Tiga

"Jangan pernah kamu ganggu putriku lagi" Ucap mas Abhi datar dan aku hanya bisa menelan ludah.

Takut....

Tentu saja tidak.

Ancaman mas Abhi padaku malah bikin aku tambah semangat. Gimana gak semangat coba, gara-gara jahilin Gendis mas Abhi jadi mau ngomong sama aku.

Ah.....

Rasanya aku pengen teriak dan bilang sama semua orang kalau mas Abhi ngomong sama aku. Beneran ini gak mimpi kan? Segera aku mencubit tangan ku dan...

"Au... "

Sakit, itu artinya ini gak mimpi.

"Saya ngomong sama kamu, kamu dengar apa tidak. Jangan pernah ganggu putri saya lagi"

Tegas

Dan itu malah bikin aku tambah klepek-klepek. Cowok galak ternyata lebih mempesona dari pada cowok romantis. Kayak mas Abhi ini.

Duh.. makin ngebet kamu kawinin mas.....

Makin gesrek aku kalau ketemu cowok ganteng.

"Bisa... bisa.. Asal..... " Ucapku terpotong. Biar mas Abhi penasaran. Kalau mas Abhi penasaran itu tandanya dia akan lebih memperhatikan aku.

"Apa.... Cepat katakan saya harus kerja. Kalau kamu mau uang sebutkan saja"

Duh.. mas...

Gak semua hal bisa diukur dengan uang kali. Aku gak akan tersinggung sama kamu karena aku yang udah terlalu ngefens sama kamu. Biasa lah kalau orang kaya ya agak sombong gitu.Dan itu bikin aku tambah greget.

"Bukan... asal Gendis juga gak gangguin aku. Ck.. anak kamu itu ya mas, iseng banget sama aku. Tadi pagi aja ya dia udah gigit tangan aku. Nih buktinya kalau enggak percaya" Ucapku sambil menunjukkan bekas gigitan Gendis tadi pagi.

Mas Abhi sedikit melirik. Mungkin dia sedikit shock dengan kelakuan putrinya. Ya jelas ini memang gigitan Gendis kali mas. Masa iya aku gigit tangan aku sendiri. Kurang kerjaan banget.

"Kamu jangan banyak alasan,Gendis tidak akan seperti itu"

Nah lo gak percaya kan? Aku gak butuh kamu percaya kok mas. Udah bisa ngobrol kayak gini aja udah seneng banget.

"Suka-suka mas nya aja deh enaknya gimana? "

Hah.. makin eror aq kalau lama-lama deket sama cowok ganteng macam mas Abhi. Jawaban macam itu. Terbukti mas Abhi yang langsung bingung. Ngomongnya apa jawabannya.

"Hah.. percuma aku ngomong sama kamu. Gak jelas" Ucapnya lalu meninggalkan ku dan masuk kerumahnya.

Ah... mas Abhi...

Semakin kamu marah semakin ganteng saja kamu.

"Aku gak jelas karena kamu mas. Kok bisa ya kamu gantengnya kebangetan kayak gitu sih. Kan aku jadi jatuh cinta" Ucapku makin ngawur.

Mas Abhi geleng-geleng kepala dan semakin mempercepat langkahnya masuk kedalam rumah. Ck.. mas... Buru-buru amat. Adek kan masih pengen ngobrol.

Aku cekikikan sendiri melihat kelakuanku. Gimana bisa suka kalau akunya aja eror kayak gini. Saking asyik nya aku ngobrol sama mas Abhi sampai lupa kalau aku udah telat masuk kerja.

Mati aku

Ku tepuk jidatku keras. Lalu berbalik melangkah menuju tempat kerjaku. Namun belum genap lima langkah.

Puk

Sebuah sandal kecil melayang tepat di punggungku. Sakit.. sih enggak.

Tapi... siapa yang berani menimpuk ku dengan sandal. Ck.. lupa aku lagi dimana? Siapa lagi pelakunya kalau bukan Gendis.

"Gendisss.... " Ucapku geram. Yang punya nama hanya senyam-senyum dan memeletkan lidahnya kearahku.

Kalau aja aku gak lagi telat masuk kerja. Udah aku jabanin nih anak. Untung aja lagi buru-buru. Awas saja nanti bakalan aku balas.

Dengan menahan kesal ku masukkan sandal itu kedalam tas ku. Syukurin...

Salah sendiri dilempar ke aku. Biar sandalnya tinggal sebelah. Yang sebelah aku sita karena sudah dengan kurang ajar mendarat di tubuhku. Biar Tuh anak nyesel nanti.

"Kasihan deh sandalnya ilang" Ucapku penuh kemenangan. Sempat kulihat wajah Gendis memberengut karena sandalnya ku bawa sebelah.

Emang gue pikirin.

Gegas aku tinggalkan rumah mas Abhi. Sudah telat lama banget. Ceh... bakalan gak dapat waktu istirahat lagi karena aku telat lagi. Gak apa-apa deh yang penting pagi ini aku puas.

****

"Kamu itu Bee.. kebiasaan banget datangnya telat" Omel mas Johan pemilik toko tempatku bekerja. Aku hanya nyengir kuda dan berlalu mengambil sapu dan mulai menyapu lantai.

Udah biasa sih mas Johan marah-marah tiap pagi. Tapi tenang aja aslinya orangnya baik.

"Pasti nih kamu godain cowok disebrang sana. Kebiasaan.. mending kamu godain aku aja sama-sama cowok kan" Aku mendelik menatapnya sementara yang ditatap pura-pura cuek dan malah tertawa.

"Ogah.. godain mas Johan. Bisa-bisa aku dimutilasi sama mbak Maya. Tuh.. mbak Maya suami kamu minta digodain sama aku" Teriakku pada sosok yang baru saja datang.

Yang punya nama mendekat ke arah mas Johan lalu menjewer telinganya.

"Au.. au.. ampun ma sakit? "teriak mas Johan

"Jadi kamu minta digodain ya pa? " Ucap mbak Maya. Kini aku yang ganti cekikikan. Bukan cuma aku saja ya tapi karyawan yang lain juga.

Walaupun hubungan kami adalah pemilik dan pegawai, nyatanya kami seperti keluarga. Mbak Maya dan mas Johan sudah aku anggap sebagai kakak. Sama halnya dengan mbak Reni yang ada dikosan.

"Habisnya anak buah kesayangan kamu ini telat mulu sih ma. Apa lagi coba kalau kerjaannya gak gangguin Duda anak satu yang rumahnya di sebrang sana"

"Beneran itu Bee... " Tanya mbak Maya sambil menghadap padaku. Aku otomatis hanya mengangguk.Ngerjain balik mas Johan nih kayaknya....

Ok deh aku jabanin.

"Terus.. terus.. tadi kamu ketemu gak" Tiba-tiba mbak Maya yang jadi antusias. Kini ganti mas Johan yang cemberut.

Bener kan...?

"Apa sih ma, kok malah mama ikut-ikutan nanyain duda itu. Udah lihat sini aja sama papa. Lebih gantengan papa juga" Ucap mas Johan sambil memalingkan wajah mbak Maya ke arahnya.

"Cek" Ucapku berdecak. Mas Johan melotot kearahku.

"Papa aih.. tadi kan papa mau digodain sama Binar. Sekarang gantian dong mama mau ikutan kepoin duda ganteng. Ayo Bee.. kamu ceritain pas kamu ketemu sama duda ganteng itu" Ucap mbak Maya sambil menarik lenganku seolah beneran mau kepoin mas Abhi. Padahal mah mbak Maya cuma mau ngerjain balik mas Johan.

Syukurin kamu mas...

Makanya gak usah bikin hati perempuan panas. Meskipun cuma bercanda doang. Balik kelepekab kan sekarang.

"Ayo mbak" Ucapku mengiyakan.

Kami meninggalkan mas Abhi sendirian yang sedang cemberut.

"Makanya mas, kalau udah bucin sama istri gak usah aneh-aneh sama perempuan lain. Kalau udah istri yang bales kelepekan sendiri kan. Emang cuma cowok aja yang bisa. Sekarang cewek mah malah lebih jago" Ucapku sebelum meninggalkan mas Johan sendiri.

Laki-laki itu tampak menggaruk kepalanya sambil senyum gak jelas.

Emang dasar ya pasangan yang satu ini.

Tapi baru saja kita mau ngerumpi tentang mas duda tampak mbak Yuni berlari-lari masuk kedalam.

"Siaga satu siaga satu.... Mas duda menuju kesini"

*

*

*

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

yah...yah...bakalan ribut lagi nih....

2023-01-31

0

eRni CuTe

eRni CuTe

siaga 1 😅😅😅

2022-12-22

0

Erik Kurnianto

Erik Kurnianto

ceritane apik lho thor

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Duapuluh
21 Duapuluh Satu
22 Duapuluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan.
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan.
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Pengumuman
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Duapuluh
21
Duapuluh Satu
22
Duapuluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan.
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan.
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Pengumuman
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!