2. Pengejaran

Morita datang ke sekolahnya untuk melihat, namun dia mendengar ada suara orang disana. Siapa mereka? Tanyanya dalam hati. Perlahan dia mendekat, mengintai dibalik pohon. Apa mereka dari media, atau jangan-jangan polisi? Matanya membesar dia terkejut dengan prasangkanya. Dia perlahan mundur untuk pergi, namun sialnya dia menginjak sesuatu dan mematahkannya. "Sial! " bisiknya.

Disisi lain Sachibana mendengar suara, dia pun membuka kacamatanya. "Jadi dia sudah disini ya. " Kyile terkekeh. "Sensei, jangan memakai kekuatanmu terlalu besar. " Sachibana menggerakan bola matanya. "Ya, ya, aku mengerti."

Sachibana mengaktifkan skillnya. Optikenisesis, atau penglihatan jarak jauh. Dia dapat melihat hingga jarak 1km dari tempatnya. "100 meter ke depan. "

"Baiklah, ayo kejar dia! "

Morita berlari terus mencari tempat persembunyian. Sial, kenapa harus ketahuan.. Dia bergumam dalam hati dan terus berlari, hingga memasuki sebuah gang kecil.

Nafasnya tersengal-sengal, dia mulai berkeringat. "Ah, lelah! " Dia melakukan peregangan. Dia melihat ke sekitarnya. "Sepertinya sudah aman. " Dia pun bersandar ke dinding gang dan menatap langit yang sedikit terhalang oleh atap-atap bangunan. "Kenapa juga ya aku harus lari? Ya, aku malas sih kalau ditanyai media dan polisi. " Morita menghela nafas.

Sementara itu di SMA Hanabari. Orang-orang sedang sibuk membereskan pasca gempa, mereka memperbaiki kerusakan dan saling membantu. "Hahaha, ayo tangkap aku! "

"Hei, tunggu! "

Melihat beberapa orang asik bercanda, itu membuat Inomiya kesal. Dia menghadang mereka dengan tatapan tajam. "Para senpai sekalian, diharap tidak berlari diarea kelas!"

"Tap..."

"Tidak ! Peraturan tetap peraturan, apa kalian mengerti?"

"Ah baiklah. "

"Ayo!" Mereka pun pergi. "Iya dia sekretaris. "

"Dia membosankan. "

Wajah Inomiya memerah kepalanya mau meledak. Aku dengar tahu! Protesnya dalam hati.

"Ketua? " Nana mengetuk pintu sebuah ruangan.

"Ya, masuk! " Suruh Kurosachi. "Ah, Nana-chan ada apa? " Tanya gadis yang duduk sibuk dengan tumpukan berkas dimejanya.

"Berkas baru." Nana masuk dengan membawa sebuah berkas ditangannya. "Ehh?" Seketika tangan Kurosachi berhenti bekerja. Dia menyandarkan tubuhnya kebelakang. "Mau ku bantu? " Kurosachi menggeleng. "Tidak, kau kan harus mengerjakan yang lain. "

"Sana Senpai!" Sana terkejut dengan teriakannya Nana. "Kenapa? "

Nana melipat tangannya. "Jangan memaksakan diri, lagi pula pekerjaan ku tak banyak. Atau cobalah minta bantuan yang lain, bukankah kau selalu memintai bantuan Hana Senpai. "

Kurosachi terkekeh. Dia menggaruk belakang lehernya. "Ah, itu sih Hana gak sabaran jadi dia selalu mengerjakan pekerjaanku katanya aku lambat. "

Nana menghela nafas dan melepas lipatan tangannya. "Panggilah aku, jika kau butuh bantuan. "

"Iya. "

"Aku pergi."

"Hm. Terimakasih. " Sana membuang senyumannya. Dia membuka kopi kaleng yang ada dimejanya, lalu meminumnya. Itu kaleng keempat yang dia minum hari ini. Dia mulai mengerjakan tugasnya lagi. Hingga lima puluh menit berlalu. Dia mulai kelelahan. "Hana, cepatlah pulang! "

"Hachwi!". Sachibana bersin. "Hana, kau tidak apa-apa? " Hana mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya, lalu memasukkannya lagi. "Aku baik-baik saja. "

"Apa benar dia disana?"

"Ya, dia ada didalam gang itu. Ayo kita masuk kesana. " Kyile menahan Hana dengan memegang tangannya. "Ada apa?"

"Aku punya ide. Hhh" Kyile tertawa kecil.

"Meong, meong, meong. " Seekor kucing mendekati Morita , berkeliling disekotar kakinya. Morita mengelusnya. "Kau juga tersesat?"

"Meong.." Morita tersenyum kecil. "Maaf aku tidak membawa makanan. " "Meong! " Kucing itu memegang tangan Morita. Tetapi Morita akhirnya tersadar dan refleks melihat ke atas. Sontak matanya terbelalak. "Apa kami mengejutkanmu ? Maaf."

Sedang apa mereka disitu? Morita langsung memeluk kucing itu dan membawanya kabur.

"Dia kabur. "

"Kalau begitu kejarlah. "

"Ayo kita... " Hana menahan Kyile. "Kenapa menghentikanku?"

"Jangan sakiti kucingnya. " Suruh Hana.

"Terus orangnya?"

"Bawa dia hidup-hidup. "

"Seramnya!"

****

"Tuan. " Wanita berambut perak masuk kedalam ruangannya, berjalan dengan anggun.

"Lichita, kau sudah datang? Duduklah! " Lichita pun duduk di sofa itu.

"Apa kau mau kopi? " Lichita membuka topinya, lalu melirik Kaoh yang ada di depan pembuat kopi. "Tidak, terimakasih. "

"Baiklah, hanya aku kalau begitu. "

"Bagaimana perbaikannya?" Lichita menyilangkan kakinya. Kaoh meminum kopinya dan duduk disebelah istrinya. "Ya, lumayan lancar. "

"Apa kurangnya, aku akan bilang pada ayahku. " Kaoh menahan Lichita mengeluarkan ponselnya. "Hm, kenapa?"

"Ah, aku tidak mau terus merepotkan kalian. Lagipula ini tanggung jawabku, ya tidak ada yang menyangka kalau gempanya akan besarkan? Hahahahah. " Lichita tersenyum, dan mencium bibir suaminya. itu membuat Kaoh sedikit terkejut. "Terkejut? "

"Ah ya, sedikit. Hahahaha. " Lichita ikut terkekeh. "Itulah yang aku suka darimu. "

"Aku sangat tersanjung. " Mereka tertawa bersama, menghabiskan waktu mengobrol berdua. "Anu, bagaimana keadaanmu sekarang? " Lichita mengenggam tangan suaminya. "Tidak usah khawatir. "

****

"Meong, meong, meong. "

"Apa kau tidak kasihan padanya, dia ketakutan." Morita yang terus berlari sambil memeluk sang kucing. "Tenanglah, aku tidak akan menyakitinya, aku pecinta hewan! "

"Benarkah? "

"Tentu saja, Hana kau tidak percaya? "

"Mengingat sifatmu, itu sulit dipercaya. " Hana membayangkan Kyile yang selalu ceroboh dengan kekuatan nya. "Jahatnya! "

Apa yang sebenarnya mereka bicarakan? Sialan, kenapa mereka cepat sekali? Morita menghentikan langkahnya. Jalan buntu? Dia membalikkan tubuhnya yang gemetaran.

"Sudah menyerah? " Tanpa dia sadari sesuatu bergerak, membuatnya terkejut. Kyile dan Hana dapat menghindarinya. Eh, bergerak sendiri?

"Tampaknya kau belum menyadarinya ya. " Morita mengangkat sebelah halisnya. Apa maksudnya? "Kalau itu ulahmu?" Maksudnya kaleng itu aku yang gerakkan?

"Jangan konyol! "

"Oh, akhirnya kau bicara. Suaramu cukup manis. " Kyile mengusap bibirnya. Morita terus mundur. Kucing itu melihatnya khawatir. "Kalau begitu!"

"Sensei, dia... Eh? " Kyile dan Hana sudah dalam pose bersiap tapi hal tak terduga terjadi.

"Meong, meong, meong. " Kucingnya melayang. Morita berhasil memindahkan kucing itu kebalik benteng dibelakangnya.

"Fyuh! " mereka menghela nafas. "Kau mengejutkan..."

Whuss!

Serangan Morita tampaknya dapat dihindari Kyile dan Hana.

"Sensei, aku serahkan padamu." Hana mundur dari pertarungan jarak dekat, dia memperhatikan dari atas. "Baiklah, kita mulai!" Pecut?

Pertarungan Morita dan Kyile masih berlangsung. Kyile memiliki kekuatan yang dapat mengendalikan getaran bumi dan dia dapat dengan mudah memberhentikan getaran yang dibuat Morita, ataupun benda-benda yang dia lancarkan dengan pecutnya.

Ini berbahaya, sialan! Morita mulai mengambil benda-benda lebih besar, dia bahkan dapat menarik benda yang dia fikirkan. Tetapi itu tidak mempan terhadap Kyile. "Akhh! " Morita menahan dirinya dari getaran Kyile. Kuat sekali!

Dia melempar paku-paku yang banyak seperti hujan. Tapi semua berhasil ditangkis, namun bukan dia yang dituju. Kyile yang sadar membalikkan tubuhnya. Cepat sekali! "Hana, mundur! " Tetapi serangan pun terjadi dari belakang.

Hana terkejut saat dia tahu itu. Matanya terbelalak saat melihat Kyile yang sudah ada melindunginya di belakang, dan dia terluka. "Sensei! " Hana menangkap Kyile yang terjatuh, banyak paku yang terkena ke tangannya. "Sensei, istirahatlah biar aku obati lukamu. "

"Aku serahkan padamu." Suara Kyile meenjadi serak menahan sakit. Morita yang melihatnya dari bawah gemetaran. Bagaimana ini, dia terluka. Ini kesempatanku untuk pergi. Dia pun berlari keluar gang. "Dia pergi. "

"Dahulukan dulu dirimu, bersiaplah aku akan mencabutnya. "

"Arrghh!" Kyile teriak kesakitan. Hana sudah mengobati dan membalut lukanya. "Terimakasih, Hana. "

"Kau sungguh baik-baik saja, sensei? "

"Ya, berkatmu. " Mereka mengejar Morita kembali. Maaf, maaf. Morita berlari dengan air mata.

Episodes
1 1. Ini Bukan Gempa Bumi
2 2. Pengejaran
3 3. Kenapa Harus Aku?
4 4. Dia Yang Misterius
5 5. Napolitan
6 6. Langit gelap tirai bambu
7 7.Pertarungan Melindungi Panda
8 8. Kabar Tak Terduga
9 9.Perdebatan
10 10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11 11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12 12.Pengendali Darah
13 13. Memandang Bulan Purnama
14 14.Nama Yang Hilang
15 15. Mencari Jejak Yang Hilang
16 16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17 17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18 18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19 19.Kematian Yang Di Palsukan
20 20. Keputusan Sana
21 21. Distorsi
22 22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23 23. Hantu Yang Tampak
24 24. Tidak Tepat Sasaran
25 25. Kebohongan
26 26. Pembalasan Budi
27 27. Pengakuan
28 28. Kelahiran Sang Ibu
29 29. Pertemuan
30 30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31 31. Awal Mula Cerita
32 32. Tsubomi
33 33. Akan Diakhiri
34 34. Ibu Kandung
35 35. Satu Per Satu
36 36. Untitled
37 37. Raja Api Biru
38 38. Rest
39 39. Kekhawatiran Lamia
40 40.Runyam
41 41. Orang Picik
42 42. Air Mata
43 43. Kesadaran Dan Kekalahan
44 44.Perencanaan yang gagal
45 45.Kebencian
46 46. Pengulangan
47 47. Sapaan Sasaki.
48 48. Kemunculan Si Penyembunyi
49 49. Pentagon Love
50 50.Pentagon Love (part 2)
51 51. Dimulai
52 52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53 53.Selamat tinggal Totsuka
54 54. Wanita misterius
55 55.Blue
56 56. Epilog
57 57.Festival Musim Panas
58 58.Mimpi Yang Terulang
59 59.Mimpi Yang Terulang
60 59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61 60. Pengakuan Teman
62 61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63 62. Kematian Tora
64 63.Selamat tinggal, ayah.
65 64.Kematian Sang Putri dan Raja
66 65. Penangkapan Aoi
67 66. Kejutan
68 67.Kematian Raja Palsu
69 68. Penerus Klan
70 69.Berita yang tersebar.
71 70. Hadiah Perpisahan
72 71.MC to Villain
73 72 DeadGame : Pertandingan pertama
74 73. Rehat
75 74. DeadGame II : Kryfto
76 75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77 76. DeadGame Ketiga : Prankation
78 77. Rui
79 78.Nishimiya Kai
80 79.Bleeding game
81 80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82 81. Raja Sesungguhnya
83 82. Pengkhianatan
84 83. Bleeding Game bagian kedua
85 84. Kisah Kelam Anak Malang
86 85. Pecundang yang terekrut
87 86. Cobalah Untuk Menangkapku
88 87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89 88. Dugaan Yang Benar
90 89. Saudara yang terpisah
91 90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92 91. Saat Terakhir
93 92. Akhir Dari Segalanya
94 93.Selamat Tinggal
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Ini Bukan Gempa Bumi
2
2. Pengejaran
3
3. Kenapa Harus Aku?
4
4. Dia Yang Misterius
5
5. Napolitan
6
6. Langit gelap tirai bambu
7
7.Pertarungan Melindungi Panda
8
8. Kabar Tak Terduga
9
9.Perdebatan
10
10. Kedatangan Yang Tak Diduga
11
11. Masa Lalu Kelam Radio Dan Musik
12
12.Pengendali Darah
13
13. Memandang Bulan Purnama
14
14.Nama Yang Hilang
15
15. Mencari Jejak Yang Hilang
16
16. Dua Putri Yang Menyebalkan
17
17. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar. (Part 1)
18
18. Dua Burung Yang Terselubung Di Dalam Sangkar (Part 2)
19
19.Kematian Yang Di Palsukan
20
20. Keputusan Sana
21
21. Distorsi
22
22. Gadis Bunga Dan Bocah Misterius
23
23. Hantu Yang Tampak
24
24. Tidak Tepat Sasaran
25
25. Kebohongan
26
26. Pembalasan Budi
27
27. Pengakuan
28
28. Kelahiran Sang Ibu
29
29. Pertemuan
30
30. Kelahiran Bayi Kembar Yang Tak Lengkap
31
31. Awal Mula Cerita
32
32. Tsubomi
33
33. Akan Diakhiri
34
34. Ibu Kandung
35
35. Satu Per Satu
36
36. Untitled
37
37. Raja Api Biru
38
38. Rest
39
39. Kekhawatiran Lamia
40
40.Runyam
41
41. Orang Picik
42
42. Air Mata
43
43. Kesadaran Dan Kekalahan
44
44.Perencanaan yang gagal
45
45.Kebencian
46
46. Pengulangan
47
47. Sapaan Sasaki.
48
48. Kemunculan Si Penyembunyi
49
49. Pentagon Love
50
50.Pentagon Love (part 2)
51
51. Dimulai
52
52. Kenapa Aku Juga Ditahan?
53
53.Selamat tinggal Totsuka
54
54. Wanita misterius
55
55.Blue
56
56. Epilog
57
57.Festival Musim Panas
58
58.Mimpi Yang Terulang
59
59.Mimpi Yang Terulang
60
59. Bangau Putih dan Dewi Cahaya
61
60. Pengakuan Teman
62
61. Bayi Bernama Takeo (Masa Lalu Kuchisawa)
63
62. Kematian Tora
64
63.Selamat tinggal, ayah.
65
64.Kematian Sang Putri dan Raja
66
65. Penangkapan Aoi
67
66. Kejutan
68
67.Kematian Raja Palsu
69
68. Penerus Klan
70
69.Berita yang tersebar.
71
70. Hadiah Perpisahan
72
71.MC to Villain
73
72 DeadGame : Pertandingan pertama
74
73. Rehat
75
74. DeadGame II : Kryfto
76
75.DeadGame II : Kryfto bagian 2
77
76. DeadGame Ketiga : Prankation
78
77. Rui
79
78.Nishimiya Kai
80
79.Bleeding game
81
80. Last DeadGame : Perebutan Tahta
82
81. Raja Sesungguhnya
83
82. Pengkhianatan
84
83. Bleeding Game bagian kedua
85
84. Kisah Kelam Anak Malang
86
85. Pecundang yang terekrut
87
86. Cobalah Untuk Menangkapku
88
87. Identitas Sebenarnya Dorman Daigo
89
88. Dugaan Yang Benar
90
89. Saudara yang terpisah
91
90. Pemeran Utama Yang Terungkap
92
91. Saat Terakhir
93
92. Akhir Dari Segalanya
94
93.Selamat Tinggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!