Satria Berbohong

Setelah mendapat ijin dari suaminya, dan semua pekerjaan rumah beres, Zee bersiap menuju rumah nenek,orang tua dari ibu Zee, besok akan di adakan haulan 100 hari meninggalnya kakek Zee, dan rencananya Zee akan kesana untuk membantu, ya walaupn sebenarnya begitu sampai di sana gak banyak yang Zee bisa lakukan karena ia pasti lebih fokus menjaga bulan, kecuali bulan sudah tidur barulah Zee bisa leluasa membantu nenek dan juga tante - tante nya yang ada di sana.

" Mas, aku pergi ya " pamit Zee kepada Satria yang masih tertidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

" Hmm.. ya pergi aja sana " ucap Satria dengan suara serak.

Zee menghela nafas panjang melihat kelakuan suaminya, begitulah Satria, bukannya bangun pagi malah molor terus setiap harinya, walaupun gak ada kerjaan paling tidak membantu Zee membersihkan rumah saja itu sudah lebih baik, dan Zee sangat senang sekali jika Satria mau membantu nya, tapi itu hanya di angan - angan Zee saja.

" Baik Bulan, kita berangkat " ucap Zee sembari tersenyum kepada anaknya bulan yang ada di dalam gendongan nya.

Rumah nenek Zee tidak terlalu jauh, karena masih satu kampung dengan Zee, hanya sepuluh menit saja Zee sudah sampai di rumah nenek.

" Assalamu'alaikum " sapa Zee

" Waalaikumsalam " sapa Tante Wulan, adik dari ibu Zee yang tinggalnya juga masih satu kampung dengan Zee, sedangkan ibu Zee tinggal di kampung lain yang jaraknya lumayan jauh, karena ibu Zee harus mengiringi suami nya yang tinggal di sana, ya ayah tiri Zee maksudnya, dan kebetulan ibu Zee juga bekerja di sana.

" Wah.. ada bulan.. sini sama onty " ucap Zhea, Zhea langsung saja meraih Bulan yang ada di gendongan Zee, dan mengajak Bulan bermain.

Zee langsung kedapur, dan melihat nenek yang sedang sibuk mengupas bawang, Zee meraih pisau yang ada di samping nenek dan ikut membantu nenek mengupas bawang, dan ada tante Wulan juga yang ikut membantu.

" Suami kamu mana Zee? " tanya Tante Wulan.

" Ada Tan "

" Besok suruh dia ke sini Zee, bantuin orang - orang, udah sering kali kita bikin acara tapi suami kamu gak datang, emangnya kenapa sih Zee? "

Zee bingung harus jawab apa, gak mungkin dia bilang kalau sebenarnya memang Satria yang gak mau datang, dan selalu menolak jika Zee mengajak nya.

" Mas Satria nya lagi sibuk Tan, kadang saat acara tu Mas Satria kebetulan ada kerjaan dadakan, kadang suka di ajak sama temannya ngebantu pindahan rumah, kadang juga di ajak temannya bantu - bantu di bengkel Tan " Zee terpaksa bohong, demi menjaga nama baik suaminya.

" Oh gitu " ucap tante Wulan singkat.

" Kak, Bulan nangis " panggil Zhea, dan Zee bergegas menemui Bulan dan menidurkan Bulan di kamar Zhea.

Zee membuatkan susu untuk Bulan, lalu menaruh Bulan di dalam ayun. Sembari mengayun kan Bulan, Zee melamun dan memikirkan kebohongan yang ia buat tadi kepada Tante Wulan, dan bukan hanya tante Wulan, ada neneknya juga yang ada disana.

" Maafin Zee ya Tan, Zee terpaksa bohong, ya Allah maafkan Zee, Zee bingung harus bagaimana, terpaksa Zee harus begitu Ya Allah " batin Zee.

Setelah Bulan tertidur, Zee meminta Zhea untuk menemani Bulan tidur, dan Zee kembali membantu nenek dan Tante nya memasak di dapur.

Hampir seharian Zee di rumah nenek, dan menjelang sore hari Zee pulang, untung saja Zhea tidak masuk sekolah hari ini, jadi ada yang menjaga Bulan sehingga Zee bisa lebih leluasa membantu nenek dan tante nya.

" Zee ni di bawa pulang Cu " Nenek memberikan Zee kantong plastik yang berisi makanan yang tadi sudah selesai di masak, Nenek Zee memang sangat perhatian kepada Zee, bukan hanya Zee tetapi kepada semua cucu - cucu nya.

Dan setelah berpamitan, Zee bersiap pulang, namun di tengah perjalanan sepeda motor Zee tiba - tiba mogok.

" Lo kok mogok " batin Zee, Zee mencoba mengecek tangki bensin, tapi isinya masih penuh, Zee kembali mencoba menyalakan sepeda motor nya tapi tetap tidak mau menyala.

Karena tidak membawa ponsel, Zee terpaksa harus mendorong sendiri sepeda motor nya hingga sampai ke bengkel, ia tidak bisa meminta tolong Zhea atau menghubungi suaminya.

" Zee sepeda motornya kenapa? " tanya beberapa orang yang melihat Zee mendorong sepeda motornya sembari menggendong Bulan, ya mereka hanya bertanya tapi tidak berniat membantu Zee.

Dengan susah payah Zee mendorong sepeda motornya hingga sampai ke bengkel, setelah sampai sepeda motornya di cek oleh tukang bengkel, ternyata sepeda motor Zee kehabisan oli, padahal Zee ingat jika suaminya baru saja seminggu lalu mengganti oli, dan kata Satria waktu itu motor sudah beres di servis.

" Yang bener habis Bang, padahal baru seminggu di ganti Bang "

" Liat ni neng, udah habis betul, kalau baru seminggu di ganti mah gak mungkin kering begini " ucap Bang Jek montir di bengkel itu.

" Kalau udah gitu bisa hidup lagi gak Bang? terus biaya nya berapa Bang? " tanya Zee.

" Bisa Zee, tapi biaya nya cukup mahal, ya sekitar satu jutaan lah, karena ini oli nya kering banget, udah ngikis ke mesin nya Zee " jelas Bang Jek.

Kedua mata Zee membulat begitu mendengar biaya perbaikan motornya satu juta, Zee tidak punya uang sebanyak itu.

" Mau di baikin gak ni neng? kalau mau di baikin lama baru selesainya neng, Neng Zee pulang aja dulu ke rumah "

" Hmm.. nanti aja deh ya Bang, Zee mau tanya ama suami Zee dulu "

" Ya udah, kalau gitu ntar abang suruh teman abang buat antar sepeda motor kamu kerumah, biar kamu ntar abang antar pulang, kasian kamu Zee kalau harus dorong sepeda motor sendirian sambil gendong anak gitu "

" Makasih ya Bang, maaf ngerepotin "

Bang Jek mengantar Zee pulang, sedangkan sepeda motor Zee sudah terlebih dahulu sampai di rumah Zee.

Zee mencoba menahan air matanya, Satria tega berbohong kepadanya, uang yang waktu itu Zee beri kepada Satria, bukan untuk servis sepeda motor mereka, entah untuk apa, hati Zee sakit sekali, belum lagi memikirkan biaya perbaikan sepeda motornya.

" Baru pulang? gak liat ini sudah mau malam " ucap Satria.

Zee hanya diam, ia malas menjawab pertanyaan dari Suaminya, ia kesal sekali dengan suaminya itu.

Zee lewat begitu saja di depan Satria, dan membawa Bulan ke kama yang sudah tertidur, dan perlahan membaringkan Zee di tempat tidur.

Setelah itu Zee berniat untuk mandi, namun Satria meraih lengannya, dan Zee bisa melihat wajah amarah dari Satria.

" Aku nanya sama kamu, kamu dari mana Hah? " bentak Satria.

Zee menarik nafas panjang, seharusnya dia yang marah saat ini, bukan nya Satria, dan seharusnya Satria bisa bertanya baik - baik.

" Motor mogok, kehabisan oli, makanya baru sampai " ucap Zee dingin.

Mendengar ucapan Zee, wajah Satria berubah datar, dan ia melepas genggaman tangannya dari Zee, kemudian kembali duduk di sofa.

" Kamu bawa makanan gak? aku lapar nih "

Zee sudah gak tahan, kedua air matanya pun tumpah, ia tidak habis pikir dengan apa yang ada dengan diri suaminya ini.

" Motor mogok Mas, oli nya habis, kenapa bisa Mas? bukannya seminggu lalu Mas bilang servis motor "

" Ya memang sudah, tapi oli yang biasa buat motor kita itu kosong di bengkel, jadinya gak di ganti "

" Ya, terus tadi Bang Jek juga bilang kalau banyak yang rusak di motor kita, rem belakang nya habis, kalbulator kotor, penyaring debu nya juga belum di bersihkan, terus kenapa masih gitu Mas, berarti gak di servis kan sama Mas Satria, terus uangnya kemana? " jelas Zee, Zee ingat sekali bagaimana tadi Bang Jek memberi tahu Zee bagian - bagian sepeda motornya yang juga mengalami kerusakan sepanjang perjalanan pulang.

" Aku pakai buat traktir temen " jawab Satria santai.

" Traktir temen Mas? Mas gak tau akibat nya apa? motor kita mogok Mas, dan butuh biaya banyak untuk ngebaikin nya "

" Ya gak usah di baikin dulu, ntar kalau ada uangnya baru di baikin " Satria menjawab dengan santai sekali.

" Jangan banyak tanya, cepat siapin aku makan, aku lapar "

" Aku mau mandi Mas " ucap Zee kesal dan langsung masuk ke kamar mandi.

Satria kesal mendengar bantahan dari Zee, dan ia segera bangkit dari duduknya, menuju dapur, mengambil piring dan gelas, memasukkan nasi dan menuang makanan yang tadi di bawa Zee kedalam wadah. Satria membuka pintu lemari piring dengan keras, kemudian menutup nya juga dengan keras, lalu menaruh piring di meja juga dengan suara keras seperti di banting, begitulah Satria jika ia marah, semua barang di rumah pasti ingin di banting olehnya, untung ajaa Zee sudah masuk ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Zee diam sembari menangis, Zee berusaha menahan isak tangis nya, Zee berusaha menahan rasa sakit di hatinya, seharusnya ia yang marah kepada Suami nya itu, tapi malah sebaliknya, dan kali ini pertama kalinya Satria berbohong kepadanya.

Bersambung...

Jangan lupa kritik dan sarannya ya readers.. 😊

jangan lupa juga like dan vote nya 😘

Terpopuler

Comments

An

An

banyak suami yg gak sadar diri,nanti ditinggalin baru kejang"

2023-10-31

0

bundane syical

bundane syical

suami kayak gitu mending di loakin aja zee

2022-02-25

1

gula jawa

gula jawa

suami kyk satria di tukar tambah aja sama sapi mlh byk untungnya klo lebaran kurban bs di jual😂😂🤭

2022-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Tentang Zee
2 Tinggal di Rumah Ayah dan Ibu
3 Satria Berbohong
4 Sabar tanpa Batas
5 Sepuluh tahun kemudian..
6 Harus bagaimana
7 Ingin Berpisah
8 Menyadari kesalahan
9 Tetap Berpisah
10 Bulan
11 Hamil
12 Bertemu Zhio
13 Tidak Lemah
14 Ada apa dengan mu..
15 Di Grebek..
16 Menikah..
17 Zee Yang Dulu..
18 Aku ingat Bang..
19 Mengajak Zee jalan - jalan...
20 Psikopat
21 Datang di waktu yang tepat..
22 Rencana Zhio berhasil..
23 Gelisah
24 Surat Dari Zee
25 Resmi Bercerai
26 Kehidupan Zee setelah bercerai
27 Hari Kesialan
28 Tidak boleh
29 Rencana Zhea dan Tasya
30 Memulai Rencana
31 Rencana selanjutnya
32 Berjodoh
33 Cinta yang terpendam
34 Mengawasi Zee
35 Tak Terhindarkan
36 Zee sakit
37 Balasan untuk Zhio
38 Bodoh Sekali
39 Bisa Kan Mandi Sendiri ?
40 Meminta penjelasan
41 Meminta penjelasan (lagi)
42 Ada yang aneh
43 Benar - benar Aneh
44 Cinta Buta
45 Menjenguk Oma
46 Saat yang tepat
47 Dinner romantis
48 akhirnya
49 KEPOOO !!
50 Kakak Terbaik
51 Wanita pembohong
52 Masa Lalu
53 Masa Lalu
54 Cemburu
55 Nasihat Bunda
56 Calon Ayah Baru
57 Kesabaran Kevin
58 Hanya Sementara, Hanya Seminggu
59 Permintaan Ayah
60 Curi Kesempatan
61 Hari pertama Alexander Group
62 Pulang Kampung
63 Kecewa
64 Kecelakaan
65 Kekhawatiran
66 BUCIN bukan GICIN
67 Terpukau
68 Keluarga sempurna
69 Brengsek !!!
70 Berjanji
71 Berdebat
72 Trauma
73 Tanda kepemilikan
74 Mandi bersama
75 Abi
76 Sahabat terbaik
77 Candu
78 Perhatian
79 Polisi
80 Bersyukur
81 Kedatangan Oma
82 Abang jahat
83 Maunya Abang..
84 Modus
85 insiden
86 Hampir saja
87 perempuan atau laki - laki
88 obsesi
89 Happy Pregnant
90 Pusing
91 Kebelet nikah
92 Kemarahan Zhio 1
93 Kemarahan Zhio 2
94 Sedikit hukuman
95 Kembali terselamatkan
96 Kejutan
97 Kejujuran
98 Belum cukup umur
99 Rujak serut
100 So sweet
101 Insiden
102 Beban yang Hilang
103 Kekecewaan Dokter Andreas
104 mood ibu hamil
105 Bu Dewi
106 Rencana Baru
107 Membantu Amira
108 Masalah selesai
109 Meminta maaf
110 Memaafkan
111 Help me Bang Zhio
112 Zee cemburu
113 cemburu tanda cinta
114 Move on
115 Dijodohkan
116 Ngelawak
117 Dokter Syam
118 Bertemu lagi
119 acara 4 bulanan
120 Stevi
121 Om Kevin
122 Saling percaya
123 Kecelakaan
124 Menyukaimu
125 Ikhlas
126 Berdebat
127 Liburan
128 Memandang langit
129 Mencari Dia
130 Aku harus apa
131 Hari kelulusan
132 Kamu Cantik
133 Sebuah surat
134 Tendangan pertama
135 Perhitungan
136 Bukan milikku
137 Sendu
138 Study ke luar negeri
139 Kevin Galau
140 Calon suami Zhea
141 Secercah harapan
142 Repoter Tasya
143 Memberi tahu kak Zee
144 Saling mendukung
145 Mertua barbar
146 Di terima
147 itu-ituan...
148 Foto gandeng
149 Mantan is back
150 it's time
151 Terima kasih
152 Menolong Yuni
153 Bertemu mantan mertua
154 Kebencian yang menghilang
155 Hobby yang sama
156 First Kiss
157 Untuk pertama kali
158 Tragedi Rambut basah
159 Hanya Masa lalu
160 Salah paham
161 Menguatkan iman
162 Celin beraksi
163 Peringatan
164 Berakhirnya persahabatan
165 Zee Hospital Center
166 Menggoda Zee
167 Meminta ijin
168 Tidak ada kabar
169 Kabar Zhio
170 Tiga Bulan Kemudian..
171 Terulang kembali
172 Baby Boy
173 Nasihat untuk Celin
174 Membujuk Zee
175 Arshaka Zayyan Alexander
176 Zhio marah
177 Masih di rahasiakan
178 Welcome to home Arshaka
179 Kesedihan Zhea
180 Menggoda Kevin
181 Kembali Berselisih Paham
182 Saling katakan cinta
183 Level tinggi kecemburuan Zhio
184 Rumah Baru
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Tentang Zee
2
Tinggal di Rumah Ayah dan Ibu
3
Satria Berbohong
4
Sabar tanpa Batas
5
Sepuluh tahun kemudian..
6
Harus bagaimana
7
Ingin Berpisah
8
Menyadari kesalahan
9
Tetap Berpisah
10
Bulan
11
Hamil
12
Bertemu Zhio
13
Tidak Lemah
14
Ada apa dengan mu..
15
Di Grebek..
16
Menikah..
17
Zee Yang Dulu..
18
Aku ingat Bang..
19
Mengajak Zee jalan - jalan...
20
Psikopat
21
Datang di waktu yang tepat..
22
Rencana Zhio berhasil..
23
Gelisah
24
Surat Dari Zee
25
Resmi Bercerai
26
Kehidupan Zee setelah bercerai
27
Hari Kesialan
28
Tidak boleh
29
Rencana Zhea dan Tasya
30
Memulai Rencana
31
Rencana selanjutnya
32
Berjodoh
33
Cinta yang terpendam
34
Mengawasi Zee
35
Tak Terhindarkan
36
Zee sakit
37
Balasan untuk Zhio
38
Bodoh Sekali
39
Bisa Kan Mandi Sendiri ?
40
Meminta penjelasan
41
Meminta penjelasan (lagi)
42
Ada yang aneh
43
Benar - benar Aneh
44
Cinta Buta
45
Menjenguk Oma
46
Saat yang tepat
47
Dinner romantis
48
akhirnya
49
KEPOOO !!
50
Kakak Terbaik
51
Wanita pembohong
52
Masa Lalu
53
Masa Lalu
54
Cemburu
55
Nasihat Bunda
56
Calon Ayah Baru
57
Kesabaran Kevin
58
Hanya Sementara, Hanya Seminggu
59
Permintaan Ayah
60
Curi Kesempatan
61
Hari pertama Alexander Group
62
Pulang Kampung
63
Kecewa
64
Kecelakaan
65
Kekhawatiran
66
BUCIN bukan GICIN
67
Terpukau
68
Keluarga sempurna
69
Brengsek !!!
70
Berjanji
71
Berdebat
72
Trauma
73
Tanda kepemilikan
74
Mandi bersama
75
Abi
76
Sahabat terbaik
77
Candu
78
Perhatian
79
Polisi
80
Bersyukur
81
Kedatangan Oma
82
Abang jahat
83
Maunya Abang..
84
Modus
85
insiden
86
Hampir saja
87
perempuan atau laki - laki
88
obsesi
89
Happy Pregnant
90
Pusing
91
Kebelet nikah
92
Kemarahan Zhio 1
93
Kemarahan Zhio 2
94
Sedikit hukuman
95
Kembali terselamatkan
96
Kejutan
97
Kejujuran
98
Belum cukup umur
99
Rujak serut
100
So sweet
101
Insiden
102
Beban yang Hilang
103
Kekecewaan Dokter Andreas
104
mood ibu hamil
105
Bu Dewi
106
Rencana Baru
107
Membantu Amira
108
Masalah selesai
109
Meminta maaf
110
Memaafkan
111
Help me Bang Zhio
112
Zee cemburu
113
cemburu tanda cinta
114
Move on
115
Dijodohkan
116
Ngelawak
117
Dokter Syam
118
Bertemu lagi
119
acara 4 bulanan
120
Stevi
121
Om Kevin
122
Saling percaya
123
Kecelakaan
124
Menyukaimu
125
Ikhlas
126
Berdebat
127
Liburan
128
Memandang langit
129
Mencari Dia
130
Aku harus apa
131
Hari kelulusan
132
Kamu Cantik
133
Sebuah surat
134
Tendangan pertama
135
Perhitungan
136
Bukan milikku
137
Sendu
138
Study ke luar negeri
139
Kevin Galau
140
Calon suami Zhea
141
Secercah harapan
142
Repoter Tasya
143
Memberi tahu kak Zee
144
Saling mendukung
145
Mertua barbar
146
Di terima
147
itu-ituan...
148
Foto gandeng
149
Mantan is back
150
it's time
151
Terima kasih
152
Menolong Yuni
153
Bertemu mantan mertua
154
Kebencian yang menghilang
155
Hobby yang sama
156
First Kiss
157
Untuk pertama kali
158
Tragedi Rambut basah
159
Hanya Masa lalu
160
Salah paham
161
Menguatkan iman
162
Celin beraksi
163
Peringatan
164
Berakhirnya persahabatan
165
Zee Hospital Center
166
Menggoda Zee
167
Meminta ijin
168
Tidak ada kabar
169
Kabar Zhio
170
Tiga Bulan Kemudian..
171
Terulang kembali
172
Baby Boy
173
Nasihat untuk Celin
174
Membujuk Zee
175
Arshaka Zayyan Alexander
176
Zhio marah
177
Masih di rahasiakan
178
Welcome to home Arshaka
179
Kesedihan Zhea
180
Menggoda Kevin
181
Kembali Berselisih Paham
182
Saling katakan cinta
183
Level tinggi kecemburuan Zhio
184
Rumah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!