Lair : psycho heroes

Lair : psycho heroes

1. Ini Bukan Gempa Bumi

Seorang gadis berdiri melipat kedua tangannya,menepuk sebelah kakinya dan terus menatap jarum jam.

"Nana, sudahlah aku yakin dia akan datang. " Nishimiya yang menghampirinya. "Iya, lebih baik kau duduk dulu. Apa tidak pegal terus seperti itu?" Tanya Ichi.

"Lihatlah jam itu, 5 menit lagi tugasnya harus dikumpulkan! " Nana yang marah. "Kemana sih anak nakal itu sebenarnya?"

Kuchisawa yang duduk melihat mereka di meja ke empat menghela nafas. " Bagaimana kalau aku ke rumahnya saja? " Tepukan kaki Nana berhenti. Dia memegang kedua pundak Kuchisawa. Nana tersenyum kecil.

"Kenapa tak bilang dari tadi! "

"Nana, henti... " Nana mengguncang tubuh temannya itu.

"Nana-san, tolong henti... " Yuka yang berusaha melerai namun siapapun itu tidak didengar oleh Nana.

"Wah, sensei da... " Seketika Nana menyuruh Kuchisawa segera, dan kuchisawa pun menghilang lalu kembali dengan cepat. Dia datang dengan sebuah makalah yang cukup tebal ditangannya.

Kuchisawa menyodorkannya, sambil berkata. "Aku tidak menemukannya dimanapun, aku hanya menemukan ini. " Nana langsung mengambilnya dari Kuchisawa dan memeriksanya. "Fyuhh! " Nana menghela nafas. " Benar ini makalahnya. "

" Syukurlah." Ucap Yuka dan yang lainnya.

"Hm eum. Tapi, dimana dia?" Sahut Nishimiya.

Mendengar itu Nana mulai merasa kesal lagi, dan mukai meremas makalahnya. "Jika dia datang, aku akan membunuhnya!" Nana menggumam marah. Auranya sangat panas dan berapi, itu membuat teman-temannya ketakutan.

Tiba-tiba saja seseorang menyela. "Azami, apa kau mau merusaknya? " Terdengar suara yang berat sedikit serak. Semua langsung duduk dibangkunya kecuali Nana yang berdiri kaku. "S-sensei? "

"Hah. " Kurosoba menghela. "Sudahlah, kembali ke bangkumu!"

"Ya. "

Jam pelajaran pun dimulai. Mereka mempresentasikan tugas mereka masing-masing sesuai kelompoknya, hingga giliran Nana masuk. Nana maju sendirian, namun tiba-tiba saja angin kencang membuka jendela kelas. Seorang anak muncul dari jendela. "Selamat pa..."

Bbuk!

Belum selesai dia berbicara, dia diserang oleh Nana hingga terlempar kembali. "Sensei, aku tidak kebagian kelompok jadi aku sendiri!"

"Benarkah? " Kurosoba berbisik ke arah Nana dengan aura mengancam, membuat Nana membeku. "Benarkah? "

"I-iya. "

"Lalu, kenapa dia babak belur? " Kurosoba menunjuk kearah Nabari yang sudah dibawa oleh Kuchisawa. "Sejak kapan ka... Maeta!" Dalam hati nana. "Aku yang menyuruhnya. "

"Hehe, begitu ya. " Nana masih membeku.

"Nabari, kemarilah!" Nabari yang masih menangis dengan wajah lebam berjalan ke depan.

"Sensei, maafkan aku. " Chh! Nana mendecit kesal. "Sudahlah berhenti menangis, dan lakukan pekerjaanmu!"

"Baik. "

Nabari menghirup ingusnya dan mengelap air matanya. "Terimakasih, Sensei. Nanashan, maafkan aku." Nabari membungkukkan badannya. Kurosoba mengecek arlojinya. "Ayo mulai! "

Pelajaran pun selesai. Para siswa membungkuk memberi salam. "Sampai bertemu lagi, istirahatlah dengan benar. "

"Baik, sensei! "

"Yaaa, pelajaran tadi membuatku lapar. Nanashan ayo kita ma... Arghh!" Pipi Nabari membiru karena ditampar oleh Nana.

"Darimana saja kau?!"

"Itu... Eng..."

"Ha?! "

"Tadi, aku tersesat di stasiun kereta. "

"Eh? kok bisa? " Nabari kembali menangis.

Gdbk!

"Berhenti menangis, dasar cengeng! " Nana memukul kepala Nabari hinggal benjol.

Tiba-tiba, benda-benda bergoyang, langit dan pijakan bergetar. "Gempa? " Sahut seorang murid. Getaran itu kian membesar, guncangan yang cukup kuat. Semua orang bersembunyi dibawah meja, kecuali satu orang. "Nabari, kenapa diam saja disitu? Ayo kemari! " Nana menariknya kebawah meja. Sekitar sepuluh menit, dan itu pun berakhir.

Para murid kembali keluar. Kuchisawa yang terus memperhatikan seseorang yang berada di ujung mata kirinya, dia menghampirinya.

"Nabari, apa mungkin?" Dia berbisik. Nabari meliriknya tajam. "Hmm, aku mencium aroma kari, itu membuwatkwu lapyarr." Air liurnya menetes. "Bukan itu maksudku! "

"Disaat begini, tidak bisa kita menanyainya." Nana menyela. Kuchisawa menghela nafas.

Suara angin yang sangat cepat terdengar dari jarak yang cukup jauh. "Apa kalian baik-baik saja? " Seorang pria tua dengan kacamata bulat tebal datang dengan nafasnya yang tersengal-sengal dan keringat yang bercucuran dari kepala terangnya.

"Ya, kami tidak apa-apa kapp-mmaksudku Kanazawa sensei. " Jawab Asumuri.

"Syukurlah, syukurlah! "

" Lah dia nangis. "

Sementara itu di ruang kepala sekolah. Pria itu menyeruput kopinya yang masih panas. "Kalian sudah dengarkan? " Dia menyimpam cangkir itu, lalu bersender ke kursinya.

"Ya, kejadian hari ini diberitakan gempa di kota 24. Menurut informasi, gempa yang terjadi adalah 7,8 m uang diakibatkan oleh patahan dasar bumi. Diketahui juga bahwa sebelumnya pernah terjadi gempa kecil dua kali. " Jelas gadis berkacamata itu.

"Hmm, begitu ya. " Pria itu mengelus janggutnya.

"Tentu itu bukan gempa, kan? " Seorang wanita yang baru datang. "Kau sudah datang, Kyile. "

"Jadi ini misinya? "

"Ya. Selidiki kota itu bersama Sachibana, dan bawa oleh-oleh. "

"Kalau begitu mohon bantuannya, Hana-chan. "

Kyile dan Sachibana pun pergi ke kota itu, Kota dua puluh empat. Kota yang sangat terkenal dengan banyak kasus kejahatan dan kekeresannya. Sementara itu, ditempat yang lain.

****

"Maaf, nak Nabari hanya tersisa ini." Pedagang itu menyodorkan beberapa roti gula yang sudah sedikit hancur. "Semua makanan jatuh dan hancur karena gempa tadi. " sambungnya.

"Gempanya cukup besar sih. " Sahut Ichi.

"Nabari, kau tidak apa-apa? " Nana yang melihat teman disebelahnya itu berkaca-kaca.

"Aku benci roti dengan gula! " Nabari merengek. Semua temannya menghela nafas.

"Jangan menangis. Ah, ya aku baru ingat bahwa ada sayuran dan mie instant yang masih bisa dimasak, apa kalian mau? "

."Bibi, aku mau! " Nabari yang pertama menjawab. Chiori terkekeh. "Baiklah aku buatkan, tunggu sebentar. Aku akan buatkan untuk kalian. "

"Bibi, aku roti gula saja. " Kuchisawa mengambil satu bungkus roti didepannya. "Baiklah. "

"Terimakasih!"

****

"Kita sudah sampai." Sachibana dan Kyile turun dari kereta dan keluar stasiun. "Jadi ini Kota kriminal itu? " Suasana perkotaan yang cukup ramai tetapi tidak mewah dan masih cukup asri. "Tidak buruk juga. Hana, kita akan kemana? " Kyile merapikan rambut pinggirnya

Sachibana meluruskan kacamatanya. "Kita akan kesini." Dia meyodorkan sebuah ipad dengan visualisasi data seorang gadis. "SMA Shio, jadi ini pusat gempanya?"

"Bukan. "

"Ehh, lalu kemapa kita kesana?"

"Saya belum selesai bicara. " Satu kata yang dapat membuat Kyile bungkam. "Tempat ini hancur. "

"Begitu saja? " Sachibana menutup ipadnya dan memasukannya ke dalam tas. Dia pun berjalan pergi. "Hei, tunggu aku Hana-chan!"

***

"Ini silahkan. " Chiori menyodorkan beberapa mangkuk mie.

"Terimakasih. " Ichi dan yang lainnya menundukkan kepala.

"Hore, aku sangat lapar! Terimakasih, bibi!"

"Tidak perlu sungkan. "

***

"Wah ini menarik!" Kyile terkekeh saat melihat bangunan sekolah itu hancur. "Ini benar-benar amatiran!"

"Sensei."

"Hm? "

"Tolong anda jangan mengacau. " Sachibana membuka kacamatanya. "Wah, wah, matamu sangat indah Hanachan."

Dibalik puing-puing dan pepohonan yang masih kokoh itu, sebuah bayangan nampak tidak begitu senang. Dia pun pergi seperti bayang-bayang.

"Sensei, 100 meter didepan dan dia sedang berlari."

"Mari kita berburu!" Sachibana menepuk pundak Kyile yang tertawa jahat. "Sensei, ingatlah! " Kyile pun menelan ludah. "Ayo kita kejar!"

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Keren👍👍👍👍👍

Like dan fav dari "TEROR MAHAR MEWAH". ☺️☺️

2022-06-30

0

Winda Yunita

Winda Yunita

aku mampir ya kak

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ini Bukan Gempa Bumi
2 2. Pengejaran
3 3. Kenapa Harus Aku?
4 4. Dia Yang Misterius
5 5. Napolitan
6 6. Langit gelap tirai bambu
7 7.Pertarungan Melindungi Panda
8 8. Kabar Tak Terduga
9 9.Perdebatan
10 10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11 11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12 12.Pengendali Darah
13 13. Memandang Bulan Purnama
14 14.Nama Yang Hilang
15 15. Mencari Jejak Yang Hilang
16 16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17 17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18 18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19 19.Kematian Yang Di Palsukan
20 20. Keputusan Sana
21 21. Distorsi
22 22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23 23. Hantu Yang Tampak
24 24. Tidak Tepat Sasaran
25 25. Kebohongan
26 26. Pembalasan Budi
27 27. Pengakuan
28 28. Kelahiran Sang Ibu
29 29. Pertemuan
30 30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31 31. Awal Mula Cerita
32 32. Tsubomi
33 33. Akan Diakhiri
34 34. Ibu Kandung
35 35. Satu Per Satu
36 36. Untitled
37 37. Raja Api Biru
38 38. Rest
39 39. Kekhawatiran Lamia
40 40.Runyam
41 41. Orang Picik
42 42. Air Mata
43 43. Kesadaran Dan Kekalahan
44 44.Perencanaan yang gagal
45 45.Kebencian
46 46. Pengulangan
47 47. Sapaan Sasaki.
48 48. Kemunculan Si Penyembunyi
49 49. Pentagon Love
50 50.Pentagon Love (part 2)
51 51. Dimulai
52 52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53 53.Selamat tinggal Totsuka
54 54. Wanita misterius
55 55.Blue
56 56. Epilog
57 57.Festival Musim Panas
58 58.Mimpi Yang Terulang
59 59.Mimpi Yang Terulang
60 59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61 60. Pengakuan Teman
62 61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63 62. Kematian Tora
64 63.Selamat tinggal, ayah.
65 64.Kematian Sang Putri dan Raja
66 65. Penangkapan Aoi
67 66. Kejutan
68 67.Kematian Raja Palsu
69 68. Penerus Klan
70 69.Berita yang tersebar.
71 70. Hadiah Perpisahan
72 71.MC to Villain
73 72 DeadGame : Pertandingan pertama
74 73. Rehat
75 74. DeadGame II : Kryfto
76 75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77 76. DeadGame Ketiga : Prankation
78 77. Rui
79 78.Nishimiya Kai
80 79.Bleeding game
81 80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82 81. Raja Sesungguhnya
83 82. Pengkhianatan
84 83. Bleeding Game bagian kedua
85 84. Kisah Kelam Anak Malang
86 85. Pecundang yang terekrut
87 86. Cobalah Untuk Menangkapku
88 87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89 88. Dugaan Yang Benar
90 89. Saudara yang terpisah
91 90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92 91. Saat Terakhir
93 92. Akhir Dari Segalanya
94 93.Selamat Tinggal
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Ini Bukan Gempa Bumi
2
2. Pengejaran
3
3. Kenapa Harus Aku?
4
4. Dia Yang Misterius
5
5. Napolitan
6
6. Langit gelap tirai bambu
7
7.Pertarungan Melindungi Panda
8
8. Kabar Tak Terduga
9
9.Perdebatan
10
10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11
11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12
12.Pengendali Darah
13
13. Memandang Bulan Purnama
14
14.Nama Yang Hilang
15
15. Mencari Jejak Yang Hilang
16
16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17
17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18
18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19
19.Kematian Yang Di Palsukan
20
20. Keputusan Sana
21
21. Distorsi
22
22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23
23. Hantu Yang Tampak
24
24. Tidak Tepat Sasaran
25
25. Kebohongan
26
26. Pembalasan Budi
27
27. Pengakuan
28
28. Kelahiran Sang Ibu
29
29. Pertemuan
30
30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31
31. Awal Mula Cerita
32
32. Tsubomi
33
33. Akan Diakhiri
34
34. Ibu Kandung
35
35. Satu Per Satu
36
36. Untitled
37
37. Raja Api Biru
38
38. Rest
39
39. Kekhawatiran Lamia
40
40.Runyam
41
41. Orang Picik
42
42. Air Mata
43
43. Kesadaran Dan Kekalahan
44
44.Perencanaan yang gagal
45
45.Kebencian
46
46. Pengulangan
47
47. Sapaan Sasaki.
48
48. Kemunculan Si Penyembunyi
49
49. Pentagon Love
50
50.Pentagon Love (part 2)
51
51. Dimulai
52
52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53
53.Selamat tinggal Totsuka
54
54. Wanita misterius
55
55.Blue
56
56. Epilog
57
57.Festival Musim Panas
58
58.Mimpi Yang Terulang
59
59.Mimpi Yang Terulang
60
59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61
60. Pengakuan Teman
62
61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63
62. Kematian Tora
64
63.Selamat tinggal, ayah.
65
64.Kematian Sang Putri dan Raja
66
65. Penangkapan Aoi
67
66. Kejutan
68
67.Kematian Raja Palsu
69
68. Penerus Klan
70
69.Berita yang tersebar.
71
70. Hadiah Perpisahan
72
71.MC to Villain
73
72 DeadGame : Pertandingan pertama
74
73. Rehat
75
74. DeadGame II : Kryfto
76
75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77
76. DeadGame Ketiga : Prankation
78
77. Rui
79
78.Nishimiya Kai
80
79.Bleeding game
81
80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82
81. Raja Sesungguhnya
83
82. Pengkhianatan
84
83. Bleeding Game bagian kedua
85
84. Kisah Kelam Anak Malang
86
85. Pecundang yang terekrut
87
86. Cobalah Untuk Menangkapku
88
87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89
88. Dugaan Yang Benar
90
89. Saudara yang terpisah
91
90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92
91. Saat Terakhir
93
92. Akhir Dari Segalanya
94
93.Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!