PERTEMUAN PERTAMA

“ini ruang perawatannya tuan” berhenti di sebuah Ruangan yang tertutup rapat, hanya terdapat celah yang di tutup dengan kaca transparan.

Dari luar bisa terlihat laki-laki terbaring lemah dengan berbagai alat yang menempel di badannya. Seorang wanita paruh baya menunggu dengan sabar duduk di kursi disamping pasien seorang diri.

Iba, itulah perasaan pertama yang dirasakan laki-laki tampan itu. Pemandangan didepannya begitu menyayat. Laki-laki gagah yang harus terbaring lemah dengan kondisi mengenaskan. Dan yang lebih menyayat adalah sang ibu yang dengan setia mendampingi. Tangan tua itu membelai punggung tangan sang anak yang terkulai lemah.

Membuka kaca matanya yang membingkai mata tajamnya. Menarik nafas berat kemudian menghembuskannya perlahan.

“maaf anda siapa berdiri disini?” suara lembut itu mengalihkan perhatian dua orang yang sedang berdiri di depan pintu ruang perawatan intensif.

Sejenak hening, tatapan mereka bertemu. Bola mata indah dengan bulu mata lentik menarik perhatian laki-laki berkulit bersih ini. tiba-tiba wanita cantik itu menunduk, dia tidak bisa bertatapan dengan laki-laki manapun. Entah malu atau risih, dia sendiri tidak tahu, yang jelas perasaan canggung tiba-tiba datang.

“saya temannya laki-laki yang sedang di rawat didalam” jawabnya tanpa mengalihkan tatapan tajam itu.

“maaf saya tidak tahu, permisi” jawabnya dia merasa tidak enak, masuk kedalam menghampiri sang ibu. dia merasa tidak punya kepentingan dengan mereka berdua, hanya saja posisi mereka berdiri tepat didepan pintu menghalangi siapapun yang ingin masuk.

Laki-laki itu masih menatap kepergiannya. Bahkan sekarang dia lupa untuk berkedip.

“maaf Anda siapa” wanita paruh baya itu keluar setelah mendapat cerita dari Anaknya.

Hari masih sore. Sekarang Anisa yang mendapat giliran menjaga kakaknya selepas pulang mengajar. Membiarkan ibunya beristirahat.

“perkenalkan nama saya Fatih. Temannya Amir” sang ibu terbelalak, tangannya menutup mulut yang terbuka

“jadi ini Fatih, saya sering mendengar cerita dari Amir. Baru sekarang kita bertemu langsung. Ibu tidak menyangka ternyata kita bertemu disini, saya ibunya Amir” ucap wanita paruh baya ini memperkenalkan diri.

“senang bertemu dengan ibu, maaf saya baru sempat datang” tangannya terulur menyalami wanita tua itu, menciumnya dengan takzim.

Terkesan, itulah hal pertama yang dirasakan sang ibu. laki-laki di depannya ini masih memakai adat ketimuran. Asisten juga melakukan hal yang sama.

“ini teman saya bu, namanya Reno” bukan bermaksud apa-apa mengatakan mengatakan Reno temannya. Hanya saja kalau dia bilang Reno asisten takutnya terkesan tinggi hati. Bukan itu tujuannya ke rumah sakit. Membanggakan diri didepan wanita yang sedang menghadapi ujian berat ini. sang wanita mengangguk sambil tersenyum Ramah.

Tapi, mata itu tidak mampu menyembunyikan kesedihan yang menerpanya.

“bagaimana keadaannya” tanya nya, menanyakan keadaan sang sahabat

“masih belum ada tanda-tanda untuk sadar, ibu tidak bisa berbuat apa-apa. Dokter menyarankan membawanya ke rumah sakit pusat kalau sampai satu minggu belum ada perkembangan” menjelaskan kondisi sang anak sambil tatapannya memerawang jauh, kemudian menunduk untuk menyembunyikan luka itu dihadapan dua laki-laki di hadapannya ini.

“maaf ibu tidak mengajak kalian masuk, karena memang peraturan rumah sakit hanya memperbolehan dua orang yang berjaga” merasa tidak enak, karena menemui tamunya masih didepan pintu ruang perawatan.

“tidak apa-apa, saya ikut prihatin dengan musibah yang menimpa ibu. saya tidak bisa berlama-lama. Kalau ada apa-apa hubungi saya, ini kartu nama saya siapa tahu saya bisa membantu”menyodorkan kartu nama yang diberikan asisten.

“oiya, terima kasih.mohon doanya semoga anak saya bisa segera sadar dan pulih seperti sedia kala” harapan besar wanita itu sekarang. Hanya kekuatan doa yang bisa membantunya. Menerima kartu nama dengan hati gamang. Untuk saat ini dia hanya berharap menantu dan cucunya ada di hadapannya membantu membangunka putranya dari tidur panjangnya.

“pasti, saya akan selalu berdoa untuk kesembuhan Amir. Kalau begitu saya permisi. maaf sudah mengganggu waktu ibu” masih dengan nada dan senyum yang ramah. Wanita tua itu kagum akan sifat laki-laki tampan di hadapannya.

Tidak banyak orang yang peduli dengan tatakrama dan adat serta sopan santun yang berlaku di daerahnya, apalagi yang berpenampilan tidak biasa seperti laki-laki dihadapannya ini. Seolah jauh dari kesan sopan.

Tapi pikirannya salah. Dia masih mencium tangan, berkata dengan kedua tangan di tautkan didepan. Gestur yang menunjukkan rasa hormat untuk orang yang lebih tua.

Wanita tua itu melepas kepergian kedua laki-laki tadi dengan senyum yang tercetak di wajahnya, senyum kekaguman dan bangga atas sikap terhadapnya. Sampai mereka berdua menghilang di ujung lorong rumah sakit

“Nisa sudah kirim email untuk kak fira, mudah-mudahan di baca bu...” Ucap nisa setelah sang ibu duduk disebelahnya.

“Tapi Nisa tidak yakin Kak Fira membacanya. Email abang yang tiga bulan lalu saja belum di buka” lanjutnya lagi. gurat putus asa itu terdengar jelas dari suaranya.

“Berdoa saja mudah-mudahan kakakmu baca, siapa tahu Tuhan menggerakkan hatinya untuk membuka emailnya.” Jawab sang ibu. lain halnya dengan sang anak yang terlihat putus asa. Ibu wanita itu punya harapan besar kalau suatu saat menantu dan cucunya akan menghubungi anaknya. Dia yakin pertalian darah antara ayah dan anak itu sangat kuat.

Di tempat lain, dua laki-laki tampan berjalan dengan langkah tegap menuju parkir mobil di rumah sakit. Dua orang berpakian hitam membuka pintu mobil. Tidak ada pembicaraan apapun setelah pertemuan itu. masing- masing terdiam dan larut dengan pikirannya masing-masing.

Dua laki-laki perpakian serba hitam itu menunduk hormat sampai sang tuan dan sekretaris masuk kedalam mobil. Susana masih hening didalam mobil yang melaju pelan.

“apa yang akan Tuan lakukan melihat keadaan pak amir seperti itu” tanya asisten memecah kesunyian di dalam mobil. Sunyi tidak terdengar jawaban. Laki-laki yang memakai baju biru tua itu melihat sang tuan dari kaca spion didalam mobil.

Tatapan sang tuan menerawang, senyum tipis tercetak dibibirnya meskipun samar. Asisitennya bisa melihat itu. Reno menatap tajam kearah atasannya itu tidak percaya dengan netranya sendiri . Selama bekerja dengannya laki-laki itu selalu fokus dengan pembicaraan mereka tapi hari ini. bahkan orang nomor dua di global gruop itu memastikan apa yang dilihatnya memang benar, senyum samar itu memang ada disana.

“tuan...tuan...”dua kali panggilan belum mendapat jawaban

“tuan...”di panggilnya sekali lagi

“yah...bagaimana” nah,,,kan... bahkan sekarang mulai kehilangan konsentrasinya.

Kalau sang tuan tidak akan pernah mengulangi pernyataannya dua kali. Apalah Reno yang hanya seorang bawahan. Dia baru sadar bahwa yang diajak bicara dari tadi tidak mendengarnya. Atau memang pikirannya sedang berkelana entah kemana.

Tidak ada siapapun yang bisa menebak. Bahkan dia yang paling tahu tentang tuannya pun kali ini hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“apa rencana tuan melihat kondisi pak Amir?” dia mengulang pertanyaan yang sama. Konyol bukan. untung bukan dia yang tidak fokus kalau tidak habis dia kena marah. Dimana-mana bos selalu benar bukan

“kalau menurutmu saya harus bagaimana” menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Ke anehan yang kesekian. Sudah dua kali hari ini sang tuan melakukan hal-hal di luar kebiasaan.

Asisten setia hanya bisa menggelengkan kepala. otaknya di penuhi tanda tanya. Mengapa sang tuan tiba-tiba malas berpikir.

"apakah tuan mau menerima saran saya, misalnya membawa pak Amir keluar negeri" sarannya.

"boleh juga, nanti kita ke sana lagi untuk menawarkan itu, siapa tahu bisa diterima" Sang asisten terperangah, idenya disambut jawaban yang begitu antusias oleh atasannya itu. semakin menambah bingung Dia yang tidak mengerti jalan pikiran tuannya saat ini.

Terpopuler

Comments

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

ada tersepona sm Bu guru cantik....jomblo akut jatuh cinta 🤣🤣🤣

2022-03-05

0

Neneng Hernawati

Neneng Hernawati

jatuh cinta PD pandangan pertama 😍🤭

2022-03-04

0

Eti Rahmawati

Eti Rahmawati

jgn bingung Ren...tuanmu mulain jatuh cinta pada pandangn pertama

2022-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 ABANG SAYANG ABANGKU MALANG
2 CINTA SEBODOH ITU
3 PERTEMUAN PERTAMA
4 WAJAH ITU
5 PERTEMUAN KEDUA
6 TERPESONA
7 RASA YANG TAK BIASA
8 KEPUTUSAN BERAT.
9 UNGKAPAN PERASAAN
10 SESUMBAR
11 KEAJAIBAN ITU NYATA
12 KETULUSAN SEORANG IBU
13 MENYUSUN STRATEGI
14 RINDU YANG TERBAYAR
15 15. HUTANG
16 COBAAN HIDUP BELUM USAI
17 KETAKUTAN NISA
18 PENGHIANATAN
19 MASIH CINTA
20 KELUARGA
21 KABAR GEMBIRA
22 Bumerang
23 GUNDAH
24 PERKELAHIAN
25 AJAKAN MAKAN MALAM
26 MAKAN MALAM
27 MASAK BESAR
28 CALON ISTRI
29 LAMARAN
30 TERIKAT
31 MELEPAS CINCIN
32 BAGIAN DARI GLOBAL
33 KUNJUNGAN PERTAMA
34 JATUH CINTA?
35 RENCANA MASA DEPAN
36 PENEBUS HUTANG
37 TIDAK PULANG
38 MINTA RESTU AYAH
39 PULANG
40 SAH
41 TAMU TAK DIUNDANG
42 NASEHAT PERNIKAHAN
43 PERJANJIAN TAK TERTULIS
44 SIAPA IRENE?
45 PERKARA PANGGILAN
46 KENCAN PERTAMA
47 MAKAN TANPA BAYAR
48 CARA BERTERIMA KASIH
49 pengumuman
50 TIDAK SADAR JATUH CINTA
51 MERINDU
52 SERAH TERIMA TANGGUNG JAWAB
53 PERJALANAN PERTAMA
54 BERTEMU MERTUA
55 PERKARA PIJAT
56 PUJIAN SEORANG SUAMI
57 MEMULAI PETUALANGAN
58 PERTAMA KALI
59 AHIRNYA...
60 MIMPI YANG NYATA
61 JAWABAN YANG MELEGAKAN
62 PERUBAHAN SIKAP ISTRI
63 MEMBOHONGI PERASAAN
64 PERJANJIAN YANG MASIH BERLAKU
65 RUMAH BARU
66 MERUBAH KEBIASAAN
67 MULAI TERASA NYAMAN
68 MENGIKUTI KATA HATI
69 MENU YANG SAMA
70 HANYA BAHAGIA BUKAN RINDU
71 TERSIRAM AIR PANAS
72 KEINGINAN YANG TIDAK BIASA
73 PERDEBATAN
74 TAMU TAK DIUNDANG
75 BAYANGAN BURUK ANISA
76 BIMBANG
77 HILANG ARAH
78 BAYANGAN BURUK
79 NASEHAT RENO
80 CINTA SEMAKIN MENGGILA
81 MEMPERJUANGKAN CINTA
82 SANDIWARA NYONYA MAURA
83 HAMPA
84 TANTANGAN WISNU
85 TUMBANGNYA SEORANG FATIH
86 SKIN TO SKIN
87 CINTA BERSAMBUT
88 POSESIF
89 WUJUD SEORANG AYAH DALAM DIRI SANG SUAMI
90 PERSIAPAN
Episodes

Updated 90 Episodes

1
ABANG SAYANG ABANGKU MALANG
2
CINTA SEBODOH ITU
3
PERTEMUAN PERTAMA
4
WAJAH ITU
5
PERTEMUAN KEDUA
6
TERPESONA
7
RASA YANG TAK BIASA
8
KEPUTUSAN BERAT.
9
UNGKAPAN PERASAAN
10
SESUMBAR
11
KEAJAIBAN ITU NYATA
12
KETULUSAN SEORANG IBU
13
MENYUSUN STRATEGI
14
RINDU YANG TERBAYAR
15
15. HUTANG
16
COBAAN HIDUP BELUM USAI
17
KETAKUTAN NISA
18
PENGHIANATAN
19
MASIH CINTA
20
KELUARGA
21
KABAR GEMBIRA
22
Bumerang
23
GUNDAH
24
PERKELAHIAN
25
AJAKAN MAKAN MALAM
26
MAKAN MALAM
27
MASAK BESAR
28
CALON ISTRI
29
LAMARAN
30
TERIKAT
31
MELEPAS CINCIN
32
BAGIAN DARI GLOBAL
33
KUNJUNGAN PERTAMA
34
JATUH CINTA?
35
RENCANA MASA DEPAN
36
PENEBUS HUTANG
37
TIDAK PULANG
38
MINTA RESTU AYAH
39
PULANG
40
SAH
41
TAMU TAK DIUNDANG
42
NASEHAT PERNIKAHAN
43
PERJANJIAN TAK TERTULIS
44
SIAPA IRENE?
45
PERKARA PANGGILAN
46
KENCAN PERTAMA
47
MAKAN TANPA BAYAR
48
CARA BERTERIMA KASIH
49
pengumuman
50
TIDAK SADAR JATUH CINTA
51
MERINDU
52
SERAH TERIMA TANGGUNG JAWAB
53
PERJALANAN PERTAMA
54
BERTEMU MERTUA
55
PERKARA PIJAT
56
PUJIAN SEORANG SUAMI
57
MEMULAI PETUALANGAN
58
PERTAMA KALI
59
AHIRNYA...
60
MIMPI YANG NYATA
61
JAWABAN YANG MELEGAKAN
62
PERUBAHAN SIKAP ISTRI
63
MEMBOHONGI PERASAAN
64
PERJANJIAN YANG MASIH BERLAKU
65
RUMAH BARU
66
MERUBAH KEBIASAAN
67
MULAI TERASA NYAMAN
68
MENGIKUTI KATA HATI
69
MENU YANG SAMA
70
HANYA BAHAGIA BUKAN RINDU
71
TERSIRAM AIR PANAS
72
KEINGINAN YANG TIDAK BIASA
73
PERDEBATAN
74
TAMU TAK DIUNDANG
75
BAYANGAN BURUK ANISA
76
BIMBANG
77
HILANG ARAH
78
BAYANGAN BURUK
79
NASEHAT RENO
80
CINTA SEMAKIN MENGGILA
81
MEMPERJUANGKAN CINTA
82
SANDIWARA NYONYA MAURA
83
HAMPA
84
TANTANGAN WISNU
85
TUMBANGNYA SEORANG FATIH
86
SKIN TO SKIN
87
CINTA BERSAMBUT
88
POSESIF
89
WUJUD SEORANG AYAH DALAM DIRI SANG SUAMI
90
PERSIAPAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!