 Steal The Bride. (Menculik pengantin)
131 Duel El-Men.
132 Telor Di Ujung Tanduk.
133 Die Hard.
134 My Queen.
135 Tatapan Memuja.
136 Kau Milikku Selamanya.
137 Sakit Pinggang.
138 Senyum Yang Meresahkan.
139 Hasil Searching Internet.
140 Virus Cinta Malarindu.
141 Couple-an Baru.
142 Mencuri Diam-Diam.
143 Pawang Patung Batu.
144 Senjata Makan Nyonya.
145 Apesnya Si Apem Kempes.
146 Nasib Malang Calon Penerus.
147 Kenyataan Yang Menggoncang Jiwa.
148 Zombie ....
149 Rencana Keduluan Aksi.
150 Menarik Saham Dari Pradipta.
151 Kesirikan Yang Hakiki.
152 Menghabiskan Uang Suami.
153 Mobil Atau Istri?
154 Kemalangan Bertubi-tubi.
155 Decak Kagum Para Pria.( Pesona Susi)
156 Mendadak Miskin. (Bangkrut)
157 Keadaan Easy Pasca Syok.
158 Apa Yang Tersembunyi?
159 Pedang Naga Puspa.
160 Makan Kamu Aja, Udah Kenyang.
161 Upah Nyuci Piring.
162 Berkeringat Bersamamu.
163 Pindahan( Kehidupan Baru)
164 Jadi Apa ... Prok. Prok. Prok?
165 Habis Semua.
166 Seno Yang Tak Tau Diri.
167 Menginap di hotel gratis.
168 Senja Yang Hangat Dan Basah.
169 Suami Idaman.
170 Semakin Mencintai.
171 Dapet temen di sel.(Seno)
172 Kejadian di balik jeruji. (Seno)
173 Mengganggu Nyonya "At the morning!"
174 Lupa Matikan Kamera. (streaming gerah)
175 Si Pendek Yang Mencuri Hati.
176 Dress Code Pesta.
177 Presdir Tamvan vs Asisten Cantik.
178 Jurus Melemaskan Tulang.
179 Keadilan Bagi Penjahat.
180 Di Kejar Dosa.
181 Aku Ingin Yang Hangat.
182 Di Gigit Nyamuk
183 Membujuk Kanjeng Ratu.
184 Susi Yang Tiba-tiba Galak
185 Minta Solusi Ke Anak Buah.
186 Keinginan Yang Tak Biasa.
187 Kelakuan Aneh. (Pasangan aneh)
188 Buah Manis Kesabaran Dan Perjuangan.
189 Tolong! Ada yang kesurupan!
190 Adu Panco.
191 Bumil Perkasa.
192 Naga Beraksi Kembali.
193 Pagi Yang Terbakar.
194 Mempersiapkan Pengikut Setia.
195 Mana Bisa, Melihatmu Kesakitan.
196 Serangan Manis Di Pagi Hari.
197 Rumah Baru, Calon Ibu.
198 Duel Of Asistant.
199 Awas Kualat!
200 Biro Jodoh Pak Jomblang.
201 Jadilah Pacarku!
202 Pacar Sungguhan.
203 Ninis Si Ratu Gombal.
204 Kencan Anti Mainstream.
205 Obat Mujarab.
206 Prenatal Yoga Couple
207 Kepergian Vanish.
208 Penyelamatan Dari Sang Pacar.
209 Apakah ini? kebersamaan yang terakhir?
210 Hampir Terbawa Arus.
211 Kisah Terpendam Masa Lalu.
212 Suami Bucin Akut. ( Diskusi, proses melahirkan )
213 Kepulangan Vanish.
214 Pertemuan dengan ayah dan sahabatnya.
215 Keberangkatan Joy dan Milna, ke negara K.
216 Aku Merindukanmu.
217 Penolakan dari Better.
218 Menculik Pacar ( bag. 1 )
219 Menculik Pacar ( bag. 2 )
220 Ternyata Calon Istri!
221 Main apa sih mereka?
222 Pernikahan Van–Be ( Vanish–Better )
223 Pelan-Pelan, ih!
224 Malam PaSuTri.
225 Apa Mau Melahirkan?
226 Aksi Heroik Calon Daddy.
227 Perjuangan Calon Ibu
228 Tidak Merelakanmu Pergi
229 Baby S! Bangunkan Mommy!
230 Welcome Back To The World.
231 Pindah Hak Milik.
232 Punya Baby S.
233 Menguntit.
234 Joy Ngajak Ribut.
235 Salah Faham.
236 Raja Gombal.
237 Kepulangan Milna Membawa Luka
238 Milna Menggila, Joy Kelabakan.
239 Runtuhnya Mahkota
240 Antara Malu Dan Kecewa.
241 Van–Be
242 Perjanjian Jo–Na
243 Kasih Sayang Seorang Kakak.
244 Joy Kena Mental.
245 Calon Bayi Kembar.
246 Mengurus Ibu Hamil
247 Ciee ... Ketemu Camer
248 Chalenge ... ( cieee ... kangen )
249 Otewe Bucin
250 Kepusingan Calon Papa
251 Pawang Orang.
252 Dua Kisah Berbeda
253 Pria-pria Yang Sedih
254 Menerima kenyataan.
255 Pasca Operasi
256 Harus Dari Hati
257 Hak Prerogatif
258 Bucinetes Mellitus
259 Bukan Mantan, Cuma Partner.
260 Pawang Naga
261 Mengurus Bapak Bayi.
262 The Wedding Day Jo–Na.
263 Ada Berapa Sih, Joy!
264 Ancaman Kemarahan Milna.
265 Pembalasan Dari Miranda.
266 Pengumuman ABPR
267 Bab 266 ABPR
268 Bab 267. ABPR
269 Bab 268. ABPR.
270 Bab 269. ABPR
271 Bab 270. ABPR.
272 Bab 271. ABPR
273 Bab 272. ABPR
274 Bab 273. ABPR
275 Bab 274. ABPR
276 Bab 275. ABPR
277 BAB 276. ABPR
278 Bab 277. ABPR
279 BAB 278. ABPR
280 Bab 279. ABPR.
281 Bab 280. ABPR
282 Bab 281. ABPR
283 Bab 282. ABPR
284 Bab 283. ABPR
285 Bab 284.ABPR
286 Bab 285. ABPR.
287 Bab 286. ABPR.
288 Bab 287. ABPR.
289 Bab 288. ABPR
290 Bab 289. ABPR.
291 Bab 290. ABPR
292 Bab 291. ABPR
293 Bab 292. ABPR.
294 Bab 293. ABPR.
295 Bab 294. ABPR
296 Bab 295. ABPR
297 Bab 296. ABPR
298 Bab 297. ABPR
299 Bab 298. ABPR
300 Bab 299. ABPR
301 Bab 300. ABPR.
302 Bab 301 ABPR
303 Bab 302. ABPR
304 Bab 303. ABPR
305 Bab 304. ABPR
306 Bab 305. ABPR.
307 Bab 306. ABPR
308 Bab 307. ABPR
309 Bab 308. ABPR
310 Bab 309. ABPR
311 Bab 310. ABPR
312 Bab 311. ABPR ~Ending~
313 Pengumuman Novel baru
314 Pengumuman Sekuel ABPR.
Episodes

Updated 314 Episodes

1
Kehilangan semua...
2
Di hina mantan dan selingkuhannya.
3
Saatnya bangkit dan berubah.
4
Perubahan Susi
5
Bertemu mantan mertua laknat
6
Surat peringatan.
7
Sedih yang tak berujung.
8
Memperbaiki diri.( Susi )
9
Sales-girl cantik.
10
The power of... move on!
11
Keberanian Susi.
12
Apa salah janda??
13
Bakat terpendam.
14
Kelakuan minus, Pak Jamban.
15
Jangan remehkan aku lagi.
16
Haruskah menyerah?
17
Gerah euy, abis ketemu mantan.
18
Rayuan sang mantan..
19
Rencana busuk di balik senyuman manis.
20
Mantan gak ada akhlak!!
21
Pertemuan kedua....
22
Sekelumit kisah Arjuna.
23
Telor loncat...
24
Potong gaji...bikin keselek
25
Basah-basahan.
26
Cap ..., cip ..., cup...!!
27
Di antara dendam.
28
Abang mode jahat, on!
29
Abang, adek..., ampun.
30
Di dalam lift.
31
Kissing...
32
Anak yang terabaikan.
33
Ketagihan nih yee...
34
Macan menjadi kucing.
35
Koki pribadi.
36
Terkesima.
37
Perjanjian menguras emosi.
38
GEPREKz Corporation.
39
Analisa payah.
40
Perjaka tuwir.
41
Perasaan aneh.
42
Bujang lapuk.
43
Bos Payah!
44
CALON ISTRI.
45
Gak Romantis.
46
Aku Cantik.
47
Ibu Presdir Yang Baru.
48
Kena serangan jantung.
49
Batasan.
50
Bukit Teletubbies.
51
Ibu Direktur.
52
Huru-hara si velakor.
53
Senyum manis yang mengerikan.
54
Awal mula pembalasan.
55
Kehilangan kesadaran.
56
Romantis Apa Sadis?!
57
Akhir Si Nona Muda.
58
Amukan Easy.
59
Pasangan Kreji. (Seno & Jelita)
60
Seblak Dower.
61
Di Tontonin Burung Camar.
62
Oh ... Joy ...
63
Dokter Syantik.
64
Sesama Jomblo Kudu Akur.
65
Cassanova / Cassava ...?
66
Ucapan Terima Kasih.
67
Serangan Geng Motor.
68
Kebebasan Daia.
69
Bucin Baru Netes.
70
Peringatan dari Better.
71
Roti kombinasi.
72
Tuan menyebalkan.
73
Steak Rasa Bibir.
74
Don Domino ...
75
Kegep Di Klab Malam.
76
Bertemu Raja Ular.
77
Kehamilan Jelita.
78
Don Domino Bolognese.
79
Nasib Daia.
80
Kembali Bekerja
81
Selangkah Lebih Maju.
82
Si Gila versus Si Edan.
83
Pertemuan terakhir Daia dengan Domino.
84
Daia Yang Malang.
85
Easy ternyata ...?
86
My Sugar, Gulaku ...
87
Keripik singkong pedas.
88
Komodo.
89
Mencari gaun.
90
Balada Gaun Malam.
91
Seno Sang Player.
92
Anak Badung.
93
Kekaguman Tersembunyi.
94
Permainan Don Dengan Jelita.
95
Hot Madame.
96
Menjaga Wanitaku.
97
Apa Yang Terjadi Dengan Susi?
98
Penculikan Susi.
99
Pengejaran.
100
Pembalasan Susi.
101
Keberanian Susi.
102
Kiriman Don Domino.
103
Sekilas Arjuna
104
Tembakan Salah Sasaran.
105
Wanita Ular.
106
Ayo Menikah!
107
Rencana Don Domino.
108
Persahabatan para penakluk.
109
Rencana Tiga Serangkai.
110
Rencana Jelita.
111
Kegelisahan Susi.
112
Balada Nasi Padang.
113
Bertemu Dokter Obygn.
114
Hasil Pemeriksaan.
115
Ratu Kepiting.
116
Obrolan Calon Pengantin.
117
Kencan dadakan.
118
Pertemuan Tiga Serangkai.
119
Tiga Serangkai Punya Misi.
120
Aksi Si Bocah Badung.
121
Rencana Yang Terbaca.
122
Pertarungan Di Klab.
123
Weekend Yang Melelahkan.
124
Meradang Kekalahan.
125
Live Streaming Bikin Merinding.
126
Rencana Si Kadal Burik.
127
Menuju Wedding.
128
Formasi Bumblebee.
129
Penyerangan berlanjut.
130
Steal The Bride. (Menculik pengantin)
131
Duel El-Men.
132
Telor Di Ujung Tanduk.
133
Die Hard.
134
My Queen.
135
Tatapan Memuja.
136
Kau Milikku Selamanya.
137
Sakit Pinggang.
138
Senyum Yang Meresahkan.
139
Hasil Searching Internet.
140
Virus Cinta Malarindu.
141
Couple-an Baru.
142
Mencuri Diam-Diam.
143
Pawang Patung Batu.
144
Senjata Makan Nyonya.
145
Apesnya Si Apem Kempes.
146
Nasib Malang Calon Penerus.
147
Kenyataan Yang Menggoncang Jiwa.
148
Zombie ....
149
Rencana Keduluan Aksi.
150
Menarik Saham Dari Pradipta.
151
Kesirikan Yang Hakiki.
152
Menghabiskan Uang Suami.
153
Mobil Atau Istri?
154
Kemalangan Bertubi-tubi.
155
Decak Kagum Para Pria.( Pesona Susi)
156
Mendadak Miskin. (Bangkrut)
157
Keadaan Easy Pasca Syok.
158
Apa Yang Tersembunyi?
159
Pedang Naga Puspa.
160
Makan Kamu Aja, Udah Kenyang.
161
Upah Nyuci Piring.
162
Berkeringat Bersamamu.
163
Pindahan( Kehidupan Baru)
164
Jadi Apa ... Prok. Prok. Prok?
165
Habis Semua.
166
Seno Yang Tak Tau Diri.
167
Menginap di hotel gratis.
168
Senja Yang Hangat Dan Basah.
169
Suami Idaman.
170
Semakin Mencintai.
171
Dapet temen di sel.(Seno)
172
Kejadian di balik jeruji. (Seno)
173
Mengganggu Nyonya "At the morning!"
174
Lupa Matikan Kamera. (streaming gerah)
175
Si Pendek Yang Mencuri Hati.
176
Dress Code Pesta.
177
Presdir Tamvan vs Asisten Cantik.
178
Jurus Melemaskan Tulang.
179
Keadilan Bagi Penjahat.
180
Di Kejar Dosa.
181
Aku Ingin Yang Hangat.
182
Di Gigit Nyamuk
183
Membujuk Kanjeng Ratu.
184
Susi Yang Tiba-tiba Galak
185
Minta Solusi Ke Anak Buah.
186
Keinginan Yang Tak Biasa.
187
Kelakuan Aneh. (Pasangan aneh)
188
Buah Manis Kesabaran Dan Perjuangan.
189
Tolong! Ada yang kesurupan!
190
Adu Panco.
191
Bumil Perkasa.
192
Naga Beraksi Kembali.
193
Pagi Yang Terbakar.
194
Mempersiapkan Pengikut Setia.
195
Mana Bisa, Melihatmu Kesakitan.
196
Serangan Manis Di Pagi Hari.
197
Rumah Baru, Calon Ibu.
198
Duel Of Asistant.
199
Awas Kualat!
200
Biro Jodoh Pak Jomblang.
201
Jadilah Pacarku!
202
Pacar Sungguhan.
203
Ninis Si Ratu Gombal.
204
Kencan Anti Mainstream.
205
Obat Mujarab.
206
Prenatal Yoga Couple
207
Kepergian Vanish.
208
Penyelamatan Dari Sang Pacar.
209
Apakah ini? kebersamaan yang terakhir?
210
Hampir Terbawa Arus.
211
Kisah Terpendam Masa Lalu.
212
Suami Bucin Akut. ( Diskusi, proses melahirkan )
213
Kepulangan Vanish.
214
Pertemuan dengan ayah dan sahabatnya.
215
Keberangkatan Joy dan Milna, ke negara K.
216
Aku Merindukanmu.
217
Penolakan dari Better.
218
Menculik Pacar ( bag. 1 )
219
Menculik Pacar ( bag. 2 )
220
Ternyata Calon Istri!
221
Main apa sih mereka?
222
Pernikahan Van–Be ( Vanish–Better )
223
Pelan-Pelan, ih!
224
Malam PaSuTri.
225
Apa Mau Melahirkan?
226
Aksi Heroik Calon Daddy.
227
Perjuangan Calon Ibu
228
Tidak Merelakanmu Pergi
229
Baby S! Bangunkan Mommy!
230
Welcome Back To The World.
231
Pindah Hak Milik.
232
Punya Baby S.
233
Menguntit.
234
Joy Ngajak Ribut.
235
Salah Faham.
236
Raja Gombal.
237
Kepulangan Milna Membawa Luka
238
Milna Menggila, Joy Kelabakan.
239
Runtuhnya Mahkota
240
Antara Malu Dan Kecewa.
241
Van–Be
242
Perjanjian Jo–Na
243
Kasih Sayang Seorang Kakak.
244
Joy Kena Mental.
245
Calon Bayi Kembar.
246
Mengurus Ibu Hamil
247
Ciee ... Ketemu Camer
248
Chalenge ... ( cieee ... kangen )
249
Otewe Bucin
250
Kepusingan Calon Papa
251
Pawang Orang.
252
Dua Kisah Berbeda
253
Pria-pria Yang Sedih
254
Menerima kenyataan.
255
Pasca Operasi
256
Harus Dari Hati
257
Hak Prerogatif
258
Bucinetes Mellitus
259
Bukan Mantan, Cuma Partner.
260
Pawang Naga
261
Mengurus Bapak Bayi.
262
The Wedding Day Jo–Na.
263
Ada Berapa Sih, Joy!
264
Ancaman Kemarahan Milna.
265
Pembalasan Dari Miranda.
266
Pengumuman ABPR
267
Bab 266 ABPR
268
Bab 267. ABPR
269
Bab 268. ABPR.
270
Bab 269. ABPR
271
Bab 270. ABPR.
272
Bab 271. ABPR
273
Bab 272. ABPR
274
Bab 273. ABPR
275
Bab 274. ABPR
276
Bab 275. ABPR
277
BAB 276. ABPR
278
Bab 277. ABPR
279
BAB 278. ABPR
280
Bab 279. ABPR.
281
Bab 280. ABPR
282
Bab 281. ABPR
283
Bab 282. ABPR
284
Bab 283. ABPR
285
Bab 284.ABPR
286
Bab 285. ABPR.
287
Bab 286. ABPR.
288
Bab 287. ABPR.
289
Bab 288. ABPR
290
Bab 289. ABPR.
291
Bab 290. ABPR
292
Bab 291. ABPR
293
Bab 292. ABPR.
294
Bab 293. ABPR.
295
Bab 294. ABPR
296
Bab 295. ABPR
297
Bab 296. ABPR
298
Bab 297. ABPR
299
Bab 298. ABPR
300
Bab 299. ABPR
301
Bab 300. ABPR.
302
Bab 301 ABPR
303
Bab 302. ABPR
304
Bab 303. ABPR
305
Bab 304. ABPR
306
Bab 305. ABPR.
307
Bab 306. ABPR
308
Bab 307. ABPR
309
Bab 308. ABPR
310
Bab 309. ABPR
311
Bab 310. ABPR
312
Bab 311. ABPR ~Ending~
313
Pengumuman Novel baru
314
Pengumuman Sekuel ABPR.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!