4. Dia Yang Misterius

Kesadaran Morita mulai kembali, dia berusaha membuka matanya. Namun betapa terkejutnya dia, bahwa dirinya sudah terbaring di sebuah ruangan yang serba putih.

"Kau sudah bangun? " Seorang wanita dengan pakaian dokter datang menghampirinya. Morita bangkit dari tidurnya. "Anda siapa? "

wanita itu tersenyum manis. "Namaku Mile Isane, selamat datang di UKS ku. "

"UKS?"

"Apa tubuhmu baik-baik saja, kau tidak merasa sakit? " Sebenarnya dimana ini,tadikan..

"Soalnya aku khawatir kalau yang menjemputmu itu Nona Kyile. " Morita tak fokus dengan obrolan Mile. Dia terus memikirkan orang itu. "Moritachan, Morita Kuzukichan? "

Mile membangunkan lamunannya. "Ah iya?"

"Hmm, kau melamuni apa sih? "

"Tidak ada." Mile mengangguk .

"Aku akan memeriksamu lagi. " Mile memeriksa keadaan Morita. "Hm, sepertinya kau baik-baik saja, jika kau memang tidak merasakan yang lainnya. "

"Terimakasih. " Morita menundukkan kepalanya. Wanita itu pun tersenyum ramah. "Tidak masalah. "

Morita terdiam beberapa detik. "Anuu, sebenarnya ini dimana? "

"Kalau itu... " Belum selesai Mile menjawab seseorang datang menyelanya.

"Isane, kau di dalam? " Suara pria yang sedikit berat .

"Sudah datang rupanya. " Eh? Morita mengangkat sebelah halisnya.

"Ya, masuklah! Dia orang yang kumaksud. " Morita mengerutkan dahi. apa maksudnya?

seorang pria tinggi berambut pirang datang menghampiri mereka. "Morita kuzuki, bagaimana keadaannya Mile? "

"Bagus. "

"Hmmm, begitu ya. " Kaoh mengelus janggut tipisnya.

"Anda siapa? "

"Wah, dia tenang rupanya. Kukira akan meronta-ronta. " Kaoh terkekeh. Morita menjadi sedikit kesal.

"Tuan, jangan begitu!" Cantiknya! Mata Morita berbinar melihat wanita anggun itu. "Ah, Lichita kau rupanya. "

Lichita memegang sebelah pipi Morita. Tangannya halus sekali! Morita menelan ludah. "Kau baik-baik saja kan, Kuzuki-chan? "

"I-iya. "

"Syukurlah."

"Anu, sebenarnya kalian siapa dan ini dimana? barusan saya bertanya pada dokter, tapi... "

"Kalau begitu aku ucapkan, selamat datang di tempatku!" Kaoh membungkuk dua detik dengan gaya khas pelayan. "Ini adalah sekolah milikku. " sambungnya.

"Sekolah?"

"Ya. Meski itu hanyalah sebuah topeng. " Morita memiringkan kepalanya. "Ini adalah tempat teraman untuk orang-orang sepertimu, tidak bukan tapi seperti kita. "

"Kita? Ah, jangan bilang?! " Mereka semua mengangguk kepada Morita. "Kami adalah Esper. "

"Esper? "

"Kecuali aku. " Sela Lichita. "Eh? "

"Ya, Lichita istriku adalah orang biasa namun dia berasal dari keluarga bangsawan yang selalu menemani keluarga kami dari turun temurun, dan orang yang mengetahui rahasia kami. "

"Rahasia?"

"Intinya mulai sekarang kau akan dibawah perlindungan dan pengawasan kami, dan menjadi murid sekolah ini. Semua dokumennya sudah dibereskan, ini kau boleh melihatnya. " Kaoh menyodorkan secarik surat berukuran besar. Berkas itu dibuka oleh Morita ,dia terkwjut saat melihat semua dokumen bisa ditanda tangani orang tuanya, bahkan jauh sebelum mereka tiada. "Ini? "

"Benar. Orang tuamulah yang mengirimnya, meski ya itu harus memakan waktu karena mereka tidak menyantumkan nama dan hanya mengirim selembar proposal bertanda tangan mereka dengan foto dirimu. Itu membuat kami harus lebih menggali informasi. "

Morita meremas kertas-kertas itu, dia mulai mengeluarkan air mata. "Kenapa?" Lichita mengusap pipi Morita yang basah. "Maaf kalau kami terlambat. " Morita terenyuh dengan kehadiran Lichita yang baginya bagai malaikat. Morita menggeleng dan tersenyum begitu.

"Ya, intinya begitu. Jadi apa kau siap dengan hari pertamamu besok, Kuzuki-chan? " Kaoh memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.

"Besok? " Kaoh mengangguk-angguk. "Ehh? "

"Tenanglah Morita-chan, jika kau kesepian datanglah kesini. " Sela Mile. Bukan itu maksudku, haah! Morita menghela nafas. "Baiklah, tunggu tapiii aku harus tinggal dimana?"

"Masalah itu... "

Morita berdiri di muka pintu. Ehhh? Dia terkejut dengan keadaan ruangan yang begitu berantakan hingga Lichita bersin dan tersedak. "Lichi, kau tidak apa-apa? Hei Tuart, kau tidak mengerjakan yang aku suruh ya, bodoh! " Kaoh menginjak-nginjak mesin itu. "Tuan, hentikan kasihan dia. "

"Tidak, ini supaya dia tidak cepet rusak! " Ehh, bukannya jadi cepet rusak ya? Apa-apaan pasangan ini?

"Tuan Kaoh!" Kaoh menghentikan perbuatannya. "Hah! " Lichita menghela nafas, memasang wajah kesal. Dia membongkar robot itu dan mengganti baterainya.

"Tuart siap. " Ucap robot itu. "Tuart, tolong ya. " Wajahnya memerah. "Baik, Lichita -sama." Robot itu bergegas membersihkan kamar yang akan menjadi milik Morita.

Dasar robot penghianat, dia hanya mau disuruh oleh istriku saja. Oh, Lichita aku tidak akan membiarkannya merebut, wahai bungaku.. Kaoh menggurutu didalam hati.

Ditempat lain, seseorang yang tidak sengaja mengetahuinya merasa mual.

Morita berdiri mematung melihat tingkah pasangan itu. Dia juga terus memikirkan isi berkas tadi, dan satu lagi dia masih berfikir kalau itu bukan mimpi. Tapi tentang pengejaran itu merupakan mimpi buruk baginya. Morita menoleh ke arah langit. Siapa dia sebenarnya, apa dia juga disini?

"Kuzuki-chan, beristirahatlah semua sudah beres. " Lichita memegang pundaknya.

"Terimakasih. "

"Baiklah, kami pergi. " Kaoh dan Lichita keluar meni ggalkan tempat itu.

Morita menjatuhkan dirinya ke kasur. Empuknya! Dia menutup matanya dengan lengan kanannya. Tiba-tiba dia teringat dengan barang-barang ditempat tinggalnya yang dulu, dan dia terbangun panik.

Tiba-tiba, Tuart datang. "Tenang shaja, semua yang kau perlukan sudah ada di dalam lemari itu." Morita dengan cepat membukanya, matanya terbelalak betapa terkejutnya dia karena semua barangnya ada disana bahkan ketika dia memeriksa kamar mandi dan dapur di kamar barunya, semua barang miliknya berada disana.

Kenapa mereka bi... Ah, difikirkan pun tidak ada gunanya! Mereka kan.. ." Morita kembali menidurkan tubuhnya.

Keesokan harinya Tuart telah membangunkan Morita dan menyiapkan seragam barunya.

Morita berjalan memasuki gerbang itu, dia melihat ke sekelilingnya dan mendarat di kelas 2-1.

Jam pelajaran dimulai. "Selamat pagi. " Kurosoba memasuki kelas. "Selamat pagi!" Semua murid membungkuk memberi salam.

"Hari ini aku akan memperkenalkan teman baru kalian di kelas ini, Morita kuzuki perkenalkan dirimu!"

Morita berdiri di mejanya. "Aku Morita Kuzuki, mohon bantuannya!" Dia membungkukkan badannya sambil memutar memberi salam lada seluruh siswa di kelas.

"Selamat datang, duduklah! " Morita pun duduk kembali. Pelajaran sejarah dimulai, semua orang sangat serius dan fokus. Tetapi ada satu meja yang kosong di tengah-tengah mereka. Morita melirik meja itu dan Kuchisawa yang duduk di belakangnya menyadarinya. "Dia tidak datang." bisik Kuchisawa

"Eh? " Morita menoleh kebelakang. "Aku Kuchisawa Maeta."

"Ah, halo. "

"Kenapa kau penasaran dengannya?"

"Ah, tidak, hanya saja karena itu kosong. "

"Nanti kalian pun akan bertemu. "

Kata-kata itu terus terngiang didalam otak Morita. Apa yang dikatakan Kuchisawa itu. Apa itu dia orang yang misterius itu? "Akhh, kenapa aku tidak ingat wajahnya?" Morita menghela nafas. Lagi pula dia menutup wajahnya.

"Morita-san. " Seseorang membangunkan lamunannya. Seorang gadis yang memakai kacamata. "Kau? "

Hana membetulkan kacamatanya. "Kepala sekolah memanggilmu. "

"Kepala sekolah? " Benar juga, aku kan harus belajar mengontrol kekuatanku.

"Ikut aku! "Morita mengikuti Hana. Morita mengingat pesan Kaoh sebelumnya.

"Disini karena kau baru jadi kau harus belajar mengontrol kemampuanmu, aku akan mencarikan tutor yang cocok denganmu. " Siapa ya yang akan melatihku?

Hana mengetuk pintu itu. "Masuk! " Suruh Kaoh dari dalam. Mereka pun masuk. Mata Morita membesar setelah melihat apa yang di depannya.

"Dia!" Kyile tersenyum kecil. "Jangan-jangan? " Kaoh mengangguk. Tubuh Morita gemetaran. "Karena kalian sudah saling kenal, jadi dia yang akan melatihmu. "

"Ayo kita berjuang, Kuzuki-chan. " Ehhhh?? Tidak mungkin!!

***

"Ini informasi yang kau inginkan. " Pria itu memberikan secarik kertas padanya. Bocah itu menyakuinya dan pergi. Dia berhenti di langkah ketiga dan menoleh. "Terus lakukan. "

"Sesuai perintahmu."

Di ruang OSIS, Nana dan Kiyoshi sibuk merapikan ruangan mereka itu. Karena Sana dan Hana yang pergi keluar.

"Ku dengar anak baru itu berada di kelasmu, senpai? " Nana mengangguk. "Ya. "

"Apa dia kuat? "

"Entahlah, kenapa tidak kau lihat sendiri? "

Episodes
1 1. Ini Bukan Gempa Bumi
2 2. Pengejaran
3 3. Kenapa Harus Aku?
4 4. Dia Yang Misterius
5 5. Napolitan
6 6. Langit gelap tirai bambu
7 7.Pertarungan Melindungi Panda
8 8. Kabar Tak Terduga
9 9.Perdebatan
10 10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11 11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12 12.Pengendali Darah
13 13. Memandang Bulan Purnama
14 14.Nama Yang Hilang
15 15. Mencari Jejak Yang Hilang
16 16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17 17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18 18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19 19.Kematian Yang Di Palsukan
20 20. Keputusan Sana
21 21. Distorsi
22 22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23 23. Hantu Yang Tampak
24 24. Tidak Tepat Sasaran
25 25. Kebohongan
26 26. Pembalasan Budi
27 27. Pengakuan
28 28. Kelahiran Sang Ibu
29 29. Pertemuan
30 30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31 31. Awal Mula Cerita
32 32. Tsubomi
33 33. Akan Diakhiri
34 34. Ibu Kandung
35 35. Satu Per Satu
36 36. Untitled
37 37. Raja Api Biru
38 38. Rest
39 39. Kekhawatiran Lamia
40 40.Runyam
41 41. Orang Picik
42 42. Air Mata
43 43. Kesadaran Dan Kekalahan
44 44.Perencanaan yang gagal
45 45.Kebencian
46 46. Pengulangan
47 47. Sapaan Sasaki.
48 48. Kemunculan Si Penyembunyi
49 49. Pentagon Love
50 50.Pentagon Love (part 2)
51 51. Dimulai
52 52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53 53.Selamat tinggal Totsuka
54 54. Wanita misterius
55 55.Blue
56 56. Epilog
57 57.Festival Musim Panas
58 58.Mimpi Yang Terulang
59 59.Mimpi Yang Terulang
60 59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61 60. Pengakuan Teman
62 61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63 62. Kematian Tora
64 63.Selamat tinggal, ayah.
65 64.Kematian Sang Putri dan Raja
66 65. Penangkapan Aoi
67 66. Kejutan
68 67.Kematian Raja Palsu
69 68. Penerus Klan
70 69.Berita yang tersebar.
71 70. Hadiah Perpisahan
72 71.MC to Villain
73 72 DeadGame : Pertandingan pertama
74 73. Rehat
75 74. DeadGame II : Kryfto
76 75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77 76. DeadGame Ketiga : Prankation
78 77. Rui
79 78.Nishimiya Kai
80 79.Bleeding game
81 80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82 81. Raja Sesungguhnya
83 82. Pengkhianatan
84 83. Bleeding Game bagian kedua
85 84. Kisah Kelam Anak Malang
86 85. Pecundang yang terekrut
87 86. Cobalah Untuk Menangkapku
88 87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89 88. Dugaan Yang Benar
90 89. Saudara yang terpisah
91 90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92 91. Saat Terakhir
93 92. Akhir Dari Segalanya
94 93.Selamat Tinggal
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Ini Bukan Gempa Bumi
2
2. Pengejaran
3
3. Kenapa Harus Aku?
4
4. Dia Yang Misterius
5
5. Napolitan
6
6. Langit gelap tirai bambu
7
7.Pertarungan Melindungi Panda
8
8. Kabar Tak Terduga
9
9.Perdebatan
10
10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11
11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12
12.Pengendali Darah
13
13. Memandang Bulan Purnama
14
14.Nama Yang Hilang
15
15. Mencari Jejak Yang Hilang
16
16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17
17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18
18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19
19.Kematian Yang Di Palsukan
20
20. Keputusan Sana
21
21. Distorsi
22
22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23
23. Hantu Yang Tampak
24
24. Tidak Tepat Sasaran
25
25. Kebohongan
26
26. Pembalasan Budi
27
27. Pengakuan
28
28. Kelahiran Sang Ibu
29
29. Pertemuan
30
30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31
31. Awal Mula Cerita
32
32. Tsubomi
33
33. Akan Diakhiri
34
34. Ibu Kandung
35
35. Satu Per Satu
36
36. Untitled
37
37. Raja Api Biru
38
38. Rest
39
39. Kekhawatiran Lamia
40
40.Runyam
41
41. Orang Picik
42
42. Air Mata
43
43. Kesadaran Dan Kekalahan
44
44.Perencanaan yang gagal
45
45.Kebencian
46
46. Pengulangan
47
47. Sapaan Sasaki.
48
48. Kemunculan Si Penyembunyi
49
49. Pentagon Love
50
50.Pentagon Love (part 2)
51
51. Dimulai
52
52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53
53.Selamat tinggal Totsuka
54
54. Wanita misterius
55
55.Blue
56
56. Epilog
57
57.Festival Musim Panas
58
58.Mimpi Yang Terulang
59
59.Mimpi Yang Terulang
60
59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61
60. Pengakuan Teman
62
61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63
62. Kematian Tora
64
63.Selamat tinggal, ayah.
65
64.Kematian Sang Putri dan Raja
66
65. Penangkapan Aoi
67
66. Kejutan
68
67.Kematian Raja Palsu
69
68. Penerus Klan
70
69.Berita yang tersebar.
71
70. Hadiah Perpisahan
72
71.MC to Villain
73
72 DeadGame : Pertandingan pertama
74
73. Rehat
75
74. DeadGame II : Kryfto
76
75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77
76. DeadGame Ketiga : Prankation
78
77. Rui
79
78.Nishimiya Kai
80
79.Bleeding game
81
80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82
81. Raja Sesungguhnya
83
82. Pengkhianatan
84
83. Bleeding Game bagian kedua
85
84. Kisah Kelam Anak Malang
86
85. Pecundang yang terekrut
87
86. Cobalah Untuk Menangkapku
88
87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89
88. Dugaan Yang Benar
90
89. Saudara yang terpisah
91
90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92
91. Saat Terakhir
93
92. Akhir Dari Segalanya
94
93.Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!