Nguber Duda

Nguber Duda

Satu

"Kebakaran... kebakaran... "Teriak gadis kecil dibalik pintu kosan ku.

Aku yang saat itu masih tidur terlelap langsung saja melompat dari kasur ku. Refleks aku berlari keluar dari kamar kos ku untuk menyelamatkan diri. Tidak perduli jika saat ini aku hanya memakai tanktop dan dalaman celana pendek saja. Ya kale..mau menyelamatkan diri pakai ganti baju dulu. Keburu gosong aku didalam. Salah siapa coba gak ada yang bilang dulu kalau nanti terjadi kebakaran.Jadinya kan aku bisa mempersiapkan diri.

Ck.. dasar akunya otak sableng ini. Mana ada kebakaran bilang-bilang.

Biasanya kalau diluar pakaian ku sih sopan hanya saja...

Harap maklum karena kipas angin yang ada di kamarku sedang rusak.Makanya outfit itu yang kupilih. Walaupun gak rusak, sebenarnya aku lebih nyaman makai pakaian itu sih. Lebih semriwing saat tidur he..he...he..he...

Ok, kembali ke saat aku yang berlari keluar menyelamatkan diri.

Rasa marahku seakan naik ke ubun-ubun saat ku lihat sosok gadis kecil yang tertawa nyengir kearahku tanpa rasa dosa.

Ya salam...

Ini sudah dua minggu sejak kejadian aku yang membacakan sebuah puisi untuk seorang laki-laki .Tepatnya tetangga baru yang tinggal diujung komplek.Salah sendiri kenapa dia ganteng banget. Mukanya itu loh mirip banget sama salah satu member BTS Jeon Jungkook.

Ah....

Rasanya pengen teriak-teriakin tuh laki. Asli ngefens banget.

Adek mah siap dikawinin kapan saja mas. Kalau calon suaminya guantengnya macam dia.

Ck ck ck ampuni anakmu yang sedang kumat ini ya mak.Belum berbakti aja udah minta kawin. He...

Sayangnya sejak kejadian itu duniaku jadi jungkir balik. Sebuah fakta baru ke ketahui setelahnya. Kirain dia itu perjaka ting-ting eh.. gak taunya kabar burung yang beredar laki-laki itu seorang duda. Mana punya buntut lagi. Dan buntutnya itu...

Beh... super duper nyebelin.

Pokoknya sejak kejadian itu seorang anak perempuan yang di akui sebagai putri tunggal dari mas Abhi itu dendam terhadapku.Dendam kusumat kayaknya. Sampai-sampai dia gak membiarkan aku tenang saat berada disekitarku.Kayaknya tu anak masuk daftar hitam disekitarku. Kelar sudah hidupku kalau ada dia.

Ku usap wajahku dengan frustasi.

Ya kale Gendis. Aku tuh cuma iseng godain bapak kamu doang. Lagian mana mau bapak kamu sama aku yang kucel dan gak glowing ini. Ngefens sama orang ganteng mah biasa tapi aku juga sadar diri kale.Tenang saja bapakmu gak akan mau sama aku. Tapi tetap saja gadis kecil itu mengacaukan hidupku.

Aku yang lebih tua dari gadis yang ada dihadapanku ini. Masih saja bisa dibodohi. Padahal bukan hanya sekali ini dia mengerjai ku tapi sudah sering kali.

Ingin aku memakinya tapi gak mungkin juga.Masa iya aku harus maki-maki anak-anak. Apa kata dunia nanti.Apalagi kalau sampai bapak nya tau. Bisa langsung dicoret aku dari daftar calon istri idaman.

Gagal temen dadi bojone wong ganteng. (Beneran gagal jadi istrinya orang ganteng)

"Anak manis bisa tidak bercanda nya gak keterlaluan kayak gini? " Ucapku sok-sok an manis. Padahal aslinya enggak banget. Ingin rasanya kutelan hidup-hidup gadis kecil dihadapanku ini.

Si empunya malah cengengesan.

Sabar... sabar...

Sepertinya ini ujian terberat yang Tuhan berikan kepada ku.Selain aku yang kismin dan sering ngutang. Ternyata menghadapi Gendis adalah yang paling sulit.

Kenapa sih pagi-pagi gini nih anak bisa lepas dan keluyuran disini? Kenapa juga aku yang paling dia musuhi, padahal nih ya? Semua perempuan disini juga suka sama bapaknya. Kenapa yang selalu dikerjain cuma aku doang?Masa gara-gara puisi doang sih.

Nasib-nasib...

"Gendis sayang.. kangen banget ya sama mama. Sini-sini biar mama gendong" Akhirnya jurus terakhir aku ucapkan. Biasanya setelah itu Gendis pasti langsung pergi.

Benar saja Gendis yang mendengar aku menyebutkan diriku sebagai mamanya langsung manyun. Gadis kecil menatapku dengan tajam. Serem banget sih...

Tatapan nya itu lho tajam dan terpercaya. Emang berita apa. Aih.. aih.. makin gesrek aku kalau ngadepin anak kecil ini.

Tapi masa iya aku harus takut sama anak kecil.

"Ayo sayang, kalau mau ayo ikut masuk kekamar Mama"Ucapku sambil mungulurkan tanganku untuk pura-pura mengajaknya masuk.Padahal sebenarnya malas. Sengaja juga aku tadi tekankan kata mama biar nih anak tambah panas.

Salah gak sih aku. Pasalnya pasti nih anak ingat mama nya. Tapi mau gimana lagi dong. Kalau aku diam aja makin ngelunjak dia. Masa sama calon ibu tiri kayak gitu sih. Eh......

Bukannya masuk Gendis malah menarik tanganku lalu menggigit nya.

"Au..." Teriakku kesakitan

Setelah puas menggigit ku Gendis segera berlari sambil memeletkan lidahnya.

"Nih.. bocah.. " Pekik ku dalam hati.

Masih dengan ekspresi terkejut meringis kesakitan sambil mengibaskan tanganku yang sakit, aku menatapnya dengan sebal pula.

Benar-benar gak ada akhlak nih anak. Lihat saja nanti kalau aku sudah jadi ibu tirimu.

Ish.. ish.. ish.. apa iya aku bisa jadi ibu tiri kejam kayak yang di TV-tv itu.

Baru juga aku membayangkan jadi ibu tiri kejam kudengar suara cekikikan disekitarku.

Ku tepuk jidatku dengan keras. Lupa saat ini aku dimana.Diluar kamar coy...

Jelas aja mereka melihat. Apalagi punya tetangga kos yang seneng banget kalau temennya kena musibah.

Apalagi pas pagi-pagi udah bikin kehebohan aja.Ya hiburan tersendiri lah buat mereka.

"Ngapain pada ngetawain. Denger ya kalian semua. Sampai aku denger kalian ngetawain aku lagi. Aku anggap hutang aku lunas ya sama kalian" Ucapku lantang.

Agak alay sih tapi inilah aku. Gadis bar-bar gak ada akhlak. Untungnya mereka tau kalau aku hoby bercanda jadi mereka tak akan makan hati dengan ucapanku.

Benar saja bukannya mereka kembali ke kamar malah makin kencang suara tawa mereka.

"Gimana mau berjodoh kamu Bee sama bapaknya kalau sama anaknya saja sering berantem mulu" Teriak mbak Mita penghuni sebelah kamarku.

Iya juga ya. Habisnya Gendis gak ada manis-manisnya sih sama aku.

"Biarin kali mbak, yang mau aku kawinin kan bapak nya bukan anaknya" Jawabku asal.

"Ya sama aja kali Bee.. mereka itu satu paket. Mendingan kamu mundur alon-alon deh dari sekarang. Mas Abhi nya untuk aku aja" Tambah mbak Reni

"Ya mana mau mas Abhi sama mbak Reni. Orang tidurnya mbak Reni aja ngorok. Bisa-bisa mulut mbak Reni disumpal kaos kaki sama Gendis"

Otomatis mbak Reni jadi manyun. Sementara penghuni lain tertawa karena ucapanku.

"Awas kamu Bee kalau ngutang sama aku" Ancam mbak Reni. Ih.. jadi ngeri kalau mbak Reni ngambek pasalnya dia yang selalu berkontribusi besar dalam memberiku pinjaman.

"Jangan gitu lah mbak, kan tadi cuma bercanda. Nanti aku kelaparan kalau mbak Reni ngambek kayak gini" Ucapku merajuk.

Mbak Reni masih manyun. Beneran gawat ini.

"Salah sendiri bikin gara-gara sama aku" Ucap mbak Reni sewot sambil kembali berjalan menuju kamarnya. Segera aku berlari mengikutinya. Jangan sampai ladang uangku meninggalkan ku.

"Mbak Reni.... tunggu aku"

*

*

*

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

baru mampir Thor...kek nya seru...

2023-01-31

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mampir lagi thor. . .

2022-12-28

0

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

ah sukak skliii 😌

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Duapuluh
21 Duapuluh Satu
22 Duapuluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan.
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan.
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Pengumuman
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Duapuluh
21
Duapuluh Satu
22
Duapuluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan.
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan.
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Pengumuman
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!