Ketika Rasa Itu Mulai Hilang
Namaku Zee Anastasia putri, umurku sekarang 27 tahun, dan aku sudah menikah, punya seorang anak perempuan yang sekarang sudah berumur 9 tahun, yang aku beri nama Bulan. Dan seorang suami yang bernama Satria Pratama yang sekarang berumur 31 tahun, hanya berbeda 4 tahun dengan ku, kami menikah di saat usia ku belum genap 18 tahun, dan umurnya sekitar 21 tahun.
Aku mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Zhea Anastasia Putri, umur nya sekarang 15 tahun, dan nama kami hanya berbeda di depan nya saja, sedangkan nama belakang kami sama.
Kedua orang tua ku bercerai saat aku SMP, dan saat itu adik aku masih kecil,karena jarak antara aku dan adiku ku cukup jauh yaitu 12 tahun, perasaan hancur meliputi perasaan ku, dan setelah perceraian itu, tak berlangsung lama kedua orang tuaku masing - masing menikah, hingga akhirnya kasih sayang mereka sudah mulai berkurang kepada kami, dan kami memutuskan untuk tinggal bersama nenek, orang tua dari ibu ku.
Sejak kecil kami memang sudah di asuh oleh nenek, karena ibu kami termasuk wanita karir, begitu pula dengan bapak.
Bapak memang terlau protektif kepada kami, jangankan untuk berpacaran, dekat dengan laki - laki saja tidak boleh, hingga waktu di bangku SMK kelas dua, aku belum mempunyai pacar.
Beberapa orang dari sahabat ku sudah mempunyai pacar, dan timbul rasa iri dan juga penasaran di benakku, rasanya pasti menyenangkan, karena ada seseorang yang mengasihi, menyanyangi, dan memperhatikan, begitulah pikiran ku, karena kasih sayang dari kedua orang tua sudah jarang aku dapatkan.
Dan tanpa di sengaja aku bertemu dengan Satria, saat itu dia tidak sengaja menabrak ku, karena aku jalan sembari melamun, dan ternyata Satria adalah orang yang tinggal satu kampung dengan ku.
Saat pertemuan tanpa di sengaja itu lah, aku mulai dekat dengan Satria, bahkan sangat jatuh cinta kepadanya, aku baru tau yang nama nya pacaran itu seperti apa, ternyata sangat menyenangkan.
Kami berpacaran diam - diam, tanpa sepengatahuan Bapak, karena kalau bapak tau, pasti bapak marah besar kepadaku.
Aku bahagia sekali, perhatian yang tidak aku dapat dari bapak dan ibu, kini aku dapat dari Satria, dan masuk dua bulan pacaran, Satria meminta ijin untuk meminta bibir ku, awalnya aku tidak mengerti, hingga akhirnya Satria melakukan nya, ciuman pertama ku dengan Sastria, Satria sangat lihai memainkan ciumannya, seperti orang yang sangat berpengalaman.
Dan karena ciumam itu, aku mulai merasa ketagihan, dan merasa sangat senang jika Satria kembali mencium bibir ku, padahal di dalam hati ku dan pikiran ku, selalu timbul rasa bersalah, salah karena melakukan ini, dan berbohong kepada Bapak dan ibu.
Tapi, saat bertemu dengan Satria, ia selalu melakukan itu kepada ku, tubuhku tidak bisa melawan, hati dan pikiran ku bertolak belakang dengan tubuhku, yang malah merasa candu dengan bibir Satria. Hingga saat ciuman itu mulai turun ke leher ku, dan kini tangan Satria mulai meremas buah dada ku.
Saat itu aku terpekik, dan mendorong Satria, aku pikir ini sudah kelewatan, dan aku tidak ingin itu terjadi. Namun, dengan kasih sayang nya, Satria membisikkan kata lembut di telinga ku, dan meyakinkan aku jika ini akan baik - baik saja, Satria hanya ingin membuktikan cintanya kepada ku.
Aku bodoh sekali, dengan percayanya aku mengganggukkan kepalaku, dan kembali menerima ciuman dari Satria, dan tangan Satria kembali meremas buah dada ku, dan tangannya mulai masuk dan menelusup kedalam baju ku, dan masuk kedalam Bra ku, dan seketika itu aku menggeliat kegelian saat Satria mulai memilin pu ting ku.
Dan malam itu, akhirnya aku memberikan semua nya kepada Satria, memberikan keperawanan ku kepada nya, dan hal itu terus berulang, hingga akhirnya aku hamil. Awalnya aku belum tau kalau aku hamil, namun saat aku magang di sebuah rumah sakit ternama di kota, aku mulai merasa ada yang aneh di tubuhku, aku sering mual dan muntah, dan perutku, teras keras di bagian bawah, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku datang bulan, karena memang aku tidak memikirkan hal itu.
Aku mengabaikannya saja, hingga akhirnya tante ku yang bernama Wulan, mulai merasa ada yang aneh pada tubuhku, dan ia langsung memberi tahu kedua orang tua ku.
Terjadi kehebohan di dalam keluarga besar ku, tante segera mendatangi wali kelas ku, dan menjelaskan hal ini kepada wali kelas ku, karena kabar kehamilan ku belum beredar di sekolah, wali kelas menyarankan agar aku tidak turun dulu ke sekolah, dan ia akan membicarakan ini kepada kepala sekolah.
Karena takut bapak marah dan mungkin melakukan kekerasan kepada ku, aku sengaja di asingkan sementara di tempat nenek, orang tua dari bapak.
Aku merasa terkurung di sana, aku tidak di perbolehkan oleh nenek memegang ponsel, hingga komunikasi ku dengan Satria terputus. Aku hanya bisa menangis, dan sempat beberapa kali memukuli perutku, aku sangat menyesal, aku sudah menghancurkan hidupku sendiri.
Ibu datang menjenguk ku di tempat nenek, ibu hanya bisa menangis sembari memeluk diriku, begitu pula dengan ku, aku tidak henti - hentinya menangis dan mengucap kata maaf.
Ibu tidak marah kepadaku, bahkan menguatkan ku, dan ibu bilang jika dialah yang seharusnya minta maaf, karena selama ini tidak pernah memperhatikan ku, hingga akhirnya aku harus terjebak dalam hal ini. Ibu membawa ku ke dokter spesial kandungan, dan betapa terkejut nya aku dan ibu ketika mengetahui jika usia kandungan ku sudah tujuh bulan, hanya perlu dua bulan lagi, aku sudah melahirkan.
Sekitar seminggu setelah ibu menemui ku, orang yang selama ini aku tunggu datang, ya dia adalah Bapak, Bapak tidak marah kepadaku, dia datang, memeluk ku, menciumi wajah ku, aku bisa lihat kedua mata bapak yang memerah, dan aku tau jika saat ini Bapak pasti berusaha menahan air matanya.
Bapak tidak marah kepadaku, dan ia memberikan beberapa lembar uang untuk ku, agar aku bisa membeli makanan apa saja yang aku mau. Tapi ada satu kata yang membuat aku sedih, bapak berkata jika aku harus melupakan Satria, dan jangan lagi mengingatnya. Itulah pesan terakhir bapak ketika ia ingin pulang.
Aku kembali bersedih, dan menangis, bagaiamana aku bisa melupakan Satria, dan apa yang dimaksud oleh Bapak, apakah bapak akan memisahkan ku dengan Satria, dan bagaimana dengan anak yang ku kandung, anak ini adalah Satria, kepala ku rasa nya ingin pecah, aku tidak tau kedepannya seperti apa.
Dan tak lama kemudian, tante Wulan datang menjenguk ku, ia mengatakan jika semua permasalah telah usai, keluarga ku dan keluarga Satria telah bertemu, dan setuju akan menikah kan kami, tapi hanya menikah sirih, karena setelah aku melahirkan nanti aku masih akan di asingkan, karena setelah melahirkan aku akan kembali bersekolah, entah negosiasi apa yang di lakukan Bapak dengan kepala sekolah, hingga akhirnya aku masih bisa bersekolah di sana.
Aku senang mendengar berita dari tante Wulan, dan setelah pernikahan itu berlangsung, Bapak masih saja melarangku untuk bertemu Satria, karena Bapak sangat membenci Satria.
Namun,tante Wulan berusaha menyakinkan Bapak, bahwa saat ini suami lah yang aku perlukan sekarang, karena keadaan ku saat ini sedang mengandung, dan akhirnya Bapak pasrah, dan memperbolehkan Satria bertemu dengan ku, tapi rasa benci itu masih ada di hati Bapak.
Kesedihan yang ku alami beberapa bulan ini akhirnya mulai memudar, ya walaupun aku masih saja terus terkurung di rumah nenek, tapi aku senang karena Satria sering mengunjungi ku, dan memperhatikan ku.
Dan saat hari kelahiran itu tiba, semua keluarga berkumpul di rumah nenek, karena pernikahan dan kehamilan ku ini masih di rahasiakan, aku akhirnya melahirkan di rumah nenek, bukan di rumah sakit.
Aku menangis begitu mendengar suara tangisan bayiku, ya anak ku, seorang bayi perempuan yang cantik, dan aku berharap kelak ia akan membawa kebahagiaan untuk keluarga ku.
Dua minggu setelah melahirkan, aku langsung turun sekolah, semua teman - teman sekolah menatap ku dengan tatapan aneh, aku yakin jika saat ini mereka sedang bergosip tentang ku, tapi aku tidak peduli, dan untung saja, sahabat ku dengan welcome menerima kedatangan ku, aku memilki 10 orang sahabat, dan salah satunya juga ada yang laki - laki.
Mereka sudah tau semua tentangku, termasuk kehamilan, pernikahan, dan kelahiran anak ku.
Aku merasa beruntung sekali mempunyai sahabat seperti mereka.
Di sekolah wali kelasku mengajak ku berbicara empat mata, tubuhku rasa nya sudah bergetar, aku pikir wali kelas ku yang sudah ku anggap sebagai orang tua kedua ku ini akan memarahi ku, atau memberi kabar buruk kepadaku mengenai sekolah, namun ternyata tidak.
Bu Fatimah, wali kelas ku malah memeluk ku, ia bertanya mengenai kabarku dan juga anak ku, Bu Fatimah mengatakan jika ia sudah berusaha untuk menyakinkan kepala sekolah agar tetap menerima ku setelah melahirkan, itu juga sebenarnya melalui banyak pertimbangan, Bu Fatimah menyayangkan jika sampai aku putus sekolah di tengan jalan, karena hanya menunggu 6 bulan lagi, aku sudah lulus sekolah.
Dan setelah Dua bulan melahirkan, aku akhirnya lulus sekolah, aku bisa menerima ijasah ku, aku sangat bersyukur sekali, dan ini juga berkat Bapak, karena kata Bu Fatimah dan Tante Wulan, Bapak lah yang berusaha juga terus - terus an menemui kepala sekolah ku dan memohon agar Aku tetap bersekolah.
Setelah lulus sekolah, aku dan Satria mulai menampakkan diri, kami mulai mengurus surat nikah kami di pengadilan agama, dan juga mulai mengontrak rumah. Namun, saat itu ujian mulai datang, Satria tiba - tiba saja di pecat dari tempat kerjanya, padahal saat itu kami sangat butuh biaya.
Dan semenjak itu, perubahan sikap Satria berubah, ia mulai dingin dan sering bertindak kasar kepadaku, ya mungkin ia tidak siap menerima semua ini, atau mungkin aku baru melihat sikap dan sifat asli dari Satria yang sesungguhnya, karena sebenarnya aku hanya berapa bulan saja berpacaran dengan Satira, dan karena kebodohan aku itulah ini semua terjadi.
Tapi begitu kata pepatah, nasi sudah terlanjur menjadi bubur, aku baru menjalani nya, aku yakin Satira mencintaiku, begitu pula dengan ku, mungkin Satria hanya belum siap menikah, ya walaupun sebenarnya aku juga sama. Tapi aku harus tetap sabar dan berharap suatu saat nanti Satria akan berubah, dan kembali seperti yang dulu..
**Bersambung...
Haii... readers setia kuhh.. ini novel kedua aku setelah Janda muda Vs Duda tampan.. semoga kalian suka yah.. 😊
jangan lupa kritik dan sarannya.. karena itu pemyemangat aku buat terus melanjutkan kisahnya... 😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
kania
mulai bacaaaa... semangaattt nulis thor
2022-08-14
0
maulana ya_manna
mampir thor...
2022-05-18
0
alhusna name
mantau thor
2022-02-24
0