Mengejar Janda Yang Terluka

Mengejar Janda Yang Terluka

Pemakaman

Zahia tersadar dari pingsannya, Ia melihat langit-langit kamar rumah sakit dan mengingat peristiwa sebelum ia pingsan. Begitu ia tersadar sepenuhnya ia langsung terlonjak duduk menoleh ke ranjang dimana suaminya di rawat. Namun ia tidak lagi melihat jasad suaminya di sana. Hal itu membuatnya kembali histeris memanggil-manggil namanya.

"Mas Attar... Mas Attaaaarrr..." Zahia berlari keluar mencari kemana dokter membawa jasad suaminya.

Zayd segera berlari mengejar Zahia dan kembali menenangkannya. Namun Zahia terus memberontak menyingkirkan tangan Zayd yang berada di pundaknya.

"Lepaskan Aku, Lepaskan Aku!" triak Zahia.

"Zahia tenangkan diri mu, Sekeras apapun kamu berteriak itu tidak akan mengembalikan nyawa suami mu."

"Kamu tidak tau rasanya kehilangan orang yang kamu cintai, Kamu tidak akan pernah memahami diri ku!"

"Tuan Zayd, Jenazah Tuan Attar sudah siap di makamkan," ucap petugas rumah sakit menyela pembicaraan mereka.

"Tidaaaakkk...!!!" Zahia kembali histeris dan berlari memeluk jenazah suaminya.

"Zahia, Ini sudah cukup, Jangan biarkan suami mu terlalu lama menunggu."

Zahia yang mendengarnya merasa begitu emosi dan menarik kerah jas Zayd.

"Kamu pikir kamu siapa berani memerintahkan Dokter melakukan ini, Jangan mentang-mentang kamu sudah membiyayi operasi suamiku lalu kamu bisa seenaknya mengatur ku dan suamiku!"

"Tidak seperti itu Zahia, Suami mu sudah meninggal sejak semalam, Kita harus mensegerakan pemakamannya."

"Aku tidak akan memakamkannya Aku akan membawanya pulang dan menemaninya hingga Aku ikut menyusulnya!"

"Zahia, Sadarlah!" triak Zayd yang membuat Zahia tersentak dari ketidaksadarannya.

"Kamu mencintai suami mu?"

Zahia mengangguk dengan bercucuran air mata.

"Dengarkan, Sesungguhnya Allah tidak mengadzab orang yang meninggal itu lantaran tetesan air mata, dan Allah pun tidak mengadzab jenazah lantaran hati yang sedih, Akan tetapi Allah mengadzab atau merahmati mayat tersebut lantaran ini (lisan). Dan beliau memberi isyarat pada lisannya. (Muttafaqun ‘alaih)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa tidak ada larangan untuk menangisi orang yang telah meninggal, dan tidak ada azab bagi mayat atas tangisan orang kepadanya. Tetapi Rasulullah ﷺ  melarang menangis yang disertai dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan kepada mayat. Jika kamu mencintai suami mu tangisilah dengan di sertai Do'a dan istighfar."

Zahia membenamkan wajahnya di dada Zayd dan kembali menumpahkan air matanya. Zayd memejamkan mata merasakan sesuatu yang tidak seharusnya ia rasakan diatas kesedihan Zahia. Namun perasaan itu di luar kendalinya, Dalam hatinya, Ia sama sekali tidak bahagia dengan kematian suami Zahia. Namun perasaan tertarik sejak pertama kali ia melihat Zahia membuat perasaanya semakin tak bisa di jabarkan dengan kata-kata.

Perlahan Zayd mengangkat tangan dan memegang kedua pundak Zahia untuk mengurai pelukannya, Dengan suara yang sangat lembut, Zayd membujuk Zahia agar mau melepaskan suaminya untuk di makamkan.

"Cinta ada dalam hati, Tidak peduli kita bersamanya atau tidak, Cinta itu akan tetap ada dan bisa di rasakan dalam hati, Seperti kamu mencintainya, Allah juga lebih mencintainya, Allah tidak ingin membuat suami mu lebih menderita lebih lama lagi, Maka dari itu Allah memanggilnya, Percayalah jika suami mu orang baik kini dia tidak akan lagi merasa kesakitan."

Zahia mengangguk-anggukkan kepalanya dan terlihat lebih tenang.

"Sekarang kamu ikhlas suami mu di makamkan?"

"Ya." ucapnya lirih.

"Kemana kita harus membawa suami mu untuk di shalat kan?"

"Mesjid dekat kontrakan kami tinggal." saut Zahia pasrah.

"Baiklah, Kita kesana."

Zayd meraih tangan Zahia yang masih berdiri mematung.

Kemudian Zayd mengantar Zahia masuk ke mobil ambulance untuk menemani jenazah suaminya. Sementara dirinya mengikuti di belakang dengan mobilnya.

Setelah di shalat kan di masjid dekat kontrakan Zahia dan suaminya tinggal, Kini para warga setempat mengantar jenazah Attar ke peristirahatan terakhirnya.

Zayd terus mendampingi Zahia yang terlihat kembali meneteskan air mata saat melihat jenazah suaminya di masukan liang lahat.

Setelah di Adzankan tubuh Attar mulai ditutup dengan tanah sedikit demi sedikit, Zahia kembali tak dapat menahan air matanya dan kembali histeris ketika jenazah suaminya semakin tertutup dengan tanah.

"Mas Attttaaaaaaaarrrrrrrrr..." Zahia mencoba mendekati makam dan menggalinya kembali. Namun dengan cepat Zayd memegangi kedua pundaknya dan menariknya mundur.

"Mas Attar... Mas Attar..." Zahia menangis menatap Zayd seoalah mengadukan kepedihan hatinya

Zayd menganggukkan kepalanya dengan tetesan air mata sembari mengusap air mata Zahia yang terus mengalir deras.

"Kamu ingat kata-kata ku di rumah sakit?"

Zahia mengangguk-anggukkan kepalanya dan memeluk Zayd.

Ia tidak tahan lagi menahan kesedihan di hatinya, Sedangkan hanya Zayd yang terus berada di sisinya. Meskipun Zahia baru mengenalnya Namun setiap kata yang Zayd ucapkan mampu mengurangi kepedihan hatinya untuk melepaskan kepergian suaminya.

Bersambung...

📌 BUAT YANG BELUM BACA BAB SEBELUMNYA, SILAHKAN MAMPIR KE NOVEL "PERJALANAN CINTA SANG DUDA 🤗❤️

Terpopuler

Comments

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

seson 4

2024-02-22

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

mampir Thor 🙏
sedih part awal 😓

2023-09-15

1

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gw mampir Thor, habis loncat" dipart hampir tamat jadi penasaran dengan awalnya😁🤭

2023-05-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!