Kapten Sarah melihat beberapa kali cahaya yang keluar dari dalam hutan, pikirannya menjadi kacau sekali. Mark merasa bosan melihat Kapten Sarah yang mondar-mandir tanpa karuan.
“Hei! Daripada kau berdiri melihat hutan itu lebih baik kau du..."
“Diamlah!” potong Kapten Sarah. "Lebih baik kau pulang dan melapor ke Raja Carles kalu misimu gagal”
“Aku tidak pernah gagal dalam menjalankan misi dan kau yang gagal dan mati,” ucap Mark yang memainkan togkat sihirnya.
Sarah melihat Mark dengan tatapan penuh emosi. “Apakah kau mengancamku?”
“Terimalah kenyataannya. Kau lupa kalau aku bisa meramal masa depan?”
“Aku tidak akan lupa kalau kau adalah seorang penghianat.” Jawab Kapten Sarah.
Mark berdiri lalu melangkah maju untuk mendekati Kapten Sarah. Sedangkan sang kapten melangkah mundur karena melihat tongkat Mark.
“Kapten Sarah, lihat mataku dan bacalah pikiranku sekarang,” ucap Mark. "Aku akan memberi tahu ramalanku yang berada di pikiranku."
Kapten Sarah ragu-ragu melihat mata Mark lalu ia mencobanya dan melihat kalau dirinya memberi tahu Raja Juftin saat selesai ritual dan keluar dari hutan. Ia memberi tahu ke semuanya jika Raja Azka adalah pembohong dan ia mengancam Raja Azka dengan pedangnya dan Kapten Sarah mencoba melihat pikiran Raja Azka yang ternyata
Raja Azka juga berniat untuk menyerang Kerajaan Blue. Dan Zefron mengeluarkan sihir hingga Kapten Sarah terpental jauh.
Sang kapten melihat timnya sedang menyerang pengawal Raja Azka karena tidak terima jika kaptennya dilukai, dan Raja Thaison menyuruh pengawalnya untuk menyerang tim Sarah. Raja Azka akhirnya membunuh Raja Juftin.
Sontak saja, Sarah langsung terkejut dan tidak menatap lagi mata Mark.
“Kau sudah puas melihat masa depanmu? Apa aku benar?” tanya Mark. “Kau sangat lucu saat terkejut.”
Tanpa sepatah katapun, Kapten Sarah langsung mengacungkan pedangnya ke arah Mark.
“Seharusnya kau berterima kasih kepadaku karena aku sudah menyelamatkanmu, kerajaanmu dan
rajamu,” ucap Mark yang mengangkat kedua tangannya.
“Kau bukan penyelamat, kau adalah penghianat. Jika kau berniat menyelamatkan siapapun, kenapa kau membunuh Raja Aivan?” tanya Sarah yang bernada tegas.
Sarah masih masih tidak percaya tentang masa depannya. Tangan Sarah bergetar dan wajahnya
pucat.
Mark tersenyum mendengar itu. “Daripada dirimu, seorang pembunuh raja Juftin.”
Dengan sepontan Kapten Sarah mengayunkan pedang ke Mark, lalu Mark menghindar dengan cepat. Mark mengeluarkan sihir yang membuat Kapten Sarah terpental jauh dan kepalanya berdarah karena benturan keras saat mendarat ke tanah. Pedang Sarah terlepas dari genggaman. Saat Sang Kapten merangkak ingin mengambil pedangnya, Mark menginjak tangan Sarah dengan kuat. Sarah berteriak kesakitan.
“Sudah pernah aku ucapkan jika kau bukan tandinganku,” ucap Mark.
Lalu Kapten Sarah bersiul untuk memanggil pegasus kesayangannya. Pegasus datang dan menendang Mark. Mark langsung jatuh, kepalanya juga berdarah, Sarah langsung mengambil pedangnya dan mencoba untuk berdiri.
“Terimakasih.” Sarah mengelus leher kuda bersayap itu.
“Akkhh… dasar pegasus sialan,” gumam Mark.
Mark kembali berdiri. “Sudah puas untuk mengeluapkan emosimu?”
“Kau masih saja dengan yang dulu, bertindak sesuka hati tanpa dipikir panjang, kau tidak akan pernah pantas untuk menjadi ketua di timmu dan menjadi asisten pribadi raja,” lanjut Mark.
Mark langsung mengeluarkan sihirnya dan Kapten Sarah langsung menghindar, tetapi pegasusnya terlempar dan mati. Mark mengeluarkan sihirnya ke arah pegasus dan meledak. Kapten Sarah kaget dan sangat marah. Matanya sudah memerah begitu juga mukanya.
“Nah … itu baru impas,” kata Mark.
Kapten Sarah yang tidak terima langsung menghentikan waktu dan berlari kearah Mark. Ia menendang Mark sehingga Mark jatuh ke tanah. Ia mengeluarkan pedangnya dan ingin menancapkan pedangnya ke muka mark.
Tetapi Sarah tidak melakukan hal itu, ia hanya terdiam dan menangis karena teringat masa kecilnya dengan Mark, mereka bermain pedang bersama dan Mark selalu menang jika ia bermain pedang. Ia tidak tega membunuh Mark dan akhirnya waktu berjalan dengan normal.
Mark yang tersadar, dan dia melihat pedang di depan mata dan Sarah yang berdiri menangis sambil memegang pedang itu. Angin berhembus kencang dan Mark merasakan sihir di hutan telah memudar, menandakan ritual telah selesai.
“Hei jelek! Mereka sudah selesai,” kata Mark.
Kapten Sarah melihat ke arah hutan dan benar saja, rombongan para raja telah keluar. Dan saat ia melihat ke arah Mark, Mark sudah tidak ada dan Kapten Sarah langsung melihat ke langit. Mark telah terbang tinggi ke angit.Sarah terduduk diam dan menangis. Ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Semua rombongan raja kaget dengan keadaan di luar hutan.
“Ada apa ini, Sarah?” tanya Raja Juftin.
Sang kapten menghapus air matanya dan berdiri akan tetapi, ia tidak kuat berdiri. Jack langsung memegangi Kapten Sarah. Padahal Xio juga berniat memegangi Sarah, tetapi sudah didului oleh Jack. Semua anggota timnya baru pertama kali melihat Kapten Sarah menangis.
Kapten Sarah tidak menjawab sepatah katapun dan Raja Juftin mengerti kondisinya. Raja Juftin menyuruh para rombongan dua raja itu untuk kembali ke kerajaannya masing-masing. Dan Raja Juftin melanjut perjalanannya, Jack menyuruh Sang Kapten untuk menunggangi kudanya sedangkan ia menggunakan portal sihir untuk kembali ke istana.
Ketika sudah sampai di istana, Xio mengajak seluruh anggota termasuk sang kapten untuk berdiskusi di markas Tim Pasukan Elit yang berada di samping istana.
Saat di markas, sang kapten hanya bisa merenung sambil mengobati lukanya. Elle yang mengkasihaninya langsung ikut memabantunya. Kapten Sarah menyambut baik pertolongan dari Elle, tetapi ia menolaknya dengan alasan ia bisa melakukan ini sendiri.
Tanpa basa-basi Xio langsung membuka diskusi ini selayaknya seorang kapten. Ia memutarkan pertanyaannya untuk diberikan ke timnya.
"Apakah kalian tidak merasakan keanehan dari pohon ghaib itu?"
"Aku merasakannya," jawab Bella yang terbang mendekati Kapten Sarah.
"Aku juga, terlalu banyak yang janggal dan tidak seperti itu saat kita masih kecil," ujar Jack.
"Memang dulu seperti apa?" tanya Elle karena ia adalah anggota baru dari Tim Pasukan Elit.
“Dulu, Kerajaan Zarqo pernah di serang oleh raja Carles saat pemerintahan raja Aivin. Beliau tidak bisa tinggal diam, dia mengerahkan semua pasukan terbaiknya untuk melawan Raja Carles. Dan Orang tua dari Kapten Sarah termasuk dalam pasukan itu. Banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat perang tersebut dan raja Carles memenangkan pertempuran. Wilayah selatan kerajaan kita pernah dikuasai oleh Raja Carles, ” kata Xio. ”Dalam aturan kerajaan, seorang pasukan jika meninggal dan dia memiliki istri anak, maka dianggap menjadi anak bangsawan.”
“Aku, Bella, dan Jack hidup di dalam istana karena kami adalah keturuan bangsawan sejak dari dulu. Kami juga berteman dengan raja Juftin dan raja Azka. Kami pernah menguping percakapan raja Aivin di ruang kerjanya, ternyata raja Aivin memiliki dendam kepada raja Carles karena peperangan itu. Ia bahkan berencana untuk menculik warga di kerajaan ini untuk digabungkan kekuatannya," sambungnya.
"Benar sekali, terjadinya penculikan besar-besaran pada saat itu dan kami melihatnya dengan mata kepala sendiri, bahkan kami mengikuti kegiatan raja Aivin sampai ke hutan dan membawa korban penculikan," kata Bella.
Jack mengangkat satu tangannya dan mengatakan bahwa ia ingin bercerita kelanjutannya, Xio mempersilahkannya dengan senang hati.
"Lalu angin datang dengan kencang, kabut hitam mulai muncul, pohon itu memancarkan sinar ungu yang terang. Kami berusaha memegang pohon dengan erat sekali. Pohon beringin itu menjadi pohon berwarna hitam dan saat korban pertama ditidurkan di bawah pohon, ditanah yang ditidurkannya terdapat simbol dan langsung saja orang tersebut kulitnya mengelupas, badannya terbelah, dan menjadi kurus. Banyak darah yang cucuran kemana-mana. Semua orang yang diculik tersebut merasa ketakutan dan mereka panik, tak terkecuali dengan kami. Lalu korban tersebut menjadi tulang dan hangus menjadi debu. Tetapi kekuatan dari korban pertama tidak berhasil di dapatkan..."
“Intinya, tidak ada korban yang berhasil hidup saat ritual itu terjadi, mereka semua menjadi abu,” kata Xio. yang memotong pembicaraan Jack.
Jack yang merasa kesal langsung berkata, "Woi kenapa main potong-potong segala?"
"Diamlah Jack," kata Bella.
“Aku penasaran, bagaimana cara mengumpulkan kekuatan tersebut dan bagaimana ciri-cirinya jika berhasil mendapatkan kekuatan tersebut?” tanya Elle.
“Caranya, darah itu akan terserap oleh tanah, lalu jika pohon itu mengeluarkan cahaya biru yang melayang, tandanya itu berhasil memperoleh kekuatan. Lalu di tangkap dengan botol yang sudah di kasih mantra sihir. Dan jika korban kedua berhasil kembali, satukan saja kekuatannya di botol yang sama,” jawab Xio.
"Nah, kekuatan itu diberikan kepada Kapten Sarah saat masih usia tiga tahun. Karena Kapten Sarah hanya manusia biasa, jadi kekuatannya hanya tiga saja, itupun kekuatan dari penggabungan yang dilakukan oleh raja Aivin," kata Bella.
"Berarti anaknya raja Azka memiliki double kekuatan sihir putih? Kan, raja Azka sudah memiliki sihir putih."
"Itu benar. Sihir putihnya pasti sangat kuat," jawab Jack.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Yuni Verro
berkhayal dulu ah
2023-05-23
0
Nununa07
makin menarik..aku jadi pengen bisa terbang kaya sarah...
2020-06-17
1
ayyona
nyicil 😀
2020-06-17
1