3. Kenapa Harus Aku?

Morita berhenti tepat di belakang bangunan sekolahnya. nafasnya tersengal-sengal. "Apa yang harus kulakukan? "

"Morita kuzuki. " Terdengar suara yang tidak asing. Morita terbelalak. Cepatnya! Dihadapannya telah ada Kyile dan Hana.

"Morita kuzuki, tenanglah dan diamlah. kami hanya ingin berbicara denganmu jadi ikutlah dengan kami! " Ajak Hana.

"Kalian fikir aku akan menuruti kalian? "

Kyile mengeluarkan pecutnya. "Kita paksa saja dia. " Tchh! "Tunggu sensei, aku ingin memberikan beberapa pertanyaan dulu padanya. "

"Baiklah. "

"Morita Kuzu... " Morita tak sengaja menggerakkan sebuah pecahan kaca dan puing-puing sekolah itu karena ketakutan yang menuju arah Hana, ubtung saja Kyile dengan cepat menggerakan pecutnya dan menangkis semua itu.

Hana menghela nafas karena terkejut. "Tenanglah, kami hanya ingin melindungimu!"

"Melindungiku? Dari apa? "

Hana memegang tengah kacamatanya. "Kau sedang kabur dari polisi dan para jurnalis itukan? " Dia tahu darimana? "Iya bukan? " Tch! "Memangnya kenapa?! "

"Dengarlah, kami bukan mereka pasti kau sudah tahu itu. Dan kami juga bukan teman atau musuh mereka. Kami sama sepertimu, jadi kami ingin membawamu ke tempat kami. "

"Kau fikir aku akan percaya?"

"Tidak, itu tidak mudah. "

"Kalau begitu biarkan aku pergi!"

"Kalau itu sih tidak bisa.." Sambung Kyile. Morita menggigit gerahamnya."Kenapa? "Dengan rasa takut dia menyerang mereka kembali dan Kyile menangkisnya lagi.

"Kau apa kau takut karena telah menghancurkan sekolahmu , atau kau takut karena telah membunuh temanmu? " Mereka itu... Sialan! Kenapa, kenapa harus aku?

Gambaran kiasan masa lalu terlintas dan tervisualisasikan.

"Ampun, ampun,ampun!" Morita hanya teringkuk di sudut ruangan itu, berusaha tak berkutik dan membisu saat melihat ayahnya memukul ibunya hingga pingsan. setelah ayahnya puas , dia pun pergi. Ini sering terjadi hingga saat itu.

Di malam itu, Ibu Morita memasang briket disaat suaminya tertidur pulas. Dia memeluk putri kecilnya, berniat untuk mati bersama agar tak tersiksa lagi. Namun, hanya Morita yang bertahan hidup.

Saat itu dia hidup menjadi anak angkat keluarga Kuzuki, salah satu detektif yang mengurusi kasus keluarganya. Ia dan istrinya adalah pasangan tua yang tidak memiliki anak.

Morita adalah anak yang selalu ceria didepan orang tuanya, namun itu hanya bualan. Sebenarnya dia tak pernah memiliki teman, dan selalu di rundung oleh anak-anak lain.

Hingga saat dia duduk di kelas sembilan, kedua orang tua angkatnya meninggal kecelakaan mobil saat sedang berkencan. Dia pun hidup sendiri dirumah orang tua angkatnya. Dia mendapat bantuan bersekolah saat SMA, tapi dia tetap disandung hingga kejadian itu pun terjadi.

Saat itu Morita hendak makan di wakti istirahat, dia pergi ke atap sekolah yang sepi. Tapi dia tak sadar jika diikuti, Kurina mendorong Morita hingga makanannya terjatuh. "Hei, hari ini kau belum memberi kami uang! "

"Aku tidak punya. "

"Bohong! Pasti kau menyembunyikannya kan, ayo cepat keluarkan! "

"Kubilang, aku tidak punya! " Kurina melirik Asley di belakangnya. Asley melempar tas Morita yang sudah di cabik-cabik beserta bukunya di rusak.

Morita sangat terkejut dengan itu, dia kesal dan berteriak. Tanpa sadar teriakannya itu membuat orang-orang yang menyandungnya terpental, dan salah satu dari mereka tertusuk pecahan kaca di bagian kepalanya. "Akhhgg! " Asley menjerit melihat temannya mulai mengeluarkan banyak darah dari kepala dan matanya, dia pun berusaha lari namun kakinya tertusuk pecahan kaca.

Melihat itu Morita hanya terdiam membeku, tubuhnya gemetaran. dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Karena ketakutannya, bangunan itu berguncang keras. Semua orang berlarian, berkata "Gempa! " Morita masih ditempatnya, fikirannga kosong. Hingga semua pun hancur dan dia mulai terbangun. "Aapa yang terjadi? "

Dia baru sadar bahwa dirinya telah berada agak jauh dari sekolahnya. Dia sangat terkejut dengan hancurnya tempat itu. Dia berdiri, dan jantungnya terasa di tusuk. Dia baru saja ingat bahwa telah membunuh seseorang.

"Kenapa , kenapa harus aku?! " Benda-benda itu mulai beterbangan. "Kuat sekali!" Kyile yang menahan dirinya dan tubuh muridnya.

"Tenanglah, Morita Kuzuki! "

***

"Ku dengar mereka mendapatkan misi mudah, tapi belum juga kembali. " Celetuk seorang wanita yang berdiri di balik bayang-bayang. "

"Arychan!" Kaoh melompat dari kursinya ingin memeluk adiknya itu. Arylin menahan Kaoh dengan tangan kuatnya. "Aku bukan anak kecil! "

"Tidak, tidak, bagiku kau masih adik kecilku. Muah! Muah! " Merasa jijik Arylin menampar Kaoh hingga tubuhnya terputar dan wajahnya bengkak.

"Swakyitnya!" Kaoh melirik Arylin yang menatap tajam membuat bulu kuduknya merinding.

"Ekh hm." Tiba-tiba terdengar suara seseorang wanita. Arylin membungkukkan tubuhnya. "Selamat datang, ayunda. "

"Bangunlah, sudah kubilang jangan terlalu kaku padaku. " Arylin pun berdiri tegak kembali. "Ini tasnya, Nyonya." Inomiya menyodorkan tas kecil itu.

"Terimakasih, Inomiya-kun. " Senyuman Lichita membuat dadanya sesak dan wajahnya memerah.

"Inomiya-kun? " Lichita menatapnya lembut, dan membuatnya semakin berdegup kencang.

"Inomiya, apa Kyile dan Sachibana belum kembali? " Kaoh menyadarkan Inomiya. "Ah, belum pak!"

"Sudah ku katakan kan, mereka tak biasanya lama. " sahut Arylin.

"Apa terjadi sesuatu? " Lichita duduk dan merapikan bajunya. "Entahlah. " Kaoh mengelus dagu berjanggutnya. "Apa aku harus menyuruhnya pergi juga? " Gumam Kaoh.

"Maksudmu, Nabari? " Kaoh mengangguk. Lichita memegang dagunya. "Kalau tidak salah aku melihatnya lompat keluar jendela. " Sahut Lichita dengan wajah polosnya.

"Ehh? " Membuat seisi ruangan terkejut. "Dia itu! " Kaoh menepuk dahinya.

"Kalau begitu aku kembali ke kelas. " Inomiya memberi salam.

"Anak itu, baru datang pergi lagi. Apa sih yang di dalam fikirannya itu. Mentang-mentang ini sekolah nenek moyangnya, kalau datang akan ku hajar dia!" Nana yang meledak-ledak.

****

Kyile menangkis semua serangan itu. "Sial, dia kehilangan kendali!" Kesal Hana. "Guru, tanganmu masih bisa bertahan?"

"Aku tidak yakin. " Luka Kyile mulai terbuka kembali. Morita benar-benar kehilangan kendali, benda-benda disekitarnya mulai terbawa seperti ada angin topan. Orang-orang mulai riuh ketakutan, mereka berlari dan keluar dari tempat mereka. "Ada apa ini sebenarnya?"

Gawat, kalau begini terus...

Kyile masih melawan Morita yang kehilangan kesadaran dan tak terkendali. Apa yang membuatnya... "Aww! "

"Sensei? "

"Aku baik-baik saja! "

"Jangan bohong, kau sudah di ambang batas kan? " Sebenarnya bukan di ambang batas, ini karena aku tidak bisa mengeluarkan seluruh kekuatanku karena bisa berbahaya. Ditambah jika jaraknya seperti ini aku tidak bisa melakukan itu. Tch! Kyile kesal.

Namun, tiba-tiba saja semua itu terhenti dan membuat mereka terkejut. Seseorang menyangga Morita yang tak sadarkan diri. "Nabari? " Kyile terbelalak. "Yo, sensei. " Bocah itu tersenyum lebar. "Apa yang kau lakukan disini?! " Eh??

"Dasar pengganggu!" Kepala Hana mengeluarkan asap. "Hana-chan, tenanglah! Mungkin Tuan Kaoh yang menyuruhnya kesini."

"Pergi sana! " Eh, dia tidak mendengarku.

Nabari menangis dan mengeluarkan ingus. "Padahal aku menyelematkan kalian. Tapi senpai, malah memarahiku!"

"Tidak peduli. " Nabari makin merengek. "Ekhg!" Kyile terjatuh dan hampir pingsan.

"Sensei?" Hana menangkapnya. "Dia terluka parah. "

"Aku tahu! "

"Senpai, kau jutek banget. "

"Tidak peduli." Hana yang sedang membuka perban lama Kyile. Tch! Hana mendesis.

"Sebaiknya kau membawanya ke rumah sakit atau apotik terdekat."

"Lalu kau ma-" Belum selesai Hana berbicara, Nabari sudah menghilang dari pandangannya dan membawa Morita. "Anak picik!"

Hana menggandeng Kyile ke sebuah apotik yang dekat dari tempat mereka. "Permisi. "

"Silahkan ma-, apa dia terluka? " Petugas itu terkejut. "Ya. "

"Tunggu, aku akan membawakan obat merah ."

Sementara itu, di sebuah pondok yang kosong. Morita mulai membuka matanya, tubuhnya sulit bergerak karena lemas. "Dimana ini?" Oh iya, tadi aku...

Dia melihat ke sekeliling dan terkejut saat melihat seorang anak berambut pirang tersenyum kecil di depannya. "Yo! Kau sudah bangun?"

"Siapa kau? "

"Aku Nabari, dan kau siapa namamu? "

"Kau fikir aku akan memberi tahumu. "

Nabari menggaruk kepalanya. "Ah benar juga ya. " Dia terkekeh.

Dia anak yang aneh. "Ah iya tenanglah, kita hanya akan beristirahat sebentar disini. Aku sedikit lelah karena harus membereskannya. "

"Membereskan? " Morita menoleh ke arah Nabari. "Eh, dia tertidur? Ini kesempatanku untuk..." Tapi entah mengapa disaat itu pun aku merasa sangat mengantuk.

Episodes
1 1. Ini Bukan Gempa Bumi
2 2. Pengejaran
3 3. Kenapa Harus Aku?
4 4. Dia Yang Misterius
5 5. Napolitan
6 6. Langit gelap tirai bambu
7 7.Pertarungan Melindungi Panda
8 8. Kabar Tak Terduga
9 9.Perdebatan
10 10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11 11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12 12.Pengendali Darah
13 13. Memandang Bulan Purnama
14 14.Nama Yang Hilang
15 15. Mencari Jejak Yang Hilang
16 16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17 17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18 18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19 19.Kematian Yang Di Palsukan
20 20. Keputusan Sana
21 21. Distorsi
22 22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23 23. Hantu Yang Tampak
24 24. Tidak Tepat Sasaran
25 25. Kebohongan
26 26. Pembalasan Budi
27 27. Pengakuan
28 28. Kelahiran Sang Ibu
29 29. Pertemuan
30 30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31 31. Awal Mula Cerita
32 32. Tsubomi
33 33. Akan Diakhiri
34 34. Ibu Kandung
35 35. Satu Per Satu
36 36. Untitled
37 37. Raja Api Biru
38 38. Rest
39 39. Kekhawatiran Lamia
40 40.Runyam
41 41. Orang Picik
42 42. Air Mata
43 43. Kesadaran Dan Kekalahan
44 44.Perencanaan yang gagal
45 45.Kebencian
46 46. Pengulangan
47 47. Sapaan Sasaki.
48 48. Kemunculan Si Penyembunyi
49 49. Pentagon Love
50 50.Pentagon Love (part 2)
51 51. Dimulai
52 52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53 53.Selamat tinggal Totsuka
54 54. Wanita misterius
55 55.Blue
56 56. Epilog
57 57.Festival Musim Panas
58 58.Mimpi Yang Terulang
59 59.Mimpi Yang Terulang
60 59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61 60. Pengakuan Teman
62 61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63 62. Kematian Tora
64 63.Selamat tinggal, ayah.
65 64.Kematian Sang Putri dan Raja
66 65. Penangkapan Aoi
67 66. Kejutan
68 67.Kematian Raja Palsu
69 68. Penerus Klan
70 69.Berita yang tersebar.
71 70. Hadiah Perpisahan
72 71.MC to Villain
73 72 DeadGame : Pertandingan pertama
74 73. Rehat
75 74. DeadGame II : Kryfto
76 75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77 76. DeadGame Ketiga : Prankation
78 77. Rui
79 78.Nishimiya Kai
80 79.Bleeding game
81 80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82 81. Raja Sesungguhnya
83 82. Pengkhianatan
84 83. Bleeding Game bagian kedua
85 84. Kisah Kelam Anak Malang
86 85. Pecundang yang terekrut
87 86. Cobalah Untuk Menangkapku
88 87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89 88. Dugaan Yang Benar
90 89. Saudara yang terpisah
91 90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92 91. Saat Terakhir
93 92. Akhir Dari Segalanya
94 93.Selamat Tinggal
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Ini Bukan Gempa Bumi
2
2. Pengejaran
3
3. Kenapa Harus Aku?
4
4. Dia Yang Misterius
5
5. Napolitan
6
6. Langit gelap tirai bambu
7
7.Pertarungan Melindungi Panda
8
8. Kabar Tak Terduga
9
9.Perdebatan
10
10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11
11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12
12.Pengendali Darah
13
13. Memandang Bulan Purnama
14
14.Nama Yang Hilang
15
15. Mencari Jejak Yang Hilang
16
16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17
17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18
18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19
19.Kematian Yang Di Palsukan
20
20. Keputusan Sana
21
21. Distorsi
22
22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23
23. Hantu Yang Tampak
24
24. Tidak Tepat Sasaran
25
25. Kebohongan
26
26. Pembalasan Budi
27
27. Pengakuan
28
28. Kelahiran Sang Ibu
29
29. Pertemuan
30
30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31
31. Awal Mula Cerita
32
32. Tsubomi
33
33. Akan Diakhiri
34
34. Ibu Kandung
35
35. Satu Per Satu
36
36. Untitled
37
37. Raja Api Biru
38
38. Rest
39
39. Kekhawatiran Lamia
40
40.Runyam
41
41. Orang Picik
42
42. Air Mata
43
43. Kesadaran Dan Kekalahan
44
44.Perencanaan yang gagal
45
45.Kebencian
46
46. Pengulangan
47
47. Sapaan Sasaki.
48
48. Kemunculan Si Penyembunyi
49
49. Pentagon Love
50
50.Pentagon Love (part 2)
51
51. Dimulai
52
52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53
53.Selamat tinggal Totsuka
54
54. Wanita misterius
55
55.Blue
56
56. Epilog
57
57.Festival Musim Panas
58
58.Mimpi Yang Terulang
59
59.Mimpi Yang Terulang
60
59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61
60. Pengakuan Teman
62
61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63
62. Kematian Tora
64
63.Selamat tinggal, ayah.
65
64.Kematian Sang Putri dan Raja
66
65. Penangkapan Aoi
67
66. Kejutan
68
67.Kematian Raja Palsu
69
68. Penerus Klan
70
69.Berita yang tersebar.
71
70. Hadiah Perpisahan
72
71.MC to Villain
73
72 DeadGame : Pertandingan pertama
74
73. Rehat
75
74. DeadGame II : Kryfto
76
75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77
76. DeadGame Ketiga : Prankation
78
77. Rui
79
78.Nishimiya Kai
80
79.Bleeding game
81
80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82
81. Raja Sesungguhnya
83
82. Pengkhianatan
84
83. Bleeding Game bagian kedua
85
84. Kisah Kelam Anak Malang
86
85. Pecundang yang terekrut
87
86. Cobalah Untuk Menangkapku
88
87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89
88. Dugaan Yang Benar
90
89. Saudara yang terpisah
91
90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92
91. Saat Terakhir
93
92. Akhir Dari Segalanya
94
93.Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!