Sampai Batas Penantian
''Akhh.... sial banget sih, pake acara mogok segala sih ini mobilnya. ''
ucap kesal Ranti saat mobilnya tiba tiba mati.
Ranti langsung menghubungi supir keluarga nya dan langsung meninggalkan mobil setelah memberikan alamat dimana mobilnya mogok, Ranti langsung membawa tas dan semua perlengkapan lainnya karena hari ini dia akan bertemu dengan dosen pembimbingnya untuk memberikan skripsi akhirnya.
Yaa.... dia seorang gadis cantik bernama Ranti Clarissa atau biasa di sapa Ranti, seorang gadis berusia 20 tahun yang sedang berjuang dengan skripsi akhir nya di jurusan Fashion Desain di sebuah Universitas ternama di kota nya.
Ranti berlari ke sebuah halte bus dan sialnya saat sampai di halte, bus nya malah akan pergi dan membuat Ranti langsung menggedor pintu bus, akhirnya sang sopir membuka pintu bus lalu Ranti langsung masuk.
''Silahkan tempelkan kartunya nona untuk membayar tagihannya, agar bus nya segera berangkat. ''
ucap kondektur kepada Ranti dan seketika membuat Ranti terdiam.
''Kartu apa yah?? saya gak mengerti pak. ''
jawab Ranti karena memang dia tidak faham.
Dari sudut bus seorang pemuda tersenyum menatap keheranan Ranti dan langsung berjalan lalu membantu Ranti untuk membayar bus nya.
''Jadi nona tidak memiliki kartu untuk menjadikan alat transaksi pembayarannya?? ''
ucap kondektur dan Ranti terus terdiam.
''Maksuknya kartu ini?? ''
ucap Ranti dengan polosnya mengeluarkan black card dari dompetnya dan seketika membuat kondektur menepuk jidatnya karena ulah Ranti.
Tiba tiba mesin kartu nya menyala dan bus pun berangkat, ''Sudah saya wakilkan untuk pembayarannya pak kondektur dan bus kan sudah berjalan juga. '' Ucap seorang pria dan membuat Ranti terdiam.
''Nona makanya kalau gak ada kartu untuk membayar jangan naik angkutan bus umum, pakai mobil mewah anda sajah. ''
ucap kondektur mengejek sambil berlalu kedalam area dalam bus dan membuat Ranti memanyunkan bibirnya karena kesal.
''Ayo masuk jangan di depan pintu bus, nanti kalau supir mengerem dadakan, kamu akan terjatuh. ''
ucap si pria yang menolong Ranti dan namun naas saat Ranti akan menjawab tiba tiba bus mengerem lalu membuat ranti dan pria itu terjatuh karena Ranti reflek menarik ujung pakaian si pria.
''Hadeuh..... si nona cantik ini gak ngerti naik bus. ''
ucap sang kondektur sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah wanita di hadapannya.
''Waduuuh.... maafkan saya mas, saya gak sengaja menarik ujung pakaiannya. ''
ucap ranti sambil memunguti satu persatu barangnya yang berceceran.
''Gak masalah dan lain kali hati hati yah. ''
Ucap si pria sambil membantu memunguti barang milik Ranti.
Ranti langsung berpegangan pada si pria yang menolongnya dan ikut masuk kedalam bus untuk duduk agar tidak terjatuh lagi.
''Ayo kamu duduk yah jangan berdiri nantinya bisa terjatuh lagi loh. ''
ucap si pria yang menolong dan membuat Ranti mengangguk lalu duduk.
Si pria yang menolongnya tersenyum saat Ranti mengucapkan terimakasih dan terus memandang wajah cantik Ranti.
''Cantiknya..... ''
satu kata lolos dari bibir si pria yang menolong Ranti.
''Kalau saya mau mendapatkan kartu itu dimana yah mas?? ''
ucap Ranti dan membuat pria itu tersenyum.
''Tadi kamu di halte gak melihat ada sebuah ruangan dan ada penjaganya?? ''
jawab si pria dan Ranti menggelengkan kepalanya.
Pria itu langsung tertawa seketika dengan kepolosan Ranti, cantik tapi gaptek adalah ungkapan hatinya melihat tingkah Ranti.
''Mas ini aneh terus ajah tertawa, saya memang gak ngerti loh. ''
''Maaf maaf, gini yah caranya yang pertama kamu lakukan saat mau menaiki bus, usahakan miliki kartu dan kalau gak memilikinya, kamu bisa masuk ke ruangan di halte untuk membelinya dan gak mahal kok. ''
''Ohh... oke deh nanti aku akan membelinya saat naik bus lagi. ''
''Saat turun sajah kan berhenti di halte juga. ''
''Tunggu sebentar, jadi bus ini akan berhenti di halte dan gak akan berhenti kalau gak di halte?? ''
ucap Ranti dengan raut wajah paniknya dan pria itu menganggukan kepalanya.
''Oh astaga..... di depan kampus gak ada halte dan akan berhenti setelah kampus dong. ''
ucap Ranti panik dan langsung mengeluarkan handphone nya untuk menghubungi temannya di kampus.
Ranti sibuk berkirim pesan dengan temannya sedangkan si pria sibuk mengamati wajah kepanikan ranti di hadapannya,
Yaa.... dia adalah seorang pria berwajah tampan bernama Bima Nugraha dan biasa di panggil Bima, seorang pemuda berusia 25 tahun yang sedang mengejar ujian jaksanya di sebuah universitas.
''Kamu ini polos sekali juga cantik nona dan membuat aku gak bisa berpaling sedetik pun dari kamu. ''
gumam Bima dalam hatinya sambil menatap Ranti yang sibuk dengan handphone nya.
Seketika Bima mengerutkan keningnya saat Ranti berdiri dan meminta stop tapi bus gak akan berhenti dan berhenti di halte yang lewat dari kampusnya.
''Hey nona cantik, kamu ini gak tau aturan naik dan turun bus umum...?? ''
ucap kondektur menggelengkan kepalanya yang melihat Ranti terburu buru turun dari bus.
Ranti lupa entah dia polos, dia melupakan laki laki yang menolongnya barusan.
''Si mas nya kenal dengan nona polos barusan?? ''
ucap kondektur kepada Bima dan Bima menggelengkan kepalanya.
''Saya gak kenal pak dan saya hanya membantu karena melihat raut wajah panik juga bingungnya. ''
jawab Bima dan kondektur mengacungkan jempolnya kepada Bima.
Bima duduk di kursi yang tadi di duduki Ranti, fikirannya terus melayang membayangkan wajah polos, panik dan bingung Ranti.
''Siapa dia dan aku yakin kalau kami berjodoh pasti akan di pertemukan kembali nantinya. ''
gumam Bima dalam hatinya sambil menatap jalanan di kaca bus yang menampilkan kepadatan jalanan ibu kota.
Bima langsung bersiap di pemberhentian halte selanjutnya karena kampus nya tidak jauh dari halte bus, Bima pun terbiasa menggunakan angkutan umum karena bagi Bima, jauh lebih menyenangkan dari pada mengendarai kendaraannya.
Bima saat ini sedang menempuh pendidikan akhirnya dan Bima pun calon jaksa penuntut umum yang akan siap tahun ini sebagai jaksa di sebuah pengadilan negri di kotanya.
Otak cerdas dan sangat muda untuk ukuran jaksa pada umumnya, namun Bima tetap kuat tekadnya untuk menjadi jaksa penuntut umum karena itu adalah cita cita masa kecilnya.
Di Halte saat ini....
Ranti terus menggerutu kesal karena temannya belum juga menjemput, sedangkan kalau jalan kaki akan sangat membuat kaki Ranti sakit karena jaraknya lumayan jauh.
''Ya ampuun kesialanku belum tuntas sekarang, awas ajah kamu Ayya karena mengabaikan telphone ku sekarang. ''
gerutu kesal Ranti sambil berjalan cepat menuju kampusnya karena dosen nya takut sudah sampai di tempat pertemuannya.
Ranti sedikit berlari menuju kampusnya hingga sebuah telphone menghentikan nya dan Ranti tersentak saat melihat nama si pemanggil di layar handphone nya.
Dalam panggilan....
''Ranti....kamu mau mempermainkan saya yah, kamu tau bukan kamu sajah yang saya bimbing skripsi. ''
''Maaf pak tadi ada insiden sedikit, tapi saya sudah di area kampus kok pak. ''
''Pertemuan hari ini batal, lusa saya tunggu kamu di ruangan saya dan jangan protes. ''
Panggilan berakhir.....
''Akhhhh.... kesaaaal..... kesaaaallll..... ''
teriak Ranti seketika setelah dosennya menutup panggilannya tanpa menunggu pembelaan dari Ranti.
Tbc.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Si Bima langsung terpesona sama Ranti....
Sayang g sempat kenalan...
2022-03-03
2
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Q hadir Jeny...
Ya ampuuuun Ranti sial banget hariMu... sabaaaar y... Minum dulu deh...
Cemunguts
2022-03-03
2
hy. bisganz
Cinta pada pandangan pertama😍
2022-03-02
3