Di lain tempat seorang pria berjalan cepat menuju Ruangan yang tertutup rapat. Masuk setelah mengetuk dan terdengar jawaban dari dalam. Seorang pria tampan, tinggi dan atletis duduk di kursi dengan tumpukan berkas diatas meja. Menunggu untuk di tanda tangani.
Pekerjaan yang tidak ada habisnya untuk hari ini. setelah selesai meeting staff yang laksanakan secara mendadak karena ada masalah dalam pembukaan cabang yang baru.
“maaf tuan, pak Amir mengalami koma hari ini. saya baru saja di hubungi dokter Angga” laporan asisten, sukses menghentikan gerakannya.
Tangan itu menggantung setelah siap menorehkan tinta diatas kertas putih. Memberikan tanda persetujuan dalam laporan tertulis.
“bagaimana bisa terjadi?” tanya nya. Bingung dan cemas menjadi satu
“sudah tiga hari kondisinya mengalami penurunan. Beliau kehilangan semangatnya untuk sembuh, bahkan kedatangan dokter Angga tidak bisa membantu banyak”.
penjelasan sang asisten membuat tatapannya menerawang jauh. Entah apa yang ada dalam pikiran laki-laki yang dipanggilnya tuan itu.
“cih, ternyata cinta bisa membuat orang menjadi bodoh” ucapnya tersenyum sinis.
“semoga cinta bodoh itu tidak pernah menghampiriku” lanjutnya lagi. dia tidak salah.
Laki-laki berkulit bersih ini pernah jatuh cinta tapi hanya sesaat. Setelah tahu bahwa sang wanita haram untuk dimiliki, dia melanjutkan hidupnya.
Sekarang bukan dia yang jatuh cinta. Tapi cinta yang mengejarnya entah itu semu atau cinta sejati dia tidak peduli. Banyak wanita cantik mengejarnya. Berharap untuk dijadikan pasangan hidup.
Bukan sombong tapi memang kenyataannya begitu. Tidak ada yang kurang dari laki-laki bernama Fatih Ramadhan ini. wujud laki-laki ideal untuk semua wanita melekat dalam dirinya.
Hanya saja keinginan untuk melangkahkan niatnya ke jenjang pernikahan belum ada dalam agendanya.
Dari beberapa wanita yang pernah dekat dengannya, tidak satupun dari mereka yang mampu mendebarkan hatinya. Hilang rasa setelah kencan pertama, itu yang sering dia rasakan.
Selanjutnya, wanita itulah yang mengejarnya, mencari simpati dan perhatian dengan berbagai cara. Ada yang dengan cara wajar sampai cara yang tidak masuk di akal.
Keinginannya hanya satu, dia akan menikah jika menemukan wanita yang mampu mendebarkan hatinya, membuatnya selalu nyaman jika berdekatan dan membuatnya selalu rindu jika berjauhan. Tapi sayang, sampai sejauh ini tidak ada satupun wanita yang membuatnya merasakan itu semua.
Kembali fokus pada tumpukan kertas yang masih menggunung.
“kita akan kerumah sakit setelah pekerjaan ini selesai” ucapnya pada asisten yang bernama Reno.
Laki-laki yang setia pada sang tuan sejak lima tahun terahir.
“baik tuan, apa kita akan membawa keamanan dari GOBAL, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan” sarannya mendapatkan tatapan tajam dari dari tuannya.
“kita mau kerumah sakit bukan mau perang, jangan mengundang keributan dan jangan mengundang perhatian. Tidak banyak orang tahu tentang identitasku” ucapnya lagi.
“baik tuan saya permisi dulu” sang asisten berlalu. Dia memang tahu semua hal tentang laki-laki yang dihormati bukan hanya karena jabatannya, bukan karena materinya. Lebih dari itu. laki-laki yang telah berjasa bagi dia dan keluarganya. Tidak ada dalam benaknya untuk merusak kepercayaannya.
Dia akan menjaga dengan segenap jiwa raga keselamatan sang CEO GLOBAL GROUP. semua hal yang terkait dengan keamanan dan pengendalian perusahaan ada dalam genggamannya sebelum sampai pada persetejuan ahir sang pemilik segaligus pimpinan tertinggi di perusahaan ini.
Statusnya tidak jauh berbeda dengan Fatih, jomblo akut. Belum berpikir tentang hidup berumah tangga. Usianya masih 25 tahun memang. Tapi kemampuannya menganalisa dan memegang kekuasaan kedua setelah Atasannya tidak perlu diragukan lagi.
Reno banyak mengenal karakter wanita dengan semua seluk beluknya,dari beberapa wanita yang datang padanya hanya ingin minta dipertemukan dengan Fatih sang Tuan. Demi menarik perhatian sang idaman Perempuan itu tahu, bahwa Reno mengetahui semua hal tentang fatih. Bukan rahasia lagi bahwa Reno dan Fatih dua pribadi yang tidak bisa dipisahkan.
Bahkan publik lebih banyak mengenal Reno dari pada Fatih. Berbagai macam ajakan kerjasama Reno lah yang memegang. Laki-laki tinggi dengan perawakan tak jauh dari sang CEO.
Fatih menarik nafas sejenak, melepaskan perlahan. Melonggarkan beban yang menghimpit. Entah apa yang ada di benaknya. Kepalanya bersandar di kursi tatapannya menerawang ke atas.
Dibenaknya terbayang wajah perempuan yang menjadi penyebab laki-laki itu hilang kesadaran.
Dia pikir hilangnya sang istri tidak akan berdampak besar terhadap mental sang suami. Begitu hebatnya cinta memelamahkan seseorang.
“hhhhhmmmm.....”tarikan nafas berat itu terdengar berat seolah menekan rongga dadanya. memejamkan mata sejenak tangan saling terkait di depan dada. Dinginnya ruangan tidak mampu meredam panas hatinya saat ini.
Kemarahan terhadap sang adik yang bukan sedarah dengannya, membuat kepalanya panas.
“bagaimana dia bisa pergi tanpa meminta penjelasan lebih dulu, dasar wanita. Ada-ada saja kelakuannya, sering menyimpulkan sendiri kejadian yang belum tentu kebenarannya.
“Maaf fira, jangan salahkan abang kalau abang tidak bisa menahan amarah. Abang sudah cukup bersabar menghadapimu, cukup sudah tindakanmu itu. abang harus turun tangan kali ini” gumamnya bermonolog. Dia buka kembali netranya.
Melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk dengan tergesa tekadnya bulat, ikut campur dalam kehidupan rumah tangga sahabatnya sejak jaman kuliah adalah tujuannya sekarang. Mengembalikan istri dan anak ada dalam agendanya.
Sedikit penyesalan terbersit dalam benak laki-laki tampan itu. seolah dia ikut andil dalam kemalangan yang menimpa rumah tangga sang sahabat.
Jam menunjukkan angka empat diruangan itu. dia mengangkat tangannya ke atas, demi regangkan otot yang sempat kaku karena terlalu lama duduk.
“permisi tuan apa kita akan berangkat sekarang?” tanya sang asisten
“saya sholat ashar sebentar kita berangkat setelah itu” jawabnya.
“kamu bereskan berkas ini, kembalikan ke bagiannya masing-masing, saya tinggal dulu” lanjutnya lagi.
Dia berlalu masuk ke sebuah ruangan yang terdapat di ruang kerjanya yang cukup luas.
Penataan yang artistik. Membuat siapapun nyaman tinggal didalamnya. Ada kamar lengkap dengan kamar mandi dan musholah mini. Di pojok ruangan terdapat lemari pendingin bersebelahan dengan sofa membentuk huruf L. Nuansa dengan tema black and white. Tidak terdapat warna lain, karena kedua warna itu adalah favorite sang pemilik ruangan.
Tidak terdapat foto siapapun terpampnag disana hanya beberapa lukisan abstrak yang terlihat. Karya seorang pelukis ternama.
Berjalan sejajar di lorong rumah sakit, tatapan tegas. Badan tegap dengan tampang yang tidak bisa dibilang pas-pasan. Berhasil menarik perhatian beberapa pengunjung yang berpapasan dengan mereka. Kacamata hitam melengkapi sempurnanya mereka berdua, menambah kekaguman siapapun yang melihatnya.
“bulan depan kita sudah mulai pindah kekantor pusat tuan, sudah terlalu lama kita berkantor disini” ucap sang asisten tanpa menoleh, tatapannya tetap lurus kedepan.
“sudah disiapkan semuanya?” tanya nya dengan tatapan yang sama lurusnya kedepan. Langkah kaki panjang sesuai dengan postur tubuh yang tinggi.
“sudah, bahkan mereka sudah menyiapkan dari dua minggu yang lalu, saya harap setelah ini tidak ada penundaan lagi. Monica menemukan kecurangan dari direktur keuangan yang baru” jawabnya. Tiba-tiba wajahnya menjadi gusar mengingat keberanian manusia yang baru dilantik itu dengan berani melakukan penggelapan dana.
“baik, kalau bisa dipercepat dua minggu lagi kita pindah, saya kira waktunya cukup untuk menyelesaikan urusan yang disini” laju langkahnya semakin tegap. Melangkah tanpa menoleh. Tatpan tajam di balik kaca mata hitam.
“baik tuan” jawab sang asisten
“katakan pada monica, kumpulkan semua bukti kalau perlu, buat dalam video, setelah kita sampai langsung adakan Rapat terbatas. Saya ingin membuka kedoknya di hadapan para petinggi GLOBAL GROUP. agar bisa memberikan shock therapy untuk yang lain” perintah sang tuan mendapatkan anggukan dari Reno.
“siap tuan, akan saya perintahkan Monica untuk bekerja sama dengan bagian IT” jawabnya tegas. Dia sudah tidak sabar ingin membongkar borok manusia tidak tahu malu itu.
Mereka masih berjalan menuju tempat Sang sahabat terbaring koma. orang yang berpapasan dengannya ada yang menunduk hormat ada yang terlihat biasa saja. dan yang terpesona banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Neneng Hernawati
cinta memang sebodoh itu😅
2022-03-04
0
Eti Rahmawati
memang cinta membuat bodoh termasuk anda pak CEO😅
2022-02-25
1
Raya Ningsih
asyiik ...lanjuut
2022-02-25
1