MENANTI SENJA BERSAMAMU
Seorang wanita cantik nan anggun berjalan cepat setengah berlari menyusuri lorong rumah sakit, nafasnya terengah. Terdengar bunyi nyaring sepatu beradu dengan lantai keramik rumah sakit.
Sesekali langkahnya terhenti untuk menarik nafas. Keringat membasahi keningnya. Dan punggung belakang baju cokelat yang dia kenakan juga terlihat basah.
Memegang rok dan mengangkat sedikit untuk mempermudah jalannya. Tubuh tinggi dan langsing, serta hijab warna senada yang menghiasi mahkotanya menambah anggun wanita berumur 24 tahun ini.
Siti khairunnisa. SPd, nama yang terpampang di name tag yang tersemat didada sebelah kanan.
Anggun jalannya walau dalam keadaan panik, menarik perhatian beberapa orang yang berpapasan dengannya. Ada yang bahkan dengan jelas memperhatikan wajahnya dengan seksama, kemudian berlalu sambil tersenyum.
Pikiran panik dan cemas tergambar jelas disana sehingga dia acuh terhadap sekitarnya. Tidak peduli beberapa pria muda yang memperhatikan dengan tatapan tidak biasa. Dia terus berjalan dengan setengah berlari.
Tatapan lurus kedepan hingga tanpa sengaja bahunya menabrak seorang laki-laki muda memakai baju warna putih.
“aduh mbak jalan pakai mata, berkas saya berserakan. Tanggung jawab dong!” suara keras setengah membentak dari seorang pria tertangkap Rungu sang wanita. Membuat Nisa berbalik dengan cepat, melihat banyaknya berkas yang berserakan membuat hatinya merasa tidak enak.
“maafkan saya pak, saya buru-buru.” Berjongkok membantu mengambil beberapa berkas yang berhamburan bahkan sebagian ada yang terbawa angin.
“bapak,,,bapak. Apa saya terlihat setua it,,,uuu.... “ tiba-tiba kata yang hendak keluar berhenti sejenak. Tatapan kekaguman dari seorang pria kepada lawan jenisnya. mampu menghentikan umpatan yang hendak meluncur.
“subahanallah,,,cantiknyaaa....saya ikhlas mbak tabrak ,,,sungguh saya rela mbak” gumaman kecil tanpa sadar meluncur begitu saja. tatapan itu masih melekat di wajah sang guru anggun yang masih memungut kertas yang berserakan.
“ini pak berkasnya sekali lagi saya minta maaf” sayang wanita cantik ini tidak mendengar. Fokusnya hanya mengambil kertas yang tercecer dengan berjongkok.
“pak...pak...” panggilnya berulang. Suara lembut itu bak nyanyian syahdu di telinga sang pria. Menambah besarnya kekaguman melalui tatapan yang tidak bisa diartikan.
“i..iya,, mbak tidak apa-apa. Maaf saya juga tidak melihat mbaknya tadi” Wanita bermata bulat ini bingung. Perubahan yang terjadi dengan tiba-tiba.
“tadi marah sampai membentak, sekarang minta maaf. Aneh sekali “gumamnya.
“saya ikhlas di tabrak . Besok tabrak saya lagi” racuan yang tidak terkendali ahirnya meluncur.
“hahhh...???????” hanya itu kata yang keluar dari bibir sang wanita cantik. Tatapannya semakin membola. Mata indah itu semakin menarik tatapan pria jomblo yang baru saja mendapat tabrakan tidak sengaja.
“sekali lagi saya minta maaf, saya permisi pak” merapatkan kedua tangan di depan dada sebagia tanda permintaan maaf. Berlalu dengan tergesa tanpa mempedulikan tatapan kagum sang pria.
Wanita anggun itu bergegas kerumah sakit setelah mendapat kabar dari ibunya bahwa kakaknya mengalami koma. berlari seorang diri dengan wajah penuhkepanikan.
Dia tahu kakaknya sakit. Kakak kandung. laki-laki satu-satunya dalam keluarga kecilnya setelah kepergian mendiang sang ayah.
“Ibu, bagaimana keadaan abang” sampai didepan ruang perawatan intensif sebuah rumah sakit terbesar didaerahnya. Bertemu wanita setengah baya yang dia panggil ibu. nafasnya masih terengah.
“ibu tidak tahu, tiba-tiba abangmu tidak sadarkan diri, ibu bingung” mereka berpelukan larut dalam tangisan lirih yang nyaris terdengar. Hanya isakan yang masih bisa di tangkap telinga.
“tidak ada yang tahu bagaimana abangmu awalnya tidak sadarkan diri. Ibu takut terjadi sesuatu padanya.” Kembali isakan dan pelukan itu mengerat. Menumpahkan segala duka. Rasa sakit atas musibah yang dialami anak sekaligus kakak yang mereka cintai.
“Maaf bu, kita tunggu perkembangan satu minggu kedepan kalau memang belum ada perkembangan kita akan kirim dia kerumah sakit yang lebih besar” ucap dokter yang baru saja keluar dari Ruang perawatan khusus.
Tumpah sudah air mata sang ibu. hatinya bagaikan diremas tangan tak kasat mata. Remuk redam segala kekuatan yang selama ini dia bangun. Runtuh sudah ketegaran yang dia tunjukkan didepan anak-anaknya.
Dia menangis sambil berlutut. Hilang seluruh kekuatan dalam dirinya. Dia adalah penopang bagi kedua anaknya setelah kepergian sang suami tercinta. Wanita yang selalu tegar. Namun tidak untuk hari ini. Dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya lagi.
Anisa hanya mampu menenangkan. mengusap lembut bahu wanita yang melahirkannya. Kesedihan tergambar jelas. mereka tidak pernah menyangka bahwa musibah besar itu akan mereka alami.
Tangguhnya kekuatan fisik sang kakak berbanding terbalik dengan jiwanya. Dia rapuh hanya karena kehilangan orang yang dia cintai dengan segenap jiwa dan raganya.
Ibu mana yang tidak hancur mengetahui anak-laki-laki kebanggannya dihadapkan pada kenyataan antara hidup dan mati. Menanggung beban hidup yang tidak bisa dia pikul sepenuhnya.
Rasa bersalah dan penyesalan yang menggunung telah meruntuhkan kekuatan dalam hatinya. Di tinggalkan orang yang dia cintai hanya karena ke salah pahaman yang tak sempat diluruskan.
Kebencian sempat singgah di hati sang ibu karena ke egoisan sang anak untuk berpoligami, membagi cinta sang menantu kesayangan dengan wanita lain dari masa lalunya.
Sebesar apapun rasa benci itu. seketika runtuh mengetahui kisah pilu kehidupan rumah tangga mereka. Semua sudah terlanjur. Sang menantu sudah pergi jauh membawa serta cucu kesayangan. Meninggalkan duka tak berkesudahan. Menyisakan penyesalan yang tak mampu dia tanggung.
Seminggu menunggu anaknya di Rumah sakit, tiga hari kesadaraannya menurun. Dokter spesialis didatangkan. Sampai seorang psikiater sudah membantunya.
Tapi hasilnya nihil. Rasa bersalah dan penyesalan yang menggerogotinya sudah mengganggu kesadaran dan pertahanan. Penyesalan setelah ditinggal orang yang dia cintai, tidak hanya menghantam fisik tapi juga psikisnya. Dan hari ini dia sudah tidak mampu lagi bertahan.
Masuk dalam tidur panjang, dan tak seorangpun mampu memprediksi kapan akan terbangun.
“tolong panggil namanya terus menerus, hubungi orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya. Kita berharap dengan mendengar suaranya akan mengembalikan semangat hidupnya” sedikit petunjuk dari sang dokter.
Tidak ada yang bisa di lakukan, hanya berdoa dan menunggu keajaiban dari Tuhan saja.
“saya harap ibu bersabar, hanya kekuatan doa dari ibu yang mampu mendatangkan keajaiban untuk saudara Amir” sang dokter berusaha paham kondisi ibu pasien.
“kalau begitu saya permisi dulu bu.” dokter itu berlalu, dengan tatapan iba untuk keluarga pasien.
Tinggallah kini hanya mereka berdua. Menatap dari luar pintu ruangan melalui celah yang terbuat dari kaca transparan. Berbagai alat menancap di tubuh anak kesayangannya. Menambah perihnya hati karena kesedihan. Wanita itu tidak tega, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Tatapannya masih lurus. Laki-laki yang dulu gagah kini terbaring lemah tak berdaya. Bahkan untuk bernafaspun harus melalui bantuan alat.
Tubuh kurus yang hanya tulang berbalut kulit menambah perih hati sang ibu. orang tua mana yang akan tega melihat kondisi itu. anak yang dia lahirkan dan dibesarkan dengan segenap jiwa dan raga. Dengan penuh kasih sayang yang tulus. harus menerima cobaan yang berat.
“nanti Nisa coba hubungi kak Syafira lewat email saja. mudah-mudahan di baca” mengusap lembut bahu sang ibu. memberikan kekuatan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Sang ibu tidak menyalahkan sang menantu sepenuhnya atas kepergiannya. Karena anaknya pernah melakukan kesalahan yang tidak akan bisa dimaafkan. Mengabaikan nasihat untuk meninggalkan wanita perusak rumah tangganya kala itu.
Sekalipun semuanya sudah kembali seperti semula, hati perempuan mana yang akan percaya mendapati sang suami melakukan kesalahan yang sama tanpa penjelasan.
Kecurigaan demi kecurigaan menghantui pikiran wanita yang pernah terluka karena penghianatan. Hingga menjauh menjadi pilihan terbaiknya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum ijin mampir ya
2024-11-23
0
Neneng Hernawati
mampir kesini setelah baca bertahan karna status...disana AQ gk komen tapi di sini mau ikutan ah🤭🤭
2022-03-04
1
itanungcik
😭😭😭😭
2022-03-01
1